(1.0131864054054) | (Bil 1:46) | (jerusalem: enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh) Waktu keluar dari Mesir umat Israel berjumlah 600.000 jiwa. Kedua angka tsb perlu diartikan dengan cara yang sama, bdk Kel 12:37+. |
(0.81054913513514) | (Yeh 45:10) |
(ende) Ajat2 ini menekan keadilan jang perlu dilaksanakan dalam keradjaan Allah jang baru. Efa = 39,38 liter Bat = 39,38 liter Homer = 39,38 liter Misjkal(perak)= l.k. 0,14.200 gr Mina = l.k. 600 gr. |
(0.70923054054054) | (Bil 3:43) |
(full: ANAK SULUNG LAKI-LAKI.
) Nas : Bil 3:43 Jumlah rendah "anak sulung laki-laki" dibandingkan dengan sekitar 600.000 orang laki-laki dalam Bil 1:46 diterangkan oleh berapa orang sebagai hanya mengacu kepada anak sulung laki-laki yang lahir di antara saat keluaran (bd. Kel 13:1-2) dengan saat sensus 13 bulan kemudian. |
(0.60791189189189) | (Kel 1:7) |
(full: BERTAMBAH BANYAK.
) Nas : Kel 1:7 Keturunan Israel bertambah banyak dengan pesat sesuai dengan janji Allah kepada Abraham, Ishak, dan Yakub (Kej 12:2; 17:2,6; 22:17; 48:4; bd. Kis 7:17). Pertambahan ini begitu besar sehingga ketika meninggalkan Mesir jumlah mereka sekitar 600.000 orang laki-laki, tidak termasuk wanita dan anak-anak (Kel 12:37). Nubuat Allah tentang penindasan juga tergenapi (bd. ayat Kel 1:11; Kej 15:13). |
(0.50659321621622) | (Kel 12:37) |
(ende) Hibr. "Sukkot" artinja: gubug-gubug; mungkin sekali nama hibrani sebuah kota disebelah tenggara Delta. Bilangan-bilangan seperti tersebut dalam tradisi kadang-kadang mempunjai arti lambang, ataupun djuga merupakan taksiran dikemudian hari jang berlebih-lebihan. Djumlah 600.000 orang laki-laki pada saat itu hampir-hampir tidak mungkin. Andaikata demikian, kiranja seluruh umat berdjumlah dua sampai tiga djuta orang. (Seluruh tanah Mesir paling banjak berpenduduk delapan djuta orang). Mengingat djauhnja perdjalanan serta perbekalannja, djumlah sebesar itu pasti akan menimbulkan kesukaran-kesukaran jang tidak mungkin diatasi. Djumlah jang sama disebutkan djuga di Kel 38:26 (lihat tjatatan disana) dan Bil 1:46; 2:32; Kel 12:37 dll. |
(0.40527456756757) | (Kej 5:1) | (jerusalem) Daftar silsilah ini berasal dari tradisi Para Imam dan melanjutkan Kej 2:4. Ia bermaksud mengisi jangka waktu yang berlangsung antara penciptaan dan air bah. Begitu pula daftar keturunan Sem yang tercantum dalam Kej 11:10-32 mengisi lowongan antara air bah dan Abraham. Dalam silsilah-silsilah itu tidak terdapat informasi mengenai sejarah dan tidak pula urutan dalam waktu yang tepat. Banyak nama yang tercantum dalam silsilah pertama tsb tampil kembali dalam daftar keturunan kain Kej 4:18 dst, yang berasal dari tradisi Yahwista. Adapun angka-angka (panjangnya umur hidup masing-masing tokoh) dalam Pentateukh yang terpelihara oleh orang-orang Samaria dan dalam terjemahan Yunani (Septuaginta) berlainan dari yang tercantum dalam naskah Ibrani. Bapa-bapa bangsa pertama dianggap hidup lama sekali oleh kehidupan manusia berangsur-angsur berkurang sesuai dengan kurun zaman. Pada zaman antara Nuh dan Abraham umur hidup manusia berlangsung 200 sampai 600 tahun; pada zaman para bapa bangsa Ibrani umur hidup menjadi 100 sampai 200 tahun. Berkurangnya umur hidup manusia dianggap bersangkutan dengan bertambahnya kejahatan di dunia (bdk Kej 6:3) dari tradisi Yahwista). Umur panjang memang sebuah karunia Allah, Ams 10:27. Karena itu karunia itu akan diberikan lagi di zaman Mesias, Yes 65:20 |
(0.40527456756757) | (Bil 1:20) |
(sh: Allah mempersiapkan umat (Kamis, 5 Agustus 1999)) Allah mempersiapkan umatAllah mempersiapkan umat. Dua belas suku Israel dihitung dalam perikop ini. Semua anggota suku mereka, khususnya semua orang muda, pria yang berusia di atas dua puluh tahun, di luar anak-anak, wanita, dan pria lanjut usia, berjumlah lebih dari 600.000 jiwa. Apakah artinya? Apabila kita melihat ke masa lalu, yaitu ketika janji Allah di berikan kepada Abraham, maka hal ini menunjukkan Kemahakuasaan Allah yang sanggup mewujudkan janji-Nya bahwa keturunan Abraham sudah menjadi sebuah bangsa. Allah yang tertib dan berencana. Di balik seluruh perjalanan umat Israel; ada Allah yang merencanakan dan mengkoordinasikan kehendak-Nya dengan tertib melalui para nabi dan hamba-hamba-Nya. Keadaan ini mau tidak mau menuntut umat untuk mengakui kepemimpinan (baca: kedaulatan) Allah atas mereka. Dengan demikian pelaksanaan sensus itu menyingkapkan kesetiaan dan kuasa Tuhan yang sanggup memelihara umat-Nya secara ajaib. Sekalipun sesungguhnya Allah mampu dan berkuasa melakukan atau membuat apa saja dalam waktu seketika; tetapi Ia tetap mempunyai rancangan yang terencana dan rapi. Hal ini menyatakan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sepotong-sepotong dalam hidup seseorang/bangsa, tetapi rencana Allah terencana rapi dan bersifat kekal. |
(0.40527456756757) | (Bil 2:1) |
(sh: Masuk akal (Jumat, 6 Agustus 1999)) Masuk akalMasuk akal. Apakah Tuhan bekerja secara misterius? Bisa dikatakan demikian! Artinya, cara kerja Tuhan seringkali tak terduga dan tak terpikirkan manusia. Namun, bukan berarti cara kerja Tuhan tak masuk akal. Sensus dan peraturan lokasi perkemahan Israel semata-mata menunjukkan bahwa Tuhan menggunakan prinsip manajemen yang mendasar. Hidup bersama lebih dari 600.000 jiwa di padang belantara memerlukan ketertiban, dan untuk itu dibutuhkan peraturan. Bukankah cara kerja Allah ini sangat masuk akal? Hanya dalam keadaan yang sulit diduga oleh pikiran manusia! Tetapi, untuk menyatakan kehendak dan rencana-Nya, Tuhan lebih sering memakai cara yang masuk akal. Akal yang tunduk. Ada dua reaksi ekstrim dalam hal penggunaan akal. Pertama, menolak sumbangsih akal dan menganggapnya sebagai musuh iman. Penggunaan akal disamakan dengan "tidak rohani". Kedua, mengagungkan akal dan menutup ruang untuk keajaiban Tuhan. Sesungguhnya akal adalah pemberian Tuhan dan baik adanya. Pakailah akal seluas-luasnya dalam melaksanakan tugas kita sehari-hari. Namun harus diingat, segala pemberian Tuhan harus tunduk pada pemberi-Nya. Renungkan: Pelaksanaan pelayanan memerlukan manajemen (kemampuan akal) yang baik, yang selaras dengan iman Kristen. |
(0.35461524324324) | (1Sam 27:1) |
(sh: Usaha Manusia (Minggu, 08 Februari 1998)) Usaha ManusiaUsaha Manusia Tak disia-siakan. Di satu pihak keputusan Daud merupakan kesempatan emas bagi Raja Akhis untuk mengubah status dari musuh yang disegani menjadi sahabat sejati. Namun di pihak lain, ini tidak mudah, sebab bagaimanapun juga Daud tetap pahlawan sejati yang tidak mungkin mengkhianati bangsanya sendiri. Akibat tindakan gegabah ini, Daud berada pada posisi serba salah. Andalkanlah Allah. Dari peristiwa Daud ini kita belajar, bahwa di luar Allah, kemampuan akal dan kesuksesan kuasa yang kita peroleh tidak mampu membebaskan kita dari permasalahan. Peranan Allah dalam kehidupan kita besar pengaruhnya. Selain mampu mengubah gerak hidup, kuasa-Nya juga mampu membangkitkan semangat dan meningkatkan mutu kehidupan kita. Kuasa Allah bukan isapan jempol. Kuasa Allah itu nyata dan akan terus berkarya. Renungkan: Bila lupa bahwa kesuksesan dan kemampuan akal yang kita miliki adalah anugerah Tuhan, kita dapat dibuat lengah dan jatuh. Doa: Ya Tuhan, ampuni kami yang berlebihan memperlakukan akal dan kesuksesan kami. |