Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.<x id="t" />

Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah<x id="t" /> dinyatakan.

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.<x id="e" />

Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun<n id="1" /><x id="m" /> sementara kamu menantikan penyataan<x id="n" /> Tuhan kita Yesus Kristus<n id="2" />.

Karena kewargaan<x id="d" /> kita adalah di dalam sorga<n id="1" />,<x id="e" /> dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus<x id="f" /> sebagai Juruselamat,

demikian pula Kristus hanya satu kali<x id="i" /> saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi<n id="1" /><x id="j" /> tanpa menanggung dosa<x id="k" /> untuk menganugerahkan keselamatan<x id="l" /> kepada mereka, yang menantikan Dia.<x id="m" />

Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh,<x id="y" /> kita juga mengeluh<n id="1" /><x id="z" /> dalam hati kita sambil menantikan<x id="a" /> pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.<x id="b" />

yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar<x id="m" /> waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya,<x id="n" /> di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang,<x id="o" /> yang diselamatkan<x id="p" /> oleh air bah itu.