Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 29 ayat untuk gunung batu AND book:2 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Kel 17:6) (jerusalem: di Horeb) Ini agaknya sebuah keterangan yang ditambahkan seorang pembaca. Para Imam kitab Yahudi berpendapat bahwa gunung batu itu mengikuti orang Israel dalam perjalanannya, bdk 1Ko 10:4. Dalam kitab Mazmur Allah memang disebut "bukit batu", Maz 18:3+.
(0.98) (Kel 17:6) (full: KAUPUKUL GUNUNG BATU. )

Nas : Kel 17:6

Di dalam PB, gunung batu ini disamakan dengan Yesus Kristus, sumber air kehidupan (1Kor 10:4). Seperti batu karang itu dipukul, demikian pula Kristus dipukul oleh kematian di kayu salib (Yes 53:5). Sebagaimana Kristus menjadi sumber berkat bagi Israel, Dia juga merupakan sumber berkat dan pemberi Roh Kudus bagi gereja (bd. Mazm 105:41; Yes 53:4-5; Yoh 7:37-38; 20:22; Kis 2:1-4).

(0.92) (Kel 25:16) (full: LOH HUKUM. )

Nas : Kel 25:16

"Loh Hukum" ini adalah dua loh batu yang ditulisi Kesepuluh Hukum sebagaimana diterima Musa di Gunung Sinai (Kel 31:18).

(0.91) (Kel 24:12) (ende)

Ini suatu tradisi jang berlainan dengan aj. gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">9 (Kel 24:9) jang menjebutkan bahwa Musa telah mendaki gunung. Ketika itu dokumen-dokumen penting dipahat dalam batu, misalnja di Mesopotamia (Kitab hukum Hammurabi) dan di Mesir.

Hukum dianugerahkan atas nama Tuhan. Tradisi merumuskan ini setjara konkrit: Tuhan sendiri memberikan loh batu kepada Musa, memuat Hukum (lihat Kel 31:18; 32:16; 34:1 dsl.). Hukum mentjantum kesepuluh perintah (Ula 4:13; 5:22). Sebelum tuhan menulis firman-firmanNja menggunakan Musa, seperti Ia bersabda pula dengan perantaraannja (lihat aj. gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">4 (Kel 24:4) dan Kel 34:28).

(0.83) (Kel 1:16) (ende)

Tempat bersalin: sebetulnja: dua buah batu. Jang dimaksudkan: tempat (dari batu) wanita berbaring sedang ia melahirkan. Keterangan lain: kelamin si baji.

(0.83) (Kel 5:7) (jerusalem: jerami) Jerami yang terpotong-potong dicampur dengan tanah liar untuk mendapat batu bata kuat, sebab batu bata itu hanya dijemur.
(0.82) (Kel 5:7) (ende)

Djerami ditjampur dengan tanah liat, untuk membuat batu bata kuat tahan lama.

(0.82) (Kel 25:16) (ende: Kesaksian)

(atau Peringatan, Peraturan) berarti: loh-loh batu Hukum, jang memuat kesepuluh perintah Tuhan.

(0.74) (Kel 28:4) (full: TUTUP DADA. )

Nas : Kel 28:4

Tutup dada adalah selembar kain segi empat yang diberi dua belas batu permata kecil dalam empat baris mendatar, masing-masing tiga batu sebarisnya; di atas setiap batu ini terukir nama kedua belas putra Israel (ayat Kel 28:15-21,29-30).

(0.74) (Kel 24:4) (ende)

Tugu-tugu batu (massebah) didirikan disini untuk melambangkan para wakil segenap umat, dan sebagai tugu-tugu peringatan (lihat: Kej 28:18 tjatatan).

(0.70) (Kel 20:25) (ende)

Memahati batu dilarang, karena bahan ini dalam keadaannja utuh menurut kodratnja mendjadi milik Tuhan. Mungkin djuga dilarang, karena ada bahaja orang memahat artja-artja, kemudian menjembahnja (bandingkan Kel 20:4).

(0.70) (Kel 34:28) (ende)

Bandingkan dengan Kel 24:18. "Sepuluh firman"; mungkin ini tambahan jang menundjukkan kepada peraturan-peraturan tersebut dalam fasal gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">20(Kel 20). Itulah, jang menurut tradisi tertulis pada loh-loh batu.

(0.70) (Kel 1:16) (jerusalem: waktu anak itu lahir) Terjemahan ini tidak pasti. Naskah Ibrani kurang jelas. Secara harafiah berbunyi: kedua batu. Mungkin dimaksudkan tempat perempuan bersalin, tetapi mungkin juga tersinggung kemaluan bayi (buah pelir).
(0.67) (Kel 11:9) (ende)

Dua ajat jang terachir ini merupakan penutup jang ditambahkan oleh penghimpun tjerita-tjerita ini, dan merangkum bahala-bahala sebelumnja mendjadi kesatuan. Ditekankan, bagaimana Parao berkepala batu sampai sampai pada achirnja. Oleh karena itu Jahwe achirnja akan membuktikan KekuasaanNja setjara lebih djelas, tetapi djuga lebih dahsjat lagi.

(0.67) (Kel 28:30) (ende: Urim dan Tummim)

kata-kata ini artinja tidak dikenal, mungkin berasal dari djaman pra-israel. Dipakai kiranja untuk melemparkan dadu. (Lihat: Kel 27:21); Ula 33:8; 1Sa 14:41-42). Mungkin djuga berbentuk batu atau batang ketjil-ketjil. Kemudian tidak dipakai lagi oleh para imam.

(0.67) (Kel 16:34) (jerusalem: tabut hukum Allah) Harafiah: tabut kesaksian. Kesaksian itu ialah kedua loh batu hukum Allah, bdk Kel 25:16+, yang diletakkan di dalam tabut perjanjian yang kerap kali disebut: tabut kesaksian. Dalam jalannya kisah Keluaran di masa ini loh-loh itu belum ada.
(0.65) (Kel 34:1) (ende)

Fasal gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">32-40(Kel 32:1-40:38) ada persamaannja dengan fasal gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">19-31(Kel 19:1-31:18). Terutama fasal ini mempunjai tatasusunan jang sama. Sekali lagi Hukum ditulis pada loh-loh batu, dan diadakan Perdjandjian. Lagi Tuhan menampakkan Diri dalam KemuliaanNja kepada Musa dibukit. Hukum Perdjandjian jang dianugerahkan selaras dengan Dekalog (sepuluh Firman, lihat fasal gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="ende">20)(Kel 20),hanja sadja lain bentuknja, menurut tradisi J.

(0.65) (Kel 31:18) (jerusalem) Ayat ini bersangkutan dengan Kel 24:12-15 dan melanjutkan kisah tua yang terputus oleh sisipan besar yang berasal dari tradisi Para Imam. - Kedua loh itu ditulis dengan Dekalog dan karenanya disebut "loh-loh kesaksian" (terj: loh hukum), Kel 25:16+. yang memuat syarat-syarat perjanjian. Begitu pula perjanjian-perjanjian di kawasan timur dahulu ditulis pada papan-papan batu atau tiang-tiang, lalu disimpan dalam salah satu kuil.
(0.65) (Kel 20:22) (sh: Ibadah sesuai keinginan Tuhan (Minggu, 25 September 2005))
Ibadah sesuai keinginan Tuhan

Sering orang percaya berkata bahwa beribadah pada hari Minggu di rumah saja sudah cukup karena Tuhan tahu isi hatinya. Sikap seperti ini menunjukkan ketidaktaatan. Seharusnya umat Tuhan memuliakan Dia dan beribadah dengan teratur.

Allah menegaskan ulang perintah yang kedua kepada Israel, yaitu cara beribadah kepada Allah. Penegasan itu diberikan-Nya setelah menyatakan serangkaian bukti kemaha-kuasaan Allah terhadap alam dan hidup manusia. Israel tidak boleh membuat patung dari emas dan perak untuk menyembah Dia. Perintah ini untuk mencegah Israel menjalankan konsep agama kafir bahwa dewa dewi hadir dalam wujud patung-patung berhala.

Allah bukan hanya mengatur bagaimana umat-Nya harus menyembah Dia (ayat 24a), Ia juga menentukan tempat bagi umat-Nya beribadah (ayat 24b) dan bahan mezbah yang mereka pakai saat menyembah-Nya (ayat 24a, 25). Batu boleh digunakan sebagai bahan mezbah, tetapi tidak boleh dibentuk menjadi mezbah karena segala pengerjaan terhadap batu itu menjadikannya tidak layak digunakan untuk menyembah Dia. Allah ingin penyembahan kepada-Nya dilakukan dengan cara yang berbeda. Pada waktu itu, ritual ibadah agama-agama Kanaan menggunakan batu-batu pahatan sebagai mezbah di atas bukit-bukit pengurbanan. Ritual ibadah agama-agama Kanaan juga terkenal kemesumannya dengan memperlihatkan aurat/alat kelamin pengikutnya. Oleh kare-na hal itu menjijikkan bagi Tuhan maka umat-Nya juga harus memiliki pandangan yang sama terhadap hal ini (ayat 26).

Ibadah yang benar harus sesuai dengan kehendak dan karakter Tuhan. Oleh sebab itu, kita tidak boleh bertindak semaunya dalam beribadah. Ibadah sejati berkaitan erat dengan sikap hidup yang benar di hadapan Tuhan dan sesama.

Camkan: Jauhkan diri Anda dari ibadah palsu, yang berpusat kepada keinginan diri sendiri dan bukan tertuju kepada kehendak Tuhan.

(0.63) (Kel 17:1) (sh: Andalkan kasih setia Tuhan! (Sabtu, 10 September 2005))
Andalkan kasih setia Tuhan!

Tantangan dan persoalan dalam kehidupan manusia adalah wajar bagaikan kerikil-kerikil yang mengganggu langkah-langkah perjalanan hidup. Ketidakpercayaan kepada Allah dapat membuat kita memandang perintang-perintang kecil itu seolah-olah batu-batu besar.

Israel yang berada di padang gurun Masa dan Meriba, sedang mengalami kekurangan air minum dan mereka juga harus menghadapi bangsa Amalek. Ketiadaan air minum merupakan masalah "kecil" di hadapan Allah. Namun, menurut Israel, hal ini bagaikan batu besar karena mereka kurang percaya. Israel tidak mengingat perbuatan besar yang Allah telah perbuat bagi mereka, yakni membebaskan mereka dari perbudakan Mesir dan menyertai perjalanan mereka bahkan mencukupi kebutuhan jasmani mereka selama berada di padang gurun (ayat gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="">5-6).

Kendati demikian, Allah terus menunjukkan kasih setia-Nya. Ia tetap menyertai Israel ketika mereka berperang melawan bangsa Amalek (ayat gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="">8-12). Allah berperang melawan musuh umat-Nya, bahkan Ia membuat bangsa Amalek terhapus dari muka bumi (ayat gunung+batu+AND+book%3A2&tab=notes" ver="">13-14). Kemenangan ini bukan disebabkan oleh kekuatan atau persenjataan Israel melainkan semata-mata karena kuasa Allah. Indahnya kemenangan yang Allah berikan terlihat dari ketaatan Israel pada firman-Nya dan kerja sama mereka yang saling menopang. Yosua yang memimpin Israel berperang melawan Amalek, sementara Musa dibantu dan ditopang oleh Harun dan Hur berdoa dengan tekun dan bersehati.

Kita orang beriman pun bagaikan musafir-musafir yang sedang menuju pengenapan janji-janji Tuhan. Berbagai kesulitan fisik serta tantangan mental-spiritual Ia izinkan menghadang. Maksud Tuhan adalah agar kita beroleh kesempatan membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang patut sepenuhnya kita andalkan dan percayai.

Responsku: Aku akan memahsyurkan Allah karena kesetiaan dan karya-Nya dalam hidupku.



TIP #34: Tip apa yang ingin Anda lihat di sini? Beritahu kami dengan klik "Laporan Masalah/Saran" di bagian bawah halaman. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA