"Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan,<x id="l" />

Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN,<x id="d" /> dan mengenal Yang Mahakudus<x id="e" /> adalah pengertian.<x id="f" />

Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.

Pada zaman pemerintahan Ahasyweros,<x id="d" /> pada permulaan pemerintahannya, mereka menulis surat tuduhan<n id="1" /> terhadap orang-orang yang telah menetap di Yehuda dan di Yerusalem.<x id="e" />

Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel.<x id="o" /> Di sana mereka bertanya kepada Allah:<x id="p" /> "Siapakah dari kami yang lebih dahulu<x id="q" /> maju berperang<x id="r" /> melawan bani Benyamin?" Jawab TUHAN: "Suku Yehudalah<x id="s" /> lebih dahulu."

Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Tanah Negeb<x id="w" /> sampai dekat Betel,<x id="x" /> di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai,<x id="y" />

Lembu-lembu ini masuk ke dalam perutnya, tetapi walaupun telah masuk ke dalam perutnya, tidaklah kelihatan sedikitpun tandanya: bangunnya tetap sama buruknya seperti semula. Lalu terjagalah aku.

Sesudah Yosua mati<n id="3" />,<x id="a" /> orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu<x id="b" /> maju menghadapi orang Kanaan<x id="c" /> untuk berperang melawan mereka?"

Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab<x id="u" /> itu, menantunya,<x id="v" /> yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan<x id="w" /> musim menuai jelai.<x id="x" />

Pada mulanya waktu mereka diam di sana tidaklah mereka takut kepada TUHAN, sebab itu TUHAN melepaskan singa-singa<x id="a" /> ke antara mereka yang membunuh beberapa orang di antara mereka.

Aku akan mengembalikan para hakimmu seperti dahulu,<x id="r" /> dan para penasihatmu seperti semula. Sesudah itu engkau akan disebutkan<x id="s" /> kota keadilan,<x id="t" /> kota<x id="u" /> yang setia."

Pada tahun yang ketiga<n id="1" /> pemerintahan raja Belsyazar,<x id="u" /> nampaklah kepadaku, Daniel, suatu penglihatan<x id="v" /> sesudah yang tampak kepadaku dahulu itu.

sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel,<x id="x" /> dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban<x id="y" /> petang hari.

Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan<x id="a" /> keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi.<x id="b" /> Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan<x id="c" /> itu!

Inilah yang diperlihatkan Tuhan ALLAH kepadaku<n id="1" />:<x id="n" /> Tampak Ia membentuk kawanan belalang,<x id="o" /> pada waktu rumput akhir mulai tumbuh, yaitu rumput akhir sesudah yang dipotong bagi raja.

Lalu ketakutanlah<x id="e" /> orang-orang itu, karena mereka dibawa ke dalam rumah Yusuf.<x id="f" /> Kata mereka: "Yang menjadi sebab kita dibawa ke sini, ialah perkara uang yang dikembalikan ke dalam karung<x id="g" /> kita pada mulanya itu, supaya kita disergap<x id="h" /> dan ditangkap dan supaya kita dijadikan budak<x id="i" /> dan keledai<x id="j" /> kita diambil."

Tentulah ia sekarang bersembunyi dalam salah satu lobang atau di salah satu tempat.<x id="l" /> Apabila pada penyerangan pertama beberapa orang tewas dan ada orang mendengar hal itu, maka orang akan berkata: Rakyat yang telah mengikut Absalom sudah menderita kekalahan.

kemudian diserahkannyalah mereka ke dalam tangan orang-orang Gibeon itu. Orang-orang ini menggantung mereka di atas bukit, di hadapan TUHAN. Ketujuh orang itu tewas bersama-sama. Mereka telah dihukum mati<x id="k" /> pada awal musim menuai, pada permulaan<x id="l" /> musim menuai jelai.

Lalu Rizpa binti Aya mengambil kain karung, dan membentangkannya bagi dirinya di atas gunung batu, dari permulaan musim menuai sampai tercurah air dari langit ke atas mayat mereka; ia tidak membiarkan burung-burung di udara mendatangi mayat mereka pada siang hari, ataupun binatang-binatang di hutan pada malam hari.<x id="m" />

Lalu Matanya<x id="u" /> bin Mikha bin Zabdi bin Asaf,<x id="v" /> pemimpin yang mengangkat nyanyian syukur dalam doa, dan Bakbukya, orang kedua di antara saudara-saudaranya, dan Abda bin Samua bin Galal bin Yedutun.<x id="w" />