Demikianlah aku dapati hukum ini:<x id="x" /> jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.

Kalau demikian bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang ada di dalam aku.<x id="t" />

Tetapi dalam perintah<x id="g" /> itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.<x id="h" />

Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa<x id="w" /> yang diam di dalam aku.

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,<x id="m" /> tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan,<x id="n" /> firman Tuhan.

Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup,<x id="y" /> demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.<x id="z" />"

Jika demikian, adakah yang baik<x id="m" /> itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku,<x id="n" /> supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia,<x id="u" /> tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.