Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 38 ayat untuk kesaksiannya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yoh 16:8) (jerusalem) Roh Kudus yang diutus Yesus akan menggabungkan kesaksianNya dengan kesaksian Yesus, Yoh 3:11+, supaya kebenaran perkara Juruselamat menjadi nyata bagi kaum beriman.
(1.00) (Kis 2:40) (jerusalem: memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam) Terjemahan lain: memberi kesaksiannya, bdk Kis 8:25; 28:23.
(0.83) (Kis 13:31) (jerusalem: saksiNya bagi umat ini) Aneh rasanya Paulus mengemukakan kesaksian rasul-rasul yang berasal dari Galilea. Sebab Paulus biasanya tidak membedakan kesaksiannya sendiri dengan kesaksian para rasul, 1Ko 15:3-11.
(0.67) (Mzm 124:1) (jerusalem: Terpujilah Penolong Israel) Nyanyian syukur umat ini menandaskan bahwa Tuhan satu-satunya pelindung dan penolong umat Israel yang berada dalam keadaan sangat tertolong itu, Maz 124:6-8. Tidak menjadi jelas mana bahaya yang mengancam umat.
(0.67) (Yoh 19:35) (jerusalem: Dan orang yang melihat hal itu) Orang itu ialah murid yang disebutkan dalam Yoh 19:26, jadi penginjil sendiri
(0.58) (1Tim 2:6) (jerusalem: itu kesaksian) Bdk 1Ti 6:13. Oleh karena dengan rela mati bagi semua manusia Kristus telah memberi kesaksian di hadapan dunia tentang rencana Allah untuk menyelamatkan manusia. Dengan hidupNya Kristus menjadi saksi Bapa, dan kesaksianNya memuncak dalam wafatNya (saksi dan martir menterjemahkan kata Yunani yang sama). Bdk Yoh 3:11+; Wah 1:5; 3:14.
(0.58) (Yoh 1:1) (sh: Bagaimana mengenal Allah? (Minggu, 23 Desember 2001))
Bagaimana mengenal Allah?

Injil Yohanes dibuka dengan penegasan bahwa Yesus adalah Allah dan manusia. Rasul Yohanes mempergunakan istilah logos (firman) guna mengungkapkan keberadaan dan kehadiran Yesus di luar ruang dan waktu (ayat 1). Yesus adalah Pencipta segala sesuatu (ayat 3, 10). Yohanes tidak hanya memakai istilah logos, namun juga istilah terang (ayat 4, 5). Kata 'terang' yang dipakai Yohanes dikaitkan dengan keberadaan dan kehadiran Yesus di dalam ruang dan waktu (ayat 5, 9). Yesus bukan hanya Pencipta, tetapi juga Penyelamat. Tanpa Yesus, manusia akan hidup dalam kegelapan.

Bagaimana mengenal Allah? Allah hanya dapat dikenal melalui kesaksian. Rasul Yohanes mempergunakan istilah saksi guna mengungkapkan keberadaan dan kehadiran Yohanes Pembaptis di dalam ruang dan waktu (ayat 7). Sebagai saksi, Yohanes diutus Allah (ayat 6). Inilah sumber otoritas kesaksiannya. Isi kesaksiannya adalah tentang Yesus (ayat 7, 8). Tujuan kesaksiannya adalah agar manusia percaya pada Yesus (ayat 7). Yohanes Pembaptis hidup di dalam dunia untuk bersaksi bagi Yesus. Dari Yohanes, kita belajar bahwa percaya pada dan bersaksi bagi Yesus merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Kedua hal ini merupakan jawaban terhadap pertanyaan mengapa dan untuk apa kita hadir dan berada di dalam dunia.

Renungkan: Allah ingin dan rindu agar manusia ciptaan-Nya mengenal-Nya dan bersekutu dengan-Nya. Allah tidak mengutus malaikat- malaikat untuk memperkenalkan-Nya. Ia justru mengutus manusia-manusia berdosa. Setiap manusia yang telah mengenal- Nya diutus-Nya menjadi saksi-Nya. Apakah tujuan hidup Anda?

(0.51) (Yoh 7:1) (sh: Yesus tidak mencari ketenaran (Minggu, 13 Januari 2002))
Yesus tidak mencari ketenaran

Yesus tidak mencari ketenaran. Adik-adik Tuhan Yesus masih belum percaya kepada-Nya (ayat 5) dan mereka memandang kesaksian Yesus melalui perkataan dan perbuatan hanya sebagai upaya membangun popularitas, bukan sebagai suatu kesaksian untuk membawa manusia kembali kepada Allah. Ketika hari raya Pondok Daun tiba, adik-adik Yesus mengusulkan agar Ia pergi ke Yerusalem (ayat 2-3). Hari raya Pondok Daun adalah salah satu dari tiga hari raya besar warga Yahudi dan wajib dirayakan di Yerusalem. Dengan demikian, pada hari raya Pondok Daun akan banyak sekali orang datang dan berkumpul di Yerusalem. Tidak heran jika adik-adik Yesus mendorong-Nya untuk memanfaatkan situasi hari raya guna meningkatkan popularitas-Nya.

Mereka melihat bahwa kesaksian Yesus di Galilea telah menarik banyak orang. Artinya popularitas Yesus di Galilea sudah begitu tinggi. Popularitas Yesus di Galilea sudah tidak mungkin ditambah lagi mengingat bahwa Galilea bukanlah pusat agama dan politik warga Yahudi. Yerusalem adalah ibu kota. Jika ingin menambah tingkat popularitas, maka Yesus harus pergi ke Yerusalem (ayat 4), apalagi pada saat itu akan berlangsung hari raya Pondok Daun. Usulan adik-adik-Nya kelihatan sangat baik sekali dan masuk akal.

Bagaimana reaksi Tuhan Yesus? Ia menolak. Ia mengoreksi pemahaman mereka akan pelayanan kesaksian-Nya. Yesus menegaskan bahwa pelayanan kesaksian-Nya sepenuhnya bergantung pada waktu Tuhan (ayat 6,8). Ia tidak ingin lepas dari pimpinan dan kehendak Allah. Lagi pula, tujuan kesaksian-Nya bukanlah untuk menambah popularitas (ayat 7). Ia bersaksi agar dunia bertobat dari dosa-dosanya.

Renungkan: Bila kita sudah lebih populer daripada Yesus yang kita saksikan, segeralah bertobat!

(0.50) (2Ptr 3:16) (full: SURATNYA ... TULISAN-TULISAN LAIN. )

Nas : 2Pet 3:16

Petrus berbicara tentang surat-surat Paulus sebagai setingkat dengan tulisan-tulisan Kitab Suci yang diilhamkan dan berkuasa, yaitu PL. Bila kita berbicara mengenai "Kitab Suci" dewasa ini, yang dimaksudkan ialah baik kitab-kitab dalam PL maupun PB, yaitu berita Allah yang asli kepada umat manusia dan kesaksian-Nya terhadap tindakan penyelamatan di dalam Yesus Kristus

(lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

(0.42) (Yoh 18:37) (full: AKU MEMBERI KESAKSIAN TENTANG KEBENARAN. )

Nas : Yoh 18:37

Bagian yang hakiki dari misi Yesus adalah bersaksi tentang kebenaran serta mengarahkan orang kepadanya, yaitu kesaksian-Nya dalam penjelmaan tentang Bapa dan kesaksian tentang kebenaran Injil-Nya yang dinyatakan sekarang dalam Alkitab. Betapa anehnya bahwa ada hamba-hamba Tuhan dewasa ini yang merusak kebenaran dan ajaran sehat, mengaburkan arti yang jelas dari Firman Allah, dan memajukan kesatuan dengan merugikan iman alkitabiah. Hamba-hamba Tuhan semacam itu tampaknya melupakan garis pembatas di antara ajaran yang benar dengan ajaran yang salah. Atas nama kasih dan wawasan yang luas, mereka menyangkal dan menolak tujuan dari kedatangan Kristus. Kebenaran merupakan sesuatu yang tidak pernah boleh dikorbankan oleh semua gereja (bd. Yoh 17:8,17; 2Tes 2:10).

(0.33) (Yoh 5:19) (sh: Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya (Kamis, 7 Januari 1999))
Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya

Keberadaan diri seseorang dapat dikenali melalui perbuatannya. Demikian halnya Kristus. Orang banyak sebenarnya telah mengenal keberadaan-Nya melalui perbuatan-Nya menyembuhkan seseorang yang selama tiga puluh delapan tahun menderita lumpuh. Meskipun mereka mengenali perbuatan-Nya yang ajaib, hati mereka tidak tergugah oleh pengenalan itu untuk menerima kehadiran-Nya. Padahal, tidak ada yang patut diragukan dalam diri Tuhan Yesus. Bukankah dalam kesaksian-Nya ditekankan bahwa apa yang dilakukan-Nya juga adalah perbuatan Bapa-Nya? Karena Bapa-Nya mampu, maka Ia sebagai putra Allah pun mampu melakukan pekerjaan Ilahi-Nya.

Hidup di dalam Kristus. Apa tanda bahwa seseorang itu hidup dalam Kristus? Ia hidup, tidak lagi mati secara rohani. Rohaninya hidup karena Allah Bapa bersama Putra telah menyatakan diri kepadanya. Sekarang Ia mengenal Allah yang benar. Bapa telah memberikan kuasa kepada Putra-Nya untuk memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati secara rohani (27). Yang jelas orang ini bercirikan pembaruan iman percaya kepada Yesus Kristus, Putra Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Baharuilah hidup rohani kami demi nama-Mu!

(0.33) (Yoh 17:20) (sh: Agar semua bersatu Inilah sasaran doa Yesus, (Jumat, 12 Maret 1999))
Agar semua bersatu Inilah sasaran doa Yesus,

agar melalui pemberitaan firman-Nya tercipta kesatuan di antara umat percaya di bumi. Di antara doa-doa Yesus, doa ini paling banyak diucapkan oleh gereja, yang mendambakan keesaan. Namun, doa ini pula yang paling banyak menimbulkan perdebatan. Misalnya, "Bagaimana mungkin kesatuan umat percaya tercipta di tengah maraknya perbedaan prinsip, dan budaya?" Jangan lupa, justru dari kepelbagaian inilah, Allah menyediakan potensi bagi terciptanya kesatuan umat dan visi Tuhan Yesus yaitu agar dunia percaya bahwa Yesus Kristuslah satu-satunya Juruselamat.

"Agar dunia percaya". Di sekitar kita sekarang ini, banyak gereja dan yayasan pekabaran Injil, giat mengajak dunia percaya pada Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Namun, semangat ber-PI ini jarang diikuti dengan semangat untuk bersatu dalam keesaan. Masing-masing gereja atau yayasan justru saling bersaing. Untuk apa? Tidakkah disadari bahwa keengganan bersatu adalah penghambat terbesar bagi kesaksiannya sendiri? Terlebih lagi, di mana ada perpecahan, di situ tidak ada Roh Kudus. Kini, di tengah-tengah situasi genting dan serba tak menentu, sudah tiba saatnya bertobat dan mengakui segala kesombongan dan kecurigaan yang ada, agar dunia percaya pada Allah yang Esa.

Doa: Tuhan, tolonglah gereja-Mu supaya dapat mencapai kesatuan.

(0.33) (Kis 3:11) (sh: Kemuliaan hanya bagi Allah (Kamis, 27 Mei 1999))
Kemuliaan hanya bagi Allah

Si lumpuh yang sudah mampu berjalan sendiri itu mengikuti Petrus dan Yohanes. Demikianlah orang yang sudah mengalami anugerah Allah tidak akan lagi menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya. Peristiwa ini mengundang keheranan dan rasa takjub banyak orang. Kemudian, Petrus dengan tegas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah mereka tolak dan bunuh itulah yang telah memberikan kesembuhan kepada si lumpuh itu. Petrus tidak mau "mencuri" keharuman nama di balik kuasa Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati.

Ajakan pertobatan. Ada dua kelompok orang di sekitar Kekristenan kita. Pertama, orang-orang yang bekerja untuk Allah tetapi demi kemuliaan dan kepentingan dirinya. Kedua, orang-orang yang buta matanya untuk melihat bahwa itu adalah pekerjaan Allah. Bagi kedua kelompok manusia inilah Petrus mengarahkan tudingan dan kesaksiannya tentang karya besar dan agung Allah. Petrus mengajak mereka untuk sadar dan bertobat. Selain merupakan suatu tindakan aktif manusia sebagai respons terhadap kebaikan Allah, pertobatan juga berarti kesadaran diri meninggalkan segala kejahatan.

Renungkan: Hanya orang yang telah mengalami anugerah Allah yang tidak akan menjauhkan diri dari persekutuan umat-Nya.

(0.33) (Kis 7:54) (sh: Berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah (Selasa, 8 Juni 1999))
Berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah

Banyak orang tidak mau memberikan peringatan apalagi mengatakan kesalahan mereka, demi menyenangkan orang lain. Alasannya karena menegur orang lain mengandung risiko (ay. 54). Tetapi Stefanus, dalam kesaksiannya, telah mengingatkan mereka akan pekerjaan-pekerjaan yang telah Allah lakukan kepada nenek moyang mereka, sekaligus menyatakan ketidaktaatan mereka. Untuk kesekian kalinya, perkataan Stefanus membangkitkan amarah anggota-anggota Mahkamah Agama yang mendengarkan.

Penuh dengan Roh Kudus. Ketika seseorang berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah, maka akan timbul reaksi marah dan berontak. Stefanus mengalaminya. Setelah Stefanus berkhotbah, orang-orang yang mendengar langsung menyeretnya keluar dan melemparinya dengan batu. Alkitab mengatakan bahwa ketika itu Stefanus dipenuhi Roh Kudus, maka dalam keadaan sulit ia tetap berserah kepada Tuhan dan berdoa mohon pengampunan bagi orang-orang yang berbuat jahat kepadanya. Sikap Stefanus ini mengingatkan kita kepada sikap Yesus ketika menghadapi penderitaan. Ketika itu Yesus juga mendoakan orang-orang yang menganiaya-Nya. Teladan Yesus nyata dalam hidup Stefanus yang berani menderita demi kebenaran.

(0.33) (Rm 15:22) (sh: Merencanakan hidup dan pelayanan. (Senin, 03 Agustus 1998))
Merencanakan hidup dan pelayanan.

Paulus menyadari, waktu dan pelayanannya sangat singkat; karena itu seluruh hidup dan pelayanannya ia rencanakan dengan teliti. Dalam kesaksiannya kepada jemaat Efesus (Kis. 20), ia berusaha tidak mengabaikan satu pun dari tugas yang Tuhan bebankan padanya. Dalam bagian ini, ia merencanakan mengunjungi kota Yerusalem, Roma, dan Spanyol. Ketiga perjalanan itu menempuh jarak 4.500 km. Selain jauh, perjalanan darat dan laut waktu itu relatif lebih sukar dan berisiko tinggi dibandingkan sekarang. Namun baginya kehendak Tuhan lebih utama dari kesenangan pribadi.

Pelayanan yang seutuhnya. Dunia menawarkan 'prinsip kesenangan'. Ini membuat kita sulit mentaati kehendak Tuhan yang menuntut risiko dan penyangkalan diri. Namun, kesenangan dan kesukaan sejati hanya melimpah bagi mereka yang mentaati kehendak Tuhan. Sudahkah Anda merencanakan hidup dan kerja Anda sesuai dengan panggilan Tuhan? Paulus sangat memikirkan kepentingan dan kesejahteraan orang lain. Ia sangat memegang teguh prinsip 'lebih berbahagia memberi daripada menerima' (20:35">Kis. 20:35). Apakah kita cukup memperhatikan penginjilan dan sumbangsih sosial nyata yang serasi dalam pelayanan kita kini?

(0.29) (Kej 1:31) (sh: Makan dan istirahat (Jumat, 31 Januari 2003))
Makan dan istirahat

Banyak orang yang berwawasan pemikiran modern, mengerti keilahian Allah secara aristotelianis: Allah itu tidak terbatas! Ia tidak membutuhkan sesuatu yang di luar diri-Nya, dan tidak mengalami degradasi dalam bentuk apa pun. Lalu mengapa Allah bisa menghasilkan suatu konsep yang sangat finit, materialis, manusiawi dan seperti makanan? Ada apa pula sehingga Allah berhenti dari pekerjaan-Nya dan beristirahat? (kata Ibrani syabat pada ayat 2-3 mengandung arti "berhenti" dan "beristirahat", bdk. BIS dan mayoritas versi bhs. Inggris)

Pasti Anda bisa menjawab ini dengan teologis dan benar: Allah beristirahat dan menciptakan makanan bukan karena keterbatasan- Nya, tetapi karena kehendak bebas-Nya yang berdaulat. Ini betul, tetapi implikasi dari pernyataan ini yang sering luput dari perhatian Kristen masa kini. Makan dan beristirahat adalah sesuatu yang baik, karena Allah yang menciptakan makanan dan mendesain kebutuhan untuk makan (mengapa hanya biji-bijian? bdk. 9:2-4), serta Ia juga memberi teladan dengan beristirahat (bdk. Kel. 20:8-11). Karena itu, kedua hal ini juga bersifat rohani karena spiritualitas kita seharusnya juga terwujud dari pandangan dan tindakan kita terhadap makanan dan istirahat. Kristen yang rohani tidak menyalahgunakan dengan berlebihan keduanya -- menjadi rakus dan malas -- dan juga tidak meniadakan dan menyangkali kebaikan dari kedua anugerah Allah ini.

Kristen di Indonesia kini punya panggilan besar untuk menunjukkan kesaksiannya, ketika dunia sekitar kita makin terbelah dua antara mereka yang sangat kekurangan dan kelebihan makanan, dan ketika dunia menjadi makin mencintai kesibukan.

Renungkan: Ketika manusia makan dan beristirahat dengan baik, ini menjadi berita kepada segenap alam bahwa ciptaan dan pemeliharaan Allah itu baik. Inikah yang berita yang diterima orang lain ketika mereka melihat kita makan dan pengaturan hidup kita?

(0.29) (Mzm 91:1) (sh: Menjadi seorang pangeran (Jumat, 21 Desember 2001))
Menjadi seorang pangeran

John Bunyan pernah menulis sebuah buku cerita yang indah sekali. Ketika Ia sedang dipenjarikan karena kesaksiannya tentang Injil. Buku itu berjudul Perjalanan Seorang Musafir. Dalam buku itu, ia menggambarkan bagaimana liku-liku kehidupan orang percaya bak sebuah perjalanan panjang menuju negeri kekal.

Mazmur hari ini pun berbicara mengenai kehidupan sebagai suatu perjalanan. Bagaimanakah kita sebagai orang-orang percaya harus menjalani hidup ini? Pemazmur berbicara mengenai percaya kepada Allah, tempat perlindungan yang sejati (ayat 1-2). Perjalanan hidup ternyata bukan sesuatu yang mulus tanpa rintangan (ayat 3-8). Melihat kenyataan ini, pemazmur mengulangi lagi keyakinannya bahwa Allah adalah benteng keselamatan (ayat 9). Orang yang percaya pada-Nya tak perlu gentar karena secara kongkret Allah melindungi orang-orang yang mengasihi Dia.

Di sini kita melihat gambaran yang amat indah. Allah begitu mengasihi kita, sehingga di dalam perjalanan hidup kita selalu ada bodyguard-bodyguard, yaitu para malaikat, yang diutus untuk menjaga kita. Kita adalah pangeran-pangeran kesayangan Allah (ayat 9-13). Meskipun kehadiran malaikat- malaikat di sekitar kita sering tidak kita sadari, namun mereka benar-benar nyata hadir dalam hidup kita.

Setelah pemazmur menyatakan imannya pada Allah karena Dia adalah tempat yang aman dan karena Dia memberikan perjalanan yang aman, kita sampai pada bagian yang mengejutkan. Ayat 14-16 merupakan respons Allah langsung sebagai jaminan keamanan karena kepercayaan yang ditunjukkan dalam ayat-ayat sebelumnya, karena hati yang sepenuhnya mencintai Allah begitu erat (ayat 14). Allah memberikan kasih setia-Nya kepada mereka yang berseru pada-Nya. Munculnya tujuh kali frasa "Aku akan . . . " menunjukkan suatu kepastian yang amat teguh, bahwa Allah pasti menjawab doa.

Renungkan: Sadarkah bahwa diri Anda adalah seorang pangeran kesayangan Allah? Maukah Anda bersyukur atas hal itu? Mari kita belajar mempercayakan keselamatan hidup kita pada-Nya. Wujud-kanlah konsep kebenaran ini dalam realitas hidup Anda tiap-tiap hari.

(0.29) (Luk 17:11) (sh: Bukti iman sejati (Jumat, 12 Maret 2004))
Bukti iman sejati

Orang yang benar-benar telah diselamatkan pasti menunjukkan kepekaan akan hal-hal rohani. Salah satunya adalah kepekaan akan anugerah yang sudah terjadi dalam hidupnya. Hidupnya akan penuh ucapan syukur. Kesaksian-kesaksiannya bukan berpusatkan kepada dirinya sendiri dan apa yang sudah terjadi pada dirinya, tetapi kepada Allah dan apa yang Allah sudah lakukan atas dirinya.

Dari kisah ini jelas kita melihat siapa yang sungguh-sungguh beriman dan diselamatkan dan siapa yang tidak. Sepuluh orang kusta itu memang percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan mereka. Keyakinan mereka akan Yesus sungguh besar. Terbukti, bahwa ketika Yesus tidak secara langsung menyembuhkan mereka, melainkan menyuruh mereka memperlihatkan tubuh mereka ke imam-imam, mereka tanpa ragu segera pergi mencari imam-imam. Saat itulah mukjizat terjadi, tubuh mereka menjadi tahir (ayat 14).

Namun, di sini ceritanya terpecah. Hanya satu orang, yaitu orang Samaria (sembilan lainnya mungkin sekali orang Yahudi), yang setelah melihat dirinya sembuh memuliakan Allah dan kembali kepada Yesus untuk menyembah Dia. Orang Samaria ini kembali karena dia bukan hanya merasakan dan mengalami jamahan kuasa Tuhan tetapi menyadari akan anugerah-Nya. Oleh karena itu ia kembali untuk mengucap syukur. Yesus menegaskan kepada orang tersebut bahwa imannya sudah menyelamatkannya (ayat 19)!

Bagaimana dengan kesembilan orang lainnya? Rupanya bagi mereka yang penting adalah kesembuhan itu, bukan Tuhan yang menyembuhkan. Mereka merasakan mukjizat ilahi tetapi tidak merasakan jamahan anugerah ilahi. Sentuhan kasih ilahi tidak mereka sadari, oleh sebab itu respons mereka pun tidak ada.

Renungkan: Orang yang telah mengalami sentuhan anugerah Allah pasti penuh pengucapan syukur. Itu adalah bukti nyata bahwa ia sudah menjadi milik Tuhan.

(0.29) (Yoh 1:19) (sh: Identitas diri yang teguh. (Minggu, 27 Desember 1998))
Identitas diri yang teguh.

Serentetan pertanyaan diajukan orang-orang utusan para imam dan para Lewi kepada Yohanes tentang dirinya. Mungkin dia dianggap seorang pengganggu, karena berada di luar sistem agama Yahudi saat itu, apalagi dia tidak memegang jabatan tertentu dalam pelayanan di rumah ibadah orang Yahudi. Kehadirannya dipertanyakan, kiprah pelayanannya disepelekan, dan kuasa yang dimilikinya untuk membaptis diragukan. Semua ini ditimbulkan oleh kelompok orang yang menyebut diri sebagai kelompok "elite rohani". Yohanes sama sekali tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk meninggikan dirinya, atau mencatut nama Mesias demi keuntungan dan kepentingan pribadi. Justru kondisi tanya ini dia manfaatkan untuk menjelaskan siapa dirinya dan siapa Mesias yang dinanti-nantikan itu.

Misi Yohanes. Yohanes sadar betul akan tugas panggilan dan misi yang diembannya, yaitu memusatkan pelayanan dan kesaksiannya pada sang Mesias, yaitu Yesus Kristus. Dia hanyalah utusan dari Allah untuk sang Mesias. Dan Yohanes Pembaptis telah membuktikan bahwa seorang utusan yang baik tidak akan pernah berpikir apalagi bertindak berani untuk merebut kemuliaan Tuhan yang dilayaninya.

Misi Anak Domba Allah. Julukan Yohanes kepada Yesus yang baru saat itu ditemuinya sebagai "Anak Domba Allah", "yang menghapus dosa dunia," "yang telah mendahului aku." Kemungkinan besar julukan Yohanes ini mengacu kepada Anak Domba Paskah yang darahnya meluputkan tiap anak sulung Israel di Mesir. Dengan misi yang diemban-Nya jelas bahwa Yesuslah yang mampu mengangkut dosa kita hingga kita luput dari cengkeraman dosa dan akibatnya yang mematikan.

Renungkan: Pelayanan dan kesaksian hidup yang berpusatkan pada Sang Mesias, Yesus Kristus, akan menjaga kita dari kejatuhan, merebut kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan berilah kepada kami hati yang penuh dengan kasih dan kepekaan terhadap panggilan-Mu agar kami menyaksikan pada dunia tentang keselamatan-Mu yang agung.



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA