Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 13 dari 13 ayat untuk kita akan menjadi AND book:[1 TO 39] AND book:35 (0.004 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hab 2:1) (sh: Bumi yang sunyi (Kamis, 19 Desember 2002))
Bumi yang sunyi

Menanti. Mungkin itulah yang menjadi pekerjaan manusia seumur hidupnya. Habakuk berdiam diri. Surga sunyi, bumi pun sunyi. Ia hanya bisa melihat, memperhatikan, menanti datangnya pencerahan. Tuhan pun angkat bicara. Suatu kepastian tiba: orang benar akan hidup oleh iman. Kebenaran itu bukan sekadar satu pemahaman, namun tindakan, kebergantungan penuh kepada Allah. Orang-orang tertindas memang lemah, mereka tidak berdaya. Namun, kala mereka beriman kepada Allah, maka kehidupan yang benar semacam itu akan menyelamatkan mereka – Allah siap sedia menjaga.Kesunyian dibalas oleh Allah dengan nyanyian-nyanyian, lima kutukan bagi Babel. Pertama, celaka bagi mereka yang meraup harta orang secara tak jujur (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">6-8). Para penjarah ini tak kenal belas kasih, kadang menyita harta milik seorang yang berhutang secara prematur begitu saja tanpa peri kemanusiaan lagi. Peringatan telah datang kepada mereka bahwa sisa-sisa korban yang tak berdaya akan bangkit dan menjadi pemenang. Kejahatan akan dibalaskan.

Kedua, celaka bagi mereka yang melakukan eksploitasi untuk kepentingan dirinya atau kepentingan dinastinya (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">9-11). Orang-orang semacam ini membahayakan hidup orang lain. Ketidakadilan menempel pada diri mereka, bahkan batu-batu rumah pun meminta kebenaran! Ketiga, ada pula orang-orang yang menyebarkan kekerasan (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">12-14). Kecelakaan juga akan menimpa mereka. Sebaliknya, pengetahuan akan kemuliaan Allah terpatri akan memenuhi bumi. Pengetahuan ini bukan teoretis sifatnya, namun aktual secara penuh dalam segala keadaan nyata. Kehidupan sepenuhnya akan memancarkan sifat-sifat kemuliaan Allah yang kudus dan adil. Kedamaian akan bertakhta. Keempat, kutuk akan datang kepada mereka yang meninggikan diri dengan mempermalukan orang lain (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">15-17). Terakhir, para penyembah berhala akan mendapatkan celaka. Mereka bicara kepada berhala-berhala yang bisu. Sebaliknya, seluruh bumi seharusnya diam. Allah telah berbicara!

Renungkan:
Allah ada di surga, dan kita di bumi. Dalam keheningan dan kesunyian batinlah suara Ilahi datang menyapa kita.

(0.99) (Hab 3:1) (sh: Diri yang memuji (Jumat, 20 Desember 2002))
Diri yang memuji

Dalam keheningan dan kesadaran akan tidak utuhnya kehidupan, Habakuk mulai bernyanyi (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">1,19b). Nyanyian memerlukan ruang untuk beresonansi. Ruang getar itu adalah sikap batin yang lapang, menerima dan menunggu wawasan baru. Dalam ruang itu, nyanyian menemukan daya kreatifnya, mencipta ulang diri kita yang putus asa melihat realitas tak kunjung bahagia.Habakuk bernyanyi dari masa lalu. Pikirannya menerawang ke belakang, dan dari bibirnya terlontarlah ingatan tentang karya-karya Allah. Habakuk merindukan pengulangan, suatu kebangkitan kembali kuasa Allah. Allah memang murka, namun bukankah esensi diri-Nya tidak hanya murka, melainkan juga kasih? Ingatan ke belakang ini menjadi suatu ajakan kepada Allah juga untuk melakukan perjalanan menapaki sejarah-Nya. Memori dari yang insani dan Ilahi akan beriring menuju realisasi harapan.

Habakuk mengingat pekerjaan-pekerjaan Allah pada waktu zaman Keluaran (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">3-15). Ia dikatakan datang dari Teman dan Paran, lokasi-lokasi yang mengingatkan kita akan pertolongan Allah bagi Israel (bdk. Ul. 33:2). Kemuliaan-Nya digambarkan sebagai bercahaya, simbol kekuatan dan keagungan. Yahweh yang digambarkan sebagai "orang" penting diiringi oleh dua ajudan- Nya: penyakit sampar dan demam. Keduanya adalah disembah oleh orang-orang Kanaan sebagai dewa-dewa. Di sini Yahwehlah yang berkuasa mengendalikan musibah-musibah itu. Penampakan-Nya melalui kekuatan-kekuatan alam membuat mereka yang melakukan ketidakadilan gemetar (ayat kita+akan+menjadi+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A35&tab=notes" ver="">7).

Allah juga adalah Allah yang berperang. Ia melawan sungai dan samudera, lebih berkuasa dari dewa-dewa samudera bangsa Kanaan. Ia adalah ksatria Ilahi. Dengan "berkendara kuda" Ia maju dengan gagah berani dan menjadi pahlawan bagi umat-Nya.

Habakuk menyudahi nyanyiannya dengan kegentaran. Ia akan menunggu dalam kesesakan. Ia tidak akan lari. Ratapan tergantikan dengan sorak-sorai.

Renungkan:
Kalau Anda lari dari kehilangan, Anda akan makin terpuruk dalam kehampaan. Bernyanyilah dalam ruang kosong!

(0.88) (Hab 3:2) (jerusalem: kabar tentang Engkau) Habakuk: apa yang Kauperdengarkan
(0.88) (Hab 3:18) (full: AKU AKAN BERSORAK-SORAK DI DALAM TUHAN. )

Nas : Hab 3:18-19

Habakuk bersaksi bahwa ia melayani Allah bukan karena diberi berkat, tetapi karena Dia itu Allah. Bahkan di tengah hukuman Allah atas Yehuda (ayat Hab 3:16), Habakuk memilih untuk bersukacita di dalam Tuhan; Allah akan menjadi Juruselamatnya dan sumber kekuatan yang tak putus-putus. Ia tahu tanpa ragu bahwa kaum sisa akan selamat dari serbuan Babel, dan ia memberitakan dengan yakin kemenangan terakhir dari semua orang yang hidup oleh iman kepada Allah (bd. Hab 2:4).

(0.87) (Hab 2:6) (jerusalem: peribahasa) Ibraninya masyal, bdk Sir 39:2+. Amsal macam itu ialah sebuah sajak pendek pengejek yang memakai kiasan
(0.87) (Hab 2:15) (jerusalem: Celakalah...) Kutuk keempat, Hab 2:15-17(18) membandingkan penjajah dengan seorang yang dalam pesta pora memabukkan teman-teman dengan maksud merendahkan mereka. Tetapi penghinaan terhadap mereka akan menjadi penghinaan orang yang merendahkan Bdk Yer 51:7 (Bebal): Nah 3:4-7 (Niniwe)
(0.87) (Hab 1:12) (jerusalem) Keluhan kedua ini melanjutkan yang pertama, Hab 1:2-4: Oleh karena kejayaan orang Kasdim akhirnya disebabkan Tuhan sendiri, Hab 1:5-6, maka Tuhanlah yang perlu diminta keteranganNya. Bagaimana mungkin Dia yang adil dan kudus, penegak tata hukum, memperlakukan bangsa-bangsa lain dan umat terpilih dengan cara demikian, Hab 1:14? Adakah Tuhan membiarkan orang fasik menindas orang benar, Hab 1:13; bdk Hab 1:14 dan Hab 11:15-17?
(0.86) (Hab 1:5) (jerusalem) Bagian ini merupakan jawaban Tuhan yang pertama: Allah sendiri membangkitkan orang Kasdim yang mendatangkan kemalangan atas umat. Orang-orang kafir itu menjadi suatu alat keadilan TUhan, tetapi hanya untuk sementara waktu saja. Ams 3:11; Yes 10:5-27; Yer 5:16-20; 25:1-13; 27:6-22; 51:20-23; Ula 28:47 dst; 2Ra 24:2-4. Bdk Nebukadnezar yang disebut "hamba Tuhan", Yer 25:9,27; 27:6; 43:10.
(0.86) (Hab 2:4) (full: ORANG YANG BENAR ITU AKAN HIDUP OLEH PERCAYANYA )

Nas : Hab 2:4

(versi Inggris NIV -- hidup oleh imannya). "Orang benar"lah yang akhirnya akan muncul sebagai pemenang.

  1. 1) Orang benar dibandingkan dengan orang angkuh dan fasik, yang hidupnya tidak benar. Hati orang benar terarah kepada Allah, dan mereka ingin menjadi anak-anak-Nya, bersekutu secara erat dengan Dia dan menaati kehendak-Nya.
  2. 2) Orang benar harus hidup di dunia ini dengan iman kepada Allah. Di sini "iman" berarti kepercayaan yang kokoh dalam Allah bahwa cara-cara-Nya senantiasa benar, kesetiaan pribadi kepada Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, dan keteguhan moral untuk mengikuti jalan-jalan-Nya. Paulus mengembangkan tema-tema ini dalam Rom 1:17 dan Gal 3:11 (bd. Ibr 10:38;

    lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

(0.85) (Hab 2:4) (jerusalem) Dalam terjemahan Yunani ayat ini berbunyi sbb: Apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya, tetapi orang benar akan hidup oleh imam kepadaKu; bdk Ibr 10:38
(0.63) (Hab 3:9) (jerusalem: telah Kauisi...) Naskah Ibrani tidak dapat dimengerti maksudnya
(0.63) (Hab 3:3) (jerusalem: Allah) Ibraninya Eloah Ini nama Allah yang kuno (lazimnya: Elohim), yang a.l. digemari penulis kitab Ayub
(0.63) (Hab 1:2) (jerusalem: Berapa lama lagi) Atas nama umat, bdk Yer 10:23-25; 14:2-9,19-22; Yes 59:9-14, nabi mengeluh pada Tuhan, Hab 1:2-4,12-17, oleh karena kemalangan yang melanda umat. Keluhuran itu agak serupa dengan mazmur-mazmur ratapan dan beberapa bagian kitab Yeremia. Kalau diambil dari konteksnya keluhan pertama dapat berhubungan dengan pergolakan dalam masyarakat Yahudi sendiri. Tetapi mengingat Hab 1:12-17 jelaslah nabi berpikir kepada penindasan umat Allah oleh orang Kasdim (Babel). Soal nabi ialah: Bagaimana Allah yang adil dan baik hati (serta kudus, Hab 1:13) dapat membiarkan orang fasik menjadi jaya/ Sebab seorang kafirlah yang berkuasa sedangkan bangsa Yehuda, kalaupun berdosa, tetap "benar' oleh karena mengenal Allah sejati. Masalah itu hendaklah dipecahkan oleh Tuhan sendiri, bdk Hab 2:1.


TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA