Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk kebunnya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kid 8:12) (full: KEBUN ANGGURKU, YANG PUNYAKU SENDIRI. )

Nas : Kid 8:12

Dibandingkan dengan banyak kebun anggur Salomo, gadis Sulam memiliki kebunnya sendiri. Salomo dapat mempunyai penghasilan dari kebunnya sendiri, dan orang yang memeliharanya akan mendapatkan bagian mereka, tetapi kebun anggurnya adalah kebun yang lebih baik.

(0.71) (Ayb 24:11) (jerusalem: dua petak kebun) Naskah Ibrani diperbaiki sedikit. Kebun-kebun berpagar tembok. Orang miskin tinggal di antara dua kebun berpagar, oleh sebab tidak memiliki kebunnya sendiri. Kata Ibrani yang di sini diterjemahkan dengan "membuat minyak" tidak jelas artinya. Mungkin berarti: tinggal di waktu siang (lawannya: bermalam)
(0.71) (Kid 6:1) (jerusalem) Iringan kembali menyela dan begitu menyiarkan kata penutup syair, Kid 6:2-3; bdk Kid 4:12; 2:16. Tidak perlulah mencari kekasih, sebab ia tetap hadir di hati mempelai perempuan yang merupakan kebunnya, Kid 6:2-3.
(0.62) (2Raj 9:25) (full: LEMPARKANLAH MAYATNYA KE KEBUN NABOT. )

Nas : 2Raj 9:25

Ahab dan Izebel, orang-tua Raja Yoram, telah menipu Nabot dengan kejam supaya memperoleh kebunnya (1Raj 21:1-24). Kini jenazah putra mereka dilempar ke kebun itu. Dosa orang-tua berbuah di dalam anak-anaknya bertahun-tahun setelah orang-tua itu meninggal.

(0.53) (Kid 4:8) (jerusalem: Turunlah) Ini ditambahkan menurut terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: sertaku/kepadaku
(0.44) (Kid 1:6) (full: KEBUN ANGGURKU SENDIRI TAK KUJAGA. )

Nas : Kid 1:6

Kakak-kakak yang kejam dari mempelai wanita telah memaksa dia untuk menjaga dan memelihara kebun anggur mereka, sesuatu yang tidak dilakukannya untuk kebunnya sendiri. Kerja di udara terbuka ini mungkin menyebabkan kulitnya menjadi begitu hitam, berbeda sekali dengan gadis-gadis cantik Yerusalem yang bertopi -- sekalipun kerja keras tidak merusak kecantikan dirinya yang asli (ayat Kid 1:5). Mengingat ayat-ayat ini sulit untuk menerima pandangan beberapa orang bahwa pembicaranya di sini adalah putri Firaun (1Raj 3:1). Gadis Sulam ini mungkin putri yang pertama-tama dikasihi Salomo dan dinikahinya sebelum dia mengadakan pernikahan karena persekutuan politik.

(0.31) (2Raj 9:16) (sh: Penggenapan hukuman Allah (Selasa, 21 Juni 2005))
Penggenapan hukuman Allah


Keadilan Allah pada manusia dinyatakan dengan dua cara, yaitu menghukum mereka yang berdosa dan mengampuni mereka yang bertobat. Cara pertama menimpa mereka yang menganggap remeh keadilan-Nya, sedangkan cara kedua akan diberlakukan bagi mereka yang menyadari kesalahannya, bertobat, dan berpaling pada-Nya.

Penantian Allah bagi pertobatan keluarga Ahab telah berakhir. Dosa keluarga Ahab harus memperoleh hukuman Allah (ayat 2Raj. 9:24,27). Dosa apa saja yang dilakukan Ahab? Ahab menikahi Izebel, seorang wanita jahat yang membawa Ahab dan umat-Nya kepada penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:31,35). Ahab berlaku licik pada Nabot dengan merebut kebunnya (Lihat 1Raj. 21:1-19. Ahab memperkenalkan ilah lain kepada bangsanya dan mendirikan mezbah-mezbah untuk penyembahan berhala (Lihat 1Raj. 16:32-33).

Akibat semua perbuatan Ahab itu, Allah akan menimpakan penghukuman-Nya yang dituliskan pada nas ini. Pertama, darah keturunan Ahab akan dicurahkan (ayat 2Raj. 9:25-26). Seluruh keturunan Ahab akan dimusnahkan. Kedua, jasad Izebel yang menolak Allah itu akan ditemukan dalam keadaan mengenaskan karena dimakan oleh anjing di kebun Nabot (ayat 31). Itulah hukuman keras bagi orang yang telah menyesatkan suaminya, keluarganya, dan bahkan seluruh bangsa.

Apa yang dapat kita pelajari dari perilaku Ahab juga keluarganya? Tuhan pasti akan membalaskan kejahatan orang yang tidak takut akan Tuhan. Ia adalah Allah yang adil dan tidak terlambat dalam melakukan penghukuman-Nya. Keputusan keliru dalam memilih pasangan hidup akan berakibat pada seumur hidup kita dan mempengaruhi orang-orang lain di sekitar kita. Bertobatlah supaya hukuman tidak menimpa Anda. Mintalah hikmat Tuhan agar Anda tidak keliru dalam mengambil keputusan penting untuk hidup Anda.

Camkan: Mengabaikan Tuhan dan terus hidup dalam dosa akan menuai penghukuman-Nya yang adil.

(0.31) (Mat 20:1) (sh: Semua karena anugerah Tuhan (Sabtu, 19 Februari 2005))
Semua karena anugerah Tuhan

Anda tahu lirik lagu Semua Karena Anugerah-Nya? Lirik lagu ini menekankan bahwa kita dipilih, dipanggil, dan dipakai Tuhan bukan karena kebaikan, kepandaian, kekayaan, kecantikan, dan kegagahan melainkan karena anugerah Tuhan.

Perumpamaan di perikop ini menceritakan tentang hubungan kerja antara penggarap kebun anggur dan pemiliknya sebagai gambaran prinsip anugerah Tuhan dalam Kerajaan Surga (ayat 1). Pemilik kebun anggur menjanjikan upah satu dinar per hari bagi penggarapnya dengan hitungan waktu dari matahari terbit sampai terbenam (ayat 2). Penambahan penggarap pada jam 9 pagi, 12 siang, 3 dan 5 sore untuk bekerja di kebun anggur, kemungkinan bukan karena kebun anggur itu terlalu luas untuk ditanami melainkan disebabkan banyaknya orang yang menganggur (ayat 3-8). Belas kasihanlah yang mendasari mengapa pemilik kebun anggur memerintahkan mereka untuk bekerja di kebunnya, bukan pertimbangan kecakapan ataupun pengalaman mereka dalam bekerja. Oleh karena itu, setelah jam kerja usai upah pun dibagikan dengan sistem "pukul rata." Muncullah rasa tidak puas di antara para penggarap kebun angggur, khususnya mereka yang telah bekerja sebelum jam 9 pagi (ayat 9-12). Adilkah perbuatan pemilik kebun anggur itu? Adil! Kepada penggarap yang terdahulu sudah ada kesepakatan upah. Sedangkan kepada penggarap-penggarap yang kemudian, pemilik kebun anggur menyatakan kemurahan hatinya (ayat 13-15). Apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada umat-Nya, melalui perumpamaan ini?

Tidak seorang pun yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Hanya oleh anugerah Allah kita dihisabkan ke dalamnya. Oleh karena itu tidak pantas menuntut Allah untuk "membayar" kesetiaan, kerajinan, bahkan buah-buah pelayanan kita seakanakan kita berjasa bagi Dia.

Yang kulakukan: Aku akan menghargai anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan itu dengan melayani Tuhan lebih sungguh lagi.

(0.31) (Mat 21:33) (sh: Dihancurkan atau diperbarui? (Minggu, 27 Februari 2005))
Dihancurkan atau diperbarui?

Peribahasa "sokong membawa rebah" berarti orang yang seharusnya kuat memegang sesuatu aturan, melemahkan aturan itu. Peribahasa ini tepat untuk menggambarkan para penyewa kebun anggur dalam cerita Tuhan Yesus.

Tuan tanah membuka kebun anggur lengkap dengan semua fasilitas yang memadai. Kemudian ia menyewakannya kepada para penyewa untuk merawat dan mengelola kebunnya supaya menghasilkan buah anggur (ayat 33). Menjelang musim panen, si tuan tanah meminta bagiannya (ayat 34). Akan tetapi, bukan bagian yang didapatkan melainkan siksaan yang dialami para utusan (ayat 35-36). Tidak puas dengan siksaan, mereka pun membunuh ahli waris kebun anggur itu (ayat 37). Mereka kini menunjukkan sikap pemberontakan.

Apa kesalahan dari para penyewa kebun anggur? Pertama, tidak memenuhi tanggung jawabnya. Kedua, melakukan penganiayaan terhadap orang tak bersalah. Ketiga, membunuh anak tuan tanah. Siapa yang Tuhan Yesus maksud dengan para penyewa itu? Para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mengerti bahwa merekalah yang dimaksud (ayat 45). Apa maksud cerita Tuhan Yesus itu? Ia akan mengalihkan anugerah-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi yang menyambut Injil dan hidup sesuai Injil (ayat 41, 43). Seharusnya imam kepala dan tua-tua agama berperan untuk membawa umat Allah mengenal Dia yang diutus Allah. Akan tetapi, mereka justru menyalibkan Tuhan Yesus (ayat 42). Injil keselamatan melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus akan membawa dua akibat: yang menolak akan binasa, yang menerima akan dirombak dan diperbarui (ayat 42-44).

Jangan merasa aman karena memiliki status dan melaksanakan simbol-simbol rohani. Tuhan menuntut buah kehidupan yang sepadan dengan pengakuan iman. Tanda kesejatian kerohanian adalah hidup yang menawarkan sifat dan kehendak Tuhan.

Renungkan: Tanpa buah-buah nyata, semua simbol-simbol, pengakuan dan status rohani kita tidak akan diperhitungkan.

(0.27) (1Raj 21:1) (sh: Paradoks Ahab: Penguasa yang dikuasai. (Senin, 13 Maret 2000))
Paradoks Ahab: Penguasa yang dikuasai.

Tentunya kita masih ingat dalam zaman Orba dahulu, Sang Penguasa atau Anak Sang    Penguasa atau bahkan teman Sang Penguasa begitu berkuasa. Apa    pun yang mereka inginkan harus dapat dimiliki dengan cara apa    pun, walau harus menabrak batas-batas moral, nilai-nilai agama,    atau bahkan mengorbankan nyawa orang lain. Namun kekuasaan itu    ternyata tidak pernah memberikan kepuasan kepada mereka. Setelah    mereka berhasil menguasai bisnis-bisnis besar, mereka masih    menginginkan bisnis-bisnis kecil seperti tata niaga jeruk, lahan    perparkiran, dan pemasok sepatu seragam untuk sekolah tertentu.    Siapa pun tidak berani menentang atau menghalangi keinginan    mereka karena risikonya sangat berat.

Namun jika kita amati kehidupan para penguasa itu, nyatalah    bahwa mereka bukan penguasa, sebaliknya mereka adalah budak-    budak  yang sama sekali tidak mempunyai hak dan suara apalagi    kuasa atas hidup mereka. Itu merupakan suatu paradoks. Kisah    kebun anggur Nabot memanifestasikan paradoks itu dengan tepat.

Ahab, sebagai raja Israel, mempunyai kekuasaan, kekayaan, dan    kemegahan yang pasti jauh di atas Nabot. Namun ia tidak pernah    merasa puas dengan apa yang sudah ia miliki. Ia tidak dapat    menguasai nafsu untuk mengingini dan memiliki sesuatu, walaupun    ia tahu bahwa firman Tuhan memang melarang Nabot untuk menjual    kebunnya. Nafsu yang tidak dapat dikuasai itu akhirnya    berbuahkan tindakan dosa yaitu melanggar firman Tuhan secara    sadar dan sengaja. Atas bujukan istrinya, ia menyetujui untuk    melenyapkan Nabot secara licik dan sadis. Dengan demikian,    keinginan Ahab terpuaskan.

Jelas tergambar bahwa walaupun Ahab sebagai penguasa Israel,    namun ia sendiri hanyalah seorang budak nafsu. Oleh karena itu    Allah mendatangkan hukuman yang setimpal kepadanya. Walaupun    Allah menangguhkan hukuman-Nya, tidak berarti bahwa Allah    membatalkannya.

Renungkan: Paradoks ini dapat menjadi cermin bagi Kristen masa    kini. Hati-hatilah terhadap setiap keinginan yang timbul dalam    hati. Kita harus dapat menguasai dan mengontrolnya dengan cara    belajar puas dan merasa cukup terhadap apa pun yang kita miliki    sekarang. Karena keinginan yang tidak terkontrol akan berbuahkan    dosa yang dibenci oleh Allah. Kuasailah nafsu sebelum nafsu    menguasai kita.

(0.27) (Mat 20:1) (sh: Anugerah bukanlah upah (Sabtu, 24 Februari 2001))
Anugerah bukanlah upah

Seorang anak asuh yang biasanya malas membantu orang-tuanya, tiba-tiba menjadi sangat rajin dan bersemangat membersihkan rumah. Di akhir minggu itu ibunya menemukan secarik kertas bertuliskan jumlah jam kerja dan sejumlah upah yang seharusnya diterima anaknya. Esok harinya anaknya terkejut karena menemukan balasan surat ibunya yang berisi daftar seluruh kebutuhan hidupnya sejak ia berusia 1 tahun: susu, makan, pakaian, uang jajan, sepatu, sekolah, tas, buku, dll. Anak ini tidak menyadari bahwa kesempatan menjadi anak dalam keluarga tersebut adalah anugerah, yang tidak dapat dibandingkan dengan upah sebesar apa pun.

Perumpamaan orang-orang upahan di kebun anggur pun mengajak kita berpikir tentang anugerah yang tidak dapat diperhitungkan seperti upah. Dikisahkan bahwa tuan rumah itu mencari pekerja untuk kebun anggurnya, menjelaskan bahwa dia sebagai pemilik kebun anggur dan dia yang berinisiatif mencari pekerja-pekerja, maka berapa pun upah yang diberikan kepada para pekerja sepenuhnya berdasarkan keputusannya. Kepada sekelompok pekerja pertama yang bekerja dari pagi hingga malam, ia sepakat memberi upah sedinar sehari. Kemudian ia berulang kali mendapati orang-orang yang menganggur dan ia meminta mereka bekerja di kebunnya. Mereka pasti tidak akan mendapatkan upah bila menganggur sepanjang hari, jadi kesempatan bekerja adalah anugerah. Ketika malam tiba, tuan rumah tersebut memberikan upah kepada setiap pekerja mulai dari yang terakhir sampai yang bekerja dari pagi. Para pekerja yang bekerja dari pagi sampai malam protes atas tindakan tuan tersebut karena memberikan upah yang sama kepada semua pekerja. Tuan rumah itu mengatakan bahwa mereka telah menerima sesuai kesepakatan, jadi protes mereka tidak beralasan. Jika yang mereka permasalahkan adalah upah yang diberikan kepada para pekerja lainnya, maka sepenuhnya itu adalah hak tuan tersebut, jadi ini pun tidak beralasan.

Renungkan: Demikianlah Allah yang murah hati, yang memberikan anugerah kepada siapa Dia mau memberikannya. Tak seorang pun memiliki hak untuk mempertanyakan keadilan-Nya, karena hidup kekal yang dimilikinya pun adalah anugerah-Nya. Masih adakah upah yang layak kita minta sebagai hasil pelayanan kita, bila kita menyadari bahwa kesempatan hidup dan melayani-Nya pun adalah anugerah-Nya?



TIP #28: Arahkan mouse pada tautan catatan yang terdapat pada teks alkitab untuk melihat catatan ayat tersebut dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA