(sh: Penginjilan (Minggu, 9 Mei 1999)) Penginjilan
Misi Allah (Missi Deo) dinyatakan secara singkat dalam ayat 18:
"Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa,
dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku". Alat
penggenap tujuan mulia ini adalah penginjilan. Melalui penginjilan
ini setiap orang dari berbagai bangsa dan bahasa, meskipun berbeda
"status" dalam masyarakat, memiliki hak dipanggil dan menyaksikan
kedahsyatan kemuliaan Tuhan.
Allah mengutus siapa?
Misi Allah tidak hanya dipercayakan kepada Yesaya, atau
diperuntukkan bagi dua belas murid Yesus saja. Orang-orang dari
segala bangsa itulah yang Allah pilih dan jadikan imam untuk
memberitakan kedahsyatan kemuliaan-Nya kepada manusia dari segala
bangsa (ay. 19, bdk. Mat. 28:19-20). Bila akhirnya musim menuai
orang percaya tiba, persembahkanlah hasil tuaian itu sebagai
korban sajian yang harum yang berkenan kepada Tuhan.
Dalam Perjanjian Baru, Yohanes mengajak kita memahami perkataan
Yesus yang memaparkan tentang keadaan ladang yang sudah menguning
yang siap dituai.
Begitu pula Matius, mengajak kita memahami perkataan Yesus bahwa
tuaian memang banyak, tetapi pekerja hanya sedikit. Bukankah
ajakan mereka ini memacu semangat dan motivasi kita untuk
memberitakan kemuliaan Allah? Melalui kiasan itu, khususnya dalam
ulasan Matius, Allah menunjukkan bahwa pekerjaan mengabarkan
Injil tidak dapat dilakukan tanpa pertolongan orang lain yang
telah menggabungkan dirinya di dalam Yesus Kristus.
Siapkah Anda diutus?
Ternyata, hanya karena berkat Tuhan, tuaian seluruh umat manusia
akan datang dan sujud menyembah di hadapan Tuhan. Masa dan waktu
tak lagi mampu membatasi kebebasan beribadah dan pemberitaan
Injil.
Renungkan:
"Tuaian memang banyak, tetapi pekerja-pekerja hanya sedikit."
Bila Allah memanggil Anda dan diutus menjadi pekerja-Nya, siapkah
Anda mengemban panggilan itu?
|