Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 59 ayat untuk kebanyakan orang AND book:54 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Tim 5:1) (sh: Penuh kemurnian (Minggu, 16 Juni 2002))
Penuh kemurnian

Pada bagian ini Paulus membahas tentang sikap dan kewajiban Timotius sebagai pemimpin jemaat. Jika para pengajar sesat di awal pasal empat menggunakan "tipu daya pendusta-pendusta", maka Paulus memerintahkan Timotius menangkalnya "dengan penuh kemurnian" (ayat kebanyakan+orang+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1).

Paulus meminta Timotius agar tidak "keras terhadap orang yang tua, tetapi menegur dia sebagai bapa" (ayat kebanyakan+orang+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1). Tugas Timotius sebagai pemimpin tidak boleh membuatnya mengesampingkan kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Kata "bapa" dan "ibu" yang digunakan di ayat kebanyakan+orang+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">1 dan 2 menunjuk pada pengertian orang tua kandung; ia harus menghormati orang-orang yang lebih tua seperti kepada orang tua kandungnya. Bagi kebanyakan orang, rasanya sulit untuk melaksanakan kedua prinsip ini sekaligus. Namun, itu mutlak harus ditaati oleh seorang pelayan Kristen.

Dalam nada yang sama, Paulus mengingatkan Timotius, dalam menegur orang-orang yang lebih muda, agar tetap menganggap mereka sebagai "saudaramu" dan "adikmu". Anak kalimat "dengan penuh kemurnian" (ayat kebanyakan+orang+AND+book%3A54&tab=notes" ver="">2), selain menunjuk pada semua kelompok orang yang ada dalam 1-2, secara khusus juga menunjuk pada perlakuan terhadap para "perempuan muda" jemaatnya. Hubungan yang terjadi antara pria dan wanita di dalam lingkungan jemaat dan pelayanan harus dilandasi oleh kemurnian hati dan hidup di dalam Tuhan. Ketiadaan kemurnian seperti ini telah menyebabkan tercemarnya kesaksian jemaat karena masalah seksual.

Renungkan: Bagaimana Anda dapat ikut mewujudkan hubungan "dengan penuh kemurnian" di tengah komunitas jemaat Anda?

(0.79) (1Tim 1:9) (jerusalem: bukanlah bagi orang yang benar) Hukum di sini hanya dipandang sejauh mengancamkan hukuman, menuduh dan menghukum orang yang bersalah, bukanlah orang yang benar.
(0.78) (1Tim 5:10) (ende: Membasuh kaki para orang kudus)

Itu tentu sebagai tanda penghormatan kepada orang-orang seiman itu, menurut tjontoh dan pesanan Jesus dalam Indjil. Ingatlah Yoh 13:4-15. Bdl. pula Luk 7:44.

(0.78) (1Tim 5:19) (ende: Didepan semua)

Dapat diartikan: didepan segala orang tua-tua, atau djuga dimuka umum.

(0.77) (1Tim 6:5) (ende: Sumber keuntungan)

Dalam 1Ti 4:2-3 kesalehan gandjil orang-orang itu disifatkan sebagai "kemunafikan". Dengan kesalehannja jang pura-pura itu mereka berusaha menarik banjak penganut, untuk memperoleh untung djasmani dari mereka.

(0.77) (1Tim 5:14) (jerusalem) Setelah mendapat pengalaman Paulus tidak lagi menawarkan kepada janda muda cita-cita yang dianjurkan dalam 1Ko 7:8,40
(0.77) (1Tim 1:20) (jerusalem) Yang dimaksudkan ialah hukuman pengucilan yang bermaksud memperbaiki orang yang bersalah, bdk 1Ko 5:5+
(0.77) (1Tim 6:11) (ende: Petugas jang dipilih oleh Allah)

Aslinja "manusia Allah".

Itu suatu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, dan telah mendjadi suatu gelaran bagi para nabi dan orang lain jang bertugas menjampaikan sabda Allah kepada umum, dan memperdjuangkan kepentingan-kepentingan Allah terhadap orang-orang jang melalaikan atau menentangnja. Terdjemahan "manusia Allah" terasa sama sekali tidak mengesankan maksud dan tjorak arti asli. Kami sangka terdjemahan jang kami pilih dapat mendekatinja.

(0.77) (1Tim 1:10) (ende: Pentjulik manusia)

jaitu orang jang "mentjulik" anak-anak dan kaum muda untuk didjual sebagai budak-belian atau untuk maksud-maksud jang lebih kedji lagi.

(0.77) (1Tim 5:17) (ende: Para orang tua-tua)

jaitu pengurus dan pemimpin umat.

(0.77) (1Tim 4:3) (jerusalem) Aliran yang disebut "gnosis" (ilmu) melarang orang kawin, sedangkan khususnya agama Yahudi melarang macam-macam makanan, bdk Kol 2:16-23.
(0.76) (1Tim 3:7) (full: JUGA MEMPUNYAI NAMA BAIK. )

Nas : 1Tim 3:7

Seorang penilik atau calon penilik jemaat harus "mempunyai nama baik" di dua kalangan:

(a) orang dalam, yaitu anggota gereja (ayat 1Tim 3:1-6) dan

(b) orang luar, yaitu orang di luar gereja (ayat 1Tim 3:7). Dia harus memiliki reputasi dari dahulu dan sampai sekarang dari gaya hidup benar yang sesuai dengan Injil Kristus.

(0.76) (1Tim 6:5) (full: ORANG-ORANG YANG TIDAK LAGI BERPIKIRAN SEHAT. )

Nas : 1Tim 6:5

Paulus kembali membicarakan guru-guru palsu (bd. pasal 1Tim 1:1-20), sambil memberi tahu Timotius apa yang seharusnya penilaiannya tentang orang seperti itu. Ketidakacuhan pada masa kini terhadap ajaran yang di luar Alkitab itu tidak bersifat rasuli dan mengabaikan nasihat yang jelas dalam surat ini dan surat-surat PB lainnya (bd. Gal 1:9).

(0.76) (1Tim 1:4) (ende: Dongengan)

Jang dimaksudkan agaknja tjeritera-tjeritera orang Jahudi tentang Malaekat-malaekat dan roh-roh diangkasa, atau hal-hal lainnja jang tidak termasuk Kitab Kudus. Tjeritera-tjeritera jang demikian dapat dibatja dalam perpustakaan Jahudi kuno.

(0.76) (1Tim 4:2) (ende: Kemunafikan)

Kesalehan luarbiasa dan memang hebat orang-orang tersebut mengagumkan orang-orang jang dangkal pikirannja, sehingga mereka mendjadi penganut. Mereka melarang dan menghina perkawinan dan menjuruh berpantang dari djenis-djenis makanan, seperti tidak makan daging dan minum anggur. Itu memang suatu adjaran palsu jang diilham oleh setan, dan kesalehan jang menjolok mata itu sebenarnja kesalehan pura-pura sadja.

(0.76) (1Tim 5:24) (ende)

Ajat-ajat ini njatalah melandjutkan 1Ti 5:22 dan menjimpulkan lagi, bahwa Timoteus harus hati-hati dan mengadakan pemeriksaan teliti dalam memilih dan melantik para orang tua-tua.

(0.76) (1Tim 1:3) (ende: Orang-orang tertentu)

Mereka itu rupanja pengadjar-pengadjar jang sah dan sebagian besar bangsa Jahudi, seperti dapat diduga dari ajat 1Ti 1:8-11. Mereka menjimpang dari adjaran dan praktek ibadat jang lazim diadjarkan oleh para rasul beserta pembantu-pembantunja. Mereka terlalu berbitjara tenang hal-hal jang remeh dan tak berguna, lagi pula mengandjurkan suatu praktek kesalehan jang aneh dan tidak berdasarkan Indjil.

(0.76) (1Tim 5:9) (ende: Didaftarkan sebagai djanda)

Rupanja dewasa itu terdapat didalam umat-umat suatu serikat djanda-djanda jang bertugas istimewa, misalnja mengadjar anak-anak dan kaum pemudi,merawat orang sakit, mengurus pendermaan bagi orang miskin dan lain-lain. Rupanja mereka digelari "djanda", sebanding dengan gelaran "suster" dewasa ini. Mereka barangkali bermartabat "diakon wanita", jang kemudian dinamakan "diakonisa". Dari 1Ti 5:12 dapat diduga, bahwa mereka berkaul.

(0.76) (1Tim 1:8) (jerusalem: hukum Taurat) Harafiah: hukum. Tetapi yang dimaksudkan ialah Hukum Musa. Hukum Taurat di sini tidak dikatakan "baik" oleh karena membuat orang menjadi insaf akan dosa, Rom 7:7,12-14, atau karena menyiapkan kedatangan Kristus, Gal 3:24-25, tetapi oleh karena hukum itu perlu untuk memperbaiki orang berdosa
(0.76) (1Tim 2:4) (full: YANG MENGHENDAKI SUPAYA SEMUA ORANG DISELAMATKAN. )

Nas : 1Tim 2:4

Alkitab menyatakan dua aspek kehendak Allah untuk manusia berhubung dengan masalah keselamatan: kehendak-Nya yang sempurna dan kehendak-Nya yang mengizinkan (lih. Mat 7:21; Luk 7:30; 13:34; Yoh 7:17; Kis 7:51;

lihat art. KEHENDAK ALLAH).

  1. 1) Kehendak Allah yang sempurna sungguh-sungguh menginginkan "supaya semua orang diselamatkan". Allah tidak mau seorang pun binasa, "melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2Pet 3:9). Aspek kehendak Allah ini berkaitan dengan apa yang diinginkan oleh-Nya, dan bukan apa yang diizinkan-Nya.
  2. 2) Kehendak Allah yang mengizinkan berkaitan dengan apa yang dibiarkan atau diizinkan oleh-Nya, dan bukan apa yang sebenarnya diinginkan-Nya. Bahwa banyak orang tetap terhilang dalam dosa berhubungan dengan aspek kehendak Allah ini dan bukan karena kehendak-Nya yang sempurna. Kalau ada orang yang memilih untuk tetap tidak selamat, Allah akan mengizinkan hal itu karena Dia tidak memaksa mereka yang menolak untuk menerima keselamatan dari Anak-Nya. Dengan demikian, banyak hal yang terjadi di dunia ini sebenarnya bertentangan dengan kehendak Allah yang sempurna (yaitu dosa, hawa nafsu, kekerasan, kebencian, dan ketegaran hati), tetapi dalam kehendak-Nya yang mengizinkan.
  3. 3) Kedua aspek kehendak Allah ini juga berfungsi dalam pengalaman hidup yang menyedihkan dan mendukakan. Banyak penderitaan dan kesulitan pribadi diizinkan Allah, tetapi belum tentu menjadi maksud atau kehendak-Nya yang utama untuk orang itu. Karena dosa, pemberontakan, dan kesembronoan, maka kesulitan dan kesukaran dapat terjadi tanpa diinginkan Allah. Penderitaan pribadi kadang-kadang dapat disebabkan karena prinsip ilahi "yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" (Gal 6:7).


TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA