Konon hikmat ada pada orang yang tua,<x id="p" /> dan pengertian<x id="q" /> pada orang yang lanjut umurnya.

Tetapi pada Allahlah hikmat<x id="r" /> dan kekuatan<n id="1" />,<x id="s" /> Dialah<x id="t" /> yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.

Apakah engkau turut mendengarkan di dalam musyawarah<x id="e" /> Allah dan meraih hikmat bagi dirimu?<x id="f" />

"Memang, kamulah orang-orang itu, dan bersama-sama kamu<x id="x" /> hikmat akan mati.

Alangkah baiknya nasihatmu<x id="w" /> kepada orang yang tidak mempunyai hikmat, dan pengertian yang kauajarkan dengan limpahnya!

Baik gewang,<x id="m" /> baik hablur,<x id="n" /> tidak terhitung lagi; memiliki hikmat adalah lebih baik dari pada mutiara.<x id="o" />

Pikirku: Biarlah yang sudah lanjut usianya berbicara, dan yang sudah banyak jumlah tahunnya memaparkan hikmat.<x id="x" />

Jangan berkata sekarang: Kami sudah mendapatkan hikmat;<x id="h" /> hanya Allah yang dapat mengalahkan<x id="i" /> dia, bukan manusia.

Jikalau tidak, hendaklah engkau mendengarkan aku;<x id="o" /> diamlah,<x id="p" /> aku hendak mengajarkan hikmat<x id="q" /> kepadamu."

(39-20) karena Allah tidak memberikannya hikmat, dan tidak membagikan pengertian<x id="l" /> kepadanya.

tetapi kepada manusia Ia berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat<n id="1" />, dan menjauhi kejahatan<x id="e" /> itulah akal budi.<x id="f" />"

Siapa menaruh hikmat<x id="h" /> dalam awan-awan atau siapa memberikan pengertian<x id="i" /> kepada gumpalan mendung?

dan memberitakan kepadamu rahasia hikmat,<x id="q" /> karena itu ajaib bagi pengertian. Maka engkau akan mengetahui, bahwa Allah tidak memperhitungkan bagimu sebagian dari pada kesalahanmu.<x id="r" />