(1.00) | (1Yoh 2:24) |
(full: DENGAR DARI MULANYA.
) Nas : 1Yoh 2:24 Orang percaya akan tetap dalam Kristus dan mengalami keselamatan hanya selama mereka tetap tinggal dalam ajaran asli Kristus dan para rasul (lihat cat. --> Ef 2:20). [atau ref. Ef 2:20] Kenyataan ini mengemukakan dua hal:
|
(0.82) | (1Yoh 2:7) |
(sh: Perintah Baru (Minggu, 30 November 2003)) Perintah BaruHal pokok dalam upaya menghidupkan Kristus adalah dengan meneladani perkataan dan perbuatan-Nya. Semua perkataan dan perbuatan Kristus mendemonstrasikan kasih. Inilah yang diingatkan Yohanes kepada jemaat. Menghidupkan kasih adalah perintah baru. Perintah untuk saling mengasihi telah mereka dengar sejak mereka percaya pada Yesus (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">7). Sejak mendengar Injil mereka telah didorong untuk mengasihi. Jika demikian, ini bukan perintah baru. Yohanes menyadari bahwa perintah mengasihi adalah perintah lama, namun disebut sebagai perintah baru dalam arti sebelumnya belum pernah terlihat. Yesus Kristus menunjukkan kasih kepada manusia. Demonstrasi kasih yang Yesus lakukan ketika Dia disalibkan belum pernah dilihat manusia. Demonstrasi kasih seperti ini benar-benar baru bagi manusia. Perintah kasih adalah baru karena terus menerus dihidupkan dalam setiap pengikut-Nya (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">8). Kasih menjadi kenyataan hidup yang belum pernah diwujudkan manusia sebelumnya. Oleh karena itu sepatutnyalah orang Kristen menghidupkan kasih Yesus di dalam perkataan dan perbuatannya setiap hari (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">9-11). Hidup dalam kasih berakibat semakin pudarnya kegelapan karena terang semakin bercahaya. Kasih Kristus tidak pernah terbatas pada tembok-tembok gereja. Kasih Kristus diarahkan kepada semua manusia. Renungkan: Orang Kristen harus memperluas jangkauan kasih kepada semua manusia. Jika kita tidak mengasihi berarti kita sedang membenci. Tidak ada pilihan lain. |
(0.80) | (1Yoh 3:9) |
(full: TIDAK BERBUAT DOSA LAGI.
) Nas : 1Yoh 3:9 Kata kerja "berbuat dosa" (Yun. _hamartano_) ditulis dalam bentuk infinitif aktif masa kini, yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena hidup Allah tidak dapat hadir di dalam mereka yang berbuat dosa (bd. 1Yoh 1:5-7; 2:3-11,15-17,24-29; 3:6-24; 4:7-8,20).
|
(0.79) | (1Yoh 3:1) |
(sh: Anak-anak Allah (Kamis, 4 Desember 2003)) Anak-anak AllahManusia yang percaya pada Yesus mendapat status dan posisi baru. Sekarang mereka tidak disebut musuh Allah, melainkan anak-anak Allah. Status baru ini terjadi semata-mata karena kasih Allah yang besar (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">1). Apa akibat status baru ini? Pertama, dunia tidak mengenal kita (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">1). Jika orang-orang yang percaya kepada Kristus (gereja) mengalami penderitaan di dunia, kita tidak perlu heran, karena dunia tidak pernah menerima Yesus Kristus sebagai Anak Allah sehingga mereka juga menolak kita, para pengikut Yesus. Namun, penderitaan dan penganiayaan yang orang-orang Kristen alami justru merupakan bukti nyata bahwa kita adalah benar anak-anak Allah. Kedua, menjadi seperti Kristus (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">2). Setiap orang yang percaya pada Yesus akan menjadi seperti Yesus. Jadi seperti nyatanya Yesus, demikianlah nyatanya orang percaya menjadi anak-anak Allah. Ketiga, hidup suci (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">3). Menjadi anak-anak Allah merupakan dorongan bagi orang percaya untuk hidup seperti Yesus. Pergumulan dan persoalan hidup, seharusnya membuat kita bergantung sepenuhnya kepada Yesus. Hal ini tentu semakin membentuk orang percaya menjadi serupa dengan Yesus. Inilah hidup suci yaitu hidup yang tidak pernah lari dari pergumulan dan persoalan hidup. Keempat,tidak ada dosa (ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">6). Di dalam Yesus tidak ada dosa. Sehingga setiap orang yang percaya pada Yesus pun demikian. Lebih tegas dikatakan dalam ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">9 bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa. Ayat hal-hal%20yang%20baru%20AND%20book%3A62&tab=notes" ver="">8 dan 10 juga mengutarakan hal yang senada. Sebaliknya, berbuat dosa menjadi bukti bahwa ia tidak berada dalam Yesus. Namun, bagi anak-anak Allah kemungkinan untuk berbuat dosa dan tidak berbuat dosa sangat terbuka. Sampai Yesus datang kedua kali, maka anak-anak Allah hidup di dalam ketegangan di antara dua kemungkinan tersebut. Renungkan: Jika kita berbuat dosa berarti persekutuan dengan Allah sedang terganggu, segera bertobat! |
(0.77) | (1Yoh 5:19) |
(full: SELURUH DUNIA BERADA DI BAWAH KUASA SI JAHAT.
) Nas : 1Yoh 5:19 Kita tidak akan pernah memahami PB dengan memadai kecuali kita mengenali keyakinannya yang mendasar bahwa Iblis adalah penguasa dunia ini. Dia adalah si jahat dan kuasanya mengatur zaman yang jahat ini (bd. Luk 13:16; 2Kor 4:4; Gal 1:4; Ef 6:12; Ibr 2:14; lihat cat. --> Mat 4:10; [atau ref. Mat 4:10] lihat art. KERAJAAN ALLAH).
|
(0.77) | (1Yoh 4:7) |
(full: MARILAH KITA SALING MENGASIHI.
) Nas : 1Yoh 4:7 Walaupun kasih merupakan suatu aspek dari buah Roh (Gal 5:22-23) dan bukti kelahiran baru (1Yoh 2:29; 3:9-10; 5:1), kasih juga adalah sesuatu yang harus kita kembangkan. Oleh karena itu, Yohanes menasihati kita untuk saling mengasihi, memperhatikan sesama kita dan berusaha memajukan kesejahteraan mereka. Yohanes tidak berbicara mengenai itikad baik, tetapi mengenai keputusan dan sikap untuk menolong orang lain (1Yoh 3:16-18; bd. Luk 6:31). Yohanes mendorong kita untuk memperlihatkan kasih karena tiga alasan:
|
(0.54) | (1Yoh 2:28) |
(ende) Persatuan dengan Tuhan Jesus sekarang ini oleh rahmat mendjadi djaminan untuk bersatu denganNja pada hari achir. Sebab persatuan disini baru mendapat kesempurnaannja didalam surga. |
(0.52) | (1Yoh 2:8) | (jerusalem: perintah baru) Meskipun sudah disiapkan oleh hukum Taurat, Ima 19:18, dan oleh orang Kristen dikenal sejak masuk Kristen, 1Yo 2:7; 3:11, namun perintah itu mendapat ciri khas dari Yesus Kristus, Yoh 13:34+. |
(0.51) | (1Yoh 5:7) |
(ende) Dalam ajat ini ditulis djuga tentang Trinitas Kudus (Tritunggal Kudus). Ini barangkali tambahan jang baru kemudian ditambahkan dan tambahan ini adalah sebagai hasil komentar pada teks-teks aslinja, menurut komentar ini Bapa disimbolkan dengan Roh, Sabda disimbolkan dengan darah dan Roh Kudus dengan air. Hingga ketiganja memberi penjaksian dalam surga. Selandjutnja surat St. Joanes ini mengarahkan perhatiannja pada pikiran bahwa Roh jang hadir dalam tiap-tiap orang serani oleh permandian adalah penjaksi tertinggi tentang Jesus, jang mendjadi objek dari iman. Disini tekanan djatuh pada sumber Roh itu, ialah Jesus jang telah dimuliakan karena kematianNja. Tekanan "Jesus tidak datang dalam air sadja", maksudnja ditudjukan pada permandian St. Joanes, sedang permandian dari Tuhan Jesus bukan dengan air sadja, tetapi dalam Roh dan darah dan air. |