Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 11 dari 11 ayat untuk greek:3134 (0.000 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Yer 31:34) (full: MEREKA SEMUA ... AKAN MENGENAL AKU. )

Nas : Yer 31:34

Pada zaman perjanjian yang baru, setiap orang yang percaya kepada Kristus akan mengenal Tuhan secara pribadi dan mempunyai persekutuan yang akrab dengan-Nya. Semua orang percaya dapat langsung masuk ke hadapan Allah, dan kehadiran Tuhan akan menyertai orang percaya melalui Roh Kudus.

(0.92) (Yer 9:24) (jerusalem: mengenal Aku) "Mengenai Tuhan" merupakan inti sari agama sejati, bdk Hos 2:19+. Gagasan ini menjadi suatu gagasan pokok dalam pekabaran nabi Yeremia, bdk Yer 2:8; 22:15-16; 24:7; 31:34
(0.69) (Kol 3:4) (full: KRISTUS, YANG ADALAH HIDUP KITA. )

Nas : Kol 3:4

Walaupun ajaran benar (2Tim 1:13-14) dan hidup suci (Kol 3:5-17; Yoh 14:15,21) adalah bagian penting dari penebusan dalam Kristus, persekutuan dengan dan kasih akan Kristus sebagai Oknum yang harus selalu menjadi yang utama dalam kehidupan kita (bd. Rom 3:22). Perhatikan tekanan pada hubungan pribadi orang percaya dengan Kristus dalam surat ini (Kol 1:27; 2:6-7,10,20; 3:1,3-4).

(0.69) (1Yoh 1:9) (full: MENGAKU DOSA KITA. )

Nas : 1Yoh 1:9

Kita harus mengakui dosa kita dan memohon pengampunan dan penyucian dari Allah. Dua hal yang dihasilkan olehnya adalah:

  1. (1) pengampunan dosa dan pendamaian dengan Allah, dan
  2. (2) penyucian dari (yaitu penghapusan) kesalahan dan pembinasaan kuasa dosa supaya kita dapat hidup kudus (Mazm 32:1-5; Ams 28:13; Yer 31:34; Luk 15:18; Rom 6:2-14).
(0.46) (Im 25:23) (sh: Keadilan dan ibadah social (Minggu, 29 September 2002))
Keadilan dan ibadah social

Selanjutnya adalah penerapan tahun Sabat dan tahun Yobel kepada kalangan miskin dan umat Israel. Bahkan, jika tahun Sabat berdampak meringankan penderitaan para budak dan orang miskin, maka tahun Yobel bertindak lebih jauh dengan memberikan permulaan baru bagi merek ayang miskin ataupun mengalami kesulitan materi. Mereka yang terpaksa harus menjual ladang-ladang mereka (ayat 23-28), rumah yang ada di daerah pedesaan (ayat 31-34), dan bahkan menjual kemerdekaan dirinya untuk menjadi budak (ayat 35-54), akan menerimanya kembali dan menjadi bebas. Perhatikan alasannya: “semata-mata tanah adalah milik Allah (ayat 23,38), dan karena “pada-Kulah orang Israel menjadi hamba” (ayat 55), bukan kepada orang lain.

Kalimat terakhir pada ayat 55 memberikan penjelasan paling mendalam mengapa umat membutuhkan etika tentang keadilan social seperti ini: karena “Akulah TUHAN, Allahmu.” Jagi, jika suatu komunitas yang menyebut dirinya umat Tuhan tidak melakukan etika social seperti ini, maka sama saja dengan menyatakan bahwa “TUHAN bukanlah Allah kami.” Karena itu, menjalankan keadilan social bukanlah sekadar etika, yaitu aturan hidup antarmanusia. Itulah sebabnya Allah menggerakkan para nabi seperti Yesaya, Yeremia, Amos, dll. Untuk bernubuat dengan keras melawan ketidakadilan social di antara umat yang ternyata masih menjalankan ritus ibadah pribadi kepada Allah (mis. Am. 5:21-24).

Renungkan: Identifikasikan siapa orang miskin, asing dan pendatang di sekitar Anda? Lalu tanyakan apa yang sudah Anda lakukan bagi mereka, dalam rangka menaati perintah Tuhan dan beribadah kepada-Nya?

(0.40) (1Raj 8:22) (sh: Rumah doa (Rabu, 4 Agustus 2004))
Rumah doa

Doa Salomo yang panjang ini berkisar pada pengakuan bahwa Allah tidak bisa dikurung di sebuah rumah buatan manusia, dan permohonan agar rumah itu boleh menjadi rumah kemurahan Allah dinyatakan dan doa-doa umat dijawab Allah. Dengan kata lain, Salomo menyadari bahwa hanya jika Allah berkenan menjadikan rumah itu tempat perjumpaan umat dengan-Nya, barulah Bait Allah dapat berfungsi demikian.

Perhatikan bagaimana Salomo menyapa Allah: "Tuhan Allah Israel" (Yahweh Allah Israel). Dengan berulangkali menyebut Allah demikian, Salomo menegaskan bahwa keberadaan Israel bersumber dan tergantung pada perjanjian Allah. Salomo juga mengacu pada janji Allah kepada Daud untuk mengarahkan perhatian-Nya kepada rumah itu dan kepada doa-doa umat di dalamnya (ayat 29-30). Semua ungkapan ini menegaskan kesadaran bahwa pusat ibadah umat terletak bukan pada adanya Bait Allah tetapi pada perjanjian Allah dan pada bagaimana umat memelihara sikap dan hubungan yang benar dengan Allah. Prinsip ini lebih kuat lagi berlaku dalam Perjanjian Baru. Anugerah Allah dalam Yesus Kristus membangkitkan, bukan meniadakan tanggung jawab kita untuk memelihara persekutuan yang hidup dan nyata dengan Allah.

Doa-doa apa saja yang boleh dipanjatkan umat Tuhan? Doa permohonan agar keadilan dan pengampunan Allah dinyatakan bagi mereka yang mengakui dosa mereka (ayat 31-34); permohonan akan berkat Allah atas kesuburan tanah dan iklim yang baik (ayat 35-40); permohonan akan berkat untuk orang asing yang mencari Allah (ayat 41-43); permohonan akan perlindungan Allah dalam menghadapi musuh di medan peperangan (ayat 44-45); permohonan akan pengampunan dosa dan pemulihan setelah menerima penghukuman Allah (ayat 45-51). Segala macam kebutuhan dan persoalan hidup boleh dipanjatkan kepada Allah, sebab Allah di surga mendengarkan doa-doa umat.

Renungkan: Gereja seharusnya menjadi rumah doa umat Allah, agar setiap umat Allah boleh menyerahkan hidupnya dalam persandaran penuh kepada Dia.

(0.40) (Yeh 16:23) (sh: Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan (Selasa, 28 Agustus 2001))
Kedegilan hati dan nafsu yang tak terpuaskan

Jikalau nafsu yang tak terpuaskan hadir bersama-sama dengan kebebalan dan masuk ke dalam hati seseorang, apakah masih ada harapan baginya? Inilah pertanyaan yang perlu kita perhatikan sementara mempelajari bagian ini.

Bagian ini secara nyata menggambarkan kedegilan bangsa Israel yang tidak mempercayai kekuasaan perlindungan Tuhan. Mereka digambarkan sebagai seorang ratu yang melacurkan dirinya dan siap bersundal dengan siapa saja yang ditemuinya di jalan (ayat 25). Ia menyukai Mesir yang menggairahkan hatinya (ayat 26), terus menambah persundalannya namun nafsunya tak kunjung terpuaskan (ayat 25, 26, 28-30). Ia bukannya menerima imbalan atas persundalannya, namun sebaliknya membayar mereka yang bersedia bersundal dengan dia (ayat 31-34). Ini merupakan gambaran keadaan Israel yang meninggalkan Tuhan dan bernafsu menyembah berhala apa saja yang mereka temui. Mereka mengabaikan perlindungan Tuhan dan mencari pertolongan dari Mesir, Asyur, dan Kasdim. Hatinya telah menjadi degil, terikat dengan keinginannya, dan bertekad untuk tetap melakukan kehendaknya. Mereka menyakiti hati Tuhan (ayat 26) dan tidak memiliki satu pun catatan reputasi yang baik di hadapan-Nya. Namun Tuhan tidak berdiam diri, Dia memperhatikan dan mengendalikan keliaran nafsu umat-Nya dengan mendatangkan hukuman atas mereka. Ia mengurangi daerah kekuasaan mereka dan memberikannya kepada Filistin (ayat 27).

Melalui hal ini kita dapat mempelajari bahwa kegagalan untuk menghayati anugerah Tuhan mengakibatkan hadirnya kedegilan hati. Namun Tuhan tidak berdiam diri dan membiarkan umat-Nya terus menerus menjadi tidak peka dengan keadaan mereka yang memalukan. Ia peduli dan berinisiatif mengendalikan keadaan umat-Nya dengan mendatangkan hukuman. Ini semua dilakukan demi kebaikan umat-Nya.

Renungkan: Akar dari kedegilan hati umat Tuhan beserta nafsu liarnya terletak pada ketidakpekaan terhadap anugerah-Nya. Tuhan peduli dengan keadaan umat-Nya. Penghukuman yang mengendalikan itulah jawaban atasnya. Kita perlu mewaspadai kedegilan hati dan keliaran nafsu kita, serta bersyukur atas penghukuman Tuhan jikalau kita menerimanya. Lihatlah ke dalam hati dan mintalah Tuhan meneranginya!

(0.40) (Luk 22:24) (sh: Hidup dalam Perjanjian Baru oleh darah-Nya. (Minggu, 16 April 2000))
Hidup dalam Perjanjian Baru oleh darah-Nya.

Setelah mendeklarasikan Perjanjian Baru antara Dia dan murid-murid-Nya    berdasarkan darah-Nya, Yesus memberikan pembinaan terakhir bagi    mereka untuk hidup dalam Perjanjian Baru. Mereka harus    meninggalkan konsep dunia tentang kepemimpinan yang cenderung    mendominasi sesamanya, kemudian mengikuti teladan Yesus yang    menggunakan prinsip pemimpin-hamba (ayat 24-27).

Hubungan yang baru juga mewarnai orang percaya dan dunia namun    dengan dampak negatif bagi para murid, karena mereka akan    mengalami berbagai pencobaan dan penderitaan. Bahkan ada di    antara mereka yang hampir jatuh. Namun sumber kehidupan yang    vital bagi iman mereka di dalam Juruselamat ditopang oleh doa    syafaat Yesus sendiri. Ini dimungkinkan karena Perjanjian Baru    di dalam darah-Nya telah menciptakan hubungan baru antara orang    percaya dan Kristus. Hasilnya Yesus tidak hanya mampu    mengalahkan si Iblis, namun juga mampu menggunakan serangan    Iblis sebagai sarana untuk menyempurnakan murid-murid-Nya (31-    34).

Perjanjian Baru ini pun telah membuat hubungan  baru antara    dunia dan Kristus, karena Ia dipandang sebagai pemberontak (ayat 37).    Namun demikian misi untuk dunia harus terus dilanjutkan.    Konsekuensinya mereka tidak lagi bisa berharap bahwa bangsa-    bangsa yang menjadi target misi  akan menyediakan segala    keperluan mereka seperti dulu (9:1-6; 10:1-16). Sebaliknya    mereka harus membawa bekal dan berjuang sendiri.  Hidup dalam    Perjanjian Baru oleh darah-Nya membawa dampak bagi hubungan    antara orang percaya dengan Allah dan orang percaya dengan    dunia.

Renungkan: Hubungan dengan Allah merupakan hak istimewa    sedangkan hubungan dengan dunia merupakan harga yang harus    dibayar. Keduanya tidak dapat saling  dikompromikan, tanpa    mengkompromikan hakikat dari Injil Kristus. Siapkah Anda?

   Bacaan  untuk Minggu Sengsara 7:    Keluaran 12:1-8, 11-14    I Korintus 11:23-32    Yohanes 13:1-15    Mazmur 116:12-19

   Lagu: Kidung Jemaat 286

(0.35) (Yer 31:18) (sh: Penggenapan sempurna di dalam Yesus (Kamis, 26 April 2001))
Penggenapan sempurna di dalam Yesus

Masa depan Yehuda sangat cerah baik secara rohani maupun materi. Mereka bukan lagi sebagai bangsa yang hina di hadapan bangsa-bangsa lain sebab Tuhan yang Benar dan Adil kembali bersemayam di tengah-tengah mereka (23-24). Kehadiran-Nya adalah sumber kekuatan dan kepuasan bagi masyarakat Yehuda yang membutuhkan (25). Populasi Yehuda yang habis karena perang akan ditumbuhkan demikian pula ternak sebagai sumber makanan (27). Allah tidak lagi mencanangkan malapetaka atas mereka namun merencanakan pembangunan bagi Yehuda (28). Mereka yang lahir di tanah pembuangan mengenal Allah sebagai Allah yang adil sebab mereka tidak lagi menanggung dosa nenek moyangnya dengan hidup sebagai tawanan di negara asing. Mengapa Allah melakukan semua itu?

Pertama, Allah mengasihi mereka dengan kasih-Nya yang kekal (20). Kedua, Yehuda sendiri sudah bertobat. Mereka mengakui dan menerima penderitaan mereka sebagai hajaran Allah karena pemberontakan mereka terhadap Allah (18). Mereka menyadari betapa menjijikkannya diri mereka (19) sehingga mereka sadar kecuali jika Allah membawa mereka balik maka mereka tidak mungkin berbalik kepada-Nya. Pertobatan yang demikian terjadi karena Allah yang memanggil umat-Nya dan memberikan penyataan- Nya. Dengan kata lain pertobatan ini merupakan anugerah- Nya. Anugerah Allah tidak hanya membawa mereka kepada pertobatan namun juga memampukan mereka untuk hidup menjadi umat Allah sebab Allah akan menaruh firman-Nya dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hatinya (31- 34). Itulah perjanjian yang baru. Allah melakukan transformasi hati manusia yang merupakan pusat kehendaknya. Karena itu mereka dapat mengenal Allah secara pribadi, dosanya diampuni dan dapat meresponi Allah dengan hati yang murni.

Renungkan: Yehuda memang sudah kembali dari pembuangan. Bait Allah yang kedua memang kembali dibangun dan ditahbiskan. Namun pertobatan yang memimpin kepada transormasi hati manusia hanya digenapi di dalam kematian Yesus Kristus. Kini siapa yang percaya kepada Yesus, Allah akan memulihkan hidupnya dan memulai karya transformasi dalam hati orang percaya. Anugerah ini memungkinkan setiap manusia untuk menikmati hidup dalam persekutuan dengan Allah.

(0.35) (Yer 52:1) (sh: Kasih setia Allah (Jumat, 1 Juni 2001))
Kasih setia Allah

Kitab Yeremia ditutup dengan kisah runtuhnya Kerajaan Yehuda. Ini merupakan pengulangan dari II Raja-raja 24:18-25:30 dan Yeremia pasal 40 dan 41. Mengapa ada pengulangan?

Pasal 52 terdiri dari 4 bagian: kejatuhan Yerusalem dan penangkapan Zedekia (1-16), penghancuran Bait Allah (17-23), jumlah rakyat Yehuda yang ikut dalam pembuangan (24-30), dan pembebasan Yoyakhin (31-34). Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam pasal-pasal sebelumnya, Yeremia menulis tentang dosa Yehuda dan penghukuman yang akan menimpa dengan kata-kata yang menyatakan emosinya. Namun dalam penutupan yang singkat ini, Yeremia memaparkan kisah kejatuhan Yerusalem, penghancuran Bait Allah, dan penangkapan Zedekia secara lugas dan terus terang. Nampaknya emosi dan perasaan Yeremia sudah kering, tidak ada lagi kesan mengerikan ketika membaca kisah ini. Tragedi dan penderitaan bangsa Yehuda seakan-akan sudah menjadi hal biasa. Tragedi dan penderitaan mereka sudah menjadi sejarah yang harus dipelajari oleh generasi Yehuda selanjutnya agar mereka tidak mengulangi kesalahan dan penderitaan yang sama. Jadi pemaparan kembali kehancuran Yehuda mempunyai tujuan untuk menyatakan kepada generasi muda Yehuda bahwa penghukuman Allah atas umat-Nya yang berdosa itu mengerikan dan menghancurkan kondisi sosial, ekonomi, maupun rohani mereka. Kengerian itu bukan suatu dongeng tapi kenyataan dan kepastian yang akan dialami jika mereka mengulangi kesalahan nenek moyangnya.

Namun mengapa pelepasan Yoyakhin dikisahkan setelah kisah kehancuran ini? Yoyakhin adalah raja Yehuda terakhir bukan Zedekia, sebab Zedekia menjadi raja karena diangkat oleh Yehuda. Kisah pelepasan Yoyakhin karena belaskasihan raja Babel memaparkan bahwa belaskasihan Allah atas umat-Nya adalah kenyataan dan kepastian juga.

Renungkan: Bagi umat Allah penghukuman Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan belaskasihan Allah kepada mereka sama-sama pasti. Dua hal itu merupakan 2 sisi mata uang logam yang akan selalu membayangi umat-Nya. Namun karena anugerah dan kasih setia-Nya begitu besar maka kata terakhir bagi umat-Nya adalah belaskasihan Allah atas mereka untuk selama-lamanya. Terpujilah Allah yang kita kenal dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA