Demikianlah kita mempunyai karunia<x id="p" /> yang berlain-lainan menurut kasih karunia<n id="1" /> yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat<n id="2" /><x id="q" /> baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman<x id="r" /> kita.

Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati<x id="u" /> kita.

Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.<x id="a" />"

Karena itu Allah menyerahkan<x id="b" /> mereka kepada hawa nafsu<x id="c" /> yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.<x id="d" />

Adakah ucapan bahagia ini hanya berlaku bagi orang bersunat saja atau juga bagi orang tak bersunat?<x id="a" /> Sebab telah kami katakan, bahwa kepada Abraham iman diperhitungkan sebagai kebenaran.<x id="b" />

Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk<x id="k" /> oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri<x id="l" /> dan kita bermegah dalam pengharapan<x id="m" /> akan menerima kemuliaan Allah.

Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk<n id="1" /> kepada kebenaran<x id="x" /> Allah.

Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu<n id="1" />, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita,<x id="z" /> supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Namun, karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku,<x id="r" /> aku di sana sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kamu,

yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran<x id="e" /> kita dan dibangkitkan karena pembenaran<x id="f" /> kita<n id="1" />.

Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah<x id="t" /> dinyatakan.

atau: "Siapakah akan turun ke jurang maut?<x id="d" />", yaitu: untuk membawa Kristus naik dari antara orang mati.<x id="e" />

yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu<n id="1" /><x id="v" /> di dalam hati kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan<x id="w" /> beberapa orang dari mereka.

Mengenai Injil mereka adalah seteru<x id="s" /> Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.<x id="t" />

Bantulah dalam kekurangan<x id="d" /> orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!<x id="e" />

Jadi dalam Kristus<x id="v" /> aku boleh bermegah<n id="1" /> tentang pelayananku bagi Allah.<x id="w" />

Salam kepada Rufus,<x id="u" /> orang pilihan<x id="v" /> dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.

Salam dalam Tuhan kepada kamu dari Tertius, yaitu aku, yang menulis surat ini.

Aku mengatakan hal ini secara manusia<x id="g" /> karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran<x id="h" /> yang membawa kamu kepada pengudusan.

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="c" /> Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak!<x id="d" /> Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat<x id="e" /> aku telah mengenal dosa<n id="1" />. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!<x id="f" />"