Mereka sampai ke Ofir<x id="m" /> dan dari sana mereka mengambil empat ratus dua puluh talenta emas,<x id="n" /> yang mereka bawa kepada raja Salomo.

Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam<x id="t" /> mengangkat tabut itu.

Sesudah itu raja berkata: "Ambilkan aku pedang," lalu dibawalah pedang ke depan raja.

Orang menyuruh memanggil dia, lalu datanglah Yerobeam dengan segenap jemaah Israel dan berkata kepada Rehabeam:

Mereka berangkat dari Midian, lalu sampai ke Paran;<x id="o" /> mereka membawa beberapa orang dari Paran, lalu mereka sampai ke Mesir kepada Firaun, raja Mesir. Ia ini memberikan rumah kepada Hadad, menentukan belanjanya dan menyerahkan sebidang tanah kepadanya.

Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag,<x id="a" /> gadis Sunem,<x id="b" /> lalu dibawa kepada raja.

Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok,<x id="b" /> nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja,

Maka datanglah orang dari segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja<x id="y" /> di bumi, yang telah mendengar tentang hikmatnya itu.

Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian<x id="x" /> TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus,<x id="y" /> tepat di bawah sayap kerub-kerub;<x id="z" />

Ketika Rehabeam datang ke Yerusalem, ia mengumpulkan segenap kaum Yehuda dan suku Benyamin, seratus delapan puluh ribu teruna yang sanggup berperang untuk memerangi<x id="f" /> kaum Israel dengan maksud mengembalikan kerajaan itu kepada Rehabeam, anak Salomo.

Orang-orang yang lewat melihat mayat itu tercampak di jalan dan singa berdiri di sampingnya. Dan mereka menceriterakannya di kota tempat kediaman nabi tua itu.

Lalu mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka dan tali pada kepala mereka, kemudian mereka pergi menghadap raja Israel sambil berkata: "Hambamu Benhadad berkata: Kiranya tuanku membiarkan aku hidup." Jawabnya: "Masih hidupkah dia? Dia saudaraku."

Kemudian datanglah dua orang, yakni orang-orang dursila itu, lalu duduk menghadapi Nabot. Orang-orang dursila itu naik saksi terhadap Nabot di depan rakyat, katanya: "Nabot telah mengutuk Allah dan raja." Sesudah itu mereka membawa dia ke luar kota, lalu melempari dia dengan batu sampai mati.<x id="i" />