Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 2 dari 2 ayat untuk kegentingan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yes 30:1) (sh: Siapa yang dapat dipercayai? (Selasa, 24 November 1998))
Siapa yang dapat dipercayai?

Dalam kegetiran dan kegentingan situasi bangsa Israel, keputusan cepat mengatasi ketegangan ini harus segera diambil. Sayangnya, mereka lebih menaruh harap kepada bangsa Mesir daripada kepada Allah. Mesir dianggap pintar, berpengalaman, piawai dalam mengatur strategi, dan paling berkuasa saat itu. Diyakini bahwa dengan kekuasaannya, bangsa Mesir dapat melindungi mereka dari serangan musuh Israel. Apakah harapan itu terpenuhi? Ternyata Allah mematahkan harapan mereka. Melalui Yesaya, Tuhan mengingatkan bahwa Mesir adalah bangsa yang tidak mengenal Tuhan, bebal, dan pendusta (ayat 8-10). Hanya kepada Tuhanlah, Israel seharusnya berharap. Kesetiaan dan kemahakuasaan-Nya telah terbukti benar dan berdaulat.

Jangan lupakan Tuhan. Dalam keadaan terjepit dan terancam, betapa sering manusia mengalihkan perhatiannya pada kekuatan manusia. Tuhan diabaikan! Hal ini tentu saja mendukakan hati Allah. Bagaimana supaya kita dapat terhindar dari dosa Israel tersebut? Percaya dan arahkanlah hati pada pimpinan Tuhan. Itulah harapan satu-satunya, yang takkan pernah luntur, dan yang membuahkan kedamaian. Selanjutnya, yakinilah bahwa kita akan melihat bagaimana Allah akan bertindak, mengatasi setiap masalah dalam kehidupan.

Doa: Tuhan, arahkanlah mata kami untuk selalu tertuju kepada-Mu.

(0.87) (Mrk 6:1) (sh: Gaya hidup kemuridan (Sabtu, 8 Maret 2003))
Gaya hidup kemuridan

Gaya hidup (lifestyle) menentukan arah hidup. Pola pikir yang terbalik ini telah merasuk di sekitar kita, terutama yang tinggal di kota besar. Indera kita dibombardir dengan pesan- pesan: inilah gaya hidup orang sukses, dengan mobil merek A, handphone cap B, tinggal di kompleks C, nasabah bank D, makan malam di E, berprestasi dalam bidang F dst. Arah hidup banyak orang akhirnya berbelok menjadi bagaimana memperoleh dan memelihara simbol-simbol tadi. Keputusan-keputusan hidup yang penting pun didasarkan, dan selalu merujuk kepada pemenuhan gaya hidup yang diidealisasikan.

Nas bacaan kita menunjukkan bagaimana hidup yang dijalani Yesus dan para murid-Nya sebagai pemberita. Yesus mengalami penolakan dari orang-orang sekampung-Nya (ayat 3) karena ketidak-percayaan mereka (ayat 6). Yesus menyimpulkan ini bagi murid-murid-Nya (termasuk kita) bahwa seorang pemberita harus siap mengalami penolakan, bahkan oleh orang-orang yang dekat dengannya (ayat 4). Inilah risiko, "salib", yang harus siap diterima para pengikut-Nya.

Tidak hanya yang bersifat insidentil, Yesus juga mengajarkan para murid untuk tidak membawa bekal apa-apa dalam perjalanan penginjilan mereka. Perintah ini bersifat kontekstual hanya untuk pengutusan waktu itu saja (sudut pandang Markus menyatakan para murid kemudian memiliki bekal makanan [6:38]). Yang penting adalah penekanan yang mendasari perintah Yesus. Tiadanya bekal yang dibawa menunjukkan kegentingan -- Injil perlu diberitakan sesegera mungkin -- dan kebergantungan penuh kepada Allah untuk mencukupi mereka. Bagaimana memenuhi panggilan dari Allah, itulah yang harus menjadi penentu gaya hidup tiap Kristen.

Renungkan: Gaya hidup Kristen bukanlah menurut kategori-kategori kaya atau miskin, rohani atau sekuler, tetapi gaya hidup akibat mengikut panggilan dan kehendak Allah, apapun konsekuensinya.



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.79 detik
dipersembahkan oleh YLSA