Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 20 ayat untuk imam-imam kepala AND book:23 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yes 9:14) (ende: kepala dan ekor, batang palam dan buluh)

ialah pemimpin2 dan bawahan, kaum bangsawan dan rakjat djelata.

(0.95) (Yes 3:4) (ende)

Ajat ini menggambarkan kekatjauan didalam negeri, oleh sebab semua pemimpin sudah lenjap. Tidak ada seorangpun jang masih ingin mendjadi kepala atau pemimpin. Terlalu sukar.

(0.95) (Yes 9:14) (jerusalem: kepala dan ekor) Ini (seperti juga: batang dan ranting) kiranya menunjuk para penguasa dan merupakan sebuah sisipan yang menjelaskan Yes 9:13 ini.
(0.84) (Yes 7:8) (ende)

Maksudnja: Aram dan Israil tetap sama sadja, sehingga usahanja gagal. Kepala Aram dan Efraim serta ibukotanja tidak berarti apa2, kalau dibandingkan dengan ibukota Juda serta kepadanja, jaitu Jahwe. Maka itu Ahaz djangan takut, melainkan hendaknja ia pertjaja pada Jahwe.

(0.84) (Yes 32:3) (ende)

Bukan pemimpin2 sadja (Yes 32:1-2) tapi djuga rakjat akan sama sekali berubah hatinja; tidak degil dan keras kepala (mata tidak berlengket; telinga mendengar: bahasa kiasan), melainkan akan memperhatikan apa jang dikatakan nabi (jang dahulu diperlakukan sebagai orang gagap, jang tidak dapat dimengerti, tapi sekarang sebagai orang jang djelas bitjaranja).

(0.84) (Yes 50:10) (ende: kamu)

ialah kaum Israil jang saleh.

(0.81) (Yes 43:8) (ende)

Kurang djelas apakah ajat ini harus digandingkan dengan ajat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="ende">9(Yes 43:9) atau dengan ajat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="ende">7(Yes 43:7). Kami menerima sadja jang pertama. Maka artinja: Israil harus ikut serta dalam rapat bangsa2 itu untuk menjaksikan kebesaran Allah dihadapan dewata kafir. Demikian Israil jang hingga kini buta, akan melihat dengan mata kepala sendiri serta mendengar. Kebesaran Allah chususnja njata dalam sampainja nubuat2 dari dahulukala.

(0.79) (Yes 1:5) (ende)

Juda dibandingkan dengan orang jang luka dan sakit. Artinja: negeri itu sudah dihukum, mungkin penjerbuan dari pihak Israil dan Aram ditahun 735 (lih. Yes 6:11-12; 8:1-3). Penafsir2 lain lebih suka menghubungkan nubuat ini dengan penjerbuan Sanherib, radja Asjur, dalam th. 701 (bdk.pas. 36-37)(Yes 36:1-37:38) dengan berdasarkan aj. imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="ende">8 (Yes 1:8).

Kendati keadaan buruk Jahwe tidak menolong, oleh karena Juda tetap keras kepala dan tidak mau bertobat.

(0.79) (Yes 22:15) (jerusalem) Ini satu-satunya nubuat Yesaya mengenai seseorang secara perorangan. Sebna itu ternyata seorang baru dan mungkin berkebangsaan asing. Ia berhasil mendapat pangkat tertinggi di istana, semacam wasir raja Hizkia. Hanya Yesaya saja berceritera bahwa Sebna dipecat dan diganti dengan Elyakim. Tetapi 2Ra 18:26,37; 19:2=Yes 36:3,11,22;37:2 memberitahukan hasil tindakan itu. Elyakim menjadi kepala istana dan Sebna panitera negara. Mungkin makam Sebna yang disebut dalam Yes 22:16 ditemukan kembali di sebuah pekuburan di Yerusalem yakni Syiloah.
(0.79) (Yes 28:1) (jerusalem) Nubuat ini diucapkan menjelang direbutnya kota Samaria pada th 721 seb Mas. Kota Samaria dibangun di atas sebuah bukit dan karenanya di sini dibandingkan dengan karangan bunga yang dipasang pada kepala para peserta sebuah perjamuan di zaman dahulu, bdk Wis 2:8. Nabi-nabi lain, misalnya Hos 7:5-7; Ams 3:9-15, juga berkata tentang kekayaan dan kebobrokan Samaria. Kecaman serupa atas orang yang berpesta pora terdapat juga dalam Yes 5:11-13; 56:12; 22:13; Ams 4:1.
(0.79) (Yes 49:3) (jerusalem: hambaKu) Bdk Mat 3:17+
(0.78) (Yes 48:1) (sh: Tegar tengkuk (Selasa, 16 Februari 1999))
Tegar tengkuk

Seperti seorang anak kecil yang ingin mengatur hidupnya sendiri, padahal tidak memiliki kemampuan. Sifat inilah yang dimiliki Israel, umat pilihan Allah. Ketegartengkukan telah menyelubungi mata hati mereka untuk menguak tabir kasih dan kesetiaan Allah; bahkan sifat kepala batu telah membuat mereka menolak Allah dan berpaling kepada berhala (5). Allah kenal benar sifat Israel ini, namun Ia tetap mengasihani mereka sehingga tidak melenyapkan mereka (9). Betapa besar kasih dan kesetiaan Allah kepada umat pilihan-Nya.

Memurnikan dalam dapur kesengsaraan. Apakah Allah yang penuh kasih akan membiarkan umat-Nya tenggelam dalam dosa pemberontakan? Allah tidak kompromi dengan dosa Israel yang telah menajiskan nama-Nya. Karena nama-Nya, kehendak-Nya, dan diri-Nya sendiri, Allah akan memurnikan umat-Nya dalam dapur kesengsaraan, bukan supaya umat menderita, tetapi agar umat menyadari kasih dan kekudusan Allah. Melalui ujian kesengsaraan inilah Allah akan kembali memurnikan kasih umat dan memberi masa depan yang baru.

Renungkan: Kehancuran hati Allah yang mengasihi umat-Nya terwujud dalam tindakan pemurnian bagi yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu.

(0.76) (Yes 48:1) (sh: Dibongkar untuk dibangun ulang (Minggu, 7 Agustus 2005))
Dibongkar untuk dibangun ulang

Koresy adalah alat Allah menghukum dan menyelamatkan umat-Nya. Allah menugaskan Koresy menjatuhkan hukuman terhadap Babel (pasal imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">45-47). Lalu, Allah menugaskan Koresy menyelamatkan dan memulangkan Israel. Itu adalah anugerah Allah. Israel harus sadar bahwa penyelamatan itu hanya demi kebaikan dan kehormatan Allah. Sebab itu, segala kejahatan Israel perlu dibongkar agar mereka dapat merespons keselamatan itu dan menghargainya.

Diagnosa Allah terhadap Israel tidak tedeng aling-aling. Israel adalah umat yang penuh kebohongan dan kepalsuan. Pengakuan tentang jati diri mereka memang kental: Israel. Mereka juga sangat religius: bersumpah demi nama Tuhan dan mengaitkan diri dengan kota Allah (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">1, 2). Mereka bisa menipu dan membuat kagum manusia oleh kerohanian semu itu, tetapi mereka tidak bisa membohongi Allah. Ia tegas membongkar dosa-dosa Israel. Bagi Allah, Israel hanyalah bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan kepala batu (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">4). Bahkan mereka berani kurang ajar mempertanyakan rencana penyelamatan Allah melalui Koresy (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">45:9-13). Akan tetapi, Allah masih menyelamatkan mereka karena rencana kekal-Nya (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3, 5a) dan kemuliaan-Nya (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">9-11).

Keselamatan seumpama pembongkaran dan pembangunan ulang. Paulus mengumpamakan keselamatan seperti penciptaan baru (2Kor. 5:17) serasi dengan ucapan Yesus tentang lahir baru (Yoh. 3:5). Tidak ada hal baik apa pun dari diri manusia yang dapat dijadikan modal atau andil untuk mendapatkan uluran tangan Allah atau untuk mengusahakan perbaikan diri sendiri. Oleh karena itu, menerima keselamatan berarti menerima hidup kita dibongkar oleh Tuhan dan mempersilakan Dia membangun kembali hidup kita. Pengalaman Israel harus diterima sebagai prinsip oleh semua orang yang ingin mengalami pembaruan hidup dari Tuhan.

Doaku: _____________________________________________________________________________________________

(0.73) (Yes 7:8) (jerusalem) Maksud kedua ayat ini sukar ditangkap. Sementara ahli berpendapat bahwa Yes 7:8 sebaik-baiknya ditempatkan sesudah Yes 7:9 dengan memperbaiki 65 tahun menjadi 5 atau 6 tahun (kota Samaria memang direbut pada th 722 seb Mas). Seperti tersedia sekarang kedua ayat ini sembunyi-sembunyi membandingkan negeri Yehuda serta ibu kotanya dengan musuh-musuhnya. Kepala negeri Yehuda yang sebenarnya ialah Tuhan, dan musuh-musuh memang tidak mempunyai keistimewaan semacam itu. Selebihnya nabi memberitahukan bahwa kerajaan Israel akan hilang lenyap, asal saja ada kepercayaan di pihak Ahas. Adapun kepercayaan menurut pandangan para nabi bukannya hanya keyakinan bahwa Tuhan ada dan esa. Kepercayaan itu mencakup bahwa orang mengandalkan Tuhan berdasarkan dipilihnya umat. Tuhan telah memilih bangsa Israel lalu menjadi Allahnya, Ula 7:6+. hanya Tuhan sajalah yang mampu menyelamatkan umatNya. Kepercayaan mutlak pada Tuhan itu menjamin keselamatan, Yes 28:16, tetapi tidak mengizinkan umat minta tolong pada sesuatu yang lain, entah manusia entah dewa-dewa asing, bdk Yes 30:15; Yer 17:5; Maz 52:9.
(0.73) (Yes 1:1) (sh: Lebih parah dari keledai. (Senin, 14 September 1998))
Lebih parah dari keledai.

Kasar terdengarnya ucapan tadi, namun begitulah penilaian Allah tentang umat-Nya. Binatang jinak memang memiliki kesetiaan dan kecerdasan tertentu (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">3), tetapi umat yang telah Tuhan asuh malah memberontak melawan Tuhan (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">2). Biasanya kita bicara tentang dosa orang yang tidak kenal Tuhan. Tetapi dalam bagian ini, dosa umat Tuhan justru lebih parah. Dosa dilukiskan seperti luka atau penyakit bisul yang menjalar ke sekujur tubuh, dari kepala sampai ke telapak kaki (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5-8). Dosa sendiri dan hukuman yang didatangkannya merusak ke seluruh aspek kehidupan umat!

Meski dosamu besar. Israel tidak setia kepada Allah. Mereka beribadah, berdoa, dan memuji Allah hanya secara lahiriah (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13). Isi hati mereka yang sebenarnya nampak dalam perbuatan-perbuatan jahat. Ibadah tanpa jiwa yang bertobat dilihat Allah jahat, membuat Allah murka. Namun Allah yang menghakimi adalah juga Allah yang Maha Kasih. Tidak ada dosa sejahat apapun yang membatasi pengampunan Allah (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">18). Dosa dilukiskan senyata warna merah kirmizi yang biasanya meninggalkan noda tak terhapus. Di dalam janji penyelamatan-Nya, dosa apa pun dapat dihapuskan.

Renungkan: Anda ingin melakukan yang benar atau ingin jadi benar?

Doa: Ya Tuhan, murnikan hati kami agar ibadah kami berkenan di hadapanMu.

(0.73) (Yes 22:15) (sh: Kepentingan sendiri. (Kamis, 15 Oktober 1998))
Kepentingan sendiri.

Tak dipungkiri bahwa Sebna, kepala rumah tangga istana, berpengaruh besar terhadap segala keputusan yang diambil raja. Bahkan ada kemungkinan tindakan memberontak terhadap Asyur merupakan usulannya. Sedemikian besar kekuasaannya sampai-sampai ia membangun kuburnya sendiri di tempat yang tinggi (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">16) untuk kepentingan sendiri pula. Allah murka, karena di mata Allah Sebna bukanlah siapa-siapa dan tak punya apa-apa, termasuk hak dan wewenang melakukan semua itu (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">16a).

Hak dan wewenang Allah. Bila Tuhan akan memakai seseorang sebagai pekerja-Nya, maka Tuhan sendirilah yang akan memberikan kuasa, memperlengkapi dengan segala sesuatu (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">21). Elyakim bin Hilkia, pekerja pilihan Tuhan itu akan diperlengkapi dengan segala kemampuan, bahkan diberi kedudukan yang tinggi pula. Bila Sebna diumpamakan seperti bola yang menggelinding (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">18), Elyakim di tangan Tuhan akan seperti kunci yang menentukan atau gantungan yang terpancang kokoh (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">22, 23).

Renungkan: Jangan melayani Tuhan dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Layanilah Tuhan di dalam kuasa Allah yang memanggil, menguduskan, menyertai para hamba-Nya.

(0.73) (Yes 51:9) (sh: Tuhan membebaskan (Selasa, 23 Februari 1999))
Tuhan membebaskan

Kehidupan bangsa Israel yang dijajah berbagai bangsa, pasti menempatkan mereka pada keadaan penuh dengan penderitaan, tekanan dan ketakutan. Bila tak berujung, maka hal ini bisa menimbulkan trauma berkepanjangan. Tetapi kini, keadaan sudah berubah. Betapa tidak! Tuhan berbicara, mengundang umat-Nya yang tertunduk di bawah hukuman-Nya, untuk menegakkan kepala. Tidak selamanya tangan-Nya terangkat dalam murka. Tuhan mencanangkan pembebasan, pengampunan dosa.

Konsekuensi pembebasan. Siapakah pada masa kini yang tak memikul beban? Anak muda yang harus menggalang masa depan dan hanya melihat kesuraman; orang tua yang oleh keadaan ekonomi menemui jalan buntu dalam usahanya; para pimpinan yang tak menemukan jalan keluar untuk mencegah terjadinya PHK, dlsb. Keadaan yang seolah tak berujung. Tetapi Tuhan angkat bicara. Kuasa yang telah membebaskan umat-Nya akan membebaskan kita pula. Percayakanlah keseluruhan hidup kita kepada-Nya, tentunya dengan konsekuensi, umat dituntut untuk berbicara, bersyukur dalam puji, memberitakan sukacita yang dari-Nya.

Renungkan: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi".

(0.72) (Yes 7:10) (sh: Menolak tanda (Selasa, 14 Oktober 2003))
Menolak tanda

Apakah yang dipikirkan Ahas ketika ia memutuskan untuk meminta tolong kepada Asyur? Ketika itu Ahas dalam keadaan panik dan takut, sebab Aram dan Israel akan menyerang Yehuda. Karena ketakutannya itulah maka Ahas melakukan tindakan yang "rasional". Sebagai seorang kepala negara, ia harus memikirkan keselamatan bangsanya dan dirinya sendiri. Ia tidak bisa menunggu lagi karena Aram dan Israel akan segera menghancurkan Yerusalam dan Yehuda. Ia harus bertindak cepat, berpikir logis dan minta bantuan kepada Asyur. Harus, harus, harus! Kelihatannya Ahas sudah terjebak dengan situasi. Pada waktu itu, memang tidak gampang -- Ahas diminta Allah untuk beriman. Dalam situasi krisis, bukankah beriman merupakan pilihan paling akhir yang akan diambil oleh seorang yang berpikir logis?

Ahas diminta untuk memohon sebuah tanda. Sayang sekali, Ahas sudah menutup hatinya. Ia tidak akan mengubah keputusannya untuk meminta tolong kepada Asyur. Karena itu, Tuhan memberikan tanda meskipun Ahas tidak memintanya. Pemberian tanda ini merupakan sebuah demonstrasi yang dilakukan Allah untuk menentang Ahas. Allah ingin menunjukkan bahwa janji-Nya pasti terlaksana namun Ahas tetap buta. Tanda yang diberikan adalah akan lahirnya seorang anak sebagai simbol Imanuel, simbol bahwa "Allah beserta dengan kita [umat-Nya]." Namun, Ahas tetap keras hati. Maka, Allah menunjukkan bahwa Asyur akan memusnahkan Yehuda.

Mulai ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">18, dikatakan bahwa Asyur akan menyerang Yehuda. Asyur akan "mencukur" Yehuda, mempermalukan mereka karena jenggot mereka, bahkan rambut kemaluan mereka, akan dicukur. Meskipun akan ada sisa-sisa yang akan kembali, tanah Yehuda akan ditinggalkan manusia -- hanya binatang dan rumput yang hidup.

Renungkan: Anda boleh merasa takut. Namun, ingat bahwa mendengarkan dan menaati Allah adalah tindakan paling logis yang dapat ditempuh!

(0.72) (Yes 9:7) (sh: Pengharapan itu telah datang (Minggu, 25 Desember 2011))
Pengharapan itu telah datang

Sebagian besar umat kristiani merayakan hari ini sebagai hari Natal. Apa yang kita ingat sewaktu merayakan natal? Kelahiran Yesus sebagai bayi? Atau Sang Mesias yang membawa pengharapan?

Yesaya 8:23-9:6 berkonteks kehidupan Yehuda yang dilanda ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan. Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin oleh raja yang tidak takut Tuhan.

Allah menjanjikan Mesias. Ia akan membawa pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang yang besar yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa yang menindas dan memberikan damai sejahtera yang mampu mengenyahkan perang dan perseteruan (1-4).

Janji Mesias ini telah digenapi dengan kelahiran Yesus. Dua hal penting yang dikatakan Yesaya mengenai Yesus adalah bahwa Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. Yesus adalah manusia sejati sesuai perkataan 'seorang anak telah lahir'. Yesus Kristus adalah Allah sejati nampak dari empat nama Ilahi: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.

Natal bukan perayaan ulang tahun Yesus, melainkan kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu, mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai? Bukankah Sang Raja Damai itu telah datang? Betul, dan itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus sang Raja Damai itu, dan momen natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita pakai.

(0.72) (Yes 58:1) (sh: Hakikat puasa (Jumat, 26 Agustus 2005))
Hakikat puasa

Ibadah yang berkenan kepada Tuhan adalah sikap hati yang benar dalam tindakan yang saleh. Sebaliknya, perilaku rohani yang terlihat saleh, namun tidak keluar dari hati yang tulus adalah kemunafikan.

Israel bertanya mengapa Tuhan tidak memperhatikan upaya dan jerih payah mereka berpuasa (3a). Allah menjawab mereka dengan menunjukkan beberapa perbuatan mereka yang keliru, yaitu: bertindak semena-mena dan saling berkelahi (3b-5). Percuma melakukan hukum Tuhan yang satu sementara hukum-Nya yang lain dilanggar. Mengerjakan perilaku tak terpuji saat berpuasa sama dengan perbuatan sia-sia. Perilaku berpuasa seperti ini hanya sekadar tindakan lahiriah untuk menarik perhatian dan simpati orang lain, namun tidak dapat menipu Allah. Kiasan pedas "menundukkan kepala seperti gelagah dan membentangkan kain karung dan abu sebagai lapik tidur" menunjukkan betapa bo-dohnya perbuatan mereka yang menggunakan simbol kesedihan palsu untuk menjangkau Allah (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">5).

Umat Israel mementingkan aturan agamawi dalam menunaikan puasa, tetapi melalaikan hakikat berpuasa yang diinginkan Allah yaitu, menegakkan keadilan (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">6) dan membagikan berkat kepada orang lain (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">7, 10) serta mematuhi hukum hari Sabat (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">13). Perilaku munafik itu membatalkan tercurahnya berkat Allah bagi mereka dan menghalangi kuasa Allah menjawab doa mereka (ayat imam-imam+kepala+AND+book%3A23&tab=notes" ver="">8-9, 12, 14). Jadi, berbuat baik bagi orang lain dan menaati peraturan Allah adalah perwu-judan puasa yang sejati. Inilah perbuatan yang ingin Allah temukan hadir dalam diri umat-Nya.

Pernahkah Anda merasakan keadaan serupa seperti yang dialami Israel? Selidiki dulu, sungguhkah Anda telah mempraktikkan hakikat berpuasa atau sekadar melakukan syarat lahiriah berpuasa? Jangan ulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Israel!

Renungkan: Beribadah kepada Allah harus mewujud dalam sikap kita melayani sesama dengan kasih dan adil.



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA