(1.0011872159091) | (Yer 52:31) | (jerusalem: tahun ketiga puluh tujuh) Yaitu pada th 562 seb Mas. |
(0.80094977272727) | (Mrk 9:2) |
(ende) Menurut riwajat lisan gunung ini ialah Tabor di Galilea, tingginja 562 m. |
(0.50059360227273) | (2Raj 25:27) | (jerusalem: Ewil-Merodakh) Avil-Marduk ini adalah putera dan pengganti Nebukadnezar. Ia naik takhta pada th 562 seb Mas, ialah tahun yang ketiga puluh tujuh tahanan raja Yoyakhin |
(0.50059360227273) | (Yes 58:13) | (jerusalem) Bagian ini bermaksud meneguhkan hukum hari Sabat, bdk Kel 20:8+; Yes 56:2+. Rupanya ayat-ayat ini kemudian barulah ditambahkan pada nubuat yang tercantum dalam bab 58 ini. |
(0.40047488636364) | (2Raj 13:5) |
(ende: penjelamat) itu, agaknja Jerobe'am II (2Ra 14:27). Ajat2 5-6(2Ra 13:5-6), jang bertjorak tambahan, mendahului pemerintahan Jerobe'am tersebut. Orang2 lain berpikir akan Elisja', jang mendorong Joahaz untuk merebut kembali apa jang sudah direbut oleh Aram. |
(0.40047488636364) | (2Raj 24:1) | (jerusalem: Nebukadnezar) Nabu-kudur-uzur adalah pendiri kerajaan Babel yang baru atau kerajaan orang Kasdim. Kerajaan Babel ini mengganti kerajaan Asyur. Nebukadnezar memerintah pada th 605-562 seb Mas. Dalam th 604 untuk pertama kalinya ia menyerbu ke Palestina. Yoyakim menaklukkan diri. Pada th 601 Yehuda memberontak. |
(0.30035613636364) | (Yer 46:2) | (jerusalem: Karkemis) Sekarang Karkemis itu sebuah desa di Siria yang bernama Jerablus. Ia terletak di sebelah timur laut Alepo di tepi sungai Efrat. Kota Karkemis terletak pada tempat penyeberangan sungai Efrat. Pada th 605 seb Mas terjadilah di situ pertempuran antara pasukan Firaun Nekho (th 609-594) yang datang menolong kerajaan Asyur yang tergoncang (waktu melalui Palestina Nekho mengalahkan dan menewaskan di dekat Megido raja Yosia, 2Ta 35:20-25; bdk Yer 22:10) dan tentara Nebukadnezar (th 605-562). Nebukadnezar menang dan karenanya merebut kekuasaan di negeri Siria dan Palestina bdk 2Ra 24:7+. |
(0.17520775) | (2Raj 24:1) |
(full: NEBUKADNEZAR, RAJA BABEL.
) Nas : 2Raj 24:1 Nebukadnezar, raja perkasa dari kerajaan Babel-Baru, memerintah dari 605-562 SM. Pada tahun 605 ia menyerbu Palestina dan membawa kembali ke Babel beberapa tawanan dari Yerusalem. Ini memulaikan 70 tahun pembuangan Yehuda yang dinubuatkan Yeremia (Yer 25:11-12). Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel bernubuat pada masa Nebukadnezar. Kebinasaan dan penawanan Yehuda oleh Nebukadnezar terjadi dalam tiga tahap.
|
(0.15017806818182) | (Mzm 57:1) |
(sh: Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung (Rabu, 3 Oktober 2001)) Dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindungDalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung. Mazmur ini disusun sekitar tahun 1060 s.M setelah Daud lolos dari kota Gat dan selanjutnya mencari pertahanan diri di gua Adulam (ayat 1Sam. 22:1-5; 2Sam. 23:13-14). Baik tema maupun gaya penulisan syair ini mirip dengan mazmur sebelumnya. Keduanya dimulai dengan kata-kata serupa, terbagi dalam dua bagian, masing- masing disusul dengan refrein (ayat 6, 12), berbicara tentang penindasan yang sama (ayat 56:2, 3; 57:4) serta mengungkapkan kepercayaan yang dalam terhadap Allah. Pemazmur di dalam doanya menyamakan citra dirinya seperti seekor anak burung muda yang secara naluri mencari perlindungan di bawah naungan sayap induknya (ayat 2). Isi doanya dipanjatkan kepada Allah yang Maha Tinggi. Ia yakin Allah akan segera mengirim kasih setia dan kebenaran-Nya (ayat 11) dan menolong dia dari pengejaran musuh yang akan menginjak-injak dirinya (ayat 3-4). Bahaya yang mengincarnya begitu dekat sampai pemazmur harus tidur di tempat yang sangat tersembunyi, sementara para musuh yang hujatannya setajam senjata sedang mencari dirinya di sekitar persembunyiannya (ayat 5). Usai mengumpamakan dirinya dikejar-kejar oleh binatang buas, kini ia mengubah gambaran tentang orang-orang yang memasang jaring terhadap binatang yang diburu. Keyakinannya akan Allah membuat mata rohaninya dapat melihat bahwa rancangan sindikat kejahatan itu akan menimpa para musuh itu sendiri (ayat 7). Setelah menuntaskan doanya, kini hati pemazmur kembali meluap dengan sukacita surgawi (ayat 8). Dalam ucapan syukurnya ia mengajak dirinya sendiri diiringi musik untuk bangkit mengatasi pergumulannya (ayat 9). Ketika merenungkan mazmur ini, Calvin berkomentar bahwa ada musim tertentu ketika kita diizinkan untuk menikmati lembutnya fajar kemakmuran, namun ada kalanya di dalam kehidupan kita mungkin juga tiba-tiba disusul oleh badai kemalangan yang seringkali datang secara beruntun, dan kita harus yakin bahwa Allah akan melindungi kita dengan kekuatan sayap-Nya. Renungkan: Kristen yang sejati boleh menangis di dalam kesedihan, boleh juga ketakutan di dalam penganiayaan, namun semua itu hanyalah warnasari untuk memperindah dan memberi pertumbuhan bagi kepercayaan kita bila kita tetap bergayut aman di dalam keperkasaan kepak sayap-Nya. |