Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 9 dari 9 ayat untuk karung (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mzm 30:10) (ende: karung)

itu adalah pakaian tanda kesedihan dan berkabung serta pertapaan.

(1.00) (Yeh 7:18) (ende)

Kain karung dan kepala tertjukur adalah tanda perkabungan dan kesedihan.

(0.80) (Am 8:10) (ende: tempat lokos)

ialah tanda perkabungan, seperti kain karung. Sebagian dari rambut ditjukur.

(0.80) (Luk 5:37) (ende: Kerbat)

karung dari kulit kering binatang, tempat menjimpan air, anggur, minjak dan sebagainja.

(0.60) (2Sam 21:10) (ende)

Kain karung adalah lambang perkabungan. Turunnja hudjan menjatakan kedjahatan Sjaul dipulihkan kembali dan Jahwe sudah diperdamaikan.

Dimakan oleh binatang dianggap sebagai tjelaka jang paling besar.

(0.50) (Mzm 35:13) (ende)

Maknanja: Aku bertapa (pakaian karung, berpuasa) sebagai sematjam doa untuk orang2 lain itu.

(0.40) (2Sam 21:10) (jerusalem: kain karung) Ini pakaian berkabung, 2Sa 3:31; 12:16
(0.40) (Yes 3:24) (jerusalem: kain kabung) Kata Ibrani yang diterjemahkan demikian berarti: sejenis kain kasar yang dibuat menjadi karung, Kej 42:25, dll, tetapi juga pakaian kabung yang langsung dikenakan pada tubuh, Yes 20:2; Kej 37:34; 1Ra 20:31; 21:27; Ams 8:10, dll.
(0.17) (Yes 58:1) (sh: Hakikat puasa (Jumat, 26 Agustus 2005))
Hakikat puasa

Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah sikap hati yang benar dalam tindakan yang saleh. Sebaliknya, perilaku rohani yang terlihat saleh, namun tidak keluar dari hati yang tulus adalah kemunafikan.

Israel bertanya mengapa Tuhan tidak memperhatikan upaya dan jerih payah mereka berpuasa (3a). Allah menjawab mereka dengan menunjukkan beberapa perbuatan mereka yang keliru, yaitu: bertindak semena-mena dan saling berkelahi (3b-5). Percuma melakukan hukum Tuhan yang satu sementara hukum-Nya yang lain dilanggar. Mengerjakan perilaku tak terpuji saat berpuasa sama dengan perbuatan sia-sia. Perilaku berpuasa seperti ini hanya sekadar tindakan lahiriah untuk menarik perhatian dan simpati orang lain, namun tidak dapat menipu Allah. Kiasan pedas "menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur" menunjukkan betapa bo-dohnya perbuatan mereka yang menggunakan simbol kesedihan palsu untuk menjangkau Allah (ayat 5).

Umat Israel mementingkan aturan agamawi dalam menunaikan puasa, tetapi melalaikan hakikat berpuasa yang diinginkan Allah yaitu, menegakkan keadilan (ayat 6) dan membagikan berkat kepada orang lain (ayat 7, 10) serta mematuhi hukum hari Sabat (ayat 13). Perilaku munafik itu membatalkan tercurahnya berkat Allah bagi mereka dan menghalangi kuasa Allah menjawab doa mereka (ayat 8-9, 12, 14). Jadi, berbuat baik bagi orang lain dan menaati peraturan Allah adalah perwu-judan puasa yang sejati. Inilah perbuatan yang ingin Allah temukan hadir dalam diri umat-Nya.

Pernahkah Anda merasakan keadaan serupa seperti yang dialami Israel? Selidiki dulu, sungguhkah Anda telah mempraktikkan hakikat berpuasa atau sekadar melakukan syarat lahiriah berpuasa? Jangan ulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Israel!

Renungkan: Beribadah kepada Allah harus mewujud dalam sikap kita melayani sesama dengan kasih dan adil.



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA