(0.95) |
(Gal
4:21)
|
(sh: Hamba atau orangmerdeka? (Selasa, 14 Juni 2005)) Hamba atau orangmerdeka?
Tak seorang pun yang bangga menjadi hamba karena seorang hamba
tidak memiliki hak apa pun untuk hidupnya sendiri. Semua orang
ingin merdeka. Orang Yahudi membanggakan kemerdekaan mereka
sebagai keturunan lahiriah Abraham. Namun, Paulus justru
menunjukkan bahwa tidak semua anak-anak lahiriah Abraham adalah
orang-orang merdeka sejati!
Paulus memakai ilustrasi Hagar dan Sara untuk menunjukkan dua macam
kehidupan (ayat kira-kira+pada+waktu+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">22-26). Keduanya memang melahirkan anak-anak
bagi Abraham, namun status mereka berbeda. Hagar melambangkan
hidup perhambaan. Memang ia melahirkan anak pertama bagi Abraham
menurut urutan waktu. Namun, Hagar tetap seorang hamba yang
statusnya tidak pernah diubah menjadi istri. Jadi, keturunannya
pun tidak akan mewarisi janji Allah bagi Abraham. Hagar
melambangkan gunung Sinai, yaitu orang-orang yang hidup di luar
anugerah keselamatan, yaitu mereka yang hidupnya menggantungkan
diri pada usaha sendiri (=melakukan Taurat). Hagar melambangkan
Yerusalem duniawi (ayat kira-kira+pada+waktu+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">25). Sara melambangkan hidup oleh kasih
karunia. Ia mandul, namun oleh anugerah Allah ia menjadi ibu
bagi anak-anak perjanjian. Sara melambangkan Yerusalem surgawi,
yaitu tempat anugerah Allah dicurahkan (ayat kira-kira+pada+waktu+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">26-27). Jadi,
anak-anak yang lahir dari Sara adalah ahli waris janji-janji
Allah semata-mata oleh karena anugerah-Nya (ayat kira-kira+pada+waktu+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">28). Tidak
mengherankan kalau anak-anak Tuhan akan selalu mendapat aniaya
dan dengki dari anak-anak hamba yang tidak mendapat hak (ayat
kira-kira+pada+waktu+AND+book%3A48&tab=notes" ver="">29-30).
Mengandalkan apa pun yang disejajar dengan karya penyelamatan
Kristus berakibat pada perhambaan. Orang Kristen menjalankan
perintah-perintah Allah bukan sebagai hamba, melainkan sebagai
orang merdeka. Ketaatan hamba terpaksa, ketaatan orang merdeka
adalah ucapan syukur.
Renungkan:
Orang yang sudah dimerdekakan dalam Kristus, namun berpaling
lagi kepada perhambaan dosa, menginjak-injak dan menghina
Kristus yang telah menebusnya.
|