(1.00) | (Luk 23:31) |
(ende: Kaju hidup) ialah jang masih berguna untuk menghasilkan buah-buah. |
(0.97) | (Luk 16:18) |
(ende) Larangan Jesus bahwa orang jang sudah kawin dan hidup bertjerai tidak boleh kawin dengan seorang lain lagi, selama isteri atau suami jang sah masih hidup, disini, seperti dalam Mar 10:11-12 tidak bersjarat sedikitpun, melainkan mutlak sekali. |
(0.87) | (Luk 9:55) |
(full: MENEGOR MEREKA.
) Nas : Luk 9:55 Kita harus berhati-hati agar kesetiaan dan semangat kita bagi Kristus tidak memendam suatu roh balas dendam dan kekerasan terhadap orang yang belum selamat dan masih hidup di dalam kegelapan dan dosa. |
(0.79) | (Luk 16:1) |
(sh: Penggunaan uang dalam Kekristenan. (Sabtu, 1 April 2000)) Penggunaan uang dalam Kekristenan.Cara yang dipakai oleh sang bendahara dalam perumpamaan ini bukanlah cara yang benar. Namun demikian kita bisa meneladani kejelian dan kecerdikannya dalam merencanakan masa depan. Ia menyadari bahwa dia akan segera meninggalkan jabatannya dan tentunya akan kehilangan otoritas di dalam mengelola harta tuannya. Karena itu ia menggunakan kesempatan yang masih ada, untuk menjalin persahabatan dengan menggunakan harta tuan-nya. Tujuannya jelas, supaya ia nantinya mendapat balasan dengan diberi tumpangan. Apa yang diutarakan dalam perumpamaan ini menggambarkan posisi kita sebagai Kristen dalam hubungannya dengan harta. Tak satu pun harta yang ada pada kita dalam hidup ini adalah milik kita. Kita hanyalah dipercayai untuk mengelolanya. Suatu saat kita akan meninggal-kan semuanya. Karena itu ketika kita masih mempunyai wewenang atas Mamon yang tidak jujur, kita harus menggunakannya untuk membangun persahabatan yang bernilai kekal. Karena itulah penggunaan uang bagi Kristen bukanlah hal yang sepele. Meskipun bila dibandingkan dengan kekayaan sorgawi, nilainya sangat kecil, namun cara kita menggunakan yang sangat kecil ini dapat menunjukkan apakah kita orang yang setia atau tidak (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">10-12). Apakah kita adalah hamba yang layak dipercaya untuk mengelola harta titipan "Tuan" kita? Dalam hal penggunaan harta itu, apakah kita menggunakannya untuk melayani Allah ataukah harta itu akan mempergunakan kita untuk melayaninya? Janganlah kita seperti orang-orang Farisi yang tidak hanya menjadi hamba uang, namun juga kehidupan perkawinannya diwarnai dengan kawin cerai (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">14, 18). Walau demikian mereka masih menganggap apa yang diajarkan Yesus terlalu kaku sehingga mereka mencemoohnya. Mereka menilai tindakan mereka berdasarkan standar mereka sendiri., sedangkan Yesus menilainya berdasarkan standar Allah yaitu hukum Ilahi yang ideal dan bukan sekadar legalisme atau tradisi. Renungkan: Manakah yang akan Anda lakukan: menggunakan uang untuk pekerjaan Tuhan seperti membeli Alkitab bagi suku-suku terasing di pedalaman atau menggunakannya untuk kenikmatan pribadi seperti makanan, pakaian, bepergian, dlsb.? Kita perlu menyoroti cara penggunaan uang dengan standar Allah bukan dengan standar kita. |
(0.78) | (Luk 23:33) |
(full: TENGKORAK.
) Nas : Luk 23:33 Yesus disalibkan di suatu tempat di luar kota (bd. Ibr 13:12). Tempat itu disebut "Tengkorak" karena alasan-alasan yang masih diperdebatkan. Kata Yunani untuk tengkorak telah diterjemahkan dalam Alkitab berbahasa Latin dengan kata _calvaria_, dari mana kita dapat kata "Kalvari". |
(0.78) | (Luk 2:39) |
(sh: Bertumbuh dalam segala aspek (Kamis, 1 Januari 2004)) Bertumbuh dalam segala aspekTahun baru lagi! Usia dunia bertambah satu tahun lagi. Biasanya pertambahan usia erat kaitannya dengan pertumbuhan. Jika demikian, apa yang bertumbuh pada diri Anda sepanjang tahun yang lalu? Bertumbuh adalah hal yang wajar terjadi pada semua makhluk hidup. Bila sudah tidak ada pertumbuhan berarti mati. Mungkin Anda tidak lagi bertumbuh secara fisik. Mungkin Anda juga berhasil menstabilkan berat badan dan proporsi bentuk tubuh dengan diet. Namun ada hal-hal lain yang harus terus bertumbuh, tidak boleh berhenti. Pikiran kita harus selalu diisi oleh dan mengolah data-data eksternal agar hidup kita informatif. Hati kita memerlukan siraman kasih dan perasaan-perasaan lain yang menunjang serta menyegarkan mental kita. Yesus yang masih remaja secara fisik mengalami pertumbuhan (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">40). Seiring dengan pertumbuhan fisik-Nya, sebagai manusia Yesus juga mengalami pertumbuhan intelektual dan mental (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">40). Hal itu ditunjukkan lewat kemampuan-Nya berdialog dengan para alim ulama di bait Allah. Semua orang heran dengan kecerdasan-Nya (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">46-47). Namun, hal yang lebih utama yang ditonjolkan Lukas adalah pertumbuhan kerohanian-Nya yang dikatakan bahwa Ia semakin dikasihi Allah, dan juga dikasihi manusia (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">52). Artinya, secara relasi sosial pun Yesus bertumbuh. Diusia-Nya yang masih remaja, seperti kebanyakan remaja lainnya, Yesus bertumbuh pada segala aspek kehidupan-Nya. Karena itu sudah seharusnya kita, pengikut-pengikut-Nya, meneladani Dia dalam hal bertumbuh. Setiap aspek dalam kehidupan kita pun harus diperhatikan dan diberi kesempatan untuk bertumbuh, sehingga kita seperti Yesus yang “semakin bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan oleh manusia.” Renungkan: Anak-anak Tuhan harus bertumbuh dalam segala aspek supaya hidupnya semakin menyukakan hati Allah dan semakin menjadi berkat bagi sesama. |
(0.77) | (Luk 18:18) |
(sh: Apakah yang terutama dalam hidup ini? (Kamis, 6 April 2000)) Apakah yang terutama dalam hidup ini?Ini tampaknya merupakan strategi yang dijalankan oleh orang kaya dalam bacaan kita hari ini. Di hadapan masyarakat umum, ia mempunyai kehidupan moralitas yang tidak tercela karena ia telah mentaati Hukum Taurat yang berbicara tentang hubungan antar manusia (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20). Sebagai pengusaha ia bersih luar dan dalam. Sebagai anak pun ia termasuk anak yang berbakti kepada orang-tua. Kehidupan moralitas yang mengagumkan ini bukan baru dijalani satu atau dua tahun. Sebaliknya ia telah menjalani kehidupan untuk waktu yang lama. Kesetiaan dan ketahanujiannya sudah terbukti. Apa yang orang kaya lakukan ini, bagi Allah tidaklah cukup. Allah masih menuntut kesempurnaan dalam menaati Hukum Taurat. Dalam hal ini si orang kaya itu masih belum mengungkapkan ketaatannya terhadap hukum yang pertama dan yang utama. Kualitas hubungan dengan Allah yang dituntutNya tidak sekadar suatu ketaatan agama seperti memberikan persembahan korban tiap bulan, bahkan tiap hari. Lebih lagi, Allah menuntut tempat terutama di dalam hati, jiwa, dan pikiran seseorang. Perintah Yesus kepada orang kaya itu untuk menjual seluruh hartanya, membagi-bagikan kepada orang miskin, dan mengikut Tuhan merupakan suatu ujian untuk mengetahui dimanakah orang kaya itu menempatkan hati, jiwa, dan pikirannya. Dari perintah itu terungkaplah bahwa ia tidak menempatkan Allah pada porsi utama dalam hidupnya. Bahkan bagi dirinya, nilai hidup kekal yang ia ingin dapatkan tidak lebih besar dari kekayaan yang ia miliki. Melalui ujian itu terungkaplah bahwa ia tidak sungguh- sungguh secara utuh menggenapi Hukum Taurat Padahal Allah menuntun ketaatan yang sempurna. Karena itulah murid-murid bertanya siapakah yang dapat diselamatkan. Yesus meresponi pertanyaan murid-murid-Nya dengan menegaskan bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Bahkan Dia menambahkan bahwa ada banyak hal-hal lain yang jauh melebihi dari apa yang pernah mereka miliki baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang yang akan mereka terima (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30). Itu semua dimungkinkan karena kuasa Allah. Renungkan: Allah telah membuat ketidakmungkinan menjadi kemungkinan melalui kasih-Nya yang melampaui segala kemungkinan yang dapat dipikirkan manusia. |
(0.77) | (Luk 6:20) |
(sh: Miskin tetapi kaya (Minggu, 9 Januari 2000)) Miskin tetapi kayaSepanjang sejarah pemberitaan Injil di daerah-daerah terpencil atau pedalaman, lebih banyak memaparkan dukacita, penderitaan, dan pergumulan para misionaris, yang telah menyerahkan seluruh hidup bahkan keluarganya bagi pekerjaan Tuhan. Ada di antaranya yang mengalami penolakan dari penduduk setempat, bahkan ancaman pembunuhan, atau ada juga yang anggota keluarganya terancam keselamatannya. Kehidupan mereka pun seringkali tidak terjamin, karena tidak memiliki sedikit pun uang untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan keluarganya. Contohnya: John Williams yang ber-PI di Tiongkok bagian utara, Kyai Sadrakh di tanah Sunda, Pdt. Nommensen di tanah Batak, dan masih banyak lagi, telah memberikan hidupnya bagi pemberitaan Injil, walaupun mereka harus mengalami segala risiko. Kemiskinan tidak membuat mereka miskin rohani, justru mereka mengalami kekayaan rohani melalui pengalamannya bersandar kepada kuasa dan kasih Tuhan. Yesus mengkontraskan: miskin-kaya, lapar-kenyang, menangis -- tertawa, dan dibenci-dipuji. Sungguh di luar kebiasaan, Yesus mengatakan bahwa apa yang dianggap dunia menderita, itulah yang membahagiakan, sebaliknya apa yang dianggap dunia membahagiakan, itulah yang mencelakakan. Mengapa demikian? Pengertiannya adalah bahwa bukan ukuran yang penting, tetapi alasan pengalaman ini. Demi siapakah mereka mengalami semuanya itu, demi diri sendiri ataukah demi Dia yang telah memanggil mereka untuk melayani-Nya? Kepastian kebahagiaan akan dialami oleh mereka, bila karena Dia mereka harus menanggalkan segala kekayaan, kepuasan perut, kesenangan duniawi, dan pujian manusia. Renungkan: Menjadi murid-Nya berarti siap hidup meneladan Guru Agung kita, yakni Yesus Kristus. Mungkin kita harus kehilangan pekerjaan tetap atau sumber kakayaan yang menjadi hidup kita selama ini. Mungkin kita akan mengalami kelaparan. Mungkin kita akan menangis karena berbagai pergumulan, ketidakbenaran, atau ketidakadilan. Mungkin kita akan dibenci orang-orang yang menantang iman kita. Semuanya ini tidak menjadikan kita hidup bahagia secara lahiriah. Namun motivasi yang murni dan kesetiaan kita pada panggilan-Nya akan menuntun kita pada kebahagiaan yang sejati, yang tidak dapat digantikan dengan materi, makanan, kesenangan duniawi, dan pujian. Lebih berharga hidup kita, bila kita miskin tetapi kaya daripada sebaliknya kaya tetapi miskin, |
(0.77) | (Luk 2:25) |
(sh: Yang dekat Allah, mengerti rencana Allah (Rabu, 31 Desember 2003)) Yang dekat Allah, mengerti rencana AllahKehadiran Yesus di Bait Allah, saat masih berusia sangat muda, ternyata sudah menimbulkan pengaruh besar. Ada dua orang tua bernama Simeon dan Hana, yang dihormati dan dikenal masyarakat Israel saat itu sebagai orang benar dan saleh, mengenali bayi Yesus sebagai Juruselamat Israel. Masing-masing dengan caranya sendiri merespons terhadap kehadiran bayi Yesus. Simeon, seorang yang selain dikenal sebagai orang yang benar dan saleh juga disebut penuh Roh Kudus. Ia mendapatkan janji bahwa dirinya tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Maka setelah ia melihat bayi Yesus, ia memuji Tuhan yang intinya adalah sukacita kepuasan karena diizinkan melihat dan mengenali Yesus. Ia juga menubuatkan bahwa Yesus bukan hanya Juruselamat bagi Israel tetapi bagi semua bangsa. Bahkan secara khusus ia mengatakan kepada Maria bahwa Yesus akan menimbulkan perpecahan di Israel. Hana, seorang nabiah, yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk beribadah, doa dan puasa, juga membicarakan akan karya Yesus sebagai Penyelamat umat. Timbul pertanyaan menarik bagi kita: “Mengapa mereka bisa mengenali Yesus yang masih bayi itu sebagai Mesias dan pengharapan Israel? Kita menemukan jawaban yang menarik pula. Ada dua alasan yang secara jelas dipaparkan dalam bacaan kita: (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">1). Karena Roh Kudus menyatakan kebenaran ilahi itu kepada mereka (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26); (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">2). Karena mereka memelihara kehidupan saleh dan dekat dengan Tuhan (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">25,37). Kedekatan mereka dengan Allah inilah yang menyebabkan mereka peka mendengar suara Roh Kudus yang menyatakan rencana Allah bagi bangsa mereka. Renungkan: Zaman sekarang ini gereja Tuhan membutuhkan anak-anak Tuhan yang hidup dekat dengan Allah sehingga memiliki kepekaan terhadap isi hati Allah yang ingin diungkapkan-Nya lewat firman Tuhan. Andakah orangnya? |
(0.77) | (Luk 9:43) |
(sh: Murid Kristus bukanlah murid gampangan. (Minggu, 19 Maret 2000)) Murid Kristus bukanlah murid gampangan.Dunia pendidikan masa kini menuntut orang-tua mempersiapkan anak-anak agar berhasil masuk di sekolah lanjutan dan universitas yang bermutu. Oleh karena itu sejak Sekolah Dasar, anak-anak sudah diikutkan berbagai les. Meskipun menyadari bahwa beban anak-anak mereka semakin berat, waktu istirahat mereka pun semakin sedikit, dan pengeluaran bulanan akan meningkat, para orang-tua tetap melakukannya. Untuk menjadi murid sebuah sekolah yang berkualitas tinggi bukanlah hal yang gampang dan tidak setiap orang mempunyai kesempatan untuk itu. Demikian pula menjadi murid Kristus, bukanlah murid gampangan juga. Karena sebagai murid Kristus, kita adalah wakil Kristus yang adalah Allah sendiri, sekalipun ia masih anak kecil (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">48). Luar biasa sekali kedudukan seorang murid Kristus. Namun untuk menjadi murid-Nya ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Dalam dunia yang mengagungkan kekuatan dan kekuasaan, seorang murid Kristus tidak boleh mengandalkan itu semua dalam menjalankan tugas dan misinya. Konsep ini diambil berdasarkan pernyataan Yesus bahwa Anak Manusia harus mengalami 'salib', ketika semua orang masih keheranan menyaksikan kebesaran Allah yang dinyatakan melalui diri-Nya (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">43b-45). Seorang murid Kristus juga harus siap menerima ketidakramahan dan kekejaman dunia terhadap dirinya tanpa membalas (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">51-56). Ia juga harus menyadari bahwa dunia bukanlah tempat tinggal abadi (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">58). Sikap seorang murid terhadap Gurunya adalah memberikan prioritas utama kepada-Nya di atas tugas-tugas pribadi dan tradisi agama (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">59-62). Kemudian sebagai sesama murid, tidak pandang golongan atau kedaerahan. Renungkan: Bagaimana sikapku terhadap Tuhan, dunia, dan sesama murid Kristus? Apa yang bisa kulakukan untuk mengaplikasikan ketiga sikap ini dalam hidup sehari-hari, agar tidak disebut murid gampangan? Bacaan untuk Minggu Sengsara 3: Keluaran 24:12-18 Roma 5:1-5 Yohanes 4:5-15, 19-26 Mazmur 95:1-2, 6-11 Lagu: Kidung Jemaat 424 |
(0.77) | (Luk 2:21) |
(sh: Makin mengenal-Nya dalam ketaatan (Jumat, 27 Desember 2002)) Makin mengenal-Nya dalam ketaatanAyat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">33 seharusnya membuat para pembaca terkejut. Setelah segala peristiwa dan pemberitaan sebelumnya, masih ada lagi hal tentang Yesus yang mampu membuat Yusuf dan Maria "amat heran"! Ini menandakan bahwa keduanya masih terus dalam proses mengenali siapa Yesus Kristus dan misi-Nya, salah satunya seperti yang disampaikan Simeon. Yesus adalah Sang Mesias (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26), yang menjadi kelepasan bagi Israel (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">25,38), dan memenuhi nubuat PL (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">32, bdk. Yes. 42:6, 49:6; 34, bdk. Yes. 8:14). Yang penting untuk diperhatikan adalah bahwa pengenalan yang lebih mendalam tersebut berlangsung dalam konteks ketaatan dan kesalehan.Ketaatan itu tampak dari tokoh Simeon dan Hana. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh (ayat 25), dan taat kepada Roh Kudus (ayat 25b-27). Demikian juga Hana, yang rutin melayani di Bait Allah dan beribadah dengan berpuasa dan berdoa (ayat 37). Kedua orang ini dipakai Allah untuk menegaskan dan meneguhkan jati diri Yesus, tidak hanya di hadapan Yusuf dan Maria, tetapi, seperti yang dilakukan oleh Hana, juga di hadapan banyak orang yang masih setia berharap kepada Allah (ayat 38). Ketaatan itu juga tampak dari apa yang dilakukan Yusuf dan Maria. Mereka menamai Yesus sesuai dengan perintah malaikat (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Maria taat untuk mentahirkan dirinya (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22). Mereka membawa Yesus ke Yerusalem dan menyerahkan-Nya kepada Tuhan (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" vsf="TB" ver="">22-23) untuk mempersembahkan kurban (ayat 24), serta menyelesaikan semuanya sesuai dengan hukum Taurat (ayat 39). Peristiwa yang dicatat Lukas dalam bentuk khiastik (gaya penulisan dimana bagian-bagian subnas yang bertema mirip disusun berurut menjadi seperti ini: a-b-c-d-c’-b’-a’) ini memberikan teladan kepada kita, tentang betapa indahnya karya Allah yang dinyatakan melalui orang-orang yang taat beribadah kepada-Nya dan saleh kehidupannya.
Renungkan: |
(0.76) | (Luk 5:27) |
(sh: Yesus datang untuk orang berdosa (Selasa, 13 Januari 2004)) Yesus datang untuk orang berdosaMemang wajar kalau para ahli Taurat dan orang Farisi tidak bisa menerima fakta Yesus bertandang ke rumah Lewi si pemungut cukai dan makan bersamanya. Dalam tradisi orang Yahudi, makan adalah bentuk persekutuan. Bagaimana mungkin, orang benar, bahkan seorang rabi, bersekutu dengan orang-orang berdosa? Apa yang ditolak karena dianggap najis, justru itulah yang Yesus lakukan. Yesus dan para murid menghadiri perjamuan makan yang diadakan Lewi untuk diri-Nya. Bahkan Ia duduk semeja dengan mereka yang disebut orang berdosa oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">29). Mengapa Lewi mengundang Yesus? Karena sebelumnya Yesus telah mengundang Lewi untuk mengikut-Nya. Bagi Lewi, undangan Yesus ini tidak hanya mengejutkannya, tetapi suatu kehormatan. Selama ini Lewi merasa dikucilkan dari pergaulan dengan sesama orang Yahudi, apalagi dengan para tokoh agama Yahudi seperti para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Sekarang tokoh sesuci Yesus mau memilihnya untuk menjadi murid-Nya. Undangan Yesus inilah yang mendorong Lewi untuk menghormati Dia dengan perjamuan makan. Sekaligus, kesempatan itu digunakan untuk membawa teman-teman sejawatnya mengenal Yesus. Bagi Yesus, yang penting dari undangan perjamuan makan adalah respons Lewi yang menerima kehadiran-Nya dalam hidupnya, dan kehadiran orang-orang ‘berdosa’ lainnya untuk mengenal dan menerima Dia seperti yang telah terjadi pada Lewi. Bagi Yesus, hidup-Nya jauh lebih berguna untuk mereka yang menyadari diri sebagai orang berdosa, daripada untuk mereka yang merasa diri orang benar dan tidak memerlukan Juruselamat. Renungkan: Sebagaimana Yesus datang untuk menyelamatkan orang berdosa, demikianlah seharusnya hidup kita, orang-orang Kristen adalah untuk menjadi berkat untuk sesama kita, terutama mereka yang masih ‘orang berdosa.’ |
(0.76) | (Luk 12:13) |
(sh: Murid dan hartanya bag. I (Rabu, 25 Februari 2004)) Murid dan hartanya bag. ISebagai Kristen, kita semua adalah murid Yesus. Kita bukan murid-muridnya Fransiskus dari Asisi yang dengan sengaja hidup dalam kemiskinan, walaupun banyak yang dapat dan layak kita pelajari darinya. Akan tetapi, kini, seperti juga dulu, pertanyaan ini masih terus relevan untuk ditanyakan: bagaimana sikap seorang murid terhadap harta kekayaan? Sebenarnya, nas bacaan hari ini dan kemarin (juga nas besok) dipersatukan oleh satu pokok pikiran, yaitu aplikasi doktrin kemahakuasaan Allah, yang berkuasa atas seekor burung pipit dan juga atas jiwa manusia (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">5,20, 23-24) dalam bidang-bidang kehidupan. Dalam nas ini, kita melihat bagaimana Yesus memanfaatkan pertanyaan seorang Yahudi (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">13) sebagai batu loncatan untuk mengaplikasikan kemahakuasaan Allah di dalam sikap seseorang terhadap kekayaan dan harta milik. Melalui perumpamaan pada ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">16-21 Yesus ingin menyampaikan bahwa kepenuhan hidup manusia tidak terletak pada kelimpahan harta yang dimilikinya; tidak “tergantung” pada kekayaan seseorang. Mereka yang menyandarkan kebahagiaan serta kepenuhan makna hidupnya pada kekayaan - dan bukan kepada Tuhanâ€â€adalah orang-orang bodoh (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20, bdk. kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">8:14), karena pertama, kekayaan tidak memperpanjang umurâ€â€Tuhanlah yang menentukannya dan kedua, dengan demikian seseorang justru tidak menjadi kaya di hadapan Allah (bdk. a.l. Luk. 1:53, 6:24, 21:1-4 dll.). Peringatan ini penting untuk kita camkan , Kristen di Indonesia, karena sikap terhadap kekayaan seringkali justru menjadi batu sandungan bagi kesaksian kita sebagai murid Kristus. Renungkan: Jangan biarkan harta membodohi Anda! Biarlah kemuliaan Tuhan melalui kehidupan dan pekerjaan Anda menjadi tujuan utama Anda bangun setiap pagi, dan bukan mencari kekayaan. |
(0.76) | (Luk 16:19) |
(sh: Hati yang beku (Rabu, 10 Maret 2004)) Hati yang bekuMasalah orang kaya di dalam perumpamaan ini adalah hati yang beku, sama sekali tidak peka akan kebutuhan orang di sekelilingnya. Hati beku itu hanya mungkin dimiliki oleh orang yang seluruh hidupnya dikuasai oleh diri sendiri dan kesenangannya, yaitu hidup mementingkan diri sendiri. Orang kaya ini hidup berkelimpahan (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">19). Sementara berpesta pora tidak sedikit pun ia peduli akan seorang pengemis yang hadir setiap hari di dekat pintu rumahnya. Pengemis yang begitu tidak memiliki apa-apa bahkan untuk makan saja menantikan remah atau sisa dari meja orang kaya tersebut. Bahkan pengemis itu dinajiskan oleh anjing-anjing yang menjilat boroknya. Yang lebih mengerikan lagi dari si orang kaya itu, adalah sebenarnya ia mengenal nama si pengemis itu, Lazarus (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">24). Berarti ketidakpedulian orang kaya itu bukan karena ia tidak pernah melihat atau bertemu dengan Lazarus melainkan karena ia mengeraskan hati untuk tidak mempedulikannya. Kesempatan di dunia ini ada batasnya, demikian juga dengan penderitaannya. Lazarus mati dan diangkat malaikat untuk menikmati apa yang tidak pernah dinikmatinya sebelumnya di dunia ini, yaitu kasih dan perhatian, kepedulian terhadap nasibnya. Orang kaya itu mati juga dan sekarang dalam keadaan menderita luar biasa. Sekarang orang kaya itu merasakan bagaimana penderitaan yang dialami Lazarus dahulu, bahkan saya percaya lebih lagi daripada yang dirasakan Lazarus. Sekarang orang kaya itu merasakan betapa sengsaranya tidak dipedulikan Allah! Bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Tidak ada yang dapat mencairkan kebekuan hati, kalau itu adalah pilihan yang disengaja! Tidak juga kalau mukjizat kebangkitan orang mati terjadi di depan mata (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">31). Camkanlah: Hanya hati yang masih mau mendengar suara Tuhan akan mampu mendengar jeritan orang lain. Jangan sampai hatimu beku! |
(0.76) | (Luk 17:20) |
(sh: Kerajaan Allah sudah datang! (Sabtu, 13 Maret 2004)) Kerajaan Allah sudah datang!Mungkin Anda masih ingat berapa kali muncul nubuat-nubuat mengenai kedatangan Yesus kedua kali dalam dua dekade terakhir ini. Bukan hanya melanda manca negara, tetapi juga di Indonesia. Berita-berita ini menjadi isu yang hangat dan sangat menggairahkan. Walau tidak satu pun terbukti benar, banyak orang yang terkecoh olehnya. Tak sedikit orang yang menjadi goncang imannya. Hari kedatangan Tuhan yang kedua kali tidak dapat diprediksi dengan melihat tanda-tanda lahiriah zaman ini (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20-21). Oleh sebab itu semua usaha untuk menandai dalam kalender kita akan berakhir sia-sia. Kerajaan Allah sebenarnya sudah datang di dunia ini (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">21). Ia hadir pada setiap hati orang percaya. Orang percaya dan kehidupannya seharusnya menjadi bukti kehadiran kedaulatan dan pemerintahan Allah tersebut. Yesus mengingatkan orang banyak bahwa akan ada banyak sikap terhadap kedatangan Anak Manusia. Ada orang yang dengan semangat mencari-cari tanda, menghitung-hitung hari kedatangan Anak Manusia itu (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22-23), namun mereka tidak akan menemukannya. Sebaliknya ada pula orang-orang yang tidak mempedulikan sama sekali hari kedatangan Anak Manusia itu. Mereka akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing, hidup dalam dosa, sama seperti orang-orang yang kemudian dibinasakan oleh air bah pada masa Nuh (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">26-27) dan yang kemudian dimusnahkan oleh api dan belerang pada zaman Lot (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">28-29). Justru, penghukuman seperti yang dialami oleh nenek-nenek moyang mereka akan menimpa mereka pada masa kini (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">30-37) apabila mereka tidak bertobat dan mencari Kerajaan Allah dengan sungguh-sungguh sebelum Anak Manusia benar-benar datang. Renungkan: Hanya dengan menerima kehadiran Kerajaan Allah, yaitu merajakan Anak Manusia dalam hidup kita, kita akan dihindarkan dari penghukuman yang begitu dahsyat. |
(0.76) | (Luk 22:14) |
(sh: Perjamuan terakhir (Rabu, 31 Maret 2004)) Perjamuan terakhirRencana pembunuhan sudah digelar. Apakah Yesus mengetahui rencana tersebut? Ya. Tetapi mengapa masih mengadakan perjamuan Paskha? Bukankah lebih baik menyingkir saja ke Galilea? Yesus tahu kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk mati di kayu salib. Yesus tetap berdaulat dan berkuasa. Ancaman kematian tidak menyurutkan semangat hidup-Nya atau membuat-Nya gentar dan putus asa. Yesus tidak dikuasai oleh situasi yang terjadi. Situasi dan keadaan tetap di bawah kendali dan kuasa-Nya. Buktinya? Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk mempersiapkan perjamuan Paskha (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">22:7-13).
Saat persiapan murid-murid tepat mendapati semua yang dikatakan Yesus
sebelumnya. Yesus mengetahui dengan pasti bahwa penderitaan sedang
menanti-Nya. Namun kerinduan-Nya untuk me-rayakan Paskha bersama
dengan murid-murid-Nya tidak terhalang (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">15). Perjamuan Paskha
ini adalah yang terakhir dilakukan bersama murid-murid-Nya.
Menarik untuk dicatat bahwa Lukas begitu memperhatikan soal
perjamuan makan. Di dalam Injil Lukas sedikitnya tercatat sembilan
kali perjamuan makan (ayat Perjamuan merupakan wujud persekutuan yang intim. Dalam suasana perjamuan Paskha, Yesus mengungkapkan makna Paskha secara baru. Makna Paskha menjadi baru karena berkaitan dengan kematian-Nya di kayu salib. Roti perjamuan Paskha diberi arti baru. Roti Paskha menerima makna baru sebagai lambang tubuh Kristus yang diserahkan bagi murid-murid (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">19). Demikian juga dengan cawan Paskha. Cawan Paskha diberi makna baru sebagai tanda perjanjian baru karena tercurahnya darah Kristus di kayu salib (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">20). Renungkan: "Bukalah mata rohani kami melihat kedalaman makna kematian-Mu ya Yesus"! Jadikanlah ini doa sepanjang hidup Anda. |
(0.76) | (Luk 16:18) |
(full: BERBUAT ZINAH.
) Nas : Luk 16:18 Setiap orang yang menceraikan (atau meninggalkan) pasangan hidupnya karena alasan-alasan yang tidak berdasarkan Alkitab (lihat cat. --> Mat 19:9), [atau ref. Mat 19:9] dan kemudian menikah lagi dengan orang lain, "berbuat zinah". Perkataan "berbuat zinah" ini dalam bahasa Yunani menunjukkan suatu tindakan yang terus-menerus; yaitu, selama pasangan yang tak bersalah dan diceraikan itu menginginkan dan berusaha untuk rujuk, maka pihak bersalah yang memasuki hubungan pernikahan dengan orang lain sebenarnya sedang hidup dalam suatu hubungan perzinahan. Karena Allah tidak menganggap pernikahan yang terdahulu itu telah dibatalkan, maka setiap hubungan lain adalah perzinahan seksual.
|
(0.76) | (Luk 2:41) |
(sh: Materi terbesar (Selasa, 28 Desember 1999)) Materi terbesarDalam perikop ini, Lukas memaparkan dengan cukup gamblang tentang misteri inkarnasi (penjelmaan) di dalam diri Yesus Kristus. Lukas menggambarkan kemanusiaan murni dari Yesus bahwa sebagai anak-anak, Ia bertumbuh secara fisik dan intelektual. Namun di sisi lain, Lukas juga memaparkan Keilahian-Nya yang Yesus sendiri sadari dan dari apa yang Ia lakukan. Hal itu nyata dari ucapan-Nya, bahwa "Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku". Lukas ingin menegaskan bahwa inkarnasi terjadi sudah sejak Yesus masih bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Ia adalah Allah dan manusia sejak bayi hingga mati-Nya. Ini merupakan misteri inkarnasi yang harus kita imani dan pegang teguh. Kepatuhan seorang anak. Yesus patuh pada perintah orang-tua-Nya untuk ikut pulang ke Nazaret (51). Hikmat-Nya semakin bertambah (52), dan Ia memasuki hari-hari-Nya dalam cara hidup yang memuliakan Allah sehingga Ia makin dikasihi Allah dan manusia (52b). Yesus telah memberikan teladan bagaimana seharusnya anak-anak menghormati orang-tuanya dengan sikap yang benar. Renungkan: Keluarga (orang-tua) yang memiliki pemahaman yang benar tentang firman Allah membuahkan kepatuhan dan pengertian anak terhadap orang-tua. |
(0.75) | (Luk 24:36) |
(sh: Kebangkitan dan misi Kristen. (Rabu, 26 April 2000)) Kebangkitan dan misi Kristen.Yesus menampakkan diri kembali kepada murid-murid-Nya. Tujuan penampakan-Nya ini adalah untuk meyakinkan mereka sekali lagi bahwa Yesus yang sudah bangkit itu adalah Yesus yang memiliki tubuh, daging, dan tulang sama seperti dulu, walaupun sekarang sudah dalam bentuk yang mulia. Karena itu Ia mampu hadir di tengah-tengah murid-murid- Nya secara tiba-tiba. Yesus yang sekarang adalah Yesus yang sama ketika masih bersama-sama dengan mereka. Untuk mencapai tujuan-Nya Yesus pertama-tama menyatakan identitas-Nya secara lisan yaitu "Akulah Dia" (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">39). Identitas ini bukan hanya menunjuk pada roh Yesus, namun juga fisik dan tubuh Yesus. Karena itu Yesus mengundang murid-murid agar menggunakan indra peraba mereka untuk meyakini bahwa setelah kebangkitan-Nya, Yesus masih mempunyai daging dan tulang. Ia pun meminta sesuatu untuk dimakan. Tindakan ini untuk memperlihatkan lebih jauh lagi bahwa dalam satu segi Ia sudah tidak bersama- sama mereka, walaupun sekarang Ia berdiri di tengah-tengah mereka (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">44). Ia sudah berada di dalam "dunia" yang lain, karena itu tidak terpengaruh lagi dengan hukum alam yang ada di dunia ini, maka Ia bisa muncul secara tiba-tiba. Peneguhan kebangkitan-Nya bukan untuk kepentingan mereka pribadi saja namun untuk kepentingan misi para murid dunia. Injil Kristus bukan berdasarkan logika filsafat namun berdasarkan peristiwa sejarah yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama dan yang digenapi oleh Yesus di dalam sejarah manusia melalui penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Ini adalah inti Injil. Injil ini harus diberitakan kepada semua orang, supaya mereka yang bertobat mendapatkan pengampunan secara khusus di dalam nama Yesus yang sudah mati dan bangkit kembali (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">47), bukan di dalam nama kemurahan dan kasih Allah secara umum. Walaupun berdasarkan atas fakta sejarah, namun Injil yang diberitakan harus dibarengi dengan kuasa Roh Kudus. Setelah semua itu dikatakan maka selesailah karya Yesus di bumi sebagai Manusia, dan Ia naik ke surga. Murid-murid menyembah dan memuliakan Dia (ayat kamu+masih+hidup+AND+book%3A42&tab=notes" ver="">52-53). Renungkan: Kebangkitan Kristus bukan saja merupakan berkat terbesar bagi hidup Kristen, namun juga memberikan dasar, arah dan kekuatan kehidupan bagi Kristen dan pelayanannya di dunia. |
(0.74) | (Luk 2:8) |
(sh: Yang terendah untuk yang termulia (Minggu, 26 Desember 1999)) Yang terendah untuk yang termuliaMengapa Lukas perlu menuliskan kejadian yang tercatat dalam perikop ini? Jawabannya terletak pada kata kunci di daerah itu (1). Kelahiran Yesus terjadi di tempat yang terpencil dan jauh dari keramaian orang. Untuk lebih memperkuat fakta itu dan meningkatkan kredibilitasnya (nama baik), maka berita itu perlu diteruskan kepada orang-orang yang berada dekat daerah itu dan masih "terjaga" secara penuh (tidak tidur atau baru bangun dari tidur). Orang-orang yang memenuhi kriteria tersebut adalah para gembala, yang ketika itu sedang menjaga kawanan ternak di daerah itu. Mereka yang merupakan sekelompok orang yang dianggap paling rendah dalam tatanan sosial pada waktu itu telah dipilih Allah untuk menjadi saksi atas peristiwa terbesar dalam sejarah manusia. Jadi, dengan demikian siapa pun kita, Allah dapat memakai-Nya untuk maksud mulia-Nya. Respons yang lebih baik. Lukas menggambarkan kontradiksi yang indah antara respons kebanyakan orang dan Maria terhadap berita Injil. Lukas dengan indah menggunakan kata untuk mengkontraskan hal tersebut. Orang banyak memberikan respons yang spontan dan terheran-heran, sedangkan Maria merenungkannya. Banyak di antara kita sering mengungkapkan secara emosional dan spontan dalam meresponi suatu berita kesukaan. Namun biasanya ungkapan emosional itu akan cepat sirna karena tidak diikuti dengan perenungan. Keadaan ini akan mengurangi minat kita memahami karya besar Allah. Sudah semestinyalah minat tersebut berakar seperti yang diperlihatkan oleh Maria yaitu pengkontemplasian (perenungan) atas apa yang sudah Allah lakukan dan apa artinya bagi manusia. Renungkan: Mengimani apa yang sudah Allah lakukan dalam kehidupan umat manusia secara umum dan dalam kehidupan kita secara khusus tidak dapat diimani hanya dengan mengutamakan perasaan. Menghayati dan memahami karya Allah yang Maha Besar melibatkan seluruh keberadaan kita: pikiran, pengetahuan, perbuatan, dan perkataan. Hidup yang mulia bukan karena kemampuan kita, tetapi karya Allah. |