Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa.<x id="y" /> Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.

Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya.<x id="z" /> Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan<x id="a" /> yang jahat.<x id="b" />

Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal<x id="l" /> ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.<x id="m" />

Janganlah kamu mengasihi dunia<n id="1" /> dan apa yang ada di dalamnya.<x id="i" /> Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.<x id="j" />

Dan perintah ini<x id="l" /> kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.<x id="m" />

Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup<n id="1" />; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.<x id="h" />

Saudara-saudaraku<x id="h" /> yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,<x id="i" />

Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya,<x id="h" /> maka ia adalah pendusta,<x id="i" /> karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya,<x id="j" /> tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.<x id="k" />

Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak,<x id="c" /> karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya.<x id="d" /> Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat<x id="e" /> dan firman Allah<x id="f" /> diam di dalam kamu<x id="g" /> dan kamu telah mengalahkan yang jahat.<x id="h" />

Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.<x id="x" />

Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan<n id="1" /> tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya<x id="d" /> itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?<x id="e" />

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita<x id="n" /> dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.<x id="o" />

Setiap orang yang percaya,<x id="n" /> bahwa Yesus adalah Kristus,<x id="o" /> lahir dari Allah;<x id="p" /> dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi<n id="1" /> juga Dia yang lahir dari pada-Nya.<x id="q" />

sebab semua yang lahir dari Allah,<x id="v" /> mengalahkan<x id="w" /> dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita<n id="1" />.

Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya,<x id="q" /> ia berada di dalam kegelapan<x id="r" /> sampai sekarang.

Barangsiapa mengasihi saudaranya<n id="1" />, ia tetap berada di dalam terang,<x id="s" /> dan di dalam dia tidak ada penyesatan.<x id="t" />

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.<x id="k" />

Dan kami telah melihat dan bersaksi,<x id="w" /> bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.<x id="x" />

Anak-anakku,<x id="x" /> hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa<n id="1" />, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara<x id="y" /> pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya,<x id="g" /> di dalam orang itu<x id="h" /> sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui,<x id="i" /> bahwa kita ada di dalam Dia.