Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan,<x id="j" /> sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="y" /> Bolehkah kita bertekun dalam dosa<n id="1" /><n id="2" />, supaya semakin bertambah<x id="z" /> kasih karunia itu?

Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak;<x id="t" /> dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,<x id="u" />

Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah,<x id="p" /> yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus<n id="1" />:<x id="q" /> Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.<x id="r" />

supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut,<x id="v" /> demikian kasih karunia<n id="1" /><x id="w" /> akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal,<x id="x" /> oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Tetapi syukurlah kepada Allah!<x id="b" /> Dahulu memang kamu hamba dosa,<x id="c" /> tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran<x id="d" /> yang telah diteruskan<n id="1" /> kepadamu.

Semoga Allah, sumber damai sejahtera,<x id="g" /> segera akan menghancurkan<x id="h" /> Iblis<x id="i" /> di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!<x id="j" />

Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.<x id="d" /> (7-26) Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah,<x id="e" /> tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.<x id="f" />

Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang<x id="j" /> semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah<n id="1" /> dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.<x id="k" />