Bagaimana pendapat kamu?" Mereka menjawab dan berkata: "Ia harus dihukum mati!<x id="y" />"

<span class="red">Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele<x id="k" /> seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata<x id="l" /> doanya akan dikabulkan.span>

Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak<x id="x" /> kepada Kaisar atau tidak?"

<span class="red">"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?"span> Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud.<x id="m" />"

<span class="red">Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia,<x id="y" /> karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga<n id="1" />."span>

<span class="red">"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur.<x id="r" />span>

<span class="red">Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat<x id="e" /> membantu Aku?span>

Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami!<x id="j" /> Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!

<span class="red">"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?span>

Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: <span class="red">"Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak?<x id="q" /> Dari rakyatnya atau dari orang asing?"span>