Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya,<x id="e" /> tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya.<x id="f" />"

Pada suatu kali bermimpilah<x id="l" /> Yusuf<n id="1" />, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya;<x id="m" /> sebab itulah mereka lebih<x id="n" /> benci lagi kepadanya.

Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah<x id="p" /> Firaun. Agaknya ia bermimpi!

Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.<x id="w" />

Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain,<x id="s" /> yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang<x id="t" /> sujud menyembah kepadaku.<x id="u" />"

Jawab mereka kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya.<x id="c" />" Lalu kata Yusuf kepada mereka: "Bukankah Allah<x id="d" /> yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku."

Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku Firaun itu sama.<x id="k" /> Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya.<x id="l" />

Ketujuh ekor lembu<x id="m" /> yang baik itu ialah tujuh tahun, dan ketujuh bulir gandum yang baik itu ialah tujuh tahun juga; kedua mimpi itu sama.

Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya--baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu--masing-masing ada mimpinya,<x id="y" /> pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya sendiri.<x id="z" />