Ruang besar dipapaninya dengan kayu sanobar. Kayu itu disaputnya dengan emas tua; kemudian dipasangnya pohon<x id="e" /> korma dan untaian rantai di atasnya.

berat paku-paku<x id="h" /> lima puluh syikal emas. Juga kamar-kamar atas disaputnya dengan emas.

Demikianlah ruang itu, balok-baloknya, ambang-ambangnya, dinding-dindingnya dan pintu-pintunya disaputnya dengan emas dan pada dinding-dindingnya diukirkannya kerub.<x id="f" />

Kemudian kembalilah Mordekhai ke pintu gerbang istana raja, tetapi Haman bergesa-gesa pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung<x id="j" /> kepalanya.

(68-14) Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang?<x id="w" /> Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

Pekerjaan di ladang sudah terhenti, sebab hujan tiada turun di negeri,<x id="x" /> maka petani-petani merasa kecewa dan menyelubungi kepala mereka.

Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis,<x id="o" /> kepalanya<x id="p" /> berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. Juga seluruh rakyat yang bersama-sama dengan dia masing-masing berselubung kepalanya, dan mereka mendaki sambil menangis.

Pembesar-pembesarnya menyuruh pelayan-pelayannya mencari air; mereka sampai ke sumur-sumur, tetapi tidak menemukan air,<x id="v" /> sehingga mereka pulang dengan kendi-kendi kosong. Mereka malu, mukanya menjadi merah, sampai mereka menyelubungi kepala<x id="w" /> mereka.

Kemudian ia membuat ruang maha kudus;<x id="g" /> panjangnya dua puluh hasta, menurut lebar rumah itu, dan lebarnya dua puluh hasta juga. Lalu ia menyaputnya dengan emas tua seberat enam ratus talenta;

Ketika raja kembali dari taman istana ke dalam ruangan minum anggur, maka Haman berlutut pada katil<x id="x" /> tempat Ester berbaring.<x id="y" /> Maka titah raja: "Masih jugakah ia hendak menggagahi sang ratu di dalam istanaku<x id="z" /> sendiri?" Tatkala titah raja itu keluar dari mulutnya, maka diselubungi oranglah muka<x id="a" /> Haman.