Janganlah mereka menggundul<x id="i" /> sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur tepi janggutnya,<x id="j" /> dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.<x id="k" />

"Kamulah anak-anak<x id="l" /> TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di atas dahimu karena kematian seseorang;

Gaza telah menjadi gundul,<x id="w" /> Askelon<x id="x" /> telah menjadi bungkam; hai Asdod, sisa orang Enak, berapa lama lagi engkau menoreh-noreh<x id="y" /> diri?

Mereka akan mengenakan kain kabung,<x id="x" /> kekejutan<x id="y" /> akan meliputi mereka, semuanya akan kehilangan muka dan semua kepala akan digundul<x id="z" /> sebagai tanda perkabungan.

Mereka menggundul<x id="h" /> diri, demi engkau, dan melilitkan kain kabung; mereka menangis,<x id="i" /> jiwa merana, karena engkau; suatu ratapan yang pahit.<x id="j" />

Puteri Dibon<x id="e" /> naik ke bukit-bukit pengorbanan<x id="f" /> untuk menangis; Moab meratap<x id="g" /> karena Nebo<x id="h" /> dan karena Medeba. Di situ semua orang menggundul<x id="i" /> kepalanya dan memotong<x id="j" /> janggutnya sebagai tanda berkabung.

Sungguh, setiap kepala digundul<x id="h" /> dan setiap janggut<x id="i" /> dipotong, pada semua tangan ada toreh-torehan dan kain kabung<x id="j" /> dikenakan pada semua pinggang.

Maka sebagai ganti rempah-rempah harum<x id="c" /> akan ada bau busuk,<x id="d" /> sebagai ganti ikat pinggang<x id="e" /> seutas tali, sebagai ganti selampit rambut kepala yang gundul,<x id="f" /> sebagai ganti pakaian hari raya sehelai kain kabung;<x id="g" /> dan tanda selar<x id="h" /> sebagai ganti kemolekan.<x id="i" />

Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu<x id="y" /> menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan.<x id="z" /> Aku akan mengenakan kain kabung<x id="a" /> pada setiap pinggang dan menjadikan gundul<x id="b" /> setiap kepala. Aku akan membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal,<x id="c" /> sehingga akhirnya menjadi seperti hari<x id="d" /> yang pahit pedih."