Menurut adat djaman dahulu semua tawanan dibunuh sadja, hingga tindakan Dawud ini masih agak manis.

Pintu gerbang kota adalah pusat segala kegiatan di jaman dulu. Ke sanalah Absalom pergi setiap pagi. Dengan terencana rinci, Absalom mempersiapkan perebutan kekuasaan secara halus. Dia mulai menarik perhatian dan menggalang pengaruh dengan memamerkan sikap yang ramah, prihatin terhadap ketidakadilan. Dengan kemunafikannya dia mencuri hati banyak orang (ayat kata-kata%20manis%20AND%20book%3A10&tab=notes" ver="">3-6). Kita perlu waspada terhadap taktik orang yang membungkus haus kuasa dengan sikap manis.

Pemerintahan dalam pemerintahan. Strategi yang canggih pun mulai disusun Absalom, seiring bertambahnya jumlah pendukungnya. Hebron dipilihnya karena dianggap sebagai kota yang paling strategis, selain Hebron tempat dia dilahirkan, (ayat kata-kata%20manis%20AND%20book%3A10&tab=notes" ver="">3:2,3). Di sana pulalah Daud memulai karir sebagai raja. Absalom tentu akan mendapat banyak simpati dan dukungan lebih besar. Kelicikannya begitu sempurna, sehingga orang banyak tidak curiga terhadap rencananya yang jahat (ayat kata-kata%20manis%20AND%20book%3A10&tab=notes" ver="">11). Apalagi agama dijadikan kemasannya; bahkan mendapat restu ayahnya pula (ayat kata-kata%20manis%20AND%20book%3A10&tab=notes" ver="">8,9). Rencana jahat Absalom pun menjadi lengkap, setelah dia membujuk Ahitofel, sang penasihat raja (ayat kata-kata%20manis%20AND%20book%3A10&tab=notes" ver="">12).

Renungkan: Menghadapi aman ini memerlukan kepekaan hikmat Tuhan sendiri.

Doakan: Para pemimpin yang bertopeng keramahan dan keprihatinan demi ambisi tahta dan kuasa.