(1.00) | (Flp 1:27) |
(full: TEGUH BERDIRI DALAM SATU ROH.
) Nas : Fili 1:27 Makna sebenarnya dari kesatuan Roh terdiri atas hal hidup dengan cara yang layak (bd. Ef 4:1-3), berdiri teguh dalam satu roh dan satu maksud (bd. Ef 4:3), berjuang bahu membahu seperti prajurit-prajurit untuk membela Injil yang sesuai dengan penyataan rasuli (ayat Fili 1:16; bd. Ef 4:13-15) dan membela kebenaran Injil terhadap orang yang menjadi "seteru salib Kristus" (lihat cat. --> Fili 3:18). [atau ref. Fili 3:18] |
(0.97) | (Flp 3:18) |
(ende: Musuh salib Kristus) Pengandjur-pengandjur palsu dan para penganutnja memandang penganutan hukum taurat dan hal bersunat suatu sjarat mutlak untuk dibenarkan. Dengan demikian mereka menjangkal bahwa salib Kristus adalah satu-satunja sumber penjelamatan. Bdl. Gal 5:11 dan Gal 6:12-14. Mereka dapat pula disebut musuh salib, sebab salib merupakan batu-sanduangan bagi mereka. (Gal 5:11 dan 1 Kor 1:23) Mereka berlaku sebagai musuh salib lagi, sebab menurut Gal 6:12-13 mereka tidak berani berpegang teguh dan semata-mata pada adjaran salib, sebab mereka takut dianiaja oleh orang Jahudi kolot, kalau mereka melepaskan diri dari hukum dan adat-istiadat Jahudi. |
(0.95) | (Flp 4:7) |
(full: DAMAI SEJAHTERA ALLAH ... AKAN MEMELIHARA HATI DAN PIKIRANMU.
) Nas : Fili 4:7 Ketika kita berseru kepada Allah dari hati yang tinggal di dalam Kristus dan Firman-Nya (Yoh 15:7), maka damai sejahtera Allah akan membanjiri jiwa kita yang susah.
|
(0.95) | (Flp 1:1) |
(sh: Persekutuan dalam penginjilan (Kamis, 20 Mei 2004)) Persekutuan dalam penginjilanPersekutuan dalam penginjilan. Kualitas apa dalam gereja kita membuat kita bersyukur? Karena warganya banyak? Karena gedung dan fasilitasnya megah dan lengkap? Karena programnya OK dan partisipasi jemaatnya tinggi? Apakah ukuran Anda akan kesuksesan sebuah gereja? Perhatikan hal-hal dalam gereja di Filipi yang membuat Paulus bersyukur (ayat 3)! Paulus mengenal gereja itu sebab ia sendiri yang mendirikannya (Kis. 16). Di situ ada anak-anak Tuhan yang setia dan dedikatif seperti Lidia, kepala penjara, dll. Mereka pasti loyal kepada Paulus dan kepada Tuhan. Namun, Paulus mengucap syukur bukan karena keadaan eksternal gereja itu. Apalagi, keadaan eksternal gereja di Filipi juga gereja-gereja di Asia Kecil dan Eropa pada abad-abad permulaan Kristen pasti tidak dapat dibandingkan dengan gereja-gereja di kota-kota besar di Indonesia. Paulus mengucap syukur karena persekutuan warga gereja di Filipi dalam penginjilan dari sejak gereja ini baru berdiri sampai saat Paulus menulis surat ini (ayat kupegang+teguh+AND+book%3A50&tab=notes" ver="">5). Paulus mengucap syukur bukan saja karena mereka berpegang teguh kepada iman mula-mula dan tetap setia bertumbuh dalam iman tersebut, tetapi juga karena semangat mereka untuk terlibat dalam pelayanan rasul Paulus. Pelajaran apa yang dapat kita tarik tentang kemajuan gereja dan kemajuan penginjilan? Pertama, pendiri (pemimpin) gereja selalu memperhatikan gereja ini bahkan saat ia jauh dan tidak dapat hadir bersama mereka. Ia terus bersekutu menaruh gereja itu dalam doa-doanya, bahkan ketika ia sendiri dalam kesusahan dipenjarakan. Kedua, sejak awal gereja itu sudah diarahkan untuk menjadi gereja yang berperan serta melayani dalam berbagai bentuk pelayanan, bukan hanya menerima berkat dan pelayanan. Gereja yang pemimpin dan warganya terfokus melayani Injil Kristus akan menjadi gereja yang sukses di mata Allah. Camkanlah: Jangan menilai gereja sukses bila ukurannya duniawi. Gereja sukses jika setia menginjili dan bertumbuh dalam iman. |
(0.95) | (Flp 1:12) |
(sh: Bersukacita dalam penderitaan. (Minggu, 25 Oktober 1998)) Bersukacita dalam penderitaan.Bersukacita dalam penderitaan. Hidup atau mati: demi dan dalam Kristus. Inilah kerinduan terdalam Paulus, yaitu bahwa hidup atau matinya boleh mempermuliakan Kristus (ayat 20-21). Karena hubungannya dengan Kristus sedemikian akrab maka kondisi-kondisi yang berubah-ubah tidak mempengaruhi kesetiaannya, kualitas kerohaniannya maupun kobaran semangat pelayanannya. Sebaliknya penderitaan adalah kesempatan untuk mengalami keindahan persekutuan Kristen lebih dalam (ayat 18-19), dan membuat ia lebih berharap berjumpa Kristus (ayat 23). Untuk Paulus hidup atau mati tidak soal. Yang penting dalam pengalaman mana pun, ia tetap menyatakan Kristus dan ia ingin memberi manfaat sebanyak-banyaknya bagi jemaat Tuhan. Alangkah hebatnya pengaruh orang-orang yang berprinsip sama dalam kualitas pelayanan gerejani kita. Kiranya Roh Allah mengaruniakan kita prinsip hidup yang sama dengan Paulus. Doa: Kiranya Tuhan menyiapkan kami menghadapi kondisi seburuk apa pun, tetap kokoh dalam iman, hangat dalam kasih, teguh dalam pengharapan, berkobar dalam pelayanan. |