Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: <span class="red">"Waspadalah<n id="1" /> supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!<x id="d" />span>

Maka sedihlah hati mereka dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun.<x id="d" />

<span class="red">Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.<x id="c" />span>

Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: <span class="red">"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga<x id="o" /> sudah dekat!"span>

Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"

Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."

Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!<x id="e" />"

Ketika hamba perempuan itu melihat Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini adalah salah seorang dari mereka."

Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: <span class="red">"Pada hari ini genaplah<x id="s" /> nas ini sewaktu kamu mendengarnya."span>

Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"

<span class="red">Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.span>

<span class="red">Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!<x id="p" />span>

sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.<x id="f" />

Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru,<x id="o" /> Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua.<x id="p" /> Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.

dan di atasnya kedua kerub kemuliaan<x id="c" /> yang menaungi tutup pendamaian<n id="1" />.<x id="d" /> Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.

Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku<n id="1" />. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?<x id="t" />"

Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya<n id="1" />,<x id="i" /> kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."