Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 63 ayat untuk kita memuji AND book:[40 TO 66] [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Why 4:10) (jerusalem) Tua-tua itu memuji Allah karena kuasa yang mereka terima dari padaNya, pada hal raja-raja di bumi enggan memuji Allah, Wah 17:2, dll.
(0.84) (Ef 1:3) (sh: Mengapa memuji? (Jumat, 4 Oktober 2002))
Mengapa memuji?

Ayat-ayat berikut ini membawa kita bermuara kepada suatu pujian kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Sungguh suatu pujian yang luar biasa dan menakjubkan.

Pertama, pujian kepada Bapa. Allah yang dikenal sebagai Bapa adalah sumber segala berkat (ayat 3). Bapalah yang telah memilih kita (ayat 4). Tujuan Bapa memilih kita adalah supaya kita kudus dan tak bercacat. Bapalah yang menentukan kita menjadi anak-anak-Nya (ayat 5). Bapalah yang menganugerahkan kepada kita anugerah-Nya yang mulia (ayat 6). Bapa menyatakan kepada kita rahasia kehendak-Nya (ayat 9). Bapalah yang mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus (ayat 10). Bapa jugalah yang mengerjakan sesuatu menurut kehendak-Nya (ayat 11). Apakah puji-pujian kita menghayati kebenaran-kebenaran indah ini tentang Allah Bapa sumber dan tujuan hidup kita?

Kedua, pujian kepada Yesus. Allah Bapa memberkati kita karena Yesus Kristus. Tanpa relasi pribadi dengan Kristus, berkat-berkat yang diberikan Bapa tidak dapat kita nikmati dan alami. Di dalam Kristus, Bapa memberkati kita (ayat 3). Di dalam Yesus, Bapa memilih kita (ayat 4). Di dalam kita memperoleh penebusan (ayat 7). Di dalam Kristus, Allah Bapa mempersatukan segala sesuatu (ayat 10). Di dalam Yesus, etnis Yahudi (ayat 11,12) dan etnis nonYahudi bersatu menjadi umat Allah (ayat 13). Di dalam Yesus dua etnis yang berbeda dipersatukan. Yesuslah yang memungkinkan kita hidup penuh pujian sebab mengalami berkat-berkat Allah melalui Dia.

Ketiga, pujian kepada Roh Kudus. Allah memberkati umat-Nya dengan berkat rohani (ayat 3). Artinya, semua berkat-berkat Roh Kudus diberikan Bapa karena kita adalah umat-Nya. Roh Kudus merupakan meterai dari semua berkat yang diberikan Bapa (ayat 3). Roh Kudus adalah jeminan warisan kita (ayat 14). Karya penyelamatan Yesus Kristus boleh kita cicipi kini dan seterusnya karena Roh Kudus memungkinkan kita masuk di dalam pengalaman rohani tersebut.

Renungkan: Paulus mengungkapkan banyak alasan mengapa orang Kristen memuji Allah. Adakah alasan hari ini bagi Anda untuk memuji Allah? Hal apa yang membuat Anda tidak dapat memuji Allah?

(0.78) (Mat 21:1) (sh: Arti penyambutan Yesus (Selasa, 22 Februari 2005))
Arti penyambutan Yesus

Suatu peristiwa yang luar biasa terjadi di nas ini yaitu sambutan dan sorak-sorai orang banyak ketika Yesus memasuki Yerusalem (ayat 1-11). Apa yang mendorong mereka menyambut Yesus? Kalau biasanya rakyat menyambut seorang panglima perang yang pulang setelah mengalahkan beribu musuh yang tidak mereka lihat sendiri, dalam bacaan ini mereka menyanjung riang Yesus sebagai seorang yang kebaikan-Nya telah mereka alami.

Bagi mereka kedatangan Yesus yang mengendarai keledai muda mengisyaratkan kerendahhatian dan kelemahlembutan (ayat 5). Hal ini berbeda dari kedatangan pahlawan perang dalam `kendaraan agung' berupa kuda dengan persenjataan lengkap yang mengisyaratkan keperkasaan. Penerimaan orang banyak terhadap Yesus saat itu bukan suatu upacara formalitas, melainkan peristiwa spontan yang timbul dari hati. Pujian yang mengelu-elukan Yesus langsung merujuk kepada pemuliaan nama-Nya sebagai Mesias (ayat 9).

Spontanitas seperti orang banyak yang menyambut Yesus, apakah masih ada dalam pujian kita saat ini? Banyak anak Tuhan yang menaikkan pujian dengan sembarangan, tidak lagi menghormati kehadiran Tuhan. Memuji Tuhan tidak lagi lahir dari hati yang sungguh bersyukur atas anugerah-Nya. Melainkan pujian dilakukan karena tugas pelayanan, ingin dilihat orang lain sebagai anak Tuhan yang saleh, motivasi ingin menunjukkan kemampuan bernyanyi, ingin terhibur, dlsb. Mereka tidak menyadari bahwa Tuhan memperhatikan. Seharusnya kita mengetahui bahwa Tuhan bertakhta atas pujian umat-Nya. Tuhan ingin kita menyambut-Nya dengan hati yang memuji. Apakah kita sudah memuji Tuhan dengan cara dan motivasi yang benar? Jika belum, bertobatlah dan pujilah Dia dengan sikap dan motivasi benar!

Tekadku: Aku akan menyambut Tuhan sebagai Raja dalam hidupku. Mulai dari sekarang aku akan memuji-Nya dengan cara dan motivasi yang benar dimulai dari tidak bersikap sembarangan di gereja.

(0.73) (Mat 11:2) (sh: Kebimbangan adalah manusiawi. (Senin, 19 Januari 1998))
Kebimbangan adalah manusiawi.

Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi besar, yang mempersiapkan kedatangan Tuhan Yesus. Khotbah pertobatan diserukannya dengan berani dan tidak kenal kompromi, meskipun harus menghadapi raja Herodes, yang berkuasa atas negeri itu. Bagi hamba Tuhan lain, mungkin akan berpikir dua kali, apabila harus menuding kesalahan seseorang apalagi penguasa. Demikianlah kualitas pelayanan dan pengabdian Yohanes Pembaptis. Tetapi kini dia bimbang dan kecewa. Benarkah Yesus, Mesias yang dinanti-nantikan? Sebesar apapun seorang hamba Tuhan, dia bisa kecewa. Tuhan Yesus tidak marah.

Dia mengerti kelemahan hamba-hamba-Nya. Bila kita dalam kebimbangan dan kecewa, kita tidak usah merasa malu dan berdosa. Hal itu manusiawi. Tuhan Yesus mengerti dan mengasihi kita. Dia memuji hamba-Nya sebagai nabi Terbesar. Kita orang percaya juga memiliki posisi yang sama dengan Yohanes Pembaptis. Kita diberi tugas dan tanggungjawab untuk mempersiapkan kedatangan Yesus kedua kali ke dalam dunia ini. Kita harus berani menyerukan berita pertobatan, tidak kenal kompromi dengan berita yang menyenangkan telinga. Yesus akan memuji kita apabila "suara kenabian" setia kita perdengarkan di tengah dunia yang bobrok ini.

(0.67) (Why 5:1) (sh: Yesus layak disembah (Kamis, 31 Oktober 2002))
Yesus layak disembah

Banyak orang ragu untuk percaya kepada Yesus. Bahkan di antara orang yang menamakan diri Kristun pun, bermunculan sikap mempertanyakan ketuhanan Yesus Kristus. Jika fakta masakini demikian, mengapa kita mempertaruhkan segenap hidup kita dan komit untuk taat kepada-Nya?

Bagian ini memberi kita jawab telak dengan mengajukan beberapa alasan kuat. Pertama, penulis Wahyu beroleh suatu penglihatan eskatologis. Sebuah gulungan kitab yang bertuliskan dua sisinya ternyata hanya dapat dibuka oleh Yesus. Bahwa dua sisi gulungan itu berisi tulisan adalah hal yang tidak lazim sebab gulungan biasanya hanya ditulisi satu sisinya saja. Ini mungkin menunjuk pada sejarah karya Allah di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, atau dua sisi karya Allah mewujudkan Kerajaan-Nya yaitu Perjanjian Anugerah dan Penghakiman. Apa persisnya kita tidak tahu. Yang jelas hanya Yesus yang layak, sebab Dia adalah Singa Yehuda (menunjukkan kemenangan-Nya), yaitu Anak Domba yang bertakhta di surga (ayat 5-7). Kematian dan kebangkitan-Nyalah penggenap rencana-rencana Allah dalam gulungan itu.

Kedua, tidak saja kelayakan Yesus dipaparkan di sini, tetapi juga kewajiban umat untuk menyembah Yesus. Doa-doa atau semua ungkapan permohonan iman kita hanya Dia yang dapat menampung dan mengabulkannya (ayat 5). Juga semua umat layak memuji menyembah Dia, sebab kita telah dibeli-Nya dengan harga darah-Nya sendiri (ayat 9-10). Nasib kita telah diubah-Nya. Jauhnya langit dari bumi pun belum dapat melukiskan kontras keadaan kita tanpa Dia dan di luar anugerah-Nya dengan keadaan dan status kita ketika dijadikan pewaris Kerajaan-Nya dan imam-imam bagi Allah (ayat 10b). Untuk memuji sang Domba-Singa yang perkasa ini, seluruh malaikat surga, umat tebusan, dan semua penghuni surga dan bumi menaikkan puji sembah mereka (ayat 9-10,12-14).

Renungkan: Teruskan semangat reformasi: tempatkan Yesus dan karya-Nya di pusat iman dan ibadah kita.

(0.64) (Luk 6:26) (full: CELAKALAH KAMU, JIKA SEMUA ORANG MEMUJI KAMU. )

Nas : Luk 6:26

Ketika sebagian besar dari orang dunia yang tidak percaya memuji orang percaya atau seorang yang menyatakan dirinya hamba Tuhan, maka mungkin itu menjadi tanda bahwa ia bukanlah seorang pengikut Kristus yang benar, sebab nabi palsu sering disukai oleh orang yang tidak setia kepada Kristus. Nabi-nabi dan pelayan-pelayan Injil yang melayani Allah akan mengalami hal yang sama yang terjadi pada diri Kristus; kehidupan dan berita mereka akan bertentangan dengan dosa orang yang tidak benar dan sebagai akibatnya akan ditolak oleh mereka yang tidak percaya.

(0.60) (Luk 2:20) (jerusalem: memuji dan memuliakan Allah) Ini sebuah pokok yang sangat digemari Lukas; Luk 1:64; Luk 2:28,38; Luk 5:25-26; Luk 7:16; Luk 13:13; Luk 17:15,18; Luk 18:43; Luk 19:37; Luk 23:47; Luk 24:53. Bdk Kis 2:47.
(0.60) (Luk 4:15) (jerusalem: memuji Dia) Bahwasanya Yesus dikagumi dan dipuji orang merupakan suatu pokok lain yang digemari Lukas: Luk 4:2; Luk 8:25; Luk 11:27; Luk 13:17; Luk 19:48, dan yang berdekatan dengan ulangan tersebut Luk 4:14+ dengan pujian yang disampaikan kepada Allah, Luk 2:20+, dan ketakutan keagamaan, Luk 1:12+.
(0.60) (Kis 2:6) (jerusalem: bahasa mereka sendiri) Glossolalia, Kis 2:4+, memakai bahasa-bahasa lain untuk memuji Allah, Kis 2:11; bdk 1Ko 14:2+. Berbicaranya para rasul dengan bahasa sekalian bangsa itu oleh Lukas diartikan sebagai pemulihan kesatuan bahasa yang dirusakkan oleh peristiwa Babel dahulu, Kej 11:1-9. Pemulihan itu melambangkan dan mengantisipasikan pemberitaan Injil kepada dunia semesta.
(0.60) (Kis 2:47) (jerusalem: memuji Allah) Bdk Kis 3:8,9; 4:21; 21:20; Luk 2:20+
(0.60) (Yak 3:9) (jerusalem: Tuhan) Var: Allah
(0.60) (Why 15:1) (jerusalem) Penglihatan tentang tujuh cawan (malapetaka) ini mengulang penglihatan tentang tujuh sangkakala, Wah 8:2 dst. Antara Wah 15:1 dan Wah 15:5 disisipkan sebuah nyanyian yang diangkat oleh orang-orang pilihan untuk memuji Dia yang menyelamatkan mereka.
(0.59) (Rm 16:1) (sh: Menyambut Pelayan Tuhan. (Selasa, 04 Agustus 1998))
Menyambut Pelayan Tuhan.

Tinggal di kota besar dengan banyak kesibukan, membuat kita kurang dapat memberi perhatian pada tamu. Paulus mengingatkan kita agar menyambut dan melayani mereka yang bekerja keras bagi Injil. Kristus mengingatkan bahwa pelayanan kita bagi seorang murid Tuhan adalah bagaikan menjamu malaikat. Febe, adalah seorang yang sungguh-sungguh memberikan hidup seutuhnya bagi pelayanan Injil. Ia seorang diaken yang setia, melayani orang-orang sakit, yang miskin, kesepian. Ia juga banyak mendukung pelayanan Paulus. Melalui bagian ini kita diingatkan untuk lebih respek (hormat) dan mendukung para hamba Tuhan dan pengurus jemaat di mana kita berbakti.

Menghargai rekan sekerja. Apa rahasia keberhasilan pelayanan Paulus? Kerja tim dalam kebersamaan! Inilah kunci sukses Paulus: mengingat, memuji serta memberi penghargaan secara khusus terhadap teman-teman sekerjanya yang berjuang bagi Injil Kristus. Dengan karunia berbeda, mereka bersatu melayani gereja. Ia ingat akan Priscila dan Aquila yang telah mempertaruhkan nyawa baginya; yang pernah dipenjara bersama-sama dia. Ia menghargai mereka yang lebih senior dan lebih dahulu Kristen daripada dirinya. Dalam pekerjaan dan pelayanan kita prinsip Paulus ini harus kita jalani.

(0.56) (Luk 1:57) (sh: Mengapa bersukacita dan memuji? (Selasa, 24 Desember 2002))
Mengapa bersukacita dan memuji?

Bagi sanak keluarga Zakharia dan Elisabet, jelas karena kelahiran anak bagi pasangan tersebut yang menunjukkan rahmat Tuhan yang besar kepada mereka (ayat 57-58). Namun, alasan mereka tidak hanya itu. Zakharia dan Elisabet punya alasan yang lebih besar lagi. Alasan dari sukacita dan pujian itu lah yang telah menyebabkan mereka melakukan dan mengalami hal-hal yang membuat para sanak keluarganya heran (ayat 62), dan banyak orang geger (ayat 65). Alasan itu tampak jelas melalui himne yang dinyatakan oleh Zakharia. Himne Zakharia yang didasari oleh kuasa Roh Kudus, di samping berfungsi sebagai pujian kepada Tuhan (terutama 68-75, juga 78-79), juga merupakan nubuat tentang Yohanes Pembaptis (ayat 76-77). Himne ini menunjukkan karya penyelamatan Allah bagi Israel. Allah tidak pernah melupakan umat-Nya, dan telah menjanjikan kepada Abraham dan mereka yang bertahan kedamaian yang diisi dengan ibadah; kelepasan dari musuh tanpa rasa takut.

Saat untuk ini telah mendekat, ditandai dengan kelahiran anak Zakharia, Yohanes yang kemudian disebut Pembaptis. Karena itu, sumber sukacita Zakharia tidaklah hanya kelahiran anaknya, tetapi juga kedatangan Dia, yang jalan-Nya akan dipersiapkan oleh Yohanes. Kedatangan-Nya, dan karya penyelamatan yang dilakukan-Nya, sudah cukup untuk memicu pujian dan ucapan syukur dari Zakharia ini (ayat 64, 68). Bagian ini ditutup dengan catatan bagaimana Yohanes Pembaptis menjadi besar, dan tinggal di padang gurun sampai saatnya ia mulai melayani Israel. Dengan demikian, narasi Injil ini seakan-akan menahan nafas, menanti kemunculan sang Mesias, Juruselamat, yang tinggal beberapa saat lagi. Kedatangan Mesias adalah dasar lebih kuat lagi bagi sukacita sejati kita.

Renungkan:
Apa yang sedang Anda siapkan menjadi dasar kegembiraan pada hari Natal besok? Ada dua pilihan: semata karena Anda akan berlibur? Atau karena Anda akan merenungkan kembali kebenaran kabar baik Natal, lalu bergembira ria dan bersukacita bersama keluarga dan teman?

(0.56) (Luk 2:8) (sh: Menjadi pemberita karena Natal (Kamis, 26 Desember 2002))
Menjadi pemberita karena Natal

Natal perdana Allah yang low-budget dan tidak glamor ini pun terus berlanjut. Kembali Allah melakukan sesuatu yang mengejutkan dan ironis. Berita tentang telah dipenuhinya janji akbar PL akan kedatangan sang Mesias, yang sebenarnya adalah sukacita nasional Israel (ayat 10-11), disampaikan kepada para gembala. Bahkan, kemuliaan Allah pun meliputi mereka pada saat itu (ayat 9)! Bagi masyarakat Yahudi waktu itu, menjadi gembala upahan (orang yang menggembalakan ternak hewan milik orang lain) sebenarnya adalah salah satu pekerjaan terendah. Tanda yang menjadi pembukti kebenaran berita itu pun unik karena bersifat sangat biasa; bukan suatu mukjizat, bukan pula tanda kemegahan dan kebesaran, tetapi sebuah palungan (ayat 12, 16). Barang inilah yang dipakai Allah untuk menjadi bukti bagi para gembala akan kebenaran dari berita yang disampaikan sang malaikat sebelumnya.

Para gembala upahan ini tidak hanya mendapatkan hak istimewa untuk menjadi saksi kelahiran Tuhan Yesus, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan teladan yang indah: pertama, antusiasme mereka dalam memberikan respons terhadap berita para malaikat (ayat 16). Kedua, mereka menjadi saksi-saksi yang efektif akan kelahiran Kristus (ayat 17). Ketiga, mereka memuji serta memuliakan Allah atas semuanya (ayat 20).

Apa yang dilakukan oleh para gembala upahan (baca= rendahan) ini paralel dengan apa yang dilakukan oleh para malaikat. Mereka pun memuliakan Allah dan bersaksi tentang damai sejahtera yang terjadi di antara umat Tuhan (ayat 14), setelah sebelumnya, salah satu dari malaikat tersebut menjadi pemberita kepada para gembala (ayat 9). Perbedaan status bukanlah hambatan bagi kita untuk merayakan kelahiran Kristus.

Renungkan:
Semangat Natal sejati adalah semangat yang berupaya untuk mengangkat harkat mereka yang secara sosio-ekonomi berada "di bawah", dan membuat tiap Kristen tidak bisa tidak memuji dan memuliakan Tuhan serta bersaksi kepada tiap orang di sekitarnya tentang kabar baik keselamatan dalam Kristus.

(0.55) (Kis 7:35) (sh: Dipanggil untuk taat dan beribadah kepada Allah (Senin, 7 Juni 1999))
Dipanggil untuk taat dan beribadah kepada Allah

Dalam banyak hal, manusia memang sering mendua hati. Ingin bebas, namun enggan melepas belenggu lama. Ingin merdeka, namun takut berjuang. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bersikap utuh? Allah telah memberi semua jaminan agar umat-Nya keluar dari perhambaan. Namun, mereka meminta Harun membuat beberapa allah untuk disembah. Allah perjanjian bukanlah allah yang dapat diperbudak. Dia bukan allah pemuas hasrat manusia. Dia adalah Allah yang esa, suci, mulia, besar, dan berdaulat. Umat Kristen dipanggil untuk taat dan beribadah kepada Allah, karena itu waspadalah terhadap sikap memuji Allah yang sekadar untuk memperoleh sukses dan memuaskan diri. Jangan sampai sebutan sebagai "orang-orang yang keras kepala, yang tidak bersunat hati dan telinga" menjadi predikat kita.

Tempat kediaman Allah. Allah mengingatkan bahwa "yang Maha Tinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat tangan manusia" (ay. 47). Saat ini gereja dikenal sebagai tempat kita beribadah kepada Tuhan, namun tidak berarti bahwa Tuhan hanya dapat dijumpai di gereja. Gereja hanyalah sarana perjumpaan dan pengajaran Tuhan kepada umat-Nya. Yang terpenting dalam perjumpaan itu adalah sikap kita bersekutu dengan-Nya dan bagaimana kita mempraktekkan iman kepada-Nya.

(0.54) (1Kor 14:15) (full: BERDOA DENGAN ROHKU ... BERDOA JUGA DENGAN AKAL BUDIKU. )

Nas : 1Kor 14:15

Paulus menunjuk kepada pengalaman pribadinya, kepada penggunaan bahasa roh secara pribadi. "Aku berdoa dengan rohku" berarti berdoa dengan bahasa roh, dengan menggunakan rohnya sendiri oleh dorongan Roh Kudus. Roh orang percaya berdoa sementara Roh Kudus memberikan apa yang harus dikatakannya (bd. 1Kor 12:7,11; Kis 2:4). Di sini Paulus membicarakan tentang penggunaan bahasa roh secara pribadi yang ditujukan kepada Allah. Paulus menggunakan bahasa roh tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk menyanyi, memuji, dan mengucapkan syukur kepada Allah (ayat 1Kor 14:14-16). "Berdoa dengan akal budiku" berarti berdoa dan memuji dengan akal budinya sendiri dalam bahasa yang telah dipelajarinya, juga oleh dorongan Roh Kudus.

(0.54) (Luk 16:8) (full: MEMUJI BENDAHARA YANG TIDAK JUJUR ITU. )

Nas : Luk 16:8

Makna dari lukisan Yesus di sini ialah bahwa orang duniawi cukup memikirkan hal-hal duniawi sehingga mereka berusaha untuk kepentingan dan kesejahteraan pribadi mereka. Sebaliknya, orang percaya sering tak cukup berfokus ke sorga untuk menggunakan harta dunianya demi meningkatkan kepentingan rohani dan sorgawinya.

(0.54) (Why 4:4) (jerusalem: tua-tua) Tua-tua itu berperan sebagai imam dan raja: mereka memuji dan menyembah Allah, Wah 4:10; 5:9; 11:16,17; 19:4, dan menyampaikan kepadaNya doa kaum beriman, Wah 5:8. Mereka membantu Allah dalam memerintah dunia (takhta) dan menjadi penyerta dalam kuasaNya sebagai Raja (mahkota). Jumlah mereka barangkali menyinggung 24 rombongan imam-imam, 1Ta 24:1-19.
(0.54) (Rm 15:14) (sh: Dasar dan buah Pelayanan Paulus. (Minggu, 02 Agustus 1998))
Dasar dan buah Pelayanan Paulus.

Tanpa segan atau ragu Paulus memuji kelebihan dan keistimewaan Jemaat Roma. Mereka penuh dengan segala kebaikan, memiliki banyak pengetahuan dan karunia saling menasihati (ayat 1). Pujian rasul ini tentu sangat menyukakan hati jemaat. Paulus tanpa segan mengingatkan orang Roma tentang panggilannya sebagai rasul bagi orang non-Yahudi. Sebagian orang Kristen Yahudi meremehkan orang non-Yahudi, tetapi Paulus malah bangga boleh dipanggil menjadi rasul bagi mereka yang bukan Yahudi. Dengan girang ia menyaksikan perbuatan Tuhan yang sangat memberkati pelayanannya (ayat 17-19), disertai kuasa dan tanda mukjijat. Pelayanan dalam panggilan dan penyertaan Tuhan memang tidak akan membuat kita kecewa atau menyesal. Sebagai Kristen pelayan Injil, hidup kita tidak luput dari tantangan atau salib. Panggilan yang jelas dan penyertaan Tuhan akan membuat kita kuat berjuang dan pada waktunya 'menuai' penuh sukacita.

Pelayanan yang Orisinil. Apa prinsip pelayananan Paulus? Ia berprinsip melayani Injil di wilayah (bidang) yang belum pernah dijangkau atau dijamah orang lain (ayat 20-21). Paulus rela keluar dari Yerusalem (pusat kehidupan budaya-agama Yahudi) dan melakukan perjalanan misi ke daerah-daerah baru wilayah orang kafir. Kadang tanpa sadar, kita memiliki kebanggaan semu akan status gereja dan pelayanan kita. Kita ingin bertahan di tempat yang di dalamnya kita merasa akrab, aman, bangga, berhasil, dlsb. Namun sungguhkah kita memang dipanggil untuk tetap di tempat itu? Mengapa banyak lulusan STT yang menganggur? Mengapa banyak intelektual Kristen berpotensi tidak punya sumbangsih apa pun di gerejanya? Seandainya mereka mau membekali diri dan memasuki wilayah-wilayah baru, kemungkinan besar tidak akan terjadi demikian.

Renungkan: Anda akan melayani Tuhan secara optimal jika melayani Tuhan pada tempat yang Tuhan mau, pada waktu dan dengan cara Tuhan."

Doa: Tuhan, beranikan kami menyambut tantangan pelayanan baru yang Engkau bukakan.



TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA