Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 70 ayat untuk hiduplah sebagai AND book:20 (0.002 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 4 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Ams 10:26) (jerusalem: yang menyuruhnya) Yaitu sebagai utusannya.
(0.92) (Ams 9:13) (ende: perempuan bodoh)

jakni kebodohan, jang dibajangkan, seperti kebidjaksanaan tadi, sebagai njonja rumah. Serempak dibajangkan sebagai perempuan pelatjur.

(0.89) (Ams 7:4) (ende)

Kebidjaksanaan disini digambarkan sebagai isteri setia, bertentangan dengan perempuan jang suka berdjinah.

(0.89) (Ams 9:1) (ende)

Kebidjaksanaan disini digambarkan sebagai njonja rumah jang kaja sekali. Bahasa kiasan untuk anugerah2 kebidjaksanaan.

(0.89) (Ams 14:1) (ende: jang bidjak antara kaum wanita)

ialah kebidjaksanaan sendiri, jang dibajangkan sebagai orang pribadi.

(0.89) (Ams 17:11) (ende: utusan kedjam)

ialah bentjana dan malapetaka apapun djua jang diutus Allah sebagai hukuman.

(0.87) (Ams 30:3) (jerusalem: Yang Mahakudus) Dalam naskah Ibrani tertulis: yang kudus-kudus. Ini dapat diartikan sebagai: orang-orang kudus; yang dimaksud ialah para berhikmat. Tetapi mungkin juga diartikan (dengan jamak kehormatan) sebagai: Yang Mahakudus, ialah Allah.
(0.87) (Ams 4:18) (jerusalem: cahaya Fajar) Mengenai cahaya, terang sebagai lambang kebahagiaan dan kesejahteraan, bdk Maz 17:15+; Yoh 8:12+.
(0.85) (Ams 2:17) (ende: Perdjandjian Allah)

ialah perkawinan, jang dianggap sebagai sesuatu jang sutji dan tetap, seperti perdjandjian dengan Tuhan. Sebab itu perkawinan itu dilindungi Allah.

(0.85) (Ams 11:29) (ende)

Siapa tak suka menerima tamu, dia sendiri akan ditolak orang2 lain.

Demikianlah ia dapat djatuh dalam kepapaan sampai harus mendjual dirinja sebagai budak.

(0.85) (Ams 14:26) (ende: anak2nja)

entah anak2 orang2 jang takut kepada Allah, entah orang2 bidjak sendiri, jang dianggap sebagai anak2 Allah.

(0.85) (Ams 16:10) (ende)

Radja itu, hakim tertinggi, dianggap sebagai wakil Tuhan sendiri. Tetapi seringkali diberi peringatan lawan hakim2 jang tak adil djuga, jang memang tak mewakili Allah.

(0.83) (Ams 8:22) (ende)

Lukisan ini sesuai dengan anggapan Jahudi tentang alam itu.

(0.83) (Ams 16:10) (jerusalem: Keputusan dari Allah) Raja sebagai hakim memang menjatuhkan hukum atas nama Allah, bdk 2Sa 14:18-20; 1Ra 3:4-28. Pepatah-pepatah yang berikut (kecuali Ams 16:11) semua mengenai raja.
(0.83) (Ams 23:11) (jerusalem: penebus mereka) Penebus (go'el), bdk Bil 35:19+, itu ialah Tuhan, bdk Ams 22:23; Yer 50:34. Mengenai Tuhan sebagai Penebus bdk Maz 19:14+.
(0.81) (Ams 25:20) (ende)

Terdjemahan ini dikirakan sadja. Dalam naskah Hibrani ajat ini tiada terang. rupanja sebagian ajat hilang. Terdjemahan Junani menambahkan: Sebagai rengat pada pakaian, dan ulat pada kaju,

demikian kesedihan merugikan hati manusia.

Dalam terdjemahan kami ajat itu berarti: hal2 jang disebutkan sama sekali bertentangan.

(0.81) (Ams 16:1) (full: JAWABAN LIDAH. )

Nas : Ams 16:1

Sebagai manusia kita dapat membuat rencana, tetapi kemampuan untuk melaksanakan rencana tersebut berasal dari Allah (bd. ayat Ams 16:9,33; Ams 21:31).

(0.81) (Ams 6:1) (jerusalem: penanggung) Pertanggungan pada bangsa Israel adalah sebuah adat yang kuat. Pepatah-pepatah yang tertua banyak menentang penyalahgunaan adat itu. Kemudian Yesus bin Sirakh menasehatkan pertanggungan itu sebagai amal cinta kasih; bdk Ams 11:15; 17:18; 20:16; 22:26-27; Sir 29:14-20.
(0.81) (Ams 8:22) (jerusalem: TUHAN telah menciptakan aku) Hikmat-kebijaksanaan diperorangkan. Dalam Ams 14:1 pempribadian semacam hanya sarana kesusasteraan belaka. Tetapi semenjak masa pembuangan gagasan itu berkembang. Waktu itu syirik bukan lagi suatu ancaman bagi tauhid Yahudi. Dalam Ayu 28 dan Bar 3:9-4:4 hikmat-kebijaksanaan nampak sebagai sesuatu yang sangat bernilai, tetapi lain dari Allah dan di luar manusia. Sebaliknya, dalam Ams 1:20-33,3:16-19 dan bab 8-9 ini hikmat nampak sebagai pribadi. Dalam bab 8 hikmat itu sendiri membuka rahasia asal-usulnya (diciptakan sebelum segala makhluk, Ams 7:22-23): ia berperan dalam menciptakan alam semesta, Ams 8:27-30, dan sebagai pembimbing mengantar manusia kepada Tuhan, Ams 8:31,35-36. Yesus bin Sirakh masih mengembangkan ajaran itu lebih lanjut, Sir 1:1-10 masih berdekatan dengan pikiran Ayu 28. Tetapi Sir 4:11-19; 14:20-15:10 dan terutama Sir 24:1-29 (bdk Sir 24:1) melanjutkan pikiran yang tercantum dalam Ams 8. Sehubungan dengan semua nas yang memperorangkan hikmat-kebijaksanaan, perlu dicatat bahwa agak sukar menentukan di mana pempribadian itu hanya sarana kesusasteraan untuk mengungkapkan gagasan keagamaan yang tradisionil, dan di mana ada pikiran dan pewahyuan baru. Akhirnya Wis 7:22-8:1 menyebut hikmat-kebijaksanaan sebagai "pancaran murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa" dan keterangan ini berkesan bahwa hikmat-kebijaksanaan dibicarakan dapat dimengerti begitu rupa sehingga hikmat tampil sebagai sifat Allah dan juga sebagai pribadi ilahi. Ajaran mengenai hikmat yang tercantum dalam Perjanjian Lama itu diambil alih dalam Perjanjian Baru, lalu diperkembangkan lebih jauh lagi dengan menghubungkannya dengan Yesus Kristus. Yesus diperkenalkan sebagai hikmat-kebijaksanaan Allah, Mat 11:19; Luk 11:49; bdk Mat 23:34-36; 1Ko 1:24-30. Karena Dia itu hikmat, maka Kristus berperan dalam menciptakan dan mempertahankan alam semesta, Kol 1:16-17, dan dalam mengantar umat Israel ke luar dari perbudakan, 1Ko 10:4; bdk Wis 10:17. Prakata injil Yoh 1:1+, memberi Firman Allah semua sifat dan ciri yang ada pada hikmat-kebijaksanaan yang menciptakan. Seluruh injil Yohanes selanjutnya menyoroti Kristus sebagai hikmat-kebijaksanaan Allah, bdk Yoh 6:35+. Begitu tradisi Kristus mulai dengan Yustinus dapat berkata bahwa hikmat-kebijaksanaan yang tampil dalam Perjanjian Lama sebenarnya tidak lain kecuali Kristus. Melalui jalan akomodasi liturgi mengetrapkan Ams 8:22 dst pada Maria sebagai pembantu dalam karya penebusan seperti hikmat-kebijaksanaan menjadi pembantu dalam karya penciptaan
(0.80) (Ams 3:6) (full: AKUILAH DIA DALAM SEGALA LAKUMU. )

Nas : Ams 3:6

Dalam semua rencana, keputusan, dan tindakan kita, hendaknya kita mengakui Allah sebagai Tuhan dan kehendak-Nya sebagai keinginan tertinggi kita. Setiap hari kita harus hidup dalam hubungan yang erat dan percaya Allah, senantiasa mengharapkan pengarahan dari Dia "dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur"

(lihat cat. --> Fili 4:6).

[atau ref. Fili 4:6]

Apabila kita melaksanakan hal ini, Allah berjanji untuk meluruskan jalan kita; yaitu, Dia akan menuntun kita menuju sasaran yang ditetapkan-Nya untuk kehidupan kita, menyingkirkan semua halangan dan memungkinkan kita melakukan pilihan yang betul (lih. Ams 11:5; Yes 45:13).



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA