Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus<n id="1" />:<x id="f" /> "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,<x id="g" />

Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka,<x id="i" /> lalu mereka menerima Roh Kudus<n id="1" />.<x id="j" />

sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh<n id="1" /><x id="o" /> dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:

Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu,<x id="c" /> mereka membiarkan keduanya pergi<n id="1" />.<x id="d" />

Lalu prajurit-prajurit itu memotong tali sekoci dan membiarkannya hanyut.

Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami<x id="k" /> tahu, bahwa daratan itu adalah pulau<x id="l" /> Malta.

Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem<x id="w" /> dari bukit yang disebut Bukit Zaitun,<x id="x" /> yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.

Lalu mereka menghasut<x id="z" /> beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.<x id="a" />"

Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus.<x id="r" /> Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka.

Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu;<x id="u" /> ia takjub oleh ajaran Tuhan.

Setelah berunding dengan anggota-anggota pengadilan, Festus menjawab: "Engkau telah naik banding kepada Kaisar, jadi engkau harus pergi menghadap Kaisar."

Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak<x id="e" /> melempari mereka.

Tetapi saudara-saudara<x id="y" /> menyuruh Paulus segera berangkat menuju ke pantai laut, tetapi Silas<x id="z" /> dan Timotius<x id="a" /> masih tinggal di Berea.

Kepala pasukan itu mendekati Paulus, menangkapnya dan menyuruh mengikat dia<x id="k" /> dengan dua<x id="l" /> rantai,<x id="m" /> lalu bertanya siapakah dia dan apakah yang telah diperbuatnya.

Kata Agripa kepada Paulus: "Engkau diberi kesempatan untuk membela diri.<x id="m" />" Paulus memberi isyarat dengan tangannya,<x id="n" /> lalu memberi pembelaannya seperti berikut:

Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam<x id="l" /> sekarang;

Maka rasul-rasul dan penatua-penatua<x id="p" /> beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia<x id="q" /> bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas.<x id="r" /> Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.

Tetapi Paulus menjawab<n id="1" />: "Mengapa kamu menangis dan dengan jalan demikian mau menghancurkan hatiku? Sebab aku ini rela bukan saja untuk diikat, tetapi juga untuk mati<x id="g" /> di Yerusalem oleh karena nama Tuhan Yesus.<x id="h" />"

Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih!<x id="b" /> Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar<x id="c" /> aku."

Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku<x id="n" /> dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta,<x id="o" /> kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!