Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan<x id="v" /> kepadanya.

yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat,<x id="c" /> tetapi juga bagi dirinya sendiri.

Tetapi, hai saudara-saudaraku<x id="n" /> yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik<n id="1" />, yang mengandung keselamatan.

Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa<x id="e" /> masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,

baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan,<x id="x" /> maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan<x id="y" /> sedemikian.

Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.<x id="o" />"

Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.<x id="z" />"

Demikian pula Kristus tidak memuliakan<x id="e" /> diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar,<x id="f" /> tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman<x id="g" /> kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan<x id="h" /> pada hari ini",

demikian pula Kristus hanya satu kali<x id="i" /> saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi<n id="1" /><x id="j" /> tanpa menanggung dosa<x id="k" /> untuk menganugerahkan keselamatan<x id="l" /> kepada mereka, yang menantikan Dia.<x id="m" />