Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 161 - 180 dari 797 ayat untuk kekuatan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.22) (Mzm 139:7) (full: KE MANA AKU DAPAT PERGI MENJAUHI ROH-MU. )

Nas : Mazm 139:7-12

Anak Tuhan tidak pernah dapat bergerak di luar jangkauan perhatian, bimbingan, dan kekuatan Allah yang menopang (lih. ayat Mazm 139:10 sebagai kunci untuk memahami ayat Mazm 139:7). Ia bersama dengan kita dalam segala situasi, di dalam segala sesuatu yang dibawakan masa kini dan masa depan.

(0.22) (Yer 1:18) (full: KOTA YANG BERKUBU ... TIANG BESI. )

Nas : Yer 1:18

Walaupun Yeremia itu seorang pemuda yang peka, Allah memberi dia kekuatan rohani sehingga memungkinkan dia menjadi yang paling kuat, tegas, dan berani dari semua nabi. Allah dapat memakai kita dengan cara-cara yang jauh melampaui kecenderungan dan kemampuan alami kita.

(0.22) (Yer 17:14) (full: SEMBUHKANLAH AKU ... SELAMATKANLAH AKU. )

Nas : Yer 17:14-18

Ketika berhadapan dengan penganiayaan dan pertentangan, Yeremia berdoa memohon kasih karunia Allah untuk membantunya melangsungkan pelayanan sebagai nabi. Umat itu dan nabi palsu telah mencela dan mengejek nubuat-nubuatnya karena belum digenapi (ayat Yer 17:15). Kendatipun penderitaan ini, Yeremia menolak untuk meninggalkan pelayanannya, melainkan terus mengharapkan kekuatan dan pertolongan dari Allah.

(0.22) (Yeh 4:1) (full: AMBILLAH SEBUAH BATU BATA. )

Nas : Yeh 4:1

Yehezkiel diperintahkan untuk melambangkan pengepungan Yerusalem dan pembuangan yang diakibatkan olehnya dengan tindakan khusus. Peristiwa-peristiwa ini dilukiskan Yehezkiel dengan membuat sebuah model pengepungan yang kecil. Sebidang besi (ayat Yeh 4:3) mungkin melambangkan kekuatan pasukan Babel yang tidak dapat terkalahkan. Melalui tindakan ini Yehezkiel menegaskan kepada bangsa itu bahwa Allah sendiri akan membawa pasukan Babel menyerbu Yerusalem.

(0.22) (Dan 11:16) (full: TANAH PERMAI. )

Nas : Dan 11:16

Antiokhus III menyerang Mesir pada tahun 200 SM, tetapi dikalahkan oleh raja Selatan, Ptolemeus V Epifanes (203-181 SM); Antiokhus kemudian memperoleh kekuatan baru dan menaklukkan kota Sidon yang pertahanannya amat kuat (ayat Dan 11:15). Pada tahun 197 SM, Antiokhus berhasil menguasai "Tanah Permai," yaitu Palestina.

(0.22) (Mi 4:9) (full: MENGAPA ENGKAU BERTERIAK DENGAN KERAS. )

Nas : Mi 4:9-14

Nabi Mikha kembali membahas malapetaka yang akan menimpa Yerusalem dengan menyatakan bahwa penduduknya akan diangkut ke Babel. Ia mengucapkan nubuat ini 100 tahun sebelum kerajaan Babel menjadi kekuatan dunia yang terkemuka (pasukan Babel membinasakan Yerusalem pada tahun 586 SM). Mikha juga melihat kembalinya Yehuda dari Babel (ayat Mi 4:10).

(0.22) (Mat 18:19) (full: JIKA DUA ORANG ... SEPAKAT. )

Nas : Mat 18:19

Ada kuasa besar dalam doa bersama yang sepakat. Alasannya ialah bahwa bilamana ada dua atau tiga orang berkumpul di dalam iman dan pengabdian kepada Kristus, Ia ada di tengah-tengah mereka (ayat Mat 18:20). Kehadiran-Nya akan memberi iman, kekuatan, pengarahan, kasih karunia, dan penghiburan (bd. Mazm 46:6; Yes 12:6).

(0.22) (Luk 10:19) (full: ULAR DAN KALAJENGKING. )

Nas : Luk 10:19

"Ular dan kalajengking" adalah istilah yang menggambarkan kekuatan yang paling berbahaya dari kejahatan rohani. Orang Kristen memiliki kuasa atas roh-roh jahat karena Kristus telah mengaruniakan kuasa-Nya atas Iblis kepada kita

(lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN).

(0.22) (1Kor 1:18) (full: ITU ADALAH KEKUATAN ALLAH. )

Nas : 1Kor 1:18

Berita tentang salib tidak hanya mencakup hikmat dan kebenaran, tetapi juga kuasa Allah yang aktif yang diturunkan untuk menyelamatkan, menyembuhkan, mengusir setan-setan, dan membebaskan dari kuasa dosa

(lihat art. KERAJAAN ALLAH).

(0.22) (Why 12:4) (full: SEPERTIGA DARI BINTANG-BINTANG. )

Nas : Wahy 12:4

Mungkin ini menunjuk kepada kejatuhan Iblis yang mula-mula dari sorga dan malaikat-malaikat yang jatuh bersamanya (2Pet 2:4; Yud 1:6), atau menunjuk kepada kekuatan yang besar yang dimiliki Iblis di alam semesta atas mereka yang melawan kuasanya itu. Iblis berusaha untuk membinasakan bayi Kristus.

(0.22) (Kej 49:8) (jerusalem: Yehuda) Nubuat mengenai pimpinan dan kekuatan Yehuda, Kej 49:8-9, ditambahkan dengan sebuah nubuat mengenai zaman Mesias, Kej 49:10-12. Dalam Ula 33:7 Yehuda hidup terpisah dari bangsanya; perpecahan bangsa Israel menjadi dua kerajaan sudah terujud di zaman Ulangan
(0.22) (1Raj 19:19) (jerusalem) Ayat-ayat ini berasal dari kumpulan ceritera-ceritera mengenai nabi Elisa.
(0.22) (Mzm 51:10) (jerusalem: Jadikanlah) Kata Ibrani yang diterjemahkan begitu hanya dipakai untuk menyebutkan karya Allah melulu, Kej 1. Maksudnya: Allah menciptakan sesuatu yang serba baru dalam hidup manusia, Kel 34:10; Yes 48:7; 65:17; Yer 31:31 dst. Pembenaran seorang berdosa adalah karya Allah yang unggul. Bdk Yeh 36:32 dst; Yer 31:33; 32:39 dst
(0.22) (Hos 14:3) (jerusalem: buatan tangan kami) Ialah berhala-berhala. Menolak berhala juga berarti: menolak pemujaan berhala yang tidak kecuali percaya pada perjanjian-perjanjian dengan negara-negara asing (Asyur) dan pada kekuatan militer (kuda, ialah pasukan kereta perang). Dahulu memang kepercayaan pada Tuhan diganti dengan kepercayaan pada "dewa" semacam itu. Tetapi hanya Tuhan saja Penyelamatan Israel. Bdk Hos 8:9+; Yes 30:1-5; 31:1-3.
(0.22) (Hab 3:9) (jerusalem: telah Kauisi...) Naskah Ibrani tidak dapat dimengerti maksudnya
(0.22) (1Kor 2:5) (jerusalem: kekuatan Allah) Perkataan yang disampaikan oleh "hikmat manusiawi" dari sendirinya memang meyakinkan (1Ko 2:4). Tetapi keyakinan yang dihasilkan pada para pendengar juga hanya keyakinan manusiawi belaka (1Ko 2:5). Dan itulah yang ditolak Paulus. Memang pemberitaan Injil juga meyakinkan (1Ko 2:4) oleh karena menyatakan karya Roh Kudus. Hanya pemberitaan itu perlu diterima dengan cara lain dari pada "perkataan hikmat manusiawi" diterima, yaitu dengan Roh Kudus.
(0.22) (Kel 3:13) (sh: TUHAN, nama dan otoritas-Nya (Kamis, 31 Maret 2005))
TUHAN, nama dan otoritas-Nya


Setiap pemimpin paling tidak memiliki tiga kebutuhan. Pertama, kebutuhan otoritas untuk mempengaruhi orang yang dipimpinnya. Kedua, seorang pemimpin rohani harus memiliki visi yang berasal dari Tuhan. Ketiga, pemimpin perlu kekuatan untuk mengatasi berbagai rintangan. Ketiga isu ini muncul dalam dialog Musa dan Allah.

"Siapa nama-Mu?" Pertanyaan ini penting karena apa yang akan dilakukan Musa bukan perkara kecil. Musa diutus untuk merubah kondisi dan nasib bangsa Israel. Visi itu secara manusiawi sangat mustahil diwujudkan. Untuk meyakinkan Israel bahwa visi ini harus diperjuangkan, Musa memerlukan ketegasan bahwa otoritas Allahlah sumbernya. Menyelamatkan Israel dari perbudakan dan pemusnahan yang dicanangkan Firaun memerlukan kuasa yang mampu menghancurkan kuasa dewa-dewi yang diandalkan orang Mesir.

TUHAN memperkenalkan nama-Nya: "Aku adalah Aku" (ayat 14). Nama itu unik karena merupakan kata kerja "ada" yang dikaitkan dengan ungkapan lain yaitu Yahweh adalah Allah Abraham, Ishak, dan Yakub. Kedua ungkapan tersebut merupakan penegasan bahwa segala sesuatu bergantung penuh kepada-Nya. Ia satu-satunya Allah sejati yang berdaulat dan berkuasa penuh mengendalikan perjalanan sejarah. Dialah Allah yang mengikat perjanjian dengan Abraham dan sekarang sedang menggenapinya melalui Musa. "Aku yang adalah Aku ini" tidak dapat dielakkan baik oleh Musa, umat Israel, juga Firaun.

Jadi, tidak ada alasan bagi Musa atau Israel untuk meragukan kedaulatan Allah. Nama itu sumber visi dan otoritas Musa memimpin Israel. Nama itu sumber kuasa Musa menghadapi Firaun dan kekuatan-kekuatan mistik yang diandalkannya. Nama itu juga sumber visi, otoritas, dan kekuatan kita dalam penginjilan, pelayanan masyarakat, pelayanan gereja, dan karya-karya kita lainnya.

Ingat: Dia yang mengutus kita lebih besar daripada ilah-ilah dunia ini.

(0.22) (1Sam 17:28) (sh: Seperti Daud vs. Goliat (Rabu, 6 Agustus 2003))
Seperti Daud vs. Goliat

Mungkin ada yang berpikir, seandainya masalah dan kesulitan, bahkan tantangan dan bahaya kita dapat selesai dengan cara seperti ini. Dengan cara dan kekuatan Allah, kita menang. Semudah mencari 5 batu halus di kali dan mengumban sasaran (ayat 40,49). Memang pasti Daud sangat ahli dalam mengumban. Tetapi umban dan batu mengalahkan perlengkapan perang yang lengkap dan fisik yang luar biasa (ayat 4-7)? Pasti ada kekuatan ekstra dari Tuhan, kalau tidak mau disebut mukjizat.

Tetapi, kedaulatan dan rencana Allah sumber segala kuasa adalah satu- satunya penentu apakah Kristen mendapatkan kekuatan ekstra/mukjizat atau tidak. Ketika kita ingin belajar dari Daud yang menghadapi Goliat, ada satu hal yang lebih penting untuk diperhatikan ketimbang mendapatkan kekuatan ekstra: kepercayaan Daud kepada Allah yang hidup (bdk. Ibr. 11:32). Jelas Goliat nyata dan mengerikan. Tetapi para allah yang dalam nama mereka Goliat mengutuki Daud tidak nyata dan mati (bdk. 1Sam. 5). Nas ini menggambarkan Daud sebagai pahlawan yang perkasa, bukan semata karena keterampilannya sendiri, tetapi karena Allah adalah Yahweh semesta alam (ayat 45). Daud sungguh-sungguh percaya bahwa pertempuran itu semata-mata ada di tangan Tuhan (ayat 47), dan Allah menyertai-Nya (ayat 37, bdk. 18:12, 14, 28).

Allah bekerja melalui orang yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, dan melaluinya Allah akan menyatakan kedahsyatan kuasa-Nya. Walaupun tidak selamanya musuh yang menyerang, masalah yang menghadang, situasi sulit yang menerjang runtuh secepat Goliat roboh, tetapi iman dan penyerahan kepada Allah berarti kemenangan. Mengapa? Karena Tuhan menyertai kita, seperti Ia menyertai Daud.

Renungkan: Tindakan iman adalah penyerahan kepada kepada penyertaan Allah yang berdaulat. Iman tidak memaksa, tetapi berserah dan bertindak menaati Allah dalam situasi apapun.

(0.22) (1Taw 19:1) (sh: Marilah kita menguatkan hati (Jumat, 15 Februari 2002))
Marilah kita menguatkan hati

Kisah penaklukan Daud atas bani Amon ini diawali oleh kisah yang seharusnya menciptakan kerukunan. Daud yang sebelumnya memiliki hubungan baik dengan ayah Hanun, raja Nahas, mengirimkan pesan belasungkawa atas kematian Nahas. Namun, kehadiran utusan Daud ini tidak disambut baik, melainkan dicurigai bahkan dihina. Meskipun kemudian Hanun menyadari bahwa tindakannya itu sesuatu yang "busuk" (arti harfiah dari ay. 6), ia tidak merendahkan hati dan meminta maaf. Sebaliknya ia malah menggalang kekuatan perang dengan menyewa kekuatan militer orang Aram seharga seribu talenta perak.

Kepemimpinan Daud tampak lagi cemerlang dalam kisah ini. Pertama, Daud dengan bijak sebagai "bapak" bangsanya memulihkan kembali kehormatan para pegawainya yang telah menerima penghinaan Hanun. Kedua, Daud mengerahkan pasukan di bawah pimpinan panglima perangnya Yoab, untuk melawan kekuatan sekutu musuhnya itu. Ungkapan "uang dapat mengatur segalanya" ternyata tidak berlaku di dalam peristiwa ini. Pasukan bayaran tersebut tidak dapat mengatasi keberanian tentara Israel yang bukan bermodalkan kepentingan materi, tetapi bersemangat pengabdian rohani yang berapi-api. "Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita," menjadi semboyan Yoab dan Abisai mengobarkan keberanian dan menghasilkan keunggulan tentara mereka.

Melalui peristiwa ini, kekalahan mutlak Amon dan Aram terjadi seiring dengan semakin mantapnya kekuasaan Daud. Kedua bangsa itu selalu menjadi rongrongan bagi Israel. Namun, kini melalui tindakan sombong Hanun sendiri, Allah membalik dan memantapkan rencana-Nya atas umat pilihan-Nya.

Renungkan: Bahaya disintegrasi masih mengancam Indonesia. Banyak kekuatan terselubung berusaha meruntuhkan keutuhan bangsa. Kristen perlu bersikap bijak dan bertindak tepat berdasarkan semboyan yang sama: kuatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kepentingan Allah. Kita berjuang secara rohani demi mengupayakan kesatuan bangsa kita di dalam mana Gereja berperan nyata.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA