Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa<n id="1" />.<x id="k" />

Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.<x id="g" />

Jika demikian, adakah yang baik<x id="m" /> itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku,<x id="n" /> supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya<x id="m" /> oleh daging,<x id="n" /> telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging<x id="o" /> yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman<x id="p" /> atas dosa di dalam daging,

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita<x id="g" /> telah turut disalibkan,<x id="h" /> supaya tubuh dosa<n id="1" /><x id="i" /> kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.<x id="j" />

Tetapi dalam perintah<x id="g" /> itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.<x id="h" />

"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya<n id="1" />, dan yang ditutupi dosa-dosanya;

berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya.<x id="z" />"

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="y" /> Bolehkah kita bertekun dalam dosa<n id="1" /><n id="2" />, supaya semakin bertambah<x id="z" /> kasih karunia itu?

Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa<n id="1" />,<x id="a" /> bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

Sebab kamu tidak akan dikuasai<x id="u" /> lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat,<x id="v" /> tetapi di bawah kasih karunia.<x id="w" />

Kamu telah dimerdekakan dari dosa<x id="e" /> dan menjadi hamba kebenaran.<x id="f" />

Sebab waktu kamu hamba dosa,<x id="i" /> kamu bebas dari kebenaran.<x id="j" />

Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.<x id="t" />

Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa<x id="r" /> mereka."

Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang<n id="1" />,<x id="d" /> dan oleh dosa<x id="e" /> itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.<x id="f" />

Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?<x id="c" /> Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak!<x id="d" /> Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat<x id="e" /> aku telah mengenal dosa<n id="1" />. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan mengingini!<x id="f" />"

Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan<x id="n" /> dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa<n id="1" />,<x id="o" />

Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,<x id="z" /> karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.<x id="a" />

Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak;<x id="t" /> dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,<x id="u" />