Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 36 ayat untuk kelaliman (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Pkh 3:16) (endetn: kelaliman)

diperbaiki sedikit. Naskah Hibrani tiada terang.

(0.83) (Mzm 94:20) (ende: tachta kelaliman)

jakni: hakim2 jang tak adil.

(0.83) (Ayb 36:33) (endetn: mendekat lawan kelaliman)

diperbaiki. Naskah Hibrani tidak terang.

(0.83) (Yeh 18:17) (endetn: kelaliman)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "jang malang".

(0.67) (Ayb 12:9) (ende)

Allah sendiri bertanggungdjawab tentang kelaliman dan kedjahatan, karena penjelenggaraanNja jang umum.

(0.67) (Yes 61:8) (endetn: kelaliman)

diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Tertulis: "dengan kurban2 bakar".

(0.58) (Mzm 74:20) (ende: penuhlah....dst.)

Umat Israil ditawan musuhnja dan dimasukkan kedalam pendjara2 (persembunjian2, kediaman2 kelaliman).

(0.50) (Nah 3:1) (ende)

Sekali lagi keruntuhan Ninive digambarkan. Tetapi sekarang dikatakan, bahwa keruntuhan itu merupakan hukuman atas kelaliman kota dan Asjur dan hukuman itu ditimpakan Jahwe.

(0.50) (Hab 2:17) (ende: kelaliman....dst.)

Kekerasan dan kebengisan radja Babel terhadap radja2 lain (pohon aras Libanon) dan pembasmian bangsa (hewan dibawah pohon aras) akan kembali kepadanja.

(0.42) (Ayb 9:2) (ende)

Ijob menghadapi rahasia Allah jang tidak dimengertinja. Ia tahu, bahwa ia tidak dapat berlaku terhadap Allah seperti terhadap manusia. Tetapi ia terus mempertahankan kesutjian dan karena itu deritanja nampak sebagai kelaliman dan kewenangan dari pihak Allah.

(0.42) (Ayb 12:10) (jerusalem: di dalam tanganNya terletak...) Semua makhluk bersaksi bahwa Allah asal usul segala sesuatunya, Ayu 12:7-10. Maka Iapun sebab segala kelaliman dan ketidakadilan, Ayu 12:4-6.
(0.33) (Yes 5:18) (ende)

Orang2 jang tidak pertjaja akan antjaman (jang diutjap Jahwe), melainkan mengedjek sadja (aj. 19)(Yes 5:19), menarik (memantjing) hukuman (kelaliman dan dosa jang akan dialami mereka sendiri dari pihak musuh;aj.19)(Yes 5:19).

(0.33) (Am 6:3) (ende: Mereka)

jaitu orang2 jang tidak susah di Sion dan jang pertjaja di Sjomron (Amo 6:1). Mereka mendekatkan keradjaan kelaliman, jaitu keradjaan musuh (Asjur) jang memusnahkan mereka. Ajat2 jang berikut (Amo 6:4-6) menggambarkan kemewahan pemuka2 di Israil, jang tidak terusik oleh keruntuhan jang mendekat.

(0.33) (Kis 24:2) (ende)

Pudjian ini terhadap Feliks djauh dari djudjur. Feliks sangat dibentji oleh orang Jahudi, sebab Kelaliman, kekedjaman dan lobanja. Pemerintahan jang buruk tidak sedikit memupuk pemberontakan orang Jahudi terhadap orang Romawi, jang dalam tahun 66 petjah sebagai "perang Jahudi". Ia seorang budak belian jang dibebaskan kemudian oleh Kaisar Klaudius, lalu diangkat mendjadi walinegeri Palestina, tetapi dalam tahun 60 dipetjatkan.

(0.33) (Yak 5:5) (jerusalem: hari penyembelihan) Rupanya Yakobus di sini tidak menyinggung hari penghakiman, tetapi kelaliman yang ditimpakan kepada orang-orang benar, Yak 5:6, sedangkan orang kaya terus hidup tanpa kesusahan, Yak 5:5; bdk Maz 44:23; Wis 2:10-20; Yer 12:1-3.
(0.29) (Dan 5:30) (full: TERBUNUHLAH BELSYAZAR. )

Nas : Dan 5:30

Catatan Babel dan Persia keduanya menunjukkan bahwa ketika pasukan Media-Persia mendekati Babel, penduduknya membuka pintu-pintu gerbang sehingga pasukan itu masuk dengan leluasa. Belsyazar mungkin satu-satunya orang yang terbunuh. Beberapa saat kemudian Koresy memasuki kota itu dan disambut sebagai pembebas dari kelaliman Nabonidus dan Belsyazar.

(0.21) (Am 1:3) (ende)

Rentetan nubuat ini lawan bangsa2 kafir dan achirnja lawan Israil tersusun setjara sama. Amos, orang Juda, jang tampil di Israil, dahulu mengikat hati rakjat dengan meramalkan hukuman bangsa2 kafir, jang bermusuhan dengan Israil serta dibentji oleh rakjat. Setelah ia diterima sebagai nabi sedjati, ia lalu menjerang Israil sendiri dan nubuat2nja sekarang sukar dapat ditolak, setelah jang lain2 diterima.

Anggapan jang terdapat dalam semua nubuat itu ialah: Keadilan Jahwe tidak dapat tidak menghukum segenap kelaliman, dimanapun djua terdapat entah pada kaum kafir entah pada Israil.

(0.21) (Zef 3:5) (full: TIDAK BERBUAT KELALIMAN. )

Nas : Zef 3:5

Walaupun manusia gagal dan jatuh ke dalam dosa, Allah sendiri tetap benar dan tidak pernah melakukan kesalahan; kebenaran itu memang merupakan sifat-Nya

(lihat art. SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH).

  1. 1) Tuhan Allah selalu jujur, benar, dan adil di dalam segala jalan-Nya (bd. Ul 32:4). Kita harus mempertahankan iman kepada kebenaran-Nya yang tidak pernah gagal.
  2. 2) Walaupun kita mungkin mengalami hal-hal yang tidak dapat kita mengerti

    (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR)

    kita harus tetap yakin bahwa kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita tidak akan pernah berhenti.
(0.21) (Nah 3:1) (sh: Surga yang sunyi (Rabu, 18 Desember 2002))
Surga yang sunyi

Ketika manusia mengharapkan sebuah respons namun tak terbalas, kesunyian itu mulai mengerikan. Manusia masuk ke dalam misteri tak bertara, membuatnya takut, sedih, kadang murka. Bagaimana pula bila surga menjadi sepi, tiada lagi kata-kata Ilahi menjumpai yang insani? Manusia butuh penjelasan yang rasional. Ia butuh bahasa. Dalam bahasa, manusia menjejak di dalam dunianya.Habakuk pun membutuhkan kata dan fakta. Ia bertanya- tanya bak seorang yang gelisah, setengah memaksa. Setelah Yosia mangkat di Megido, Yoahas, anaknya, menggantikan dia. Namun, Nekho (raja Mesir) yang pro Asyur kemudian menangkap Yoahas dan melantik Yoyakim, anak Yosia yang lain untuk menjadi raja. Yoyakim pun naik menjadi raja—dan kembali berhala-berhala Asyur ditegakkan di Yerusalem. Tragedi terjadilah. Kelaliman, ketidakadilan, penindasan, kekerasan, itu semua tak pernah lepas dari kerajaannya (Yer. 22:13-19).

Menyaksikan itu semua, Habakuk berteriak, "Kekerasan!" Di mana Allah? Di mana keadilan? Mengapa Allah diam saja? Allah ternyata tidak berpangku tangan (ayat 5-11). Ketika mulut-Nya terbuka, bangsa-bangsa tercengang. Yahweh meminta Habakuk "melihat" dan "memperhatikan" keajaiban, suatu respons terhadap kejahatan yang "diperlihatkan" kepada Habakuk. Orang-orang Kasdim (Babel) akan datang seperti teror, menjadi alat Tuhan menghantam kelaliman. Orang-orang yang sombong akan menerima upahnya.

Waktu berlalu dan pukulan Allah telah lewat. Surga kembali sunyi. Habakuk pun berteriak lagi (ayat 12-17). Harapannya sirna. Dalam kesunyian, Ia meminta Allah berbicara dan bertindak. Namun, respons Allah di luar dugaannya. Kekerasan dibalas dengan kekerasan yang lebih dahsyat! Bagaimana mungkin Allah menyapu Yoyakim dengan Kasdim yang begitu laknat? Bukankah Allah itu adil dan kudus, yang bebas dari hutang darah, bebas dari noda hitam? Namun, Allah berdiam diri (ayat 13). Manusia tak berdaya seperti ikan-ikan yang siap dipotong. Sebaliknya, Babel bersukacita.

Renungkan:
Ketika surga sunyi, Allah sedang berpikir. Pikiran-Nya tidak sama dengan milik kita. Harapkan yang tak terharapkan!

(0.18) (Mzm 58:1) (sh: Allah yang memberi keadilan di bumi (Kamis, 4 Oktober 2001))
Allah yang memberi keadilan di bumi

Mazmur 58 tidak mencatat suatu peristiwa penting di dalam sejarah, namun dari tinjauan isinya menunjukkan suasana kepahitan dari sebuah pemerintahan yang penuh kelaliman.

Mazmur ini dimulai dengan satu pertanyaan tajam yang ditujukan kepada para penguasa yang bertindak menghakimi manusia. Banyak ahli berpendapat bahwa para penguasa ini mungkin saja menerima gelar atau kehormatan setara dengan Allah, bila dibandingkan penggunaan kata yang dipakai menghadap Allah, menghadap imam-imam, atau menghadap hakim-hakim (Kel. 21:6; 22:8, 9; Ul. 17:8-13), lalu mengaitkannya dengan penguasa-penguasa masyarakat dalam Kel. 22:28. Dalam hal ini para penguasa berarti mereka yang kedudukannya sama tinggi dengan Allah dan melaksanakan hak menghakimi. Dan pemazmur sedang menelanjangi segala perbuatan mereka (ayat 4-6).

Pemazmur mohon agar Allah menjatuhkan 3 rangkap hukuman kepada para penguasa yang mencintai kelaliman. Pertama, pemazmur meminta agar mereka dibuat tidak berdaya (ayat 7) lalu dilenyapkan dari muka bumi (ayat 8a). Kedua, pemazmur memohon agar keadaan mereka yang sebenarnya dinyatakan, berkenaan dengan kefanaan mereka dan kerapuhan mereka, kemudian sehubungan dengan kejahatan yang sudah mengental di dalam diri mereka (ayat 8b, 9a). Ketiga, pemazmur menginginkan agar mereka disingkirkan bahkan dengan suatu penyingkiran yang mutlak sehingga seolah-olah mereka tidak pernah ada, seperti periuk yang dilanda api (ayat 9b, 10). Di penghujung mazmur ini, tampaklah kepuasan yang diperoleh orang benar, yang ditebus Allah, yang dipandang benar oleh-Nya ketika kejahatan dilenyapkan oleh Allah (ayat 12).

Mazmur ini secara keseluruhan menyatakan bahwa pada akhirnya semua manusia akan mengamini, bahwa hanya Allah yang dapat mengadili dengan adil (ayat 12) dan semua mulut akan mengaku bahwa pengadilan Allah tidak terelakkan (Flp. 2:9-11).

Renungkan: Kristen setiap hari berhadapan dengan kasus-kasus yang ringan dan yang pelik. Seringkali di dalam desakan kepenatan kita tergoda untuk bertindak sebagai hakim. Hari ini kita diingatkan kembali bahwa kita dapat menyerahkan seluruh perkara kita kepada Hakim Semesta Alam yang Maha Adil.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA