Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 36 ayat untuk ke antara AND book:[1 TO 39] AND book:11 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Raj 4:24) (jerusalem: tanah di sebelah sini sungai Efrat) Ialah daerah yang membentang antara sungai Efrat sampai ke Laut Tengah. begitulah daerah itu lazimnya disebut di zaman kerajaan Persia. Di zaman itulah ayat ini ditambahkan.
(0.91) (1Raj 17:7) (sh: Perhatian Allah di waktu perang (Rabu, 1 Maret 2000))
Perhatian Allah di waktu perang

Dalam suatu perang dapat dipastikan bahwa para penguasa tidak mungkin lagi memperhatikan dan memberikan perlindungan sepenuhnya terhadap masing-masing individu, karena masing-masing penguasa sibuk dengan rencana dan strateginya untuk memenangkan perang. Bahkan tidak sedikit individu-individu tersebut justru dijadikan perisai oleh para penguasa untuk kepentingannya sendiri. Contohnya Sadam Husein. Ia menggunakan rakyatnya sebagai perisai untuk melindungi kedudukannya. Namun tidak demikian dengan Allah ketika 'sedang dalam peperangan' menghadapi Iblis.

Perpecahan antara kerajaan Yehuda - Israel dan peperangan yang terjadi di antara kedua kerajaan tersebut hanyalah merupakan latar belakang bagi konflik yang sesungguhnya. Yaitu peperangan yang telah berlangsung sejak lama antara kerajaan Allah dan kerajaan Iblis. Pasal ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">17-22 memfokuskan kepada peperangan tersebut, dimana nabi Elia mewakili kerajaan Allah sedangkan raja Ahab mewakili kerajaan Iblis. Dalam keadaan yang sedemikian, Allah tidak terlalu sibuk atau egois dengan rencana dan strateginya, sehingga melupakan individu-individu yang terkena dampak dari peperangan tersebut.

Allah dengan kuasa-Nya telah menghentikan hujan selama beberapa tahun. Kekeringan pun melanda Israel bahkan sampai Sidon. Ketika sungai Kerit mulai kering, Allah mengirim Elia ke Sarfat. Di sana secara mukjizat Allah memelihara dan memenuhi kebutuhan pangan Elia melalui janda Sarfat dan anaknya. Bukan hanya Elia yang mendapatkan berkat, janda Sarfat pun merasakan pemeliharaan-Nya. Bahkan ketika anak laki-laki janda Sarfat itu mati, Allah melalui Elia membangkitkannya. Ini semua memperlihatkan bahwa di dalam "peperangan" melawan kerajaan kegelapan itu, di dalam bencana nasional dan internasional yang dahsyat karena penghakiman-Nya, Allah tetap memperhatikan dan memelihara individu-individu.

Renungkan: Seberapa pun gentingnya situasi dimana Gereja tenggelam dan seberapa sibuknya Gereja menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi secara umum, Gereja tidak seharusnya melupakan atau mengabaikan individu-individu yang terkena dampak dari permasalahan atau situasi tersebut.

(0.89) (1Raj 8:1) (sh: Menghadap Allah (Selasa, 3 Agustus 2004))
Menghadap Allah

Ada baiknya Anda membaca seluruh pasal ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">8 agar mendapatkan gambaran lengkap. Ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1-13 yang melukiskan seluruh umat Israel, Salomo (sang raja), para pemimpin rohani, rakyat, bersatu datang ke hadirat Allah. Lalu Salomo mensarikan sikap Allah terhadap rencana Daud membangun Bait Allah (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">14-21). Ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">22-53 adalah doa Salomo memohon berkat Allah untuk Israel. Di akhir pasal ini, Salomo sebagai pemimpin Israel menyampaikan pesan sesuai firman Allah untuk umat Israel. Baik kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan rohani, tidak mungkin bertumbuh dengan baik apabila tidak ada dua faktor penting ini: kesatuan antara semua unsur dan tekad untuk tumbuh bersama sesuai kehendak dan rencana Allah. Itulah yang kini sedang dilakukan seluruh umat Israel di bawah kepemimpinan Salomo di hadapan Allah. Ada gerak timbal balik antara prakarsa Salomo menghimpun para tua-tua dan seluruh umat Israel dengan sambutan mereka terhadap prakarsa tersebut (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1-4). Namun itu saja belum cukup.

Ketika itu juga pengalaman yang pernah terjadi di zaman Musa, terulang kembali. Awan gelap hadirat Allah menyelimuti mereka, menyadarkan Salomo dan seluruh umat bahwa Bait Allah tidak membuat Ia hadir dengan berkat-Nya sebab Ia bebas adanya. Bukan Allah yang harus menyesuaikan diri dengan kehendak manusia, tetapi manusia yang harus takluk kepada kehendak-Nya. Salomo menghubungkan awan gelap itu dengan ucapan Allah kepada Daud. Hanya dengan kesadaran ini, umat Israel termotivasi untuk hidup sepadan dengan kemuliaan Allah.

Budaya Indonesia cenderung menganggap Allah dapat diatur, entah dengan sesajen, persembahan atau trik-trik politik. Firman ini menyadarkan kita bahwa penghayatan budaya demikian menyesatkan dan mengundang kehancuran. Dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kerohanian, milikilah kesadaran bahwa kita harus tunduk kepada kebenaran Allah, bukan berusaha mengatur Allah.

Camkanlah: Ketika Allah berkenan, itu bukan berarti ijin untuk hidup sembarangan.

(0.88) (1Raj 10:1) (jerusalem: Syeba) Kerajaan Syeba terletak di bagian barat daya Semenanjung Arabia. "Ratu" yang disebut di sini agaknya bukan ratu kerajaan tsb, tetapi kepala kelompok orang Syeba yang merantau di bagian utara Arabia. Maksud kunjungan "ratu" itu pada raja Salomo agaknya untuk mengadakan hubungan perdagangan. Salomo berkuasa atas daerah seberang sungai Yordan dan memiliki bagian utara, bdk 1Ra 9:26. Dengan demikian Salomo mengontrol lalu lintas kafilah-kafilah yang pergi-pulang dari Arabia utara ke negeri Siria dan Mesir. Syeba sering disebut bersama Dedan, sebuah suku Arab yang lain, Kej 10:7; 25:3; Yeh 38:13, dan terbilang antara suku-suku terpenting yang giat menjalankan kafilah-kafilah perdagangan, Yeh 27:20 dst; Yer 6:20; Yoe 3:8; Ayu 6:19. Bangsa Syeba yang tinggal jauh itu juga akan datang menyembah Raja di masa mendatang, Maz 72:10,15, di kota Yerusalem yang baru. Yes 45:14 dan Yes 60:6 dst; bdk Mat 2:11. Dalam ceritera 1Raja-raja ini, 1Ra 10:1-13, terutama ditekankan apa yang menonjolkan hikmat dan kekayaan Salomo. Pada kaum Muslimin "ratu" Syeba itu bernama "Bilqis" dan ada banyak ceritera tentangnya.
(0.88) (1Raj 18:20) (sh: Allah yang sejati (Minggu, 22 Agustus 2004))
Allah yang sejati

Mungkinkah manusia mencari Allah yang sejati melalui ilmu pengetahuan, budaya, upacara, kunjungan ke tempat-tempat di berbagai penjuru bumi?

Perikop ini menceritakan peristiwa konfrontasi antara Elia dengan empat ratus lima puluh nabi Baal yang terjadi di Gunung Karmel. Dua mezbah dengan daging persembahan bagi Allah dan Baal sudah disiapkan. Peraturannya adalah allah yang menyambar daging persembahan dengan api menunjukkan bahwa itulah Allah yang sejati (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">23-24). Tujuan konfrontasi ini adalah untuk menyatakan kuasa Allah atas Baal dan untuk menunjukkan siapakah Allah Israel yang sejati.

Para nabi Baal memulai doa mereka yang digabungkan dengan tarian ritual (= tata cara dalam upacara keagamaan) termasuk ritual penyiksaan diri yang ternyata sia-sia (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">26-29). Sebaliknya Elia yang berdoa tanpa ritual mendapatkan jawaban yang menakjubkan. Api Allah bukan hanya membakar habis daging persembahan, tetapi juga membakar mezbah, tanah, bahkan air di parit (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">30-38). Peristiwa itu menyadarkan bangsa Israel untuk kembali pada Allah Israel yang sejati (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">39). Setelah itu, Elia menubuatkan akan turunnya hujan (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">41-45). Terbuktilah siapa Allah sejati, yaitu Ia yang telah mengalahkan Baal dengan api dan hujan, bahkan berkuasa menahan dan mencurahkan hujan.Siapakah Tuhan dalam hidup Anda? Allah sejati atau allah lain seperti: harta, kuasa, popularitas, astrologi, dlsb?

Renungkan: Yesus adalah Allah yang sejati. Sudahkah Anda memilih untuk menyembah-Nya?

(0.88) (1Raj 22:24) (sh: Bagi Allah tidak ada unsur kebetulan. (Rabu, 15 Maret 2000))
Bagi Allah tidak ada unsur kebetulan.

Pernahkah Anda mendengar suatu kisah nyata dimana seorang yang karena terlambat    bangun, ketinggalan pesawat yang akan membawanya ke luar negeri.    Namun pesawat itu tidak pernah sampai ke tujuannya karena telah    meledak di udara hingga menewaskan seluruh penumpang dan    awaknya. Mungkin Anda berkomentar: 'Kebetulan ia terlambat    bangun dan ketinggalan pesawat'. Sedangkan komentar dari orang    yang selamat itu adalah 'wah karena kebetulan malam sebelumnya    aku bertemu dengan teman lama, jadi kami ngobrol hingga larut    malam. Akibatnya aku terlambat bangun'.

Berdasarkan komentar-komentar di atas dapat disimpulkan bahwa    istilah 'kebetulan' dipergunakan untuk mengekspresikan suatu    peristiwa yang kemungkinan terjadinya sangat kecil karena    berbagai alasan. Namun tidak terkandung suatu keyakinan bahwa    ada suatu kuasa yang mengontrol dan memungkinkan suatu hal yang    tidak mungkin terjadi, menjadi  kenyataan.

Bagaimana tanggapan kita tentang peristiwa kematian Ahab?    Apakah suatu kebetulan jika Ahab merencanakan untuk keluar    berperang dengan cara menyamar menjadi seorang prajurit? Jika    seorang tentara musuh menarik panahnya dan menembak sembarangan,    tetapi akhirnya mengenai Ahab tepat di antara sambungan baju    zirahnya yang terbuat dari besi? Jawaban untuk pertanyaan-    pertanyaan di atas adalah semua rentetan peristiwa yang terjadi    hingga tewasnya Ahab, bukanlah suatu kebetulan. Ada suatu kuasa    yang begitu berdaulat yang mengontrol segala sesuatu dan    mengizinkan segala sesuatu terjadi atau tidak.

Allah di belakang semua peristiwa itu. Ia ingin menunjukkan    bahwa firman yang Ia ucapkan melalui Mikha adalah benar adanya.    Walau Ahab berusaha membuktikan bahwa ramalan Mikha tidak akan    pernah terjadi, namun yang terjadi justru sebaliknya. Ia terkena    panah musuh tepat di bagian yang sangat tidak mungkin untuk    dijadikan sasaran. Allah ingin menunjukkan bahwa kekuasaan Ahab    tidak ada artinya.

Renungkan: Ahab mungkin berhasil memberangus mulut Mikha    dengan jalan memenjarakan Mikha, namun kebenaran tetap akan    muncul, dan bukan secara kebetulan. Tidak ada satu pun peristiwa    yang terjadi secara kebetulan, karena Allah yang berdaulat    mengendalikan semuanya.

(0.87) (1Raj 9:1) (sh: Pertemuan di simpang jalan (Minggu, 13 Februari 2000))
Pertemuan di simpang jalan

Tuhan menampakkan diri-Nya untuk kedua kalinya kepada Salomo, pada tahun ke-24 pemerintahannya, saat ia sedang berada pada puncak kejayaannya, karena ia berhasil membuat segala yang diinginkannya (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">1). Mengapa Tuhan perlu memberikan perintah-Nya yang sama, yakni Salomo harus tetap setia dan taat kepada-Nya? Tidak lain dan bukan karena tujuan hidup dan eksistensi bangsa Israel akan terjungkir balik (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">6-9), jika Salomo sebagai rajanya tidak setia dan taat kepada Allah.

Keadaan Salomo pada saat itu sangat nyaman dan tenang baik secara jasmani dan rohani. Tidak ada yang tidak dapat ia gapai di masa kejayaannya. Kekayaan, kepandaian, kemasyhuran, bahkan istri dan gundik yang banyak pun telah ia peroleh. Bait Allah yang megah sudah ia bangun dan tahbiskan. Namun justru dalam keadaan yang demikian, firman Tuhan yang berisi peringatan datang kepadanya. Masa kejayaan dapat membawa Salomo pada persimpangan jalan, antara tetap setia kepada Allah dan mengakui kedaulatan-Nya, atau menjadi allah atas dirinya sendiri karena segala yang diinginkan bisa ia dapatkan. Dengan kata lain Salomo berada dalam keadaan yang kritis.

Salomo harus kembali diingatkan bahwa makna dan tujuan hidupnya tergantung kepada Allah. Selama ia mempunyai hidup yang berporos kepada Allah, taat dan setia kepada-Nya, maka takhta dan kerajaan Israel akan tetap kokoh. Hal ini sangat berhubungan dengan makna dan tujuan hidup seorang raja, yaitu ia hidup untuk membawa rakyatnya menuju kemakmuran dan kesejahteraan.

Renungkan: Kebenaran indah yang patut kita renungkan adalah bahwa masa kejayaan seseorang bisa berarti masa kritisnya, karena ia berada di persimpangan jalan. Persimpangan ini bisa kita lewati dengan baik jika hidup kita tetap berpusat pada Tuhan. Hal itu bergantung masalah rohani, yaitu siapa kita di hadapan Allah.

(0.87) (1Raj 14:21) (sh: Zaman keemasan itu telah berlalu (Rabu, 23 Februari 2000))
Zaman keemasan itu telah berlalu

Putra mahkota penerus kerajaan Israel adalah Rehabeam. Dicatat di awal dan akhir pasal ini bahwa Rehabeam adalah putra Salomo dengan Naama, perempuan Amon. Bangsa Amon, meski keturunan Lot, sangat memusuhi Israel. Lebih dari itu bangsa Amon adalah penyembah dewa-dewa, antara lain dewa Milkon dan Molokh. Dewa-dewa itu sangat menjijikkan Tuhan. Berulang kali Tuhan telah melarang umat pilihan-Nya menerima apalagi melakukan perkawinan dengan bangsa Amon (Ul. 23). Tetapi justru Salomo menikahi Naama dan ikut dalam penyembahan para dewa Amon.

Sampai setelah alih generasi, penyembahan kepada dewa-dewa Amon tetap dilakukan. Ia mendirikan tempat-tempat pengorbanan untuk membakar anak hidup-hidup agar dewa Molokh memberikan berkat-berkat yang diinginkan. Pelacuran bakti, ibadah kepada dewa-dewi yang dilakukan bangsa Kanaan. Ibadah yang disertai tindakan pelacuran ini memohon kepada para dewa agar tanah, ternak, dan hasil panen berlimpah ruah. Berpaling kepada dewa- dewa berarti membelakangi atau menolak Allah. Maka kehancuran demi kehancuran terus terjadi, kerajaan diserang, perisai emas dan perbendaharaan rumah Tuhan dijarah. Rehabeam mengalami krisis politik dan ekonomi yang dahsyat. Tak ada lagi perisai emas, simbol kejayaan dan kekayaan kerajaan, perang saudara terus meletus, rumah Tuhan yang menjadi simbol kehadiran Tuhan pun rusak. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan tidak lagi berkenan dan memberkati umat-Nya.

Sumber hancurnya sebuah kerajaan/negara bilamana ibadah kepada Tuhan tidak lagi menjadi yang utama. Akibatnya terjadi kehancuran moral baik dalam hidup bermasyarakat sampai pada seksualitas. Kebenaran dan keadilan tidak lagi disuarakan. Bahkan yang menyuarakan kebenaran dan memperjuangkan keadilan dibungkam dan dihabisi hak-haknya, sampai nyawa pun melayang. Bukankah ini juga terjadi di Indonesia? Meski masih banyak orang pergi ke gereja, namun kuasa ibadah itu tak mampu "menyeruak" ke luar dari gedung gereja. Akibatnya krisis yang dialami makin berkepanjangan, perang saudara terus-menerus dan Indonesia makin terpuruk.

Renungkan: Hanya dengan pertobatan, reformasi sejati pasti terjadi baik di dalam diri maupun dalam tindakan, dan akan membuahkan tatanan masyarakat dan pemerintahan yang diberkati Tuhan.

(0.86) (1Raj 16:8) (sh: Dosa beranak-pinak dosa (Senin, 28 Februari 2000))
Dosa beranak-pinak dosa

Sejarah kerajaan Israel dinodai dengan dosa, kekejian, pembunuhan, dan pemberontakan dari dinasti ke dinasti. Tidak ada damai dan kesejahteraan. Nama Yerobeam disebut sebagai cikal bakal pembuat dosa dan penyembahan berhala yang turun-temurun. Dalam kurun waktu 14 tahun 7 hari, sudah 4 raja memerintah, 4 dinasti, dan 2 diantaranya punah total. Lengsernya tirani (kekuasaan yang digunakan sewenang-wenang) karena pemberontakan dan pembunuhan. Penyebabnya antara lain: bangsa Israel tidak lagi beribadah kepada Allah yang diperlihatkan dengan menjauhi Rumah Allah di Yerusalem dan mendirikan tempat-tempat ibadah baru dengan patung-patung lembu emas sebagai 'allah', karena itu Israel makin hari makin merosot citra dan martabatnya sebagai umat Allah.

Dalam buku 'Knowing the truth' , Bruce Milne menulis ada 4 akibat dosa dalam hubungannya dengan Allah. 1) Kita tidak layak di hadapan Allah. 2) Kita tidak mampu melakukan kehendak Allah. 3) Kita tidak benar di hadapan hukum Allah. 4) Kita tidak peka terhadap firman Allah. Mencermati raja-raja itu akibat dosa membuat mereka tidak berkenan di hadapan Allah. Meski Allah mengutus nabi-nabi-Nya tetap saja hati mereka tidak peka dan tidak ada pertobatan. Dosa telah membutakan mata 'hati' mereka akan kasih setia Allah. Hanya Omri yang sempat menikmati kejayaan dan membangun ibu kota kerajaan di gunung Samaria. Akan tetapi Omri dicatat makin lebih jahat dari pendahulunya. Memang apa pun yang diperbuat manusia di dalam kondisi dosa, tetap saja dosa di hadapan Allah. 'Kehancuran moral manusia secara total karena dosa, berimplikasi ketidakmampuannya secara total', demikian ungkap Bruce Milne.

Renungkan: Meski belum separah kondisi Israel, bangsa kita pun terus-menerus berada dalam situasi yang menegangkan. Dari penjajahan bangsa asing, kita pun 'dijajah' bangsa sendiri. Rezim yang satu berlalu diganti rezim yang lain, tetap saja tidak ada damai sejahtera dari Sabang sampai Merauke. Kenikmatan kemerdekaan hanya dinikmati segelintir orang, itupun didapat dengan menghalalkan cara. Marilah kita terus berdoa untuk memasuki Indonesia baru, yang diawali dari pembaruan hati dan berlanjut dengan pembaharuan di segala bidang. Bukan dengan cara dan usaha diri sendiri tetapi dengan kerendahan hati dan pertobatan kepada Yesus Kristus, Pemberi hidup baru yang kekal.

(0.86) (1Raj 18:1) (sh: Obaja alat Tuhan di tengah-tengah serigala. (Kamis, 2 Maret 2000))
Obaja alat Tuhan di tengah-tengah serigala.

Seorang Kristen yang bekerja di suatu lembaga dimana nilai-nilai    'religius' dan nilai-nilai moralnya tidak dijunjung tinggi, akan    menghadapi dilema yang sulit, yaitu ikut arus atau melawan arus?    Bila tidak ikut arus, maka konsekuensi pribadi secara langsung    dan segera seperti kehilangan pendapatan, pekerjaan, dikucilkan,    bahkan dibunuh, akan terjadi. Itulah sebabnya banyak Kristen    yang akhirnya ikut arus atau menarik diri dari masyarakat. Kedua    sikap ini tidak dapat dipertanggungjawabkan secara iman Kristen.    Seharusnya Kristen tetap melawan arus dan tetap berusaha untuk    menggarami lingkungannya.

Obaja hidup di suatu masyarakat dimana raja dan rakyatnya    menyembah berhala.  Tidak hanya itu, para nabi Allah dibunuh    oleh Izebel, sang permaisuri. Ahab sendiri hanya mementingkan    kekuatan militernya yang tampak dari tindakannya mencari rumput    bagi kuda dan bagal (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">5). Bahkan dalam situasi kelaparan yang    demikian parah, Ahab tidak merasa perlu mencari Allah. Malahan    ia mencari rumput sendiri bagi kekuatan militernya. Dengan kata    lain mata rohani Ahab sudah menjadi buta. Bencana alam yang    begitu hebat (ayat ke+antara+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A11&tab=notes" ver="">2) tidak menyadarkan dia. Berbeda dengan Obaja    yang tetap takut akan Tuhan dalam situasi seperti ini, berarti    ia tidak ikut menyembah berhala. Ia tidak hanya menyelamatkan    100 nabi dari pembunuhan namun juga menyembunyikan dan memberi    mereka makan dan minum setiap hari.  Itu merupakan suatu    tindakan yang berbahaya. Obaja adalah seorang yang berani    melawan arus dan ia pun berhasil dalam kariernya dengan menjadi    kepala istana.

Orang seperti Obaja inilah yang dipakai Allah sebagai alat-Nya.    Tidak hanya sebagai penyelamat 100 nabi, namun juga sebagai    perantara antara Elia dan Ahab. Coba bayangkan, jika tidak ada    orang seperti Obaja, bagaimana Elia dapat meminta Ahab untuk    menemuinya. Seandainya Elia langsung ke istana, ia pasti dibunuh    oleh Izebel. Seandainya Elia menemui orang lain yang tidak takut    akan Tuhan, maka ia pun pasti dibunuh oleh orang tersebut dengan    tujuan mendapatkan pujian dari Ahab dan Izebel.

Renungkan: Negara kita memerlukan "Obaja-obaja" yang mempunyai    kemampuan intelektual, beriman teguh, dan berani  melawan arus.    Orang-orang yang demikian diperlukan agar bangsa kita mempunyai    kesempatan untuk kembali kepada Allah.

(0.84) (1Raj 4:16) (jerusalem: di Alot) Dalam terjemahan Yunani terbaca: tanjakan-tanjakan. Yang dimaksud ialah panti yang bergunung-gunung antara Akra dan Tirus.
(0.83) (1Raj 6:1) (jerusalem) Tanggal yang disebut dalam ayat ini termasuk sebuah tarikh yang menetapkan jangka waktu yang sama antara didirikannya Kemah Suci di gurun dan dibangunnya bait Allah di satu pihak dan antara dimusnahkannya bait Allah serta dibangunnya kembali di lain pihak. Pembangunan bait Allah oleh Salomo perlu ditanggalkan sekitar th 960 seb Mas.
(0.81) (1Raj 15:6) (endetn)

Ajat ini, jang tidak terdapat dalam terdjemahan Junani, berbunji: "Seumur hidupnja ada peperangan antara Rehabe'am dan Jerobe'am" (=1Ra 14:30).

(0.81) (1Raj 15:32) (endetn)

Ajat ini tidak terdapat dalam terdjemahan Junani. Bunjinja: "Antara 'Asa dan Ba'sja, radja Israil, ada peperangan selama umur hidup mereka" (=1Ra 15:16).

(0.79) (1Raj 9:11) (jerusalem) Ayat ini adalah sebuah sisipan yang kurang pada tempatnya di sini. Sebab ceritera ini mengenai sebuah perundingan lain antara Salomo dengan Hiram yang tidak mengenai pembangunan bait Allah. Salomo menjual sebagian dari wilayahnya ganti sejumlah uang emas, 1Ra 9:14.
(0.79) (1Raj 16:31) (jerusalem: Etbaal) Etbaal (dalam bahasa Fenisia: Ittobaal) itu adalah seorang imam dewi Asytarte. Ia merebut kekuasaan di Tirus waktu Omri merebut kekuasaan di Israel. Kedua penguasa itu lalu bersahabat dan persekutuan itu dikokohkan dengan perkawinan. Hubungan antara Fenisia dengan Israel itu sangat besar pengaruhnya atas kemerosotan agama di Israel di masa pemerintahan raja Ahab.
(0.76) (1Raj 3:10) (full: BAIK DI MATA TUHAN. )

Nas : 1Raj 3:10

Allah berkenan ketika orang percaya dengan sungguh-sungguh mencari dan memohon hikmat rohani dan hati yang paham. "Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya" (Yak 1:5; bd. Ams 2:2-6; 3:15; Luk 12:31; Ef 5:17; Yak 3:17).

(0.76) (1Raj 18:21) (full: KALAU TUHAN ITU ALLAH, IKUTILAH DIA. )

Nas : 1Raj 18:21

Elia menantang bangsa itu untuk mengambil keputusan yang pasti di antara ikut Allah atau ikut Baal (bd. Yeh 20:31,39). Israel percaya bahwa mereka dapat menyembah keduanya sekaligus. Mereka bersalah karena bercabang hati (bd. Ul 6:4-5) dan berusaha untuk melayani dua tuan. Kristus sendiri pernah memperingatkan terhadap sikap fatal ini (Mat 6:24; bd. Ul 30:19; Yos 24:14-15;

lihat art. PEMISAHAN ROHANI ORANG PERCAYA).

(0.76) (1Raj 18:3) (jerusalem) Ayat-ayat ini seolah-olah ditempatkan antara kurung dan menyiapkan 1Ra 18:13. nabi-nabi yang disebut di sini, bdk 1Sa 10:5+ berperan besar dalam ceritera-ceritera sekitar Elia ialah: tiba-tiba nabi itu dapat menghilang, 2Ra 2:16 sampai akhirnya ia menghilang secara depinitip, 2Ra 2:11 dst. Roh TUHAN Ialah suatu kekuatan atau daya dari luar yang memindahkan nabi, bdk Yeh 3:12; 8:3; 11:1; 43:5; Kis 8:39.
(0.76) (1Raj 21:17) (jerusalem) Peristiwa yang diceritakan di sini serupa dengan yang diceritakan tentang nabi Natan yang bertindak terhadap raja Daud, 2Sa 12. Sama seperti dalam perkara Daud itu, demikianpun sekarang Tuhan membantu orang kecil dan tak berdaya melawan orang kuasa; di sinipun Tuhan menangguhkan hukuman atas yang berdosa oleh karena bertobat, sehingga baru dihukum dalam diri anaknya. Tetapi juga ada perbedaan antara kedua peristiwa itu. Sebab Natan tetap berperan sebagai nabi Daud dan ia akan memberkati Salomo, pengganti Daud; sebaliknya Elia dikatakan "musuh" raja Ahab. Keturunan Daud tetap akan meraja, padahal keturunan Ahab akan "disapu bersih".


TIP #30: Klik ikon pada popup untuk memperkecil ukuran huruf, ikon pada popup untuk memperbesar ukuran huruf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA