Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 17 dari 17 ayat untuk greek:1968 (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (Rm 1:17) (ende: Kebenaran Allah)

Tentang artinja istilah "kebenaran" batjalah uraian didalam Kata Pendahuluan II fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968). Kebenaran jang dimaksudkan disini, ialah kebenaran (Kekudusan) Allah sendiri. Manusia jang pertjaja dianugerahi bagian dalam kebenaran Allah itu.

(1.00) (Gal 3:6) (ende: Sebagai kebenaran)

Jang dimaksudkan disini, ialah kebenaran dalam arti Perdjandjian Lama, bukan kebenaran ataskodrati dalam Kristus, seperti jang diberikan oleh Permandian. Batjalah uraian Kata Pendahuluan II fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968).

(1.00) (2Tim 1:18) (ende: Tuhan)

Jang dimaksudkan dalam awal kalimat tentulah Kristus, tetapi dalam ungkapan "pada Tuhan", kemudian agaknja Allah, sebab kalimat itu bertjorak kutipan dari "Septuaginta". Lihatlah uraian tentang "Tuhan" dalam kata Pendahuluan II, fasal 1 halaman 534 (tjetakan V 1968).

(0.99) (Gal 2:16) (ende)

Apa jang dikatakan Paulus disini dengan ringkas, akan mendjadi atjara utama suratnja kepada umat Roma.

(0.80) (1Kor 4:17) (ende)

Ketika Paulus menulis surat ini Timoteus sudah berangkat, tetapi belum sampai di Korintus, sebab dahulu harus mengundjungi Masedonia.

(0.80) (Flp 3:6) (ende)

"Terdapat", jaitu Allah, atau dihadapan Allah.

(0.80) (Ibr 8:2) (ende: Pelaksanaan ibadat)

Demikian kami terdjemahkan istilah asli "leiturgos", jang dalam bahasa Kitab Kudus (Septuaginta) berarti imam jang melakukan upatjara pengurbanan resmi didalam kenisah.

(0.70) (Rm 3:24) (ende)

Mereka dibenarkan, jaitu dibebaskan dari dosa dan diberi bagian dalam kebenaran Allah. Orang Jahudi menganggap, bahwa mereka dibenarkan oleh Allah Paulus menegaskan: \= 1) Kebenaran manusia berwudjud anugerah, bukan gandjaran, 2) diberikan melulu atas kerahiman Allah, 3) diberikan karena ditebus oleh darah Kristus, 4) ditebus berarti diperdamaikan dengan Allah, 5) dari manusia hanja dituntut kepertjajaan akan Kristus. \+

Tentang makna istilah "kepertjajaan" dalam bahasa Paulus, batjalah uraian dalam Kata Pendahuluan II, fasal 4, halaman 538 (tjetakan V 1968).

(0.70) (Rm 6:3) (ende: Dipermandikan dalam Kristus)

Maksudnja jang tepat: "Dipermandikan masuk kesatuan dengan Kristus". Tentang ungkapan "dalam Kristus", baik batjalah Kata Pengantar II, fasal 6 halaman 542, (tjetakan V 1968).

(0.70) (Gal 1:3) (ende: Tuhan kita Jesus Kristus)

Baik kiranja diperingatkan disini, bahwa gelaran "Tuhan" bagi Kristus, dalam surat-surat Paulus dan dalam tulisan-tulisan Perdjandjian Baru umumnja, tidak sama arti dan maksudnja dengan "Tuhan" jang sudah biasa kita gunakan sebagai pengganti "nama" Allah. Dengan gelaran itu bagi Kristus, Paulus tidak langsung hendak mengatakan, bahwa Jesus berwudjud Allah.

Batjalah uraian dalam Kata Pendahuluan II fasal 1 halaman 554 tjetakan V 1968.

(0.60) (Rm 1:4) (ende: Dilantik)

Dalam kebangkitanNja Jesus sebagai manusia dimuliakan, artinja setjara njata mendapat bagian dalam seluruh kemuliaan dan kekuasaan Ilahi, jang sudah dipunjaiNja masih sebagai Putera Allah dari kekal, tetapi tersembunji padaNja sudah dipunjaiNja sebagai Putera Allah dari kekal, tetapi tersembunji padaNja selama tubuhNja masih terikat pada hukum-hukum alam. Ia "dilantik" berarti bahwa Ia sebagai manusia pula mendapat kekuasaan Ilahi jang mutlak atas Keradjaan Allah, dan sebab itu Ia disebut "Tuhan kita". Tentang gelaran "Tuhan" itu batjalah Kata Pendahuluan II, fasal I, halaman 534 (tjetakan V 1968).

(0.60) (1Kor 15:27) (ende)

Setelah selesai tugas Kristus sebagai Penebus dan Penjelamat dunia, hasil usahaNja diserahkanNja (dipersembahkanNja) kepada BapaNja. Hasil itu ialah Tubuh-MistikNja. Dan Ia sebagai kepala Tubuh mistik itu turut menjerahkan diri. Ia menaklukkan diri sebagai manusia kepada Allah-Bapa, dan sebagai manusia Ia tidaklah "Tuhan" (Tuan) lagi atas Keradjaan Allah. Sebab tudjuan terachir rentjana penjelamatan, ialah supaja achirnja seluruhnja mendjadi satu Keradjaan dengan RadjaNja. Batja kata pendahuluan II, halaman 534 (tjetakan V 1968).

(0.50) (2Tim 4:7) (ende: Perdjuangan)

"perlombaan". Sebagaimana sering kita telah bertemu dalam surat-surat Paulus disini pula Paulus melihat hidupnja dan chusus kegiatan kerasulannja sebagai suatu perdjuangan dan perlombaan terus-menerus guna merebut kemenangan Indjil dan bagi dirinja sendiri "mahkota" kehidupan abadi. Mahkota itu "dihadiahkan" kepadanja, djadi sebagai anugerah bebas dan bukan diberikan sebagai upah.

Adapun mahkota disebut "mahkota kebenaran", istilah kebenaran disini harus dianggap dalam arti jang dengan pandjang lebar dibitjarakan Paulus dalam surat-surat kepada umat-umat Galatia dan umat Roma. Baik batjalah Kata Pendahuluan halaman II, fasal 3, halaman 536 (tjetakan V 1968).

Makna ungkapan itu disini: penjelesaian pembenaran dari pihak Allah, memberi kemuliaan abadi seutuh-utuhnja, sebagai tampak njata dan dapat dinikmati dengan sempurna untuk selama-lamanja.

(0.50) (1Raj 19:8) (full: EMPAT PULUH HARI EMPAT PULUH MALAM. )

Nas : 1Raj 19:8

Beberapa orang beranggapan bahwa masa puasa ini, seperti yang dialami Musa (Kel 34:28) dan Kristus (Mat 4:2), adalah contoh puasa yang panjang. Akan tetapi, mereka tidak berpuasa dengan cara yang biasa. Musa di hadapan Allah dalam awan dipelihara secara adikodrati. Elia menerima dua kali makanan adikodrati yang memberinya kekuatan untuk empat puluh hari (ayat 1Raj 19:6-8). Yesus dipimpin oleh Roh Kudus ke dalam gurun dan tidak menjadi lapar hingga sesudah empat puluh hari

(lihat cat. --> Mat 4:2;

lihat cat. --> Mat 6:16).

[atau ref. Mat 4:2; 6:16]

(0.50) (2Taw 19:4) (jerusalem) Kitab Raja-raja tidak berkata apa-apa tentang pembaharuan tata kehakiman yang diadakan raja Yosafat ini. Namun berita ini dapat dipercaya, kalaupun ceriteranya terpengaruh oleh tradisi Ulangan dan keadaan nyata pada masa si Muwarikh sendiri. Di samping pengadilan-pengadilan setempat diciptakan pengadilan pusat, Mahkamah Agung. Begitu bukannya raja lagi yang menjadi hakim tertinggi, meskipun dahulu justru itulah tugas utamanya. Pembaharuan yang diadakan Yosafat itu barangkali mempengaruhi ceritera mengenai Musa yang mengambil tindakan yang serupa, bdk Kel 18:13+. Pembaharuan itu juga menjadi landasan untuk hukum-hukum yang termaktub dalam Ula 16:18-20; 17:8-13. Tindakan di bidang kehakiman itu termasuk ke dalam pembaharuan di bidang agama, 2Ta 19:4; para hakim memang memutuskan hukum atas nama Tuhan, 2Ta 19:6,8 dan berwewenang dalam perkara agama, 2Ta 19:10-11
(0.40) (Rm 5:12) (ende: Dosa masuk)

jaitu dosa dalam arti keadaan dosa berwudjud permusuhan dengan Allah. Tentang makna istilah "dosa" batja Kata Pendahuluan II, fasal 2 halaman 535 (tjetakan V 1968).

Tentang hubungan dosa dengan maut, baik batjalah lagi 1Ko 15:21-22. Bahwa "mati" itu adalah hukuman atas pelanggaran Adam sendiri, dinjatakan dalam I Mos. Kej 12:17; 3:3; 3:19. Dan kepertjajaan, bahwa kenjataan semua manusia mati adalah akibat pelanggaran Adam pula, sudah umum diantara orang Israel. Bdl. Wis 2:2:23-24; Pengk 2:24; Ayu 14:4 dan Maz 50:7.



TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA