Balak bin Zipor<x id="v" /> melihat segala yang dilakukan Israel kepada orang Amori.

Ketika ia melihat orang Amalek,<x id="z" /> diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek, tetapi akhirnya<x id="a" /> ia akan sampai kepada kebinasaan."

Ketika ia melihat orang Keni,<x id="b" /> diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Kokoh<x id="c" /> tempat kediamanmu, tertaruh di atas bukit batu sarangmu,

Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka<x id="u" /> berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN<x id="v" /> kepada segenap umat itu.

Ketika umat itu berkumpul melawan<x id="e" /> Musa dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN.<x id="f" />

Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,<x id="b" /> lalu sujud.<x id="c" /> Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN<x id="d" /> kepada mereka.

Kemudian TUHAN menyingkapkan mata<x id="z" /> Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.

Keesokan harinya Balak mengambil Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal.<x id="g" /> Dari situ dilihatnyalah bagian yang paling ujung dari bangsa Israel.<x id="h" />

Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia<n id="1" />.<x id="n" />

Ketika hal itu dilihat oleh Pinehas,<x id="z" /> anak Eleazar, anak imam Harun, bangunlah ia dari tengah-tengah umat itu dan mengambil sebuah tombak<x id="a" /> di tangannya,

Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata TUHAN untuk memberkati Israel,<x id="k" /> ia tidak mencarikan pertanda<x id="l" /> lagi seperti yang sudah-sudah, tetapi ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun.<x id="m" />