Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 48 ayat untuk hari kebangkitan AND book:40 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 3 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Mat 28:6) (full: IA TELAH BANGKIT. )

Nas : Mat 28:6

Kebangkitan Yesus adalah salah satu kebenaran utama dalam Injil (1Kor 15:1-8). Mengapa kebangkitan Kristus penting bagi mereka yang percaya kepada-Nya?

  1. 1) Kebangkitan itu membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah (Yoh 10:17-18; Rom 1:4).
  2. 2) Kebangkitan itu menjamin kemanjuran kematian-Nya yang menebus (Rom 6:4; 1Kor 15:17).
  3. 3) Kebangkitan itu membuktikan kebenaran Alkitab (Mazm 16:10; Luk 24:44-47; Kis 2:31).
  4. 4) Kebangkitan itu memastikan penghakiman orang fasik di masa depan (Kis 17:30-31).
  5. 5) Kebangkitan Kristus mendasari karunia Roh Kudus dan pemberian hidup kekal (Yoh 20:22; Rom 5:10; 1Kor 15:45) dan pelayanan-Nya di sorga sebagai Pengantara orang percaya (Ibr 7:23-28).
  6. 6) Kebangkitan itu memastikan warisan orang percaya kelak di sorga (1Pet 1:3-4) dan kebangkitan atau pengangkatan mereka ketika Tuhan datang

    (lihat cat. --> Yoh 14:3;

    [atau ref. Yoh 14:3]

    1Tes 4:14-18).
  7. 7) Kebangkitan itu memungkinkan tersedianya kehadiran Kristus serta kuasa-Nya atas dosa dalam pengalaman hidup sehari-hari kita (Gal 2:20; Ef 1:18-20).
(0.98) (Mat 26:2) (ende: Paska)

Inilah hari raja tertinggi orang Jahudi sebagai peringatan akan pembebasan mereka dari perhambaan di Mesir. Bagi kita ia adalah peringatan akan kebangkitan Jesus jang mendjadi pokok pembebasan kita dari kuasa maut dan dosa.

(0.98) (Mat 12:40) (jerusalem: tiga hari tiga malam) Ungkapan ini begitu saja diambil dari Yun 2:1 dan secara harafiah tidak sesuai dengan jangka waktu antara wafat Yesus dan kebangkitanNya.
(0.91) (Mat 19:28) (ende: Pada pembaharuan)

Jang dimaksudkan agaknja ialah pembaharuan diachir zaman, bila seluruh djagat raja dengan segala isinja turut "ditjiptakan baru" dan "dimuliakan" bersama dengan segala anak Allah, pada hari kebangkitan semua orang mati. Tetapi dapat ditafsirkan pula sebagai pembaharuan hidup jang dikerdjakan oleh Roh Kudus didalam Keradjaan Allah, mulai dengan turunNja keatas para Rasul dan umat muda pada hari Pentekosta di Jerusalem.

(0.91) (Mat 16:4) (ende: Tanda Jonas)

ialah kebangkitan Jesus. Bdl. Mat 12:39.

(0.91) (Mat 28:1) (sh: Hentikan ratapan, bersukacitalah! (Minggu, 15 April 2001))
Hentikan ratapan, bersukacitalah!

Hentikan ratapan, bersukacitalah! Sekitar 36 jam setelah kematian Yesus, para wanita datang ke tempat Yesus dikuburkan. Tujuannya ingin merempah-rempahi tubuh Yesus. Tentu saja suasana sedih dan duka masih menyelimuti hati mereka karena kehilangan orang yang mereka kasihi. Namun mereka dikejutkan dengan peristiwa gempa bumi yang hebat. Malaikat Tuhan nampak menggulingkan batu penutup lubang kubur lalu duduk di atasnya. Peristiwa dahsyat itu ternyata tidak hanya mengejutkan mereka tetapi juga para penjaga kubur Yesus. Keterkejutan itu membuat mereka seperti orang-orang mati. Malaikat memberitakan bahwa Kristus sudah bangkit! Ia pun memerintahkan kepada para wanita untuk segera menyampaikan berita tersebut kepada para murid. Allah membangkitkan Yesus dari kematian.

Kebangkitan Kristus menjawab banyak hal. Pertama, kebangkitan Kristus merupakan perwujudan dan penggenapan rencana agung Allah. Kedua, pembuktian kebenaran cerita yang telah disampaikan-Nya bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Ketiga, menjawab kekuatiran dan membungkam kesombongan para imam. Keempat, kebangkitan Yesus merupakan kemenangan terdahsyat dimana Ia keluar sebagai Pemenang melawan maut. Kemenangan yang mengubah hubungan manusia dengan Allah yang sempat terputus karena dosa manusia. Hari ini Kristen merayakan kemenangan akbar sepanjang sejarah dunia. Peristiwa kebangkitan yang telah menyejarah dan menjadi dasar iman gereja Tuhan.

Renungkan: Jangan takut menyaksikan iman kita. Karena yang kita miliki adalah iman yang hidup. Bukan iman isapan jempol atau dongeng seribu satu malam. Bersukacitalah karena kebangkitan-Nya membuat maut tidak mampu menahan kebesaran dan kemahakuasaan Allah mewujudkan rencana agung-Nya bagi seluruh umat manusia.

Bacaan untuk Hari Paskah 1

Yesaya 25:6-9

1Petrus 1:3-9

Markus 16:1-8

Mazmur 118:1-2, 14-24

Lagu: Kidung Jemaat 341

(0.90) (Mat 27:1) (jerusalem: Setelah hari Sabat lewat) Oleh karena hari Sabat adalah hari istirahat, maka "hari pertama" minggu Yahudi ialah hari Minggu kita, Wah 1:10, artinya Hari Tuhan (kata minggu memang berasal dari kata Portugis yang berasal dari kata Latin "dies dominica"). hari itu disebut demikian karena adalah hari (peringatan) kebangkitan Tuhan. Bdk Kis 20:17+; 1Ko 16:2
(0.88) (Mat 27:62) (ende: Hari persediaan)

Itulah hari Djumat sampai ketika matahari terbenam.Waktu itu digunakan keluarga-keluarga masing-masing untuk menjediakan segala jang perlu untuk perajaan Paska. Setelah matahari terbenam mereka mulai menjembelih domba paska.

Perihal kebangkitan Jesus, keempat karangan Indjil masing-masing memberikan, bahwa peristiwa itu terdjadi pada hari jang ketiga sesudah wafatnja Jesus, jaitu pada hari Minggu, lagi pula bahwa pada hari itu kubur terdapat kosong dan Malaekat-malaekat memberitahukan kepada beberapa wanita, bahwa Jesus telah bangkit dan menjuruh mereka memberitahukan hal itu kepada murid-murid di Jerusalem. Tentang peristiwa penampakan Jesus tak satupun karangan jang lengkap riwajatnja. Pengarang-pengarang masing-masing memilih sadja jang terasa penting dan tjukup untuk tudjuan karangannja. Mt. dan Mk. dalam hal itu ringkas sekali. Ada pula dua peristiwa penampakan jang diberitakan oleh Paulus dan tidak terdapat dalam karangan-karangan Indjil, satu penampakan kepada Jakobus dan satu kepada lebih dari 500 orang bersama-sama.

(0.87) (Mat 11:11) (full: SEORANG YANG LEBIH BESAR. )

Nas : Mat 11:11

Pernyataan ini dapat berarti bahwa hak istimewa orang yang terkecil dari umat perjanjian yang baru masih lebih besar daripada Yohanes Pembaptis

(lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU).

Umat perjanjian baru memiliki harta penyataan yang lebih besar lagi yang diberikan oleh Allah (bd. Mat 13:16-17) dan akan mengalami berbagai mukjizat yang lebih besar lagi (Mat 11:5), menyaksikan kematian dan kebangkitan Kristus, serta menerima pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:4).

(0.87) (Mat 16:21) (jerusalem: Sejak waktu itu) Pada saat yang memutuskan, yaitu saat Yesus untuk pertama kalinya dengan terus terang diakui oleh murid-muridNya sebagai Mesias, Yesus juga untuk pertama kalinya menubuatkan penderitaanNya: dengan peranan mulia sebagai Mesias digabungkanNya peranan sedih yang dipegang oleh Hamba Tuhan yang menderita. Tindakan untuk mendidik ini beberapa hari kemudian diteguhkan oleh kejadian-kejadian di gunung tempat Yesus dimuliakan, tetapi segera melarang murid-murid menyiarkan pengalaman itu dan kembali menubuatkan penderitaanNya, Mat 17:1-12. Dengan jalan itu Yesus menyiapkan kepercayaan murid-muridNya untuk menghadapi krisis yang tidak lama lagi akan ditimbulkan oleh kematian dan kebangkitanNya.
(0.84) (Mat 28:9) (full: YESUS BERJUMPA DENGAN MEREKA. )

Nas : Mat 28:9

Kebangkitan merupakan suatu peristiwa yang cukup terbukti secara historis. Setelah Ia bangkit, Kristus tetap tinggal di bumi selama 40 hari, menampakkan Diri dan berbicara kepada murid-Nya dan banyak dari pengikut-Nya. Penampakan setelah kebangkitan adalah sebagai berikut:

  1. (1) Maria Magdalena (Yoh 20:11-18);
  2. (2) para wanita yang kembali dari kuburan (ayat Mat 28:9-10);
  3. (3) Petrus (Luk 24:34);
  4. (4) dua orang murid yang menuju ke Emaus (Luk 24:13-32);
  5. (5) semua murid bersama dengan teman-teman mereka, kecuali Tomas (Luk 24:36-43);
  6. (6) semua murid pada Minggu malam, satu minggu kemudian (Yoh 20:26-31);
  7. (7) tujuh murid di Danau Galilea (Yoh 21:1-25);
  8. (8) 500 orang di Galilea (bd. ayat Mat 28:16-20 dengan 1Kor 15:6);
  9. (9) Yakobus (1Kor 15:7);
  10. (10) murid-murid yang menerima Amanat Agung (ayat Mat 28:16-20);
  11. (11) para rasul ketika Ia naik ke sorga (Kis 1:3-11); dan
  12. (12) kepada rasul Paulus (1Kor 15:8).
(0.84) (Mat 12:40) (ende)

"Tanda" atau bukti jang ternjata jang akan diberikan kepada mereka, ialah kebangkitanNja kelak.

(0.84) (Mat 12:1) (full: SABAT. )

Nas : Mat 12:1

Hari Sabat mingguan (Yun. _sabbaton_, yang artinya perhentian) adalah hari yang ketujuh dalam setiap minggu yang dipisahkan dari hari-hari yang lain oleh Taurat Musa sebagai hari untuk beristirahat dari semua pekerjaan yang biasa serta memberikan diri kita istirahat dan menyembah Allah (Kel 20:10; Ul 15:14;

lihat cat. --> Kel 20:8).

[atau ref. Kel 20:8]

Ada alasan-alasan yang kuat untuk percaya bahwa prinsip-prinsip hari Sabat tetap berlaku bagi orang Kristen dan kita juga harus mengkhususkan satu hari dalam tujuh hari sebagai hari perhentian dan penyembahan.

  1. 1) Konsep hari perhentian yang kudus sudah ditetapkan sebelum ada hukum Yahudi: "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya"

    (lihat cat. --> Kej 2:3;

    [atau ref. Kej 2:3]

    bd. Kel 20:11). Kenyataan ini menunjukkan bahwa sudah sejak penciptaan alam semesta ini Allah menetapkan satu hari khusus sebagai sumber berkat bagi semua orang dan bukan sekedar bangsa Yahudi.
  2. 2) Yesus tidak pernah membatalkan prinsip hari perhentian, hanya penyalahgunaannya oleh para pemimpin Yahudi yang Ia kecam (ayat Mat 12:1-8; Luk 13:10-17; 14:1-6). Ia menyatakan bahwa hari perhentian itu ditetapkan Allah untuk kesejahteraan rohani dan jasmaniah manusia (Mr 2:27). Alkitab sama sekali tidak menyatakan bahwa prinsip ini telah ditiadakan.
  3. 3) Maksud rohani dari hari ketujuh sebagai hari perhentian ini menguntungkan orang Kristen. Dalam PL hari perhentian ini dipergunakan sebagai hari beristirahat dari semua pekerjaan dan untuk mempersembahkan diri kepada Allah -- suatu waktu yang khusus untuk mengenal Allah, menyembah Dia dan memusatkan diri baik secara pribadi maupun di depan umum pada perkara Tuhan (Im 24:8; Bil 28:9). Dewasa ini hari Sabat memberikan kita kesempatan untuk menyatakan kembali bahwa kepercayaan dan sukacita kita adalah di dalam Tuhan dan bukan di dalam dunia, kebiasaan yang mementingkan diri sendiri, harta atau kesenangan kita (bd. Kel 20:10; 34:21; Yes 38:13). Kita dapat mempergunakan hari perhentian ini untuk memperbaharui komitmen kita yang semula kepada Kristus dan persatuan kita dengan orang percaya lain, serta menyatakan bahwa seluruh kehidupan kita, bukan hanya sepertujuh, adalah milik Allah

    (lih. Ibr 4:9-10).

  4. 4) Sebagaimana hari Sabat merupakan suatu tanda perjanjian bahwa bangsa Israel adalah umat Allah (Kel 31:16-17), demikian pula hari penyembahan Kristen (hari Minggu) dapat dilihat sebagai suatu tanda kepada dunia bahwa kita adalah milik Kristus dan bahwa Dia adalah Tuhan kita. Orang Kristen dalam PB mengkhususkan hari pertama setiap minggu untuk menyembah Allah dan untuk memperingati hari kebangkitan Kristus (Kis 20:7; 1Korhari+kebangkitan+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">16:2).
  5. 5) Hari Sabat dikhususkan oleh Allah sebagai hari yang kudus (Kej 2:3; Kel 16:23; 20:11; 31:14; Yes 58:13). Oleh karena itu orang percaya diingatkan bahwa mereka sendiri merupakan umat yang dikhususkan oleh Allah untuk hidup kudus di tengah-tengah angkatan yang sudah sesat (bd. Kel 31:13; 1Pet 2:9).
  6. 6) Akhirnya, hari Sabat dapat dilihat sebagai janji Allah kepada orang percaya bahwa Ia melaksanakan kehendak-Nya bagi mereka dan bahwa Ia senantiasa bersedia untuk memenuhi segala kebutuhan orang percaya. Ia senantiasa terbuka terhadap seruan doa mereka dan dengan setia memperhatikan kepentingan mereka (bd. Kel 31:13; Yeh 20:12).
(0.80) (Mat 26:1) (sh: Penolakan vs pernyataan kasih (Kamis, 25 Maret 2010))
Penolakan vs pernyataan kasih

Judul: Penolakan vs pernyataan kasih
Dari pemberitahuan Yesus kepada para murid-Nya mengenai begitu dekatnya Ia pada salib (ayat 2), menunjukkan bahwa Yesus tahu dan pegang kendali atas apa yang akan terjadi pada diri-Nya. Itu berarti, apa yang sedang disepakati oleh para imam kepala dan tua-tua untuk mencari jalan menangkap Yesus (ayat 3-5) maupun rencana pengkhianatan Yudas (ayat 14-16), tidaklah mengejutkan Dia.

Penulis Matius dengan lugas mengontraskan rencana keselamatan Allah untuk manusia melalui Yesus dengan rencana jahat para pemimpin agama untuk menyingkirkan Yesus. Matius tidak hanya mengontraskan, tetapi juga memadukannya. Kelicikan Kayafas, yang dipaparkan oleh sejarawan Yahudi yang terkenal yaitu Yosefus, mewakili kedengkian para pemimpin agama Yahudi. Pengkhianatan Yudas mewakili ketamakan manusia. Keduanya dipakai Allah untuk menggenapkan maksud-Nya, yaitu penyelamatan umat manusia dari belenggu dosa melalui kematian Yesus.

Secara indah Matius menyelipkan kisah yang mengharukan mengenai pengurapan Yesus di antara intrik-intrik para musuh-Nya. Ternyata di tengah kedengkian dan ketamakan mereka, ada kasih yang tulus dan yang penuh kemurahan dicurahkan kepada Yesus. Sikap para murid yang mengecam tindakan kasih itu sebagai pemborosan merupakan tanda bahwa mereka pun tak beda dari Yudas, memandang Yesus semata-mata dari sudut pandang kepentingan diri sendiri. Hanya Yesus yang melihat keluhuran pemberian kasih itu dan menyatakan pujian-Nya (ayat 10-13).

Di minggu-minggu sengsara ini, mari kita memeriksa hati kita. Jangan-jangan seperti para musuh Yesus, yang hati dan pikirannya terobsesi untuk kepentingan diri. Atau kita sedang menghayati kasih pengurbanan Kristus sehingga, seperti wanita yang tak disebut namanya oleh Matius ini, kita memberi respons terhadap kasih Yesus yang dicurahkan pada kita, merespons dengan kasih yang tulus dan yang tidak pernah berlebihan!

(0.80) (Mat 27:52) (full: BANYAK ORANG KUDUS ... BANGKIT. )

Nas : Mat 27:52

Peristiwa ini penting karena merupakan petunjuk nubuat bahwa kematian dan kebangkitan Kristus memastikan kebangkitan kita dalam kemuliaan pada saat Dia datang kembali. Kebangkitan-Nya menandakan kekalahan kematian (lih. 1Kor 15:50-58; 1Tes 4:14).

(0.79) (Mat 7:24) (sh: Siap diterpa badai? (Minggu, 16 Januari 2005))
Siap diterpa badai?

Siap diterpa badai? Ucapan Yesus ini mengakhiri khotbah-Nya di bukit yang ditujukan untuk para murid-Nya. Dengan tekanan serius kini Yesus mengingatkan mereka bahwa hidup tiap orang suatu saat kelak akan diterpa badai. Badai itu akan sedemikian dahsyat dan pasti berakibat kekal. Badai itu akan membongkar kenyataan fondasi hidup macam apakah yang telah seseorang pakai untuk membangun kehidupannya.

Hanya ada dua macam fondasi hidup. Fondasi batu karang teguh adalah sikap dan praktik hidup saat demi saat mematutkan hidup sesuai firman (ayat 24). Orang sedemikian disebut Tuhan bijaksana sebab kehidupan taat firman membuatnya tahan terpaan badai. Fondasi pasir adalah sikap dan praktik hidup yang mendengar firman dan ajaran Yesus, tetapi tidak melakukannya (ayat 26). Orang seperti itu bodoh sebab rumah kehidupannya pasti akan tersapu bersih oleh terpaan badai dan banjir dahsyat (ayat 27). Apakah badai dan banjir itu? Mengacu ke konteks sebelum ini, pastilah yang Tuhan maksudkan dengan badai itu adalah hari penghakiman akhir. Dengan ucapan-Nya yang penuh kuasa itu, Yesus mendesak para pendengar-Nya untuk merespons Dia dengan ketaatan dan kesetiaan agar luput dari penghukuman itu.

Dari dulu sampai kini tidak ada penganjur agama mana pun seberani dan seberdaulat Yesus memaparkan soal hidup kekal dan tuntutan untuk percaya dan taat kepada-Nya sebagai syarat masuk hidup kekal. Ketika Yesus mengakhiri pengajaran-Nya, banyak orang mengakui kuasa kata-kata Yesus itu (ayat 28-29). Akan tetapi, yang Tuhan tuntut terus menerus sampai zaman ini juga, bukan saja mengagumi Dia melainkan mengikut dan menaati Dia. Dia tidak hanya menyampaikan klaim kosong sebab kelahiran, kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa Ia memang kelak akan menghakimi dan menentukan nasib kekal kita.

Ingat: Hidup yang singkat ini hanya awal dari hidup kelak. Bagaimana keadaan hidup kita kelak dalam kekekalan tergantung pada pilihan kita di hadapan Yesus.

(0.79) (Mat 27:57) (sh: Mati pun dikuatirkan (Sabtu, 14 April 2001))
Mati pun dikuatirkan

Mati pun dikuatirkan. Kematian telah mengakhiri penderitaan Yesus di dunia. Siapa yang bertanggungjawab terhadap tubuh kaku Yesus? Apakah akan tetap tergantung di kayu salib hingga akhirnya hancur membusuk? Menurut hukum pemerintahan Roma, seorang penjahat yang mati di kayu salib akan terus dibiarkan hingga tubuhnya membusuk. Hal itu pun mungkin akan diberlakukan bagi tubuh Yesus seandainya Pilatus tidak mengizinkan Yusuf dari Arimatea, seorang Yahudi yang kaya, meminta tubuh Yesus untuk dikuburkan secara layak. Yusuf membungkus tubuh Yesus dengan kain kafan, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur miliknya sendiri. Saat itu hanya orang-orang kaya saja yang memiliki kubur. Dengan demikian genaplah nubuat nabi Yesaya dalam Yes. 53:9, "Orang menempatkan kubur-Nya di antara orang fasik, tetapi dalam mati-Nya Dia bersama dengan seorang kaya"

Namun pada saat yang sama, para pemimpin orang Yahudi mengingat tentang perkataan Yesus bahwa sesudah tiga hari, Ia akan bangkit. Mereka menjadi kuatir dan takut. Karena itu mereka memohon kepada pemerintah agar mengirimkan penjaga untuk menjaga kubur Yesus. Bila kita mengikuti pemahaman-pemahaman yang mereka perdebatkan bersama Yesus, dalam masa-masa pelayanan- Nya, khususnya tentang kebangkitan-Nya, mereka seolah tidak peduli. Tapi setelah Yesus mati mereka malah kuatir jika perkataan Yesus itu terbukti. Kekuatiran para imam sebenarnya menunjukkan bahwa mereka mengimani perkataan Yesus. Memang sulit untuk menerima fakta apalagi mengimani pemahaman yang selama ini justru ditentang kebenarannya.

Kekuatiran seperti ini juga dimiliki oleh orang-orang yang membenci Kristen. Mereka kuatir bila kebenaran tentang Yesus Kristus pada akhirnya dapat mempengaruhi dan membuat mereka percaya. Akibatnya cara apa pun, yang dianggap dapat menghambat dan mematikan akan dilakukan. Apakah dengan cara tersebut mereka berhasil mengatasi kekuatiran mereka?

Renungkan: Bila orang yang tidak percaya mengkuatirkan kebenaran Yesus mampu mengubah keyakinan mereka sehingga menjadi percaya kepada-Nya, mengapa Kristen harus kuatir akan keyakinannya kepada Tuhan Yesus? Bukankah yang Kristen imani adalah sesuatu yang benar yang berasal dari Allah sendiri?

(0.75) (Mat 28:1) (sh: Kuasa kebangkitan Kristus (Minggu, 4 April 2010))
Kuasa kebangkitan Kristus

Judul: Kuasa kebangkitan Kristus
Kematian Yesus pasti mendatangkan kekecewaan bagi sebagian murid yang memiliki pengharapan mesianis yang keliru. Mereka merasa Yesus sudah kalah dan gagal untuk menyelamatkan bangsa Yahudi. Kematian Yesus juga menimbulkan dukacita yang mendalam bagi yang lainnya, yaitu para perempuan yang begitu mengasihi dan setia melayani Dia selama ini. Kasih tersebut telah mendorong mereka pada hari yang ketiga dari kematian Tuhan Yesus untuk menengok, meminyaki, dan merempah-rempahi jenazah-Nya. Justru mereka kemudian menjadi saksi kebangkitan Tuhan Yesus.

Sama seperti kedahsyatan kuasa Allah dinyatakan saat kematian Kristus, melalui gempa bumi yang hebat dan kebangkitan orang-orang kudus, demikian juga saat kebangkitan Sang Juruselamat terjadi gempa bumi yang hebat (ayat 2). Malaikat Tuhan muncul menggulingkan batu penutup kubur Yesus, sekaligus menjadi saksi kebangkitan-Nya. Melalui malaikat tersebut, para perempuan yang datang ke kubur mendengar kabar baik tersebut dan kemudian menjadi saksi buat para murid lainnya bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit (ayat 8). Yesus pun kemudian menampakkan diri kepada para murid-Nya (ayat 9-10) untuk meneguhkan iman mereka karena melalui merekalah dunia harus mendengar pemberitaan akan kebangkitan Kristus. Hal ini terjadi karena tradisi Yahudi waktu itu tidak memperbolehkan seorang perempuan Yahudi menjadi saksi.

Zaman sudah berubah, tidak lagi ada pembedaan laki-laki dan perempuan. Setiap orang yang sudah mengalami kuasa kebangkitan Kristus dipanggil untuk menjadi saksi kuasa-Nya yang mengubah manusia berdosa menjadi anak-anak Allah. Sudahkah Anda mengalami kuasa kebangkitan Kristus dalam hidup Anda? Dapatkah orang lain melihat Kristus yang bangkit nyata dalam hidup Anda yang mengubah karakter Anda semakin hari semakin menyerupai Kristus?

(0.73) (Mat 25:32) (jerusalem: semua bangsa) Artinya semua manusia dari segala zaman. Kebangkitan orang mati tidak sampai disebutkan, tetapi pasti di andaikan, bdk Mat 10:15; Mat 11:22-24; Mat 12:41 dst.
(0.71) (Mat 27:52) (jerusalem) Kebangkitan orang benar itu adalah tanda bukti bahwa zaman Mesias sudah ada (Yes 26:19; Yeh 37; Dan 12:2). Berkat kematian Kristus orang itu dibebaskan dari dunia orang mati (syeol), bdk Mat 16:18+, lalu menunggu kebangkitan Yesus dan bersama denganNya memasuki Kota Suci, ialah Yerusalem sorgawi (Wah 21:2, Wah 22:19). Begitulah cerita ini diartikan oleh pujangga-pujangga Gereja dahulu. Kalau demikian, terdapatlah di sini suatu pengungkapan tua dari kepercayaan bahwa orang-orang mati dibebaskan waktu Yesus turun ke dalam dunia orang mati, bdk 1Pe 3:19+.


TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA