Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.<x id="q" />

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.<x id="m" />

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"

Jawab Simon Petrus kepada-Nya:<x id="a" /> "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;<x id="b" />

Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"

Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!"

Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?<x id="s" />" Jawab Yesus: <span class="red">"Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,<x id="t" /> tetapi kelak<x id="u" /> engkau akan mengikuti Aku."span>

Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,

Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: <span class="red">"Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan<x id="c" /> Kefas (artinya: Petrus).<x id="d" />"span>

Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: <span class="red">"Jikalau Aku tidak membasuh engkau<n id="1" />, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."span>

Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.

<n id="1" />Simon Petrus dan seorang murid lain mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar<x id="a" /> dan ia masuk bersama-sama dengan Yesus ke halaman istana<x id="b" /> Imam Besar,

tetapi Petrus tinggal di luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar, kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu membawa Petrus masuk.

Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah memasang api arang,<x id="d" /> sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri berdiang<x id="e" /> di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan mereka.

Simon Petrus masih berdiri berdiang.<x id="m" /> Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"

Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan.<x id="n" />" Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong<x id="o" /> Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu<x id="p" /> bersama-sama dengan Dia?"

Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas<x id="f" /> yang disebut Didimus, Natanael<x id="g" /> dari Kana yang di Galilea,<x id="h" /> anak-anak Zebedeus<x id="i" /> dan dua orang murid-Nya yang lain.

Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan<n id="1" />." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.<x id="j" />

Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.