Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 27 ayat untuk kamar-kamar atas AND book:[1 TO 39] AND book:28 (0.079 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Hos 12:11) (endetn: kepada)

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "atas".

(0.94) (Hos 4:3) (ende)

Sebuah kekeringan besar digambarkan, hukuman atas keburukan (Hos 4:1-3).

(0.94) (Hos 7:16) (jerusalem: berbalik kepada Baal) Dalam naskah Ibrani tertulis; berbalik, tetapi tidak ke atas.
(0.92) (Hos 5:5) (ende)

Kesombongan Israil, jaitu ibadahnja jang meriah bagi Jahwe tapi bertjorak kafir djua. Israil berbangga atas ibadah jang buruk itu.

(0.92) (Hos 8:6) (jerusalem) Kecaman atas berhala semacam ini banyak terdapat dalam kitab para nabi, bdk Yes 40:18+; Yes 41:21+.
(0.88) (Hos 11:4) (full: IKATAN KASIH. )

Nas : Hos 11:4

Perhatian Allah tampak dalam cara Ia menuntun umat-Nya dengan tali kesetiaan dan ikatan kasih dan belas kasihan ilahi. Selaku Bapa dan Tabib, Ia selalu memperhatikan, menyembuhkan, dan menuntun, namun mereka tidak mengakui kasih dan berkat-Nya. Kita harus senantiasa bersyukur atas kasih Allah kepada kita yang ditunjukkan dalam keselamatan kita dan banyak cara lainnya, baik di masa lalu maupun masa kini. Kita harus bekerja keras mengembangkan hati yang berterima kasih yang mengasihi Dia sebagai tanggapan atas kasih-Nya.

(0.87) (Hos 2:14) (ende)

Bagian ini menggambarkan masa depan Israil, bila atas usaha dan desakan Jahwe ia sungguh2 bertobat dan kembali mendjadi seperti dahulu, waktu ditebus oleh Jahwe dari Mesir. Hukuman (Hos 2:11-15) merupakan alat tjinta Jahwe untuk menarik kembali mempelaiNja jang tidak setia.

(0.87) (Hos 5:1) (ende: keluarga Israil)

disini berarti: pemimpin Israil, sedjadjar dengan imam dan radja.

(0.87) (Hos 1:6) (full: AKU TIDAK AKAN MENYAYANGI LAGI. )

Nas : Hos 1:6

Nama "Lo-Ruhama" (har. --"tidak dikasihi") berarti bahwa Allah di dalam kekudusan-Nya telah menyatakan sudah tiba saat berakhir kesabaran-Nya; hukuman akhirnya harus dijatuhkan atas umat yang berdosa dan memberontak ini.

(0.87) (Hos 5:12) (full: SEPERTI NGENGAT ... SEPERTI BELATUNG. )

Nas : Hos 5:12

Karena pemberontakan mereka, Allah akan mendatangkan penyakit atas umat-Nya. Efraim (Israel yang utara) dan Yehuda akan membusuk. Dosa mendatangkan hukuman Allah; hanya ada satu penawar bagi dosa, penawar yang disediakan Allah -- darah Yesus.

(0.87) (Hos 7:3) (jerusalem) Sejak awal kerajaan utara hingga th 737 seb Mas (pembunuhan atas diri raja Pekahya)tujuh raja mati terbunuh. Nabi Hosea membayangkan suatu persekongkolan: para pembunuh menyembunyikan maksudnya; habis pesta pora semalam suntuk mereka membunuh raja serta iringannya yang mabuk. Begitulah raja Ela dibunuh, 1Ra 16:9-10.
(0.86) (Hos 1:4) (full: SEDIKIT WAKTU LAGI ... MENGHUKUM KELUARGA YEHU. )

Nas : Hos 1:4

Ayat ini sangat mungkin mengacu kembali pada pembantaian ke-70 putra Ahab oleh Yehu (2Raj 10:1-8). Sekalipun Yehu dipuji karena melaksanakan hukuman Allah yang adil atas keluarga Ahab, Yehu terlalu kejam (2Raj 10:30-31).

(0.86) (Hos 10:14) (jerusalem: Salman) Salman itu agaknya raja orang Moab yang bernama Salamanu. Ia adalah orang sezaman Tiglat Pileser III (th 745-727 seb Mas). Ia menghancurkan kota Bet-Arbel dan Irbid waktu menyerbu ke daerah Gilead
(0.86) (Hos 13:1) (sh: Penimbunan dosa berakibat fatal (Selasa, 16 November 2004))
Penimbunan dosa berakibat fatal

Dosa yang sama dan dilakukan berulangkali, tapi tidak diakui dan dibereskan akan membuahkan penghukuman. Itulah Israel.

Tudingan Hosea terhadap dosa Israel yang berpaling kepada ilah lain sepertinya tidak membuat Israel kunjung menyesal dan bertobat. Sehingga akhirnya, hukuman pun tidak mungkin lagi dihindarkan. Pasal menjelang akhir dari kitab Hosea ini sepertinya merupakan pukulan terakhir atas semua perbuatan dosa Israel. Dosa terbesar Israel adalah menyembah berhala (ayat 1-2) sehingga mereka harus mati (ayat 1) dan lenyap tak berbekas (ayat 3). Kesalahan Israel yang lainnya lagi ialah tidak tahu berterima kasih atas segala berkat dari Allah yang sudah mereka nikmati pada masa lampau (ayat 4-6). Oleh karena itu, penghukuman Allah diibaratkan laksana binatang buas yang memangsa korban-korbannya (ayat 7-8).

Apa yang dilakukan Israel? Mereka malahan bersandar kepada pemimpin politik untuk keselamatan mereka (ayat 10-11), padahal raja tidak mampu menyelamatkan mereka dari pembinasaan Allah (ayat 9). Puncak kemarahan Allah atas kekerasan hati Israel telah tiba (ayat 12-13). Ibarat bayi yang sudah waktunya lahir, namun menolak untuk "keluar". Israel dengan bodohnya bertahan di dalam dosa-dosanya (ayat 13:14-14:1). Semua uraian mengenai dosa Israel tersebut memperjelas keadilan Allah untuk menghukum Israel dengan membinasakan mereka.

Israel memiliki kesempatan berkali-kali untuk bertobat. Allah mengutus bukan hanya Hosea, melainkan banyak nabi lainnya. Seandainya Israel mau mengakui dosa, mohon ampun dan bertobat, tentu penghukuman tidak perlu dijatuhkan sefatal itu. Pada saat ini, hanya pukulan keras saja yang mampu menghancurkan hati yang congkak. Dan hanya hukuman keras saja yang bisa menundukkan hati yang bebal. Peristiwa Israel merupakan peringatan bagi kita. Jangan menyepelekan teguran Allah sebab itu akan membuat hati kita keras.

Renungkan: Kadang, cuma satu jalan yang bisa Allah lakukan terhadap hati yang keras dan bebal. Tentu Anda tidak ingin mengalami dihancurkan Allah, bukan?

(0.86) (Hos 1:9) (full: KAMU INI BUKANLAH UMAT-KU. )

Nas : Hos 1:9

Anak Gomer yang ketiga, seorang putra bernama "Lo-Ami" (artinya "bukan umat-Ku"), diperkirakan bukan anak Hosea. Nama anak ini melambangkan pemutusan hubungan perjanjian karena pemberontakan terus-menerus kepada Allah dan karena penyembahan berhala; penduduk kerajaan utara tidak dapat lagi mengharapkan Allah memberkati mereka dan membebaskan bangsa mereka. Hosea belajar melalui penderitaannya sendiri bagaimana hancur hati Allah atas dosa-dosa umat-Nya.

(0.86) (Hos 6:6) (full: AKU MENYUKAI KASIH SETIA ... PENGENALAN AKAN ALLAH. )

Nas : Hos 6:6

Yang sungguh-sungguh diminta Allah dari umat-Nya ialah "kasih setia" (Ibr. _hesed_; bd.

lihat cat. --> Hos 6:4 sebelumnya),

[atau ref. Hos 6:4]

yaitu kasih yang kokoh dan setia selaku tanggapan terhadap kasih-Nya; Ia juga mengharapkan pengenalan pribadi akan diri-Nya sebagai Tuhan atas kehidupan mereka. Allah menghendaki hal yang sama dari kita.

(0.86) (Hos 10:8) (full: TIMBUNILAH KAMI! )

Nas : Hos 10:8

Orang-orang yang telah mengandalkan dewa-dewa palsu dan menerima gaya hidup kafir yang sensual akan berseru kepada gunung-gunung dan bukit-bukit untuk menimbuni dan menyembunyikan mereka dari murka Allah ketika hukuman-Nya dimulai. Mereka yang mundur dan yang memusuhi Allah dan umat-Nya akan melakukan hal yang sama ketika sistem dunia ini runtuh dan mereka menyaksikan murka Allah dicurahkan atas dunia ini (lih. Luk 23:30; Wahy 6:16;

lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

(0.85) (Hos 8:1) (sh: Klimaks penghukuman Allah (Minggu, 8 Desember 2002))
Klimaks penghukuman Allah

Akar dosa Israel terletak pada sikap Israel yang menyimpang dari perjanjian dan menolak taurat Tuhan (ayat kamar-kamar+atas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">1). Maka jelaslah mengapa teguran-teguran Allah melalui berbagai malapetaka tidak membawa manfaat, dan mereka tetap berkanjang dalam dosa-dosa mereka. Tidak ada pilihan bagi Allah selain memutuskan untuk menimpakan malapetaka peperangan, hingga mereka binasa, dan dibuang ke negeri asing (ayat kamar-kamar+atas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">13).Apa yang dialami bangsa Israel juga disebabkan oleh pemimpin atau raja Israel, karena mereka yang memerintah tidak diangkat atas persetujuan Allah. Padahal jelas-jelas Allah memberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin atau raja Israel, yaitu: [1]. Pemimpin atau raja Israel seharusnya seorang yang dipilih, dan diangkat atas persetujuan Allah (ayat kamar-kamar+atas+AND+book%3A%5B1+TO+39%5D+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">4). bukan diangkat berdasarkan persekongkolan para pemuka yang berjuang untuk kelompoknya. [2]. Pemimpin atau raja harus memiliki kesadaran integritas dan solidaritas yang tinggi sebagai umat Allah (bdk. Ul. 17:14-20). Ternyata para raja dan pemuka bangsa memerintah dengan lalim.

Dalam kepemimpinan umat Allah, peranan Allah dan ajaran-ajaran-Nya harus mendapat tempat yang sentral. Pengajaran/taurat Allah yang berintikan kasih, kebenaran, kebaikan dan keadilan Allah merupakan landasan kepemimpinan Allah. Jika itu yang menjadi dasar pemerintahan umat Allah, pasti tidak akan ada penindasan, tidak akan ada ketamakan, dan terutama tidak meninggalkan Allah.

Renungkan:
Kita semua adalah pemimpin, paling tidak bagi diri kita sendiri. Apakah tingkah laku, pikiran, dan perkataan kita mencerminkan taurat-Nya?



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.15 detik
dipersembahkan oleh YLSA