Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 202 ayat untuk hebat (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.13) (Yer 14:1) (sh: Jangan hanya mendengar yang menyenangkan telinga (Kamis, 21 September 2000))
Jangan hanya mendengar yang menyenangkan telinga

Allah kembali melarang Yeremia berdoa untuk bangsa Yehuda yang sedang dilanda kekeringan panjang dan sangat hebat (1-6). Sebab mereka sangat senang mengembara dan tidak menahan kakinya. Karena itulah Tuhan tidak berkenan kepada mereka dan akan mengingat serta menghukum segala dosa mereka. Disamping itu Allah juga akan menghabisi mereka dengan perang, kelaparan, dan penyakit sampar (12). Namun berdasarkan pengamatannya, Yeremia mendapati bahwa nabi-nabi lain yang ada di Yehuda justru mewartakan berita lain. Para pemimpin rohani ini terus-menerus berkhotbah bahwa bangsa Yehuda tidak akan mengalami perang dan kelaparan, melainkan damai sejahtera dari-Nya akan senantiasa beserta mereka (13). Allah menyatakan secara tegas bahwa semua janji tentang damai sejahtera dan hidup berkelimpahan itu adalah omong kosong belaka (14). Hukuman berupa bencana dan malapetaka yang hebat itu sudah ditentukan dan tidak dapat dibatalkan atau ditunda. Bahkan apabila pahlawan rohani terbesar Israel yaitu Musa dan Samuel berada di tengah-tengah mereka, Allah tidak akan pernah membatalkan hukuman itu (15:1-2). Jadi Allah tidak pernah mengutus nabi-nabi lain itu. Jadi apa yang diwartakan oleh mereka adalah kebohongan besar.

Zaman sekarang pun Kristen senang sekali mendengarkan khotbah-khotbah yang 'pop' dan menyenangkan telinga. Tema-tema yang disukai oleh kebanyakan Kristen masa kini adalah hidup berkelimpahan tanpa susah payah; berkat tanpa perjuangan; keberhasilan tanpa penderitaan; pembangunan nasional tanpa keadilan sosial; atau jaminan pemeliharaan Illahi tanpa kekudusan hidup secara pribadi. Ajaran yang enak di telinga tidak akan membentuk kehidupan kita, tetapi hanya meninabobokan. Seringkali hanya enak didengar tapi realitanya tidak semudah dikatakan. Realitanya pergumulan tetap ada dan perjuangan iman pun tetap harus diteruskan. Jadi jika kita mendengar khotbah-khotbah dengan tema-tema seperti di atas, maka dapat dipastikan bahwa pengkhotbah itu bukanlah utusan Allah dan berita yang ia wartakan bukan berasal dari Allah.

Renungkan: Jika Anda adalah seorang pekerja rohani janganlah berusaha menjadi pengkhotbah 'populer'. Dan jika Anda adalah warga jemaat, janganlah mendengarkan khotbah-khotbah seperti itu.

(0.12) (Hak 20:13) (full: BANI BENYAMIN TIDAK MAU MENDENGARKAN. )

Nas : Hak 20:13

Suku Benyamin lebih membela orang-orang jahat di antara mereka daripada korban tak bersalah yang mengalami kekejaman yang hebat itu (Hak 19:25).

  1. 1) Dengan menolak untuk menghukum orang-orang jahat dari kelompok mereka ini, suku Benyamin menunjukkan
    1. (a) mereka tidak menghargai keadilan, dan
    2. (b) telah kehilangan seluruh kepekaan dan kesetiaan moral kepada hukum Allah. Karena itu, Allah menghukum seluruh suku Benyamin (bd. ayat Hak 20:18,35,48).
  2. 2) Dewasa ini ada persamaan di bawah perjanjian yang baru apabila gereja-gereja tidak bersedia mendisiplin atau mengucilkan anggota-anggotanya yang berdosa. Sikap toleransi terhadap dosa dan kebejatan (yaitu, sikap yang tidak ingin menerapkan disiplin alkitabiah) menunjukkan hilangnya kepekaan moral dan kesetiaan kepada Allah dan Firman-Nya oleh jemaat itu sendiri. Hukuman Allah atas jemaat semacam itu sudah pasti

    (lihat cat. --> Mat 13:30;

    lihat cat. --> Mat 18:15;

    lihat cat. --> 1Kor 5:1).

    [atau ref. Mat 13:30; 18:15; 1Kor 5:1]

(0.12) (Ayb 10:16) (full: SEPERTI SINGA ENGKAU AKAN MEMBURU AKU. )

Nas : Ayub 10:16

Karena Ayub sedang menderita kesengsaraan hebat, ia merasa Allah memusuhinya. PB memberikan penyataan yang lebih lengkap mengenai kesulitan, sehingga orang percaya dapat bersukacita dalam penderitaan.

  1. 1) Paulus menulis kepada jemaat Korintus, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat sehingga kami putus asa juga akan hidup kami" (2Kor 1:8). Namun dalam kesulitannya rasul Paulus memuji Allah karena kehadiran dan Roh-Nya menyertai dirinya untuk menghibur (2Kor 1:3-4,22). Akan tetapi, kemuliaan utama dari penderitaan Paulus ialah bahwa pada batas tertentu ia mengambil bagian dalam "kesengsaraan Kristus" (2Kor 1:5; bd. 2Kor 4:10; Fili 3:10; Kol 1:24; 1Pet 4:13).
  2. 2) Semua orang kudus Allah yang ternama telah mengalami kebenaran alkitabiah itu bahwa menjadi satu dengan Allah dan kerajaan-Nya serta berkomitmen kepada jalan-jalan dan standar-standar-Nya belum tentu berarti bebas dari penderitaan di dunia ini, melainkan bebas untuk menderita di dunia ini bersama Kristus (lih. Ibr 13:12-13; Yak 5:10-11; 1Pet 2:21; 4:1).
(0.12) (Ams 6:32) (full: MALUNYA TIDAK TERHAPUSKAN. )

Nas : Ams 6:32-33

Anak-anak perjanjian Allah yang berzina akan mengalami kesulitan dan malu; apalagi, aib mereka itu tidak akan hilang.

  1. 1) Perzinaan merupakan dosa yang serius dan keji sekali terhadap Allah (2Sam 12:9-10) dan terhadap pasangan tak bersalah yang dikhianati; rasa malu dan aib dosa itu tinggal dengan pihak yang bersalah selama sisa hidupnya. Walaupun kesalahan perzinaan dapat diampuni apabila ia bertobat, malunya akan tinggal karena bekas lukanya tidak pernah sembuh secara sempurna; kerugian yang ditimbulkan tidak pernah dapat diganti secara memadai (lih. 2Sam 12:10; 13:13,22; 1Raj 15:5; Neh 13:26; Mat 1:6).
  2. 2) Karena dampak-dampak perzinaan meluas jauh dan amat hebat bagi semua yang terlibat, kita harus lari dari setiap pencobaan dan menjauhi semua hubungan yang bisa mengarah ke dosa ini. Kita harus berdoa agar dibebaskan dari pencobaan (Mat 6:13) dan dengan sungguh-sungguh mengingat kata-kata Alkitab ketika digoda, "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1Kor 10:12).
(0.12) (Yer 29:1) (full: SURAT. )

Nas : Yer 29:1-23

Surat Yeremia kepada para buangan Yahudi yang tertawan tahun 597 SM, mungkin ditulis setahun atau dua tahun setelah mereka tiba di Babel. Yeremia memberikan mereka pengarahan berikut:

  1. 1) Mereka harus hidup secara normal, membangun rumah, menikah, dan mengusahakan kesejahteraan atau kemakmuran kota di mana Allah menempatkan mereka, karena mereka tidak akan kembali ke tanah perjanjian hingga genap 70 tahun (ayat Yer 29:7,10).
  2. 2) Mereka tidak boleh mendengarkan para nabi palsu yang meramalkan bahwa masa pembuangan itu akan singkat (ayat Yer 29:8-9).
  3. 3) Mereka yang tertinggal di Yerusalem akan menderita dengan hebat karena tetap memberontak terhadap Allah (ayat Yer 29:15-19).
  4. 4) Dua nabi palsu akan dibunuh karena hidup dalam perzinaan dan memalsukan Firman Allah (ayat Yer 29:21-23).
  5. 5) Pada akhir 70 tahun penawanan, kaum sisa itu akan sungguh-sungguh mencari Allah untuk pemulihan; Ia akan menjawab doa syafaat mereka karena rencana-rencana-Nya bagi mereka (ayat Yer 29:10-14).
(0.12) (Dan 3:17) (full: ALLAH KAMI YANG KAMI PUJA SANGGUP MELEPASKAN KAMI. )

Nas : Dan 3:17-18

Sindiran iri hati para peramal dan ancaman-ancaman penuh kemarahan dari raja Nebukadnezar tidak menakuti ketiga pemuda ini untuk memperlunak pendirian pribadi mereka. Mereka malah memberikan kesaksian yang berani dan sangat terus-terang tentang kesetiaan mereka kepada satu-satunya Allah yang benar. Mereka mempunyai pengharapan dan iman yang terpaut pada Dia yang adalah perlindungan dan kekuatan mereka (Mazm 46:2; 56:5). Mereka juga tahu bahwa murka Allah terhadap dosa dan ketidaktaatan jauh lebih hebat daripada kemarahan manusia (bd. pasal Im 26:1-46; Ul 28:1-68). Jadi, sebagai ungkapan iman yang kokoh, kepercayaan mutlak dan kesetiaan penuh kepada Allah, mereka mengatakan, "seandainya Ia tidak menolong." Mereka memiliki iman yang mengandalkan dan menaati Allah tanpa menghiraukan akibat-akibatnya. Ketaatan dan kepercayaan yang tabah kepada Allah, dan bukan terutama pengalaman kebebasan, memberikan bukti sejati iman alkitabiah. Sebagaimana banyak orang kudus dalam Alkitab, iman ketiga sahabat ini diuji amat sangat.

(0.12) (Mrk 13:14) (full: PEMBINASA KEJI. )

Nas : Mr 13:14

Pembinasa keji ini menunjuk kepada kekuatan yang merusak atau mencemarkan segala sesuatu yang kudus (lih. Dan 9:25-27).

  1. 1) Pernyataan Kristus dapat secara nubuat menunjuk baik pada penyerbuan tentara Roma ke Yerusalem ketika Bait Allah dibinasakan (70 M) maupun kepada patung antikristus yang akan ditempatkan di Yerusalem sesaat sebelum Kristus datang untuk menghakimi orang fasik (lih. 2Tes 2:2-3; Wahy 13:14-15; 19:11-21).
  2. 2) Pernyataan ini sering disebut "nubuat yang memberi pertanda," yaitu istilah yang dipakai apabila dua atau lebih peristiwa dipandang sebagai satu peristiwa. Satu contoh ialah nubuat yang menggabungkan kedatangan Kristus yang pertama untuk memberitakan Injil dengan kedatangan yang kedua dengan hukuman dalam Yes 11:1-4; 61:1-2, dan Za 9:9-10

    (lihat cat. --> Mat 24:44).

    [atau ref. Mat 24:44]

    Demikian pula, peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta dan "hari Tuhan yang hebat dan dahsyat" digabung dan disebut sebagai satu peristiwa dalam Yoel 2:28-31. Dalam ayat ini Kristus melukiskan penghancuran Yerusalem sebagai lambang kesengsaraan besar yang akan terjadi pada akhir zaman

    (lihat art. KESENGSARAAN BESAR).

(0.12) (Ibr 11:35) (full: ORANG-ORANG LAIN MEMBIARKAN DIRINYA DISIKSA. )

Nas : Ibr 11:35

Allah mengizinkan beberapa orang anak-Nya yang setia mengalami penderitaan dan kesulitan yang hebat

(lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

Sekalipun mereka menikmati kehadiran ilahi, Allah tidak meloloskan mereka semua dari penderitaan dan kematian (ayat Ibr 11:35-39).

  1. 1) Perhatikan bahwa karena iman beberapa orang "telah luput dari mata pedang" (ayat Ibr 11:34) dan beberapa yang lain "dibunuh dengan pedang" (ayat Ibr 11:37). Karena iman yang satu diselamatkan dan yang lain tetap gugur (bd. 1Raj 19:10; Yer 26:23; Kis 12:2). Iman yang sungguh-sungguh bukan saja membuat orang-orang percaya melakukan hal-hal yang besar bagi Allah (ayat Ibr 11:33-35), tetapi juga kadang-kadang membuat mereka mengalami penderitaan, penganiayaan, penindasan dan kemiskinan (ayat Ibr 11:35-39; bd. Mazm 44:23; Rom 8:36;

    lihat cat. --> Mat 5:10).

    [atau ref. Mat 5:10]

  2. 2) Kesetiaan kepada Allah tidak menjamin kesenangan hidup atau kelepasan dari penganiayaan di dalam dunia ini. Akan tetapi, kesetiaan kepada Allah menjamin bahwa kita akan memperoleh kasih karunia, pertolongan, dan kekuatan dari Allah pada saat-saat penganiayaan, pencobaan, atau penderitaan (bd. Ibr 12:2; Yer 20:1,7-8; 37:13-15; Yer 38:5; 2Kor 6:9).
(0.12) (1Ptr 1:5) (full: DIPELIHARA DALAM KEKUATAN ALLAH KARENA IMANMU. )

Nas : 1Pet 1:5

Ayat ini menyajikan tiga kebenaran mengenai jaminan orang percaya, sebuah berita yang relevan bagi pembaca surat ini karena banyak di antaranya sedang menderita penganiayaan yang hebat.

  1. 1) Orang percaya "dipelihara (versi Inggris NIV -- "dilindungi") dalam kekuatan Allah" terhadap semua kekuasaan kejahatan yang hendak menghancurkan kehidupan dan keselamatan mereka dalam Kristus (2Tim 4:18; Yud 1:1,24; bd. Rom 8:31-39).
  2. 2) Syarat penting yang diperlukan untuk memperoleh perlindungan Allah ini ialah "iman"

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).

    Allah yang melindungi kita dengan kasih karunia-Nya tidaklah bekerja secara sewenang-wenang saja, karena hanya "karena iman" orang percaya dilindungi oleh kuasa Allah, seperti "karena iman" orang percaya itu selamat (Ef 2:8). Demikianlah, iman yang hidup di dalam Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah tanggung jawab kita sekarang untuk memiliki perlindungan Allah (ayat 1Pet 1:9; Yoh 15:4,6; Kol 1:23; 2Tim 3:14-15; 4:7; Wahy 3:8,10).
  3. 3) Sasaran pokok perlindungan Allah oleh iman orang percaya adalah "keselamatan". Dalam hal ini keselamatan menunjuk kepada dimensi yang akan datang dari keselamatan (bd. Rom 1:16), yaitu memperoleh warisan di sorga (ayat 1Pet 1:4) dan "keselamatan jiwamu" (ayat 1Pet 1:9).
(0.12) (Why 6:16) (full: RUNTUHLAH MENIMPA KAMI. )

Nas : Wahy 6:16

Orang-orang berdosa yang tertinggal setelah orang percaya diangkat dari bumi untuk bertemu Tuhan di angkasa (1Tes 4:17) akan mengalami ketakutan dan keputusasaan yang hebat sementara mereka berusaha untuk lari dan bersembunyi.

(0.12) (1Raj 12:28) (jerusalem: dua anak lembu jantan) Yerobeam hanya mengejar tujuan politik melulu dan sekali-kali tidak bermaksud mengganti agama Tuhan yang tradisionil dengan suatu agama baru. Di Yerusalem tabut perjanjian menjadi lambang dan tanda kehadiran Tuhan. Sebagai pengganti tabut itu Yerusalem membuat patung lembu jantan muda. Ini bukan berhala, tetapi dianggap sebagai tumpuan kaki Tuhan yang tidak kelihatan. Dalam hal itu Yerobeam dapat mendasarkan diri pada sebuah tradisi tua yang juga tampil dalam ceritera tentang anak lembu emas di gunung Sinai, Kel 32. Ceritera dalam Kel 32 dan 1Ra 12 ini disadur oleh orang yang menentang patung-patung semacam itu. Dan Yerobeam memang membuka jalan bagi kemerosotan hebat dalam agama Tuhan yang murni, bdk Hos 13:2. Sebab patung-patung lembu jantan muda semacam itu juga melambangkan dewa Baal yang dipuji di negeri Kanaan dan di negeri-negeri sekitarnya. Selebihnya patung itu mudah dianggap sebagai gambar Tuhan sendiri dan Dekalog memang dengan keras melarang membuat patung Tuhan. Inilah "dosa Yerobeam" yang dalam kitab Raja-raja terus disebut untuk mengutuk para raja Israel yang melanjutkan ibadat yang dimulai Yerobeam.
(0.12) (Yun 2:2) (jerusalem: katanya) Nyanyian berikut, Yun 2:2-9, terdiri atas kutipan-kutipan dari berbagai mazmur (bdk Maz 120:1; 42:8; 31:23; 5:8; 69:2; 30:4; 22:26; 3:8) dan berupa ucapan syukur yang tersusun sebagaimana nyanyian semacam itu lazimnya tersusun: Diingatkan kesusahan yang sudah-sudah lalu menyusullah kisah mengenai cara pemazmur dilepaskan. Pemazmur membandingkan bahaya-bahaya yang dihadapinya dengan kematian, sedangkan penyelamatan dibandingkan dengan pembangkitan, bdk Yun 2:6,7,8. Laut yang semula merupakan musuh Allah, bdk Ayu 7:12+, dianggap sebagai wilayah kekuasaan maut atau setidak-tidaknya jalan menuju wilayah itu. Begitulah ungkapan-ungkapan hebat yang dipakai dapat dipahami. Dapat dimengerti pula mengapa hal-ihwal Yunus oleh Yesus dikemukakan sebagai lambang tinggalnya Yesus "di dalam rahim bumi" (artinya: di dunia orang mati, bdk Yun 2:2-3, bukannya di kubur), Mat 12:40 (bdk Yun 2:3-9+); Luk 11:30. Dunia orang mati dibandingkan dengan binatang raksasa yang menelan orang. Tetapi ia tidak sanggup menahan Yesus sehingga melalui kebangkitan Yesus dilemparkan ke luar lagi. Atas dasar kesamaan kebangkitan Kristus dengan baptisan Kristen, maka hal-ihwal Yunus diartikan juga sebagai lambang baptisan.
(0.12) (Bil 9:1) (sh: Hukumnya wajib (Sabtu, 16 Oktober 1999))
Hukumnya wajib

Perayaan Paskah ditetapkan Allah bagi umat Israel. Peristiwa itu sangat dahsyat dan bersejarah. Oleh karena itu, Allah menuntut semua umat Israel di mana saja merayakannya dan dalam waktu yang tepat dan sama. Jika Allah mewajibkan Israel yang "hanya" dibebaskan dari perbudakan Mesir, apa yang seharusnya Allah wajibkan dan tuntut dari kita yang "telah" dibebaskan dari dosa dan maut? Ada perintah yang Yesus khusus berikan untuk mengenang kematian-Nya yaitu Perjamuan Kudus. Bagaimana sikap kita seharusnya ketika turut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus?

Paskah menembus batas-batas. Paskah yang ditetapkan Allah berbeda dengan perayaan- perayaan lainnya. Paskah ini menyerukan persatuan manusia yang menembus batas tempat, keadaan, dan bangsa. Di mana pun umat Israel berada, mereka harus merayakan Paskah yang sama dalam waktu yang sama. Tidak hanya itu, orang yang tidak pantas -- najis karena mayat -- pun diterima untuk merayakan Paskah bersama. Bahkan orang asing pun dipersatukan untuk merayakan Paskah. Paskah Perjanjian Baru harus menyerukan pesan yang sama dengan gaung yang lebih hebat. Gaungkanlah ke segenap penjuru dunia

(0.12) (Hak 5:12) (sh: Tanggapan berbeda. (Rabu, 8 Oktober 1997))
Tanggapan berbeda.

Nyanyian Debora sekaligus adalah kisah pengalamannya ditolong Tuhan dan kisah berbagai reaksi yang ditunjukkan umat Tuhan. Ada dari umat Tuhan itu yang bersemangat, ada yang tak dapat menentukan sikap sebab tiada kesepakatan, ada pula yang sama sekali tidak membantu. Sungguh sedih bahwa dalam perjuangan untuk kepentingan umat bersama, masih juga terdapat ketidaksepakatan. Sebenarnya dalam situasi itu dituntut tiga hal. Pertama, percaya bahwa Tuhan telah memberikan janji kemenangan. Kedua, tanggap dan berbuat. Ketiga, kompak menghadapi musuh. Bermasa bodoh terhadap perintah Tuhan dapat mendatangkan kutuk seperti yang dialami penduduk Meros.

Hanya dengan apa yang ada. Yael seorang ibu tidak pernah dibekali dengan pengetahuan tentang berperang. Juga tidak dipersenjatai. Namun apa yang ada padanya dimanfaatkannya. Pengertiannya bahwa Sisera adalah musuh Israel, kesempatan berada sangat dekat dengannya dan akalnya yang cerdik, tidak disia-siakan. Tuhan dapat memakai siapa saja yang sedia dipakai-Nya.

Renungkan: Allah tidak bergantung pada kehebatan alat, tetapi kepatuhan kepada-Nya yang akan dipakai tangan Allah yang hebat.

Doa: Aku sedia Kau pakai, Tuhan.

(0.12) (Hak 11:1) (sh: Kepribadian. (Sabtu, 18 Oktober 1997))
Kepribadian.

Allah mengubah kepribadian Yefta dari golongan terbuang, perampok, petualang, menjadi pahlawan gagah perkasa. Tuhan mengubah dia, yang semula tidak dipercaya (disepelekan) menjadi tumpuan pengharapan yang bergengsi dan disegani. Pribadi itu bahkan menjadi ahli strategi perang, perunding terampil yang berwawasan luas dan penuh pertimbangan. Lagipula ia membawa seluruh perkaranya ke hadapan Tuhan. Hebat bukan? Allah yang sama dapat mengubah Anda, saya, dan seberapa banyak orang yang Allah mau sentuh melalui hidup kita.

Bangsa dan wilayah. Allah mengubah bangsa dan masa depannya. Dalam kedaulatan-Nya, Ia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir memasuki tanah perjanjian. Dalam perjalanan unik itu, Allah menambah milik bangsa itu dari wilayah satu ke wilayah lain. "Allah sendiri merebut milik orang Amori bagi umat-Nya Israel" (ayat 23). "Kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh Tuhan" (ayat 24). Meski reaksi-reaksi dari bangsa lain terus ada sampai kini, Allah selalu membela dan terus mengubah umat menjadi lebih baik. Pertaruhkan masa depan bangsa dan negara kita kepada-Nya. Izinkan Ia menjadikan kita aman, sejahtera, adil, makmur.

Renungkan: Kita punya Allah yang tak berubah di tengah dunia yang berubah ini. Andalkan kuasa-Nya.

(0.12) (2Sam 5:11) (sh: Diberkati agar menjadi berkat. (Sabtu, 21 Februari 1998))
Diberkati agar menjadi berkat.

Tuhan memberkati pemerintahan dan rumah tangga Daud. Ia dihormati dan dibanggakan bangsa Israel. Wibawa pemerintahannya diakui rakyat dan disegani bangsa-bangsa lain. Semua berkat kejayaan dan keagungan yang diterima Daud adalah karena tanggung-jawabnya sebagai raja atas umat Allah. Allah memberi semua itu agar Daud menjadi berkat bagi umat dengan memimpin dalam keadilan, kebenaran, kesucian dan ketaatan kepada Allah. Siapa pun yang diberkati Tuhan menjadi pemimpin haruslah menjadi pengayom, yang membuat orang yang dipimpinnya merasakan berkat Tuhan.

Kemenangan sempurna. Dibanding para pengikut Daud, bala tentara Filistin jauh lebih hebat. Tetapi kemenangan memihak Daud. Ia tidak berperang dengan mengandalkan senjata, strategi perang, ataupun militansi pengikutnya. Ia bertanya kepada Tuhan. Berperang bersama dan dalam tuntunan Tuhan. Kemenangan yang sempurna atas setiap pergumulan akan terjadi jika kita setia dan berharap kepada Tuhan.

Renungkan: Pemimpin yang jadi berkat ialah yang penuh wibawa dan berkat Allah dan selalu sadar akan kehambaan dirinya.

Doa: Ya Tuhan saya mau mengisi kehidupan ini seturut kehendak-Mu dan menjadi berkat bagi sesama.

(0.12) (2Sam 8:1) (sh: Kepastian. (Rabu, 25 Februari 1998))
Kepastian.

Hari ini kita akan membaca kisah kesuksesan Daud yang gilang gemilang. Kemenangan demi kemenangan bagai bayangan, yang mengikuti derap langkah pasukan Daud di medan perang. Turun temurun orang Israel menceritakan kisah heroik figur nenek moyang kebanggaan mereka. Akan tetapi di balik cerita ini kitab Samuel ingin memberikan kesaksian iman tentang langkah kehidupan orang yang diberkati Tuhan. Bagi orang percaya, Tuhanlah penjamin kepastian akan keberhasilan hidupnya. Bila ada keberhasilan dalam upaya dan kerja kita Tuhanlah yang memberikannya bagi kita.

Budi yang luhur. Setiap suku memiliki kisah tentang figur nenek moyangnya yang hebat dan berbudi luhur. Mungkin kita pun memiliki tokoh yang kita kagumi: kepribadiannya, pemikirannya, ataupun keuletannya. Dalam dunia anak-anak sekarang ini ada kura-kura ninja, power ranger, atau satria baja hitam dll. Hal yang patut dicermati ialah sampai di mana nilai-nilai luhur kejujuran, keadilan, kebenaran dari tokoh-tokoh idola itu dipanuti. Semua figur yang dijadikan panutan haruslah diuji. Di atas tokoh panutan seperti Daud, Kristus yang sudah menebus kita dengan nyawa-Nyalah, satu-satunya panutan terpercaya.

Renungkan: Harapan generasi mendatang hanyalah bila keluarga berharap dan memandang kepada Yesus sepenuh hati.

(0.12) (2Taw 26:1) (sh: Berkat berubah menjadi kutuk (Minggu, 30 Juni 2002))
Berkat berubah menjadi kutuk

Uzia dipilih bangsa Yehuda menggantikan Amazia ayahnya sejak usia enam belas tahun dan memerintah sampai lima puluh dua tahun lamanya. Satu hal yang langka. Pada awal masa pemerintahannya ia sangat memperhatikan Tuhan -- peranan nabi Zakharia yang menjadi pendamping besar sekali di sini. Berkat Tuhan melimpah ke atasnya. Mulai dari penaklukan bangsa-bangsa Filistin, Amon, dan Arab, bahkan nama Uzia tersohor sampai ke Mesir -- salah satu negara raksasa pada zamannya (ayat 8). Tuhan memberinya kesempatan untuk menambahkan beberapa bangunan dan memperkuat tembok kota Yerusalem, memberkati ekonomi rakyat terutama dalam bidang pertanian dan peternakan (ayat 10). Juga dalam bidang militer, Yehuda menjadi negara yang kuat karena mempunyai pasukan elite yang hebat dan berhasil mengembangkan teknologi militer yang canggih pada zamannya (ayat 11-15).

Sayang berkat tidak disambut dengan rendah hati. Uzia lupa diri, ngelunjak, takabur, arogan, meremehkan Tuhan. Ketetapan Tuhan yang membagi kuasa pemerintahan dari penyelenggaraan ibadah tak ia hiraukan. Ia lancang membakar sendiri ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan di tempat kudus (ayat 17), melecehkan Azarya yang seharusnya bertugas dan marah besar ketika diperingatkan. Akibatnya, Tuhan membuatnya mendadak terkena kusta di dahi yang memaksanya keluar dari rumah Tuhan karena najis. Ia dikarantina karena penyakit itu. Ironis bahwa seorang raja yang tersohor harus mati dalam kesepian dan kesendirian dengan tanda kutuk hadir seterusnya di tubuhnya.

Renungkan: Kesombongan bukan saja akar segala dosa, tetapi juga awal segala celaka.

(0.12) (Mzm 13:1) (sh: Tuhan tidak melupakan Anda (Minggu, 5 Januari 2003))
Tuhan tidak melupakan Anda

Pemazmur mengalami tekanan penderitaan begitu hebat, bagaikan seorang yang sedang sakit keras, hampir mati (ayat 4b). Penderitaan itu begitu berat bagi si pemazmur sampai seakan-akan Tuhan melupakan dia (ayat 2). Penderitaan yang dialami orang beriman menjadi teramat berat seolah lebih berat daripada yang ditanggung oleh orang tidak beriman, sebab kesungguhan imannya dan kenyataan yang diimaninya diuji kesejatiannya (ayat 3-5). Bagaimana memahami bahwa Allah mahakasih apabila orang yang beriman kepada-Nya dibiarkan menderita?

Namun, di tengah pergumulan itu, keyakinan si pemazmur tidak sampai goyah. Pemazmur percaya kepada kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan menyelamatkan dan baik kepadanya (ayat 6). Di dalam penderitaan berkepanjangan itu, pemazmur belajar berseru bertalu-talu kepada Allah. Imannya dilatih untuk percaya teguh meski belum melihat (ayat 6). Pengharapannya dilatih agar mendoakan kepentingan kemuliaan Allah dan bukan kepentingan kenyamanannya sendiri (ayat 4,5). Melalui Mazmur ini kita sedikit beroleh kejelasan mengapa Tuhan tidak segera bertindak dalam kesempitan hidup kita. Justru karena ingin menyatakan kemuliaan-Nya lebih besar dan karena ingin kita mengenal Dia lebih dalam, Allah bertindak demikian.

Renungkan: Tatkala penderitaan membuat kita seolah ada dalam kesenjangan dari hadirat Allah, Allah sedang melatih iman dan harap kita untuk melihat dan melangkah lebih jauh.

(0.12) (Mzm 75:1) (sh: Berdialog dengan Allah dalam pergumulan. (Senin, 10 Agustus 1998))
Berdialog dengan Allah dalam pergumulan.

Mazmur ini unik, isinya semacam dialog antara Asaf yang berdoa syukur; dan di tengah syukurnya Tuhan berfirman kepadanya. Israel yang luput dari pembinasaan musuh mensyukuri pemeliharaan Tuhan meski ancaman musuh itu masih ada. Menghadapi musuh yang sombong itu, Israel mengingat sabda Tuhan. Dengan demikian mereka yang bertahan ini terus menerus merendahkan diri dan bersyukur kepada Tuhan. Bagaimana kita harus bersikap di tengah masyarakat yang makin melawan Tuhan? Sama: merendahkan diri, bersandar dan berpaut kepada Tuhan, serta senantiasa mengucap syukur kepada Tuhan.

Yang merendahkan diri akan ditinggikan. Menghadapi musuh, Asaf dan orang Israel belajar merendahkan diri, mencari wajah Tuhan. Mereka menyerahkan ancaman dan penghinaan musuh kepada Tuhan. Semua musuh Israel yang hebat, kuat dan sangat terkenal seperti Asyur dan Mesir akhirnya dapat mereka taklukkan. Tuhan berperang bagi umat-Nya, dan menguatkan umat-Nya (ayat 75:10" context="true" vsf="TB">11b). Kita tidak perlu meniru cara-cara dunia, mencari kedudukan dan nama dengan mengorbankan orang lain. Hal demikian tidak akan bertahan lama. Allah sendiri pada waktunya akan meruntuhkan kemegahan itu. Kebesaran sejati ada pada pihak yang merendahkan diri dan memuliakan Allah saja.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA