Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 4 dari 4 ayat untuk kamu membuat AND book:[40 TO 66] AND book:60 (0.003 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Ptr 3:7) (jerusalem: teman pewaris) Var: pewaris
(0.98) (1Ptr 3:13) (sh: Menderita karena melakukan kebenaran (Jumat, 16 Juli 1999))
Menderita karena melakukan kebenaran

Pada umumnya orang tidak berbuat jahat kepada orang yang berlaku baik dan benar kepadanya. Tetapi tidak selalu demikian. Bisa terjadi sebaliknya. Perbuatan baik yang kita lakukan dibalas dengan perbuatan jahat sampai kita menderita. Petrus menegaskan, bila hal seperti ini kita alami, kita harus tetap melakukan yang benar. Penderitaan meski membuat fisik kita sakit, tetap akan membuat kita berbahagia; karena kita sedang melakukan kehendak Allah.

Memandang kepada Kristus. Petrus menekankan, apabila kita mengalami penderitaan karena kebenaran, kita harus memandang kepada Yesus Kristus. Ia sangat menderita karena dosa kita. Ia menderita meski Ia benar. Ia diperlakukan tidak adil meski Ia berlaku adil. Karena itu, kesediaan menderita ini pun seharusnya menjadi karakteristik Kristen. Dengan meneladani Kristus, kita lebih siap meninggalkan cara hidup lama yang dikuasai hawa nafsu dan siap menanggung derita karena berbuat baik. Pula kita siap berlaku benar meski kita harus menderita.

Menguduskan Kristus di dalam hati sebagai Tuhan, adalah nasihat Petrus agar kita memiliki komitmen yang sungguh kepada Kristus. Siap sedia kapan pun dan di mana pun mempertanggungjawabkan iman kita di hadapan siapa saja.

(0.97) (1Ptr 4:7) (sh: Semakin giat dalam melayani (Sabtu, 23 Oktober 2004))
Semakin giat dalam melayani

Hidup melayani Tuhan tanpa pengharapan dalam iman adalah hidup yang kurang bergairah. Dengan adanya pengharapan dalam iman ini, kita hidup dengan tujuan yang jelas yaitu pengharapan menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

Seruan Petrus ini mengadopsi tradisi orang Yahudi. Orang Yahudi memiliki pemahaman bahwa kesudahan dari segala sesuatu diawali dengan periode penderitaan yang hebat, dan kesengsaraan yang tiada akhir. Oleh karena itu, Petrus menasihati jemaat untuk senantiasa tenang dan berdoa (ayat kamu+membuat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">7). Petrus mendorong supaya jemaat tetap siap sedia menantikan kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan kedua kali yang digambarkan "dekat" bukan berarti kita hanya tinggal menanti dan tidak melakukan kegiatan apa pun baik pelayanan maupun pekerjaan sehari-hari. Sebaliknya, justru Petrus mendorong jemaat untuk: Pertama, tetap memiliki kasih yang "bertumbuh" baik kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia (ayat kamu+membuat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">8). Kedua, memberikan tumpangan kepada orang lain dengan tidak bersungut-sungut (ayat kamu+membuat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">9). Kedua hal ini sulit dilakukan karena memberikan tumpangan kepada orang lain bukanlah suatu hal yang lazim pada saat itu. Tumpangan hanya berlaku untuk sanak saudara saja. Demikian juga kasih secara manusiawi terbatas hanya pada orang dan dalam hubungan khusus. Namun, kasih Tuhan membuat jemaat menjadi satu keluarga sehingga bisa memberikan tumpangan kepada orang lain yang bukan saudara. Ketiga, agar jemaat saling melayani satu sama lain sesuai dengan karunia yang mereka miliki sehingga Tuhan dimuliakan (ayat kamu+membuat+AND+book%3A%5B40+TO+66%5D+AND+book%3A60&tab=notes" ver="">10-11).

Kesadaran atau pengharapan tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali memang akan berdampak konkret pada kehidupan dan pelayanan kita. Kerinduan berjumpa Dia dalam keadaan layak mendorong kita mengusahakan yang terbaik dalam segala hal.

Renungkan: Menantikan kedatangan Tuhan yang kedua kali seharusnya membuat kita semakin giat melayani bukannya memudar.

(0.96) (1Ptr 3:1) (sh: Keluarga Kristen (Rabu, 14 Juli 1999))
Keluarga Kristen

Hubungan timbal balik dalam menghormati dan melayani bagi pasangan suami-istri akan membangun keharmonisan dan kekokohan. Meski dalam karakter dan peran berbeda, kehidupan suami istri tetap dalam kesejajaran. Satu terhadap yang lain tidak ada yang meremehkan, melainkan memberikan penghargaan sebagaimana mestinya sesuai status masing-masing.

Istri Kristen. Wanita di segala abad cenderung merawat tubuh dan mempercantik penampilan dengan berbagai cara dan asesoris, agar tampil prima. Bila hanya memperhatikan penampilan, wanita akan kehilangan yang utama dalam hidupnya, yakni manusia batiniah yang menghormati Allah. Manusia batiniahlah yang akan menampilkan wanita sebagai istri yang berperilaku murni, saleh, lemah lembut, dan tunduk kepada suami. Keberadaan istri yang mendandani manusia batiniahnya akan lebih berharga di mata Allah dan di hadapan suami. Ia bukan hanya membuat keluarga harmonis, tetapi juga dapat memenangkan suami yang belum mengenal Allah.

Suami Kristen. Petrus menekankan bahwa suami harus menghormati istri yang lemah secara fisik dan hidup bijaksana terhadap sesama pewaris kasih karunia.

Renungkan: Keharmonisan hubungan batin dan lahir terjadi apabila keluarga mengutamakan kehendak Allah.



TIP #32: Gunakan Pencarian Khusus untuk melakukan pencarian Teks Alkitab, Tafsiran/Catatan, Studi Kamus, Ilustrasi, Artikel, Ref. Silang, Leksikon, Pertanyaan-Pertanyaan, Gambar, Himne, Topikal. Anda juga dapat mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan ayat-ayat yang anda inginkan melalui pencarian Referensi Ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA