Ahia memegang kain baru yang di badannya, lalu dikoyakkannya<x id="y" /> menjadi dua belas koyakan;

Isteri Yerobeam berbuat demikian. Ia berkemas, pergi ke Silo dan masuk ke rumah Ahia. Ahia tidak dapat melihat lagi, sebab matanya sudah kabur karena ia sudah tua.

Dan Baesa bin Ahia, dari kaum Isakhar, mengadakan persepakatan melawan dia. Baesa menewaskan<x id="l" /> dia di Gibeton<x id="m" /> yang termasuk wilayah orang Filistin, sedang Nadab dan seluruh Israel mengepung Gibeton itu.

Dalam tahun ketiga zaman Asa, raja Yehuda, Baesa bin Ahia menjadi raja atas seluruh Israel di Tirza.<x id="s" /> Ia memerintah dua puluh empat tahun lamanya.

Dan Aku akan memperlakukan keluargamu<x id="r" /> sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hati-Ku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa.<x id="s" />

Pada waktu itu, ketika Yerobeam keluar dari Yerusalem, nabi Ahia,<x id="x" /> orang Silo itu, mendatangi dia di jalan dengan berselubungkan kain baru. Dan hanya mereka berdua ada di padang.

Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat, sebab hal itu merupakan perubahan yang disebabkan TUHAN,<x id="v" /> supaya TUHAN menepati firman yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Ahia,<x id="w" /> orang Silo, kepada Yerobeam bin Nebat.

Lalu Yerobeam berkata kepada isterinya: "Berkemaslah! Menyamarlah, supaya jangan diketahui orang, bahwa engkau isteri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Bukankah di sana tinggal nabi Ahia!<x id="u" /> Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini.

Segera sesudah ia menjadi raja, ia membunuh seluruh keluarga<x id="n" /> Yerobeam; tidak ada yang bernafas yang ditinggalkannya hidup dari pada Yerobeam, sampai dipunahkannya semuanya, sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan hamba-Nya Ahia, orang Silo itu,