(0.80) | (Hos 5:15) |
(full: AKU AKAN PERGI PULANG KE TEMPAT-KU.
) Nas : Hos 5:15 Allah tidak akan mendengar doa Israel yang memohon pertolongan sampai mereka mengakui kesalahan mereka, menanggung hukuman mereka dan dengan sungguh-sungguh mencari pertolongan-Nya. Pasal berikut mencatat kata-kata nubuat yang akan didoakan oleh suatu angkatan masa depan yang bertobat (Hos 6:1-3). |
(0.75) | (Hos 6:1) |
(sh: Pertobatan palsu (Senin, 8 November 2004)) Pertobatan palsuPertobatan palsu. Pertobatan sejati pasti disertai bukti yang nyata: meninggalkan dosa. Hal yang dulu dilakukan tanpa perasaan bersalah, sekarang menjadi sesuatu yang dijauhi.
Banyak dan mudah kita menemukan pertobatan palsu kini. Tandanya di
bibir mengaku dosa, tetapi hati tetap menikmati kejahatan; atau
bertobat bukan untuk sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan,
tetapi hanya demi terhindar dari konsekuensi dosa. Orang
demikian jelas hidup dalam kemunafikan. Dalam nas ini, karena
teguran Allah dan harapan-Nya akan pertobatan Israel (lih. Di mata Tuhan, pengakuan Israel itu bukan pertobatan sejati. Bahkan ibadah korban untuk memohon pengampunan pun tidak lebih dari sekadar perbuatan ibadah lahiriah saja (ayat 4-6). Kenyataannya mereka masih melakukan praktek dosa. Israel masih tidak menghormati isi ikatan perjanjian Sinai (ayat 7). Israel tetap melakukan tindakan kejahatan yang lama, yaitu kaum imam bagaikan penjahat yang menghadang darah dan melakukan perbuatan-perbuatan mesum yang menjijikkan (ayat 8-10); mereka melakukan beragam perbuatan dosa seperti merampok dan menjarah (ayat ia+memohon+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7:1); bahkan mereka menipu dan menjerumuskan para pemimpin negara untuk semakin bergelimang dalam dosa (ayat ia+memohon+AND+book%3A28&tab=notes" ver="">7:3-7). Jika masih ingin berdosa, berdosalah jangan tanggung-tanggung sampai Allah menghajar habis-habisan. Mungkin dengan cara itu, Allah akan membuat Anda kapok. Memang Allah berniat mengampuni dosa dan menyelamatkan kita dari hukuman. Akan tetapi itu tidak dijanjikan-Nya kepada para pemain sandiwara rohani. Camkanlah: Perbuatan saleh keagamaan bisa dilakukan sebagai topeng di depan manusia. Akan tetapi, Tuhan tidak tertipu dengan persembahan dan penampilan saleh kita. |