Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 6 dari 6 ayat untuk gadisnya [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.0033408730159) (1Kor 7:38) (bis: tidak kawin)

tidak kawin: atau tidak mengawinkan anak gadisnya.

(0.66889392063492) (Mrk 6:22) (bis: anak gadis Herodias)

anak gadis Herodias: beberapa naskah kuno: anak gadisnya (yaitu anak gadis Herodes) yang bernama Herodias.

(0.66889392063492) (1Kor 7:37) (bis: untuk tidak kawin dengan tunangannya)

untuk tidak kawin dengan tunangannya: atau untuk tidak mengawinkan anak gadisnya.

(0.47297941269841) (1Kor 7:36) (bis: Kalau seseorang ... yang dirasanya baik)

Kalau seseorang ... yang dirasanya baik: atau Mengenai seorang laki-laki dan anak gadisnya: kalau ia merasa bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap anaknya itu, dan anak itu sudah cukup dewasa untuk kawin, maka ia harus melakukan kehendaknya dan mengawinkan anak gadisnya itu.

(0.20902934920635) (1Kor 7:36) (jerusalem) Maksud ayat-ayat ini kurang jelas. Menurut tafsir yang dahulu lazim Paulus berpikir kepada seorang ayah yang bimbang apakah akan mengawinkan anak perempuannya (gadisnya) atau tidak. Tetapi tafsir itu terbentur pada berbagai kesulitan. Karenanya semakin ditinggalkan. Juga tidak dimaksudkan bahwa gadis-gadis mencari perlindungan bagi kegadisannya pada seorang kepercayaannya, lalu hidup bersama dengannya (keadaan yang tentu saja sangat membahayakan). Setelah membicarakan suami isteri dan para gadis dan sebelum membicarakan para janda, Paulus agaknya mengarahkan perhatiannya kepada mereka yang bertunangan waktu masuk Kristen. Mereka tidak dapat dikenakan pegangan umum: Hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup dalam keadaan seperti waktu dipanggil (1Ko 7:17,20,24). Soal dipecahkan oleh Paulus dengan cara yang sesuai dengan apa yang dikatakannya dalam 1Ko 7:8-9.
(0.14632054761905) (1Kor 7:25) (sh: Menjaga keseimbangan (Sabtu, 13 September 2003))
Menjaga keseimbangan

Menjaga keseimbangan. Masalah percabulan adalah masalah yang harus disikapi dengan serius pula. Karenanya Paulus begitu keras menegur jemaat yang terlibat dalam masalah ini. Pada perikop ini Paulus kembali menyoroti masalah tersebut, hanya saja saat ini lebih diarahkan kepada tanggung jawab sebagai umat pilihan Allah. Paulus menyoroti empat hal: [1] jika seorang pria memilih untuk tidak terikat perkawinan dengan gadisnya, ia harus memusatkan perhatian pada Tuhan (ayat 32); [2] jika seorang pria memilih untuk terikat dalam lembaga perkawinan, ia harus menyenangkan isterinya (ayat 33); [3] bagi gadis yang tidak menikah, sebaiknya mereka memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan supaya tubuh dan jiwa mereka tetap kudus (ayat 34a); [4] bagi yang ingin terikat dalam perkawinan mereka harus dapat menyenangkan suaminya (ayat 34b).

Dalam kondisi yang dikatakan darurat ini, Paulus terus berusaha mengimbau agar jemaat tetap menjalankan tanggung jawab yang Tuhan percayakan, karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Imbauan Paulus di ayat 29 dan 30 ini sebenarnya paradoks: orang- orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; orang-orang yang menangis, seolah-olah tidak menangis, dst. Sebenarnya Paulus sedang tidak membingungkan kita, karena ayat-ayat ini diucapkan agar jemaat Korintus selalu mengingat bahwa tugas utama mereka adalah melayani Tuhan atau memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan. Kita melihat dua pelajaran penting: [1] orang percaya dituntut untuk memikirkan pelayanan secara serius, bukan hanya kepentingan pribadi saja; [2] mereka yang serius dalam pelayanan harus juga perlu memperhatikan keseimbangan antara pelayanan dan keluarga, sehingga tanggung jawabnya dapat terlaksana dengan baik.

Renungkan: Tiap kita mempunyai kebutuhan dan pergumulan pribadi yang berbeda-beda. Bagaimana kita menjaga keseimbangan antara keduanya?



TIP #11: Klik ikon untuk membuka halaman ramah cetak. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA