Sesungguhnya, Aku mengangkat tangan-Ku<x id="e" /> ke langit, dan berfirman: Demi Aku yang hidup selama-lamanya,<x id="f" />

Bila aku pergi tidur, maka pikirku: Bilakah aku akan bangun?<x id="u" /> Tetapi malam merentang panjang, dan aku dicekam oleh gelisah sampai dinihari.<x id="v" />

Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu<x id="y" /> dan berkata: Siapa TUHAN<x id="z" /> itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.<x id="a" />

Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar<x id="w" /> orang."

Di sini aku berdiri di dekat mata air<x id="j" /> ini; kiranya terjadi begini: Apabila seorang gadis<x id="k" /> datang ke luar untuk menimba air dan aku berkata kepadanya: Tolong berikan aku minum air sedikit dari buyungmu<x id="l" /> itu,

Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?<x id="p" />" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia.

Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya<x id="s" />", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api<n id="1" /><x id="t" /> yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya,<x id="u" /> tetapi aku tidak sanggup.

Atau jikalau Aku membawa pedang<x id="d" /> atas negeri itu dan Aku berfirman: Hai pedang, jelajahilah negeri itu!, dan Aku melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang,<x id="e" />

(2-22) Aku akan menaburkan<x id="g" /> dia bagi-Ku di bumi<n id="1" />, dan akan menyayangi Lo-Ruhama,<x id="h" /> dan Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku<x id="i" /> engkau! dan ia akan berkata: Allahku!<x id="j" />"

Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya?<x id="q" /> --apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

Lalu Absalom<x id="r" /> memerintahkan orang-orangnya, demikian: "Perhatikan! Apabila hati Amnon menjadi gembira<x id="s" /> karena anggur, dan aku berkata kepadamu: Paranglah Amnon, maka haruslah kamu membunuh dia<n id="1" />. Jangan takut. Bukankah aku yang memerintahkannya kepadamu? Kuatkanlah hatimu dan tunjukkanlah dirimu sebagai orang yang gagah perkasa!<x id="t" />"