Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 64 ayat untuk ia tetap menjadi AND book:10 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (2Sam 5:5) (jerusalem: Di Hebron ia memerintah...) Mula-mula Daud dinobatkan menjadi raja oleh orang Yehuda saja, 2Sa 2:4+. Sekarang ia menjadi raja orang Israel juga. Tetapi kedua bagian (Israel dan Yehuda) tetap terpisah. Raja adalah raja atas seluruh Israel dan Yehuda. Kerajaan Daud adalah sebuah negara persatuan, bukan negara kesatuan. Dan negara itu selalu terganggu dari dalam sampai akhirnya pecah menjadi dua kembali, 1Ra 12.
(0.89) (2Sam 11:1) (sh: Lepas kendali (Rabu, 13 Agustus 2003))
Lepas kendali

Bacaan kita hari ini mengagetkan karena membawa kita menjumpai sebuah titik tanpa jalan kembali dalam kehidupan Daud. Dosa masuk dan hidup pun berubah. Kita akan mencoba melihat tidak hanya bagaimana Daud jatuh dalam perzinahan, namun lebih dari itu, kita akan melihat bagaimana situasi Daud bisa menjadi satu refleksi yang dalam buat kehidupan kita masing-masing.

Peristiwanya terjadi ketika bangsa Israel masih terus berada dalam ketegangan militer dengan bani Amon. Daud, yang adalah seorang raja, yang seharusnya diharapkan maju berperang untuk melindungi bangsanya, malah berada di singgasananya yang nyaman di Yerusalem. Dalam situasi santai seperti itu, Daud melihat seorang wanita yang sangat cantik. Ia menanyakan siapa namanya dan milik siapa wanita itu. Ternyata ia adalah isteri Uria, orang Het, komandan pasukannya sendiri.

Daud tidak berhenti di sana. Ia merasa memiliki kendali. Bukankah ia adalah seorang raja yang kekuasaannya memampukannya melakukan apa saja? Maka, ia meniduri Batsyeba. Tidak ada masalah, sampai ketahuan bahwa wanita itu mengandung. Kini keadaan mulai berada di luar kontrol Daud. Daud panik. Ia memanggil Uria berharap agar Uria pulang dan melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Dengan demikian peristiwa itu akan menutupi dosa Daud. Namun, Uria tetap tidak mau bersenang-senang.

Tindakan Uria ini merupakan suatu sindiran kepada Daud yang tidak punya jiwa semulia Uria. Uria adalah komandan pasukan yang senantiasa kuatir terhadap keberadaan anak buahnya dalam pertempuran. Daud makin kehilangan akal. Dosa membuatnya menjadi raja yang lepas kendali.

Renungkan: Kemenangan atau kekalahan tidak terjadi sekejap mata. Itu adalah proses dari bagaimana kita mengandalkan diri dan semua aspeknya, juga menghargai wilayah-wilayah yang harus kita hormati.

(0.87) (2Sam 2:8) (sh: Peperangan. (Senin, 16 Februari 1998))
Peperangan.

Peperangan selalu membawa malapetaka.Di pihak pemenang pun tetap ada korban (ayat 30-31). Peperangan adalah masalah serius yang harus diusahakan jalan keluarnya, karena sangat mengancam kehidupan manusia. Mengapa Abner mengangkat Isybosyet sebagai raja (ayat 8-10), padahal ia tahu bahwa raja Daud sudah diresmikan sebagai raja, dan ada janji Tuhan (bdk. ">2Sam. 3:9-10). Seandainya Abner tidak mengangkat Isybosyet sebagai raja, lembaran hitam ini tidak akan terjadi.

Masing-masing yakin akan menang (ayat 3:12-14" context="true">12-14). Abner dan Yoab menyakinkan anak buahnya masing-masing telah rebah, tetapi tidak ada yang segera menghentikan perang. Mereka saling memperhebat serangan (ayat 17). Secara khusus Asael mengejar Abner (ayat 19). Abner menasihati Asael, tetapi sia-sia. Akibatnya Abner membunuh Asael (ayat 19-23). Kematian Asael menjadikan Yoab dan Abisai semakin membenci Abner (ayat 24-26). Abner berseru meminta Yoab menghentikan perang (ayat 26-28). Namun suara itu seolah teriak di tengah gurun.

Renungkan: Apapun alasannya, peperangan kebanyakan dilakukan oleh pihak yang kalah dalam pengendalian diri.

Doa: Menjadi orang yang suka mengalah demi mewujudkan damai.

(0.87) (2Sam 4:1) (sh: Penderitaan melanda keluarga raja Saul. (Kamis, 19 Februari 1998))
Penderitaan melanda keluarga raja Saul.

Tak berhenti penderitaan menerpa keluarga raja Saul. Yonathan dan saudara-saudaranya serta pahlawan-pahlawannya berguguran di Gilbea; panglima besarnya, Abner telah gugur tanpa perlawanan, Raja Isybosyet dibunuh di tempat tidurnya (ayat 6-7); cucu raja Saul (putra Yonathan), Mefibosyet cacat seumur hidupnya (ayat 4). Generasi penerus dari raja Saul telah tamat sebagai wujud ucapan Samuel kepada Saul (bdk. ">1Sam. 15:28-29). Paling menyedihkan ialah adanya anak Saul yang menjadi kepala gerombolan (ayat 15:2-3" context="true">2-3), sekaligus pembunuh Isybosyet (ayat 5-12).

Tunas baru bertindak dengan tegas. Pada saat menghukum Yoab, Daud tidak bertindak tegas secara fisik ataupun administratif. Pada perikop ini terlintas ketegaran sikap seorang pemimpin yang menghukum si pembunuh (ayat 9-12). Daud tetap yakin bahwa kerajaan yang baik dan langgeng datangnya dari Tuhan (ayat 9), karenanya ia selalu menunggu saat dan perintah Tuhan. Untuk bersikap demikian diperlukan kepercayaan yang kokoh pada hak kedaulatan Allah.

Renungkan: Tuhan saja andalan wibawa dan pengaruh Anda.

Doa: Tuhan, betapa banyak hal yang sulit kami pahami dalam hidup ini. Tolonglah kami supaya mengerti, dan dapat menjalankan sesuai dengan kehendak-Mu.

(0.87) (2Sam 14:18) (sh: Sebab akibat. (Rabu, 01 Juli 1998))
Sebab akibat.

Dalam peraturan yang ditetapkan di Israel, salah satunya adalah hukum yang mengatur tentang tindakan balas dendam terhadap pembunuh (Bil. 35:9-21). Yoab yang tahu pasti kondisi hati raja, berencana lewat seorang wanita untuk melindungi Absalom agar tidak menjadi korban balas dendam. Daud memang tidak membunuh Absalom sebab bagaimana pun juga dia anaknya, namun Absalom tetap harus menanggung akibatnya, dikucilkan dari lingkungan. Dalam keluarga yang beristri/bersuami lebih dari satu, ternyata kasih tidak dapat diterapkan dengan tulus dan benar.

Benih pemberontakan. Dua tahun dikucilkan, Absalom mulai menderita. Yoab yang pernah menolongnya diharapkan mampu menolongnya sekali lagi. Tetapi Yoab tahu batas. Ia menolak (ayat 29). Absalom pun mulai bertindak kasar (ayat 30,31). Bangga pada kelebihan jasmani, menjerumuskan Absalom pada tindakan tidak disiplin. Sebaliknya kasih yang kepalang tanggung dan diterapkan tidak pada tempatnya, membuat Daud melakukan kesalahan fatal.

Renungkan: Dosa berawal dari penilaian diri yang salah, dan tidak tunduk ke bawah standar Tuhan. Bila dosa kita remehkan, maka akibat lebih parah akan kita tanggung di kemudian hari.

Doa: Tolong kami mengenalMu akrab, agar sifat-sifatMu jadi prinsip hidup kami, Tuhan.

(0.87) (2Sam 19:24) (sh: Yang setia yang difitnah. (Minggu, 12 Juli 1998))
Yang setia yang difitnah.

Informasi negatif tentang Mefiboset yang diterima Daud dari Ziba (">2Sam. 16:3), telah membuat Daud terlanjur mengambil keputusan tanpa meneliti dengan benar faktanya (16:4">2Sam. 16:4). Namun ia tetap berusaha bertindak bijak dengan bertanya: "Mengapa engkau tidak pergi bersama-sama dengan aku?" Secara manusia Daud memang tidak mampu melihat ke lubuk hati orang, Ziba atau Mefiboset yang benar. Karena itu bisa dimengerti bila ia memerintahkan agar keduanya membagi tanah yang Daud berikan 29). Ketulusan Mefiboset tampak dari kesediaannya menyerahkan tanah itu seluruhnya kepada Ziba (ayat 19:30" context="true">30).

Setia kawan. Persahabatan Daud dan Barzilai yang telah terjalin sekian lama ternyata tak lekang ditelan waktu. Sikap kesetiakawanan yang lahir dari nurani yang tulus, bersih tanpa dibuat-buat telah diperlihatkan Barzilai. Selain dia menyempatkan diri untuk mengantar Daud yang akan kembali ke Yerusalem, segala yang dimilikinya pun, diusahakan membantu keperluan Daud dan para pengikutnya. Bantuan Barzilai sangat berarti bagi Daud, karenanya Daud menawarkan untuk tinggal bersamanya di Yerusalem(ayat 33).

Maksimalkan potensi. Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa potensi apa pun yang dikaruniakan-Nya bukanlah untuk dipakai demi kepentingan dan keuntungan sendiri, tetapi supaya dibagikan. Kita tidak pernah menjadi pemilik mutlak karunia Tuhan itu, kita hanyalah penatalayan-Nya. Namun seringkali situasi dan kondisi yang kita hadapi kita pakai sebagai alasan untuk melupakan saudara-saudara kita yang seharusnya tidak boleh terlupakan. Kalau pun kita mengingatnya, seringkali bukan didasari oleh nurani yang tulus, bersih, melainkan lebih diwarnai oleh kepura-puraan demi gengsi derajat hidup.

Refleksi: Janganlah Anda sekadar bersikap natural terhadap sesama Anda, tetapi kasihilah seorang kepada yang lain terus menerus di dalam Yesus Kristus (Ignatius dari Antiokhia).

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami mengasihi dengan kasih-Mu.

(0.83) (2Sam 5:17) (jerusalem) Daud yang sudah menjadi raja di Hebron, secara resmi tetap taklukkan orang Filistin, 1Sa 27:5-6. Sekarang orang Filistin menjadi kuatir melihat Daud terus bertambah kuat.
(0.74) (2Sam 10:1) (sh: Maksud baik. (Selasa, 23 Juni 1998))
Maksud baik.

Bagi Daud persahabatan sangat penting. Persahabatannya dengan Amon ingin dilanjutkannya kepada Hanun, anak Amon. Karena itu Daud menyampaikan rasa dukacitanya pada Hanun yang berduka ditinggal mati ayahnya. Namun maksud baik ini tidak diterima Hanun dengan baik. Bani Amon menerima maksud baik Daud dengan cara mempermalukan para utusan Daud. Daud tidak membalas, sebab melakukan sesuatu yang baik dengan maksud baik jauh lebih berharga daripada membalas kejahatan dengan kejahatan.

Maksud jahat. Maksud jahat bani Amon dan Hanun mendatangkan ketakutan dalam diri mereka sendiri. Mereka sudah merasa bersalah menghina para utusan Daud. Mereka menduga Daud pasti marah dan akan menyerang mereka. Lalu Hanun bersekongkol dengan raja-raja di wilayahnya untuk menyerang Daud. Maksud jahat Hanun berbuah menjadi tindakan untuk berperang. Memang maksud jahat selalu menghasilkan kejahatan. Kejahatan ini dihancurkan Allah melalui Daud, Yoab, dan para tentara Israel.

Renungkan: Maksud baik walaupun tidak diterima baik tetap membawa kebahagiaan, tetapi maksud jahat membawa ketakutan dan malapetaka.

Doakan: Agar Tuhan selalu menguatkan maksud baik kita.

(0.74) (2Sam 18:1) (sh: Konsolidasi dan koordinasi. (Rabu, 08 Juli 1998))
Konsolidasi dan koordinasi.

Selama beberapa waktu Daud sempat menjadi tidak tegas dan mengalami kelesuan moral (dalam menghadapi masalah Amnon yang memperkosa Tamar, dan pembunuhan Amnon oleh Absalom). Kini dia bangkit, dan sebagaimana dahulu, dia mengambil alih pimpinan, mengadakan konsolidasi dan koordinasi secara rinci. Bahkan dia sendiri Siap ikut berperang, walau akhirnya dia bersedia juga mendengar usul para prajuritnya untuk tidak ikut berperang. Namun di sela-sela kerunyaman situasi, kelembutan hati Daud terhadap Absalom tetap nampak. Dia tidak menghendaki Absalom diperlakukan kasar, dan hal itu diperintahkannya di depan umum.

Hukum perang. Sebagai tentara profesional, Yoab hanya mengenal kaidah, membunuh atau dibunuh. Karenanya dia begitu antusias untuk menyelesaikan perang saudara ini dengan membunuh Absalom. Yoab melupakan kaidah hukum perang lainnya yaitu bahwa suka tidak suka, setuju atau tidak, perintah atasan haruslah dilaksanakan. Tindakan Yoab itu demi negara atau demi melampiaskan dendam? Memang peperangan acapkali dilihat sebagai kesempatan untuk melampiaskan dendam dan demi negara dijadikan dalih untuk membenarkan perbuatan tersebut.

Renungkan: Umat Tuhan tidak menganut etika "tujuan menghalalkan cara".

(0.64) (2Sam 3:7) (jerusalem: anak perempuan Aya) Terjemahan Yunani menambah: dan ia mengambil dia menjadi isterinya. Dengan mengawini seorang gundik Saul Abner ternyata mau menjadi raja, sebab isteri-isteri bekas raja beralih kepada penggantinya, bdk 2Sa 12:8; 16:20-22; 1Ra 2:22.
(0.64) (2Sam 13:1) (jerusalem) Dalam drama keluarga Daud ini Absalomlah yang menjadi pelaku utama. Ia membunuh kakaknya, Amnon dan memberontak terhadap ayahnya. Drama keluarga itupun menyebabkan serangkaian kemelut politik yang memperlihatkan keterangan yang ada dalam kerajaan Daud dan yang membahayakan masa depan kerajaan itu.
(0.63) (2Sam 8:17) (jerusalem: Zadok bin Ahitub....) Menurut 1Sa 22:20 silsilah itu seharusnya: Zadok dan Abyatar bin Ahimelekh bin Ahitub. Rupanya naskah asli dengan sengaja dirubah supaya imam Zadok mendapat moyang yang pantas (imam), oleh karena ia sebenarnya tidak termasuk keturunan imam itu, bdk juga 1Ta 6:8,52-53. Sesungguhnya Zadok "orang baru" di kalangan para imam, Kemudian ia menyisihkan Abyatar, 1Ra 2:26-27 sehingga nubuat mengenai keturunan Eli digenapi, 1Sa 2:30-36. Keturunan Zadok sajalah yang menjadi imam di Yerusalem hingga masa pembuangan
(0.63) (2Sam 5:11) (sh: Diberkati agar menjadi berkat. (Sabtu, 21 Februari 1998))
Diberkati agar menjadi berkat.

Tuhan memberkati pemerintahan dan rumah tangga Daud. Ia dihormati dan dibanggakan bangsa Israel. Wibawa pemerintahannya diakui rakyat dan disegani bangsa-bangsa lain. Semua berkat kejayaan dan keagungan yang diterima Daud adalah karena tanggung-jawabnya sebagai raja atas umat Allah. Allah memberi semua itu agar Daud menjadi berkat bagi umat dengan memimpin dalam keadilan, kebenaran, kesucian dan ketaatan kepada Allah. Siapa pun yang diberkati Tuhan menjadi pemimpin haruslah menjadi pengayom, yang membuat orang yang dipimpinnya merasakan berkat Tuhan.

Kemenangan sempurna. Dibanding para pengikut Daud, bala tentara Filistin jauh lebih hebat. Tetapi kemenangan memihak Daud. Ia tidak berperang dengan mengandalkan senjata, strategi perang, ataupun militansi pengikutnya. Ia bertanya kepada Tuhan. Berperang bersama dan dalam tuntunan Tuhan. Kemenangan yang sempurna atas setiap pergumulan akan terjadi jika kita setia dan berharap kepada Tuhan.

Renungkan: Pemimpin yang jadi berkat ialah yang penuh wibawa dan berkat Allah dan selalu sadar akan kehambaan dirinya.

Doa: Ya Tuhan saya mau mengisi kehidupan ini seturut kehendak-Mu dan menjadi berkat bagi sesama.

(0.63) (2Sam 2:4) (full: MENGURAPI DAUD ... MENJADI RAJA ATAS KAUM YEHUDA. )

Nas : 2Sam 2:4

Pasal 2Sam 2:1-4:12 mengisahkan penempatan Daud sebagai raja atas Yehuda dan perang saudara dengan Isyboset, putra dan pengganti Saul sebagai raja atas suku-suku Israel yang lain (ayat 2Sam 2:8-11). Tujuh setengah tahun kemudian Daud menjadi raja atas seluruh bangsa (2Sam 5:1-5). Mungkin dalam pasal Mazm 18:1-51 Daud merayakan kelepasannya dari semua musuhnya pada saat ini (bd. 1Sam 30:1-31 yang menguraikan kemenangan lain menjelang kematian Saul dan penobatan Daud). Daud tidak tergesa-gesa untuk menguasai seluruh bangsa itu. Ia meminta dari petunjuk Tuhan (ayat 2Sam 2:1) dan bersedia menjadi raja atas satu suku hingga Allah membuka pintu baginya untuk menjadi raja atas seluruh Israel.

(0.62) (2Sam 11:1) (full: DAUD SENDIRI TINGGAL DI YERUSALEM. )

Nas : 2Sam 11:1

Pasal 2Sam 11:1-27 mengisahkan dosa dan kejatuhan Daud yang tragis. Ganti memimpin pasukannya dalam peperangan sebagaimana yang dilakukan sebelumnya, Daud kini tinggal di Yerusalem. Daud sudah menjadi lembek dan sikap ini kemudian mengakibatkan kehancuran rohani dan moralnya. Hidupnya yang serba enak dan mewah sebagai raja membuatnya percaya diri dan menuruti keinginan sendiri. Sekitar waktu inilah dia berhenti menjadi orang yang berkenan di hati Allah (lih. 1Sam 13:14). Kejatuhan Daud dari kasih karunia (bd. Gal 5:4) merupakan peringatan bagi semua orang percaya, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12).

(0.62) (2Sam 5:8) (jerusalem: Siapa yang hendak....) Dalam naskah Ibrani ayat ini tidak terang. Terjemahan lain: Barangsiapa memukul kalah orang Yebus dan naik melalui saluran air (akan mendapat sebagai hadiah... ). Saluran air yang dimaksud (kalau kata Ibrani yang dipakai memang berarti: saluran air) ialah terowongan yang dipahat di dalam bukit Yerusalem lama dan yang turun sampai ke mata air Gihon pemberani dapat naik melalui terowongan itu dan begitu menyusup ke dalam kota. dalam 1Ta 11:6 hanya terbaca: Siapa yang lebih dahulu memukul kalah orang Yebus, ia akan menjadi kepala dan pemimpin. Lalu Yoab, anak Zeruya, yang menyerang lebih dahulu, maka ia menjadi kepala
(0.62) (2Sam 8:3) (jerusalem: Hadadezer) Dalam naskah Ibrani kedudukan Hadadezer tidak menjadi jelas. Mungkin dapat dimengerti sbb: Hadadezer adalah penguasa Zoba, sebuah daerah yang terletak di pegunungan Anti-Libanon. Ia juga menguasai beberapa kelompok orang Aram di daerah yang berdekatan. Hadadezer berusaha memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke sungai Efrat. kesempatan itu dimanfaatkan Daud untuk menyerangnya dari belakang. Mungkin juga seluruh catatan ini mengenai perlawanan Daud yang diceriterakan dalam bab 10.
(0.61) (2Sam 6:12) (full: TABUT ALLAH ITU ... KE KOTA DAUD. )

Nas : 2Sam 6:12

Daud mengangkut tabut perjanjian ke Yerusalem (bd. 2Sam 5:6-7) dan mengubah kota tersebut menjadi pusat penyembahan dan ibu kota Israel. Kali ini ia mengikuti perintah Tuhan dan menyuruh suku Lewi memikul tabut tersebut (1Taw 15:12). Dua prestasi terbesar Daud sebagai raja berpusat sekitar "kota Daud":

  1. (1) pembentukan Israel menjadi suatu bangsa kuat yang bersatu dengan ibu kotanya Yerusalem yang dibentengi dengan baik, dan
  2. (2) penetapan ibadah kepada Tuhan di tempat yang utama itu sebagai prioritas tertinggi Israel (bd. 2Sam 7:1-29; 1Taw 15:1-17:27).
(0.61) (2Sam 7:14) (jerusalem: Aku akan menjadi Bapanya...) Ini sebuah rumusan yang lazim dipakai orang dalam mengangkat seseorang menjadi anak angkat. Rumusan itupun terdapat dalam Maz 2:7 dan Maz 110:3 (menurut terjemahan Yunani). Tetapi dalam 2Sa 7:14 ini juga untuk pertama kalinya terungkap pengharapan akan raja penyelamat terakhir (Mesias). Sebab setiap raja keturunan Daud hanya gambar tak sempurna dari raja yang dicita-citakan itu, bdk akhir ayat ini dan Maz 89:31-34. Dalam 1Ta 17:13 ayat ini diterapkan pada Mesias dan karena itu bagian kedua 2Sa 7:14 ini dihilangkan
(0.60) (2Sam 9:1) (sh: Kasih persahabatan. (Senin, 22 Juni 1998))
Kasih persahabatan.

Persahabatan Daud dengan Yonatan dinampakkan juga kepada anak Yonatan, Mefibosyet. Kebiasaan saat itu, seorang raja yang menang, membunuh semua anggota keluarga raja yang dikalahkannya. Mereka diangap ancaman karena dapat saja suatu saat memberontak. Bagi Daud, membagikan kasih Allah dan memelihara kesetiakawanan adalah lebih utama daripada keinginan mempertahankan takhta kerajaan. Kasih Allah itulah yang mendasari persahabatannya dengan Yonatan. Persabahatan Kristen yang benar dan langgeng pun didasarkan pada kasih Allah.

Kasih menjadi nyata. Kasih Allah ini dinampakkan Daud bukan hanya dengan cara tidak membunuh Mefiboset, tetapi ia memberikan seluruh milik Saul kepadanya dan mengijinkannya makan semeja dengan Daud. Yang diterima oleh Mefiboset ini adalah sesuatu yang luar biasa. Mefisboset merasa ia hanya layak diperlakukan seperti bangkai anjing, tetapi Daud memberikan kehormatan yang luar biasa. Kasih sejati seperti yang dinyatakan oleh Daud dengan memberikan yang istimewa, bukan sesuatu yang bekas dan tidak berharga.

Renungkan: Persahabatan yang didasari kasih Allah menjadi berkat yang besar bagi sahabat kita.

Doakan: orang-orang yang dikhianati sahabatnya.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA